70 likes | 238 Views
MAKMUM MENDAHULUI IMAM. FATWA TARJIH 2004. MAKMUM MENDAHULUI IMAM.
E N D
MAKMUM MENDAHULUI IMAM FATWA TARJIH 2004
MAKMUM MENDAHULUI IMAM • Dimaksudkandengan imam, ialah imam shalatberjamaah, baikberjamaahdimasjidmaupunberjamaahdiselainmasjid, misalnyadilapangan. Para ma’mum (orangorang yang ikutshalatdibelakangnya) harusmengikuti imam dalamsegalageraknya, dantidakbolehmendahuluinya. DalamsuatuhaditsNabi saw. disebutkansebagaiberikut:
عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ سَقَطَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ فَرَسٍ فَجُحِشَ شِقُّهُ اْلأَيْمَنُ فَدَخَلْنَا عَلَيْهِ نَعُودُهُ فَحَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَصَلَّى بِ نَا قَاعِدًا فَصَلَّيْنَا وَرَائَهُ قُعُودًا فَلَمَّا قَضَى الصَّلاَةَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ اْلإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا صَلَّى قَاعِدًا فَصَلَّوْا قُعُودًا أَجْمَعُونَ (أخرجه مسلم : ج : 1 : كتاب الصلاة
Artinya: “Dari azZuhriy,iaberkata: SayamendengarAnas bin Malikberkata: Nabi saw. barusajajatuhdarikuda, kemudiantersesetbagianbadannyasebelah kanan. Kemudiankamimasukkerumahbeliauuntukmenengoknya, laludatanglahwaktushalat, kemudianbeliaushalatsambildudukbersamakami, kemudiankamipunshalatdibelakangbeliausambilduduk. Setelahselesaishalat, beliaubersabda: Sesungguhnyaimam (shalat) itudiangkatuntukdiikutinya; Makaapabilaiabertakbirmakabertakbirlahkamu, danapabilaiabersujudmakabersujudlahkamu, danapabilaiamengangkatkepalamakaangkatlahkepalamu, danapabilaiamengucapkan: sami’allaahulimanhamidah’ (Allah mendengarkanorang yang memujiNya), makaucapkanlah: ‘Rabbanaawalakalhamd’ (YaTuhanku, hanyabagiMusegalapujian), danapabilaiashalatsambilduduk, makashalatlahkamusekaliansambilduduk.” (Ditakhrijkanoleh Muslim, I, KitabasShalah, No. 77/411)
Dalamhaditslainnyadijelaskansebagaiberikut: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا ٬ يَقُولُ لاَ تُبَادِرُوا اْلإِمَامَ إِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَا لَ: وَلاَ الضَّالِّينَ فَقُولُو ا: آمِينَ وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا قَا لَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُو ا: اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ (أخرجه مسل م: ج: 1: كتاب الصلا ة: نمر ة Artinya: “Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. memberikan pelajarankepadakita, beliaubersabda: Janganlahkamumendahului imam; apabila imam bertakbirmakabertakbirlahkamu, danapabila imam mengucapkan ‘waladldlaalliin’, makaucapkanlah: ‘Aamiin’, danapabila imam ruku’ makaruku’lahkamu, danapabila imam mengucapkan: ‘sami’allaahulimanhamidah’, makaucapkanlah: ‘AllaahummaRabbanaalakalhamd’.” (Ditakhrijkanoleh Muslim, I, KitabashShalah, No. 87/415)
KESIMPULAN • Haditspertamamenjelaskanbahwa imam shalatwajibdiikutiolehma’mumdalamsegalageraknya, tidakbolehmenyalahinya. Jika imam shalatsambilduduk, makama’mumharusshalatsambilduduk, danseterusnya. • Haditskeduamenjelaskanbahwama’mumtidakbolehmendahului imam dalamsegalageraknya; dalamruku’nya, dalamtakbirnya, danseterusnya. Barangsiapamendahuluinya maka ia berdosa, dan sebagian ulama berpendapat bahwa mendahului imam dalamgerakanapasaja, hukumnyaadalahharam, sebablarangantersebutmenunjukkankepadaharam.