200 likes | 516 Views
Nephrologi . Batasan: ilmu yg mempelajari fungsi dan patofisiologi ginjal dan saluran2 penunjangnya serta penyakit2nya. Dasar2 yg perlu: 1. Anatomi & histologi 2. Fisiologi & biokimia 3. Patologi & laborat. Pendekatan klinis:. Anamnesis Pemeriksaan fisik Laboratorium Pem. Penunjang:
E N D
Nephrologi Batasan: ilmu yg mempelajari fungsi dan patofisiologi ginjal dan saluran2 penunjangnya serta penyakit2nya. Dasar2 yg perlu: 1. Anatomi & histologi 2. Fisiologi & biokimia 3. Patologi & laborat.
Pendekatan klinis: • Anamnesis • Pemeriksaan fisik • Laboratorium • Pem. Penunjang: a. radiologis: - BOF - IVP - CT Scan - MRI b. biopsi ginjal.
Anamnesis: 1. Keluhan utama: a. dysuria,polyuri,polakisuri, b. edema c. nyeri d. penurunan fungsi ginjal e. hematuria 2. Penyakit terdahulu 3. Anamnesa keluarga.
Pemeriksaan fisik: inspeksi palpasi perkusi auskultasi
Pem.laboratorium: 1.urinalisis: - pH, BJ, warna - albumin - reduksi - bilirubin/urobilin - sedimen: eri,leko, kristal,silinder epitel. 2. Kimia darah: kreatinin plasma klirens kreatinin konsentrasi ureum plasma.
Glomerulopathy • adalah proses inflamasi glomerulus • Terjadi akibat berbagai sebab yg berbeda etiologi, patofisiologi ataupun patogenesanya • Dulu dikenal dg istilah glomerulonephritis • Peyebab utama Gagal Ginjal • Manifestasi klinis bisa tanpa gejala sampai gejala yang berat • Terpenting:menghambat progresifitas kerusakan
Klasifikasi glomerulopathy • Klasifikasi klinis • Klasifikasi lesi histopatologi • Klasifikasi berdasar etiologi&patogenesis • Klasifikasi berdasar proses imunologi
Klasifikasi klinis: • Kelainan urine tanpa keluhan • Sindroma nefrotik • Sindroma nefritik akut • Sindroma nefritik kronik • Sindroma RPGN (Rapid Progressive Glomerulonephritis)
Klasifikasi lesi histopatologis • Lesi minimal • Lesi glomerulosklerosis fokal segmental • Lesi mesangioproliferatif (IgM) • Lesi mesangioproliferatif (IgA) (penyakit Berger) • Lesi proliferatif akut • Lesi membranoproliferatif • Lesi membranosa • Lesi bulan sabit (crescentic) • Lesi glomerulosklerosis.
Klasif. Etiologi& patogenesa • Kelainan imunologi • Kelainan metabolik: - nefropati diabettik - nefropati as. Urat - amiloidosis primer/sekunder • Kelainan vaskuler • Disseminated Intravascular Coagulopathy (DIC) • Kel. Herediter: sindr.Alport, peny.Fabry • Patogenesis tak diketahui: lipoid nefrosis
Klasif. imunologi • peny. Kompleks immun: 1. Circulating immune complex: Nephropathy Berger Henoch-Schonlein Purpura Nefritis Lohlein (endokar.bakteri) 2. Pembentukan komplek imun insitu: Glom. Post Streptococcus infection Glom. Membranosa b. peny.AGBM: sindroma Goodpasteur.
Sindroma nefrotik Batasan: sindroma klinik ok.berbagai penyakit yg ditandai dg meningkatnya perm.membran basal glomerulus thd protein dg.G/ utama proteinuri > 3,5 gram/24 jam. Patofisiologi: • meningkatnya perm.GBM proteinuri • Bila loss albumin> produksihipoalbuminemi • Hipoalbumin edema anasarka • Hiperlipidemia : patogenesanya belum jelas • Ggn. Metab.lemaklipiduria: oval Fat Bodies
Etiologi: • Glomerulopati primer • Glomerulopati sekunder: a. infeksi: sifilis, malaria, TBC, tifus,virus b. nefrotoksin: diuretik merkuri, bismuth, preparat emas c. allergen: sengatan lebah, gigitan ular, tepung sari. d. peny.kolagen: SLE, PAN,dermatomiositis, peny.Goodpastur, giant cell arteritis. e. peny.lain: Hodgkin, mieloma, leukemi, DM, feokromositoma, miksedema, gagal jantung kongestif, SBE, perikarditis konstriktif, amiloidosis, trombosis vena renalis, obstruksi vena cava inferior.
Gejala klinis: • kencing berbuih • Sembab tungkai yg progresif s/d anasarka • Sesak nafas (bila ada cairan pleura) • Sebah dan perut buncit (bila ada asites)
Pemeriksaan & diagnosis 1.urinalisis: - proteinuri +3+4, lipiduria - torak eritrosit: khas utk SN prim -glukosuri: bila ok DM. 2.ekskresi protein 24 jam (Esbach) 3.kadar albumin serum 4. Elektroforesa protein serum & protein urin 5.kadar lipid plasma 6.tes imunologi 7.pem.radiologi: BOF, IVP, foto thorax 8. Biopsi ginjal.
Diagnosis banding: Penyakit dg edema dan hipoalbuminemi lain: • Penyakit hati kronis • Malnutrisi • Gagal jantung
Penatalaksanaan • Diet TKTP rendah garam. • Obat: a. diuretik b. antiagregasi platelet: dipiridamol c. infus albumin d. kortikosteroid:prednison 2mg/kg/hr 4 minggu lalu tapering of e. imunosupresif: siklofosfamid 2 mg/ kg/hr atau klorambusil 0,2 mg/kg/hr selama 8 minggu. 3. Koreksi penyakit primernya
Komplikasi: • Kelainan kardiovaskuler (atherosclerosis) • Shock hipovolemi • Mudah terserang infeksi • Gagal ginjal kronik.