310 likes | 812 Views
MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA. Riset Operasional dan Analisis Sistem oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Curriculum Vitae. Pendidikan S2 : Magister Teknik Industri – ITATS S1 : Desain Produk – ITS Surabaya Pengalaman Kerja
E N D
MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA Riset Operasional danAnalisis SistemolehF. Priyo Suprobo, ST, MT
Curriculum Vitae Pendidikan S2 : Magister Teknik Industri – ITATS S1 : Desain Produk – ITS Surabaya Pengalaman Kerja Staf Pengajar & Pjs Ketua Jurusan Desain Produk – ITATS, 2003 - sekarang Art & Visual, SOGO Dept. Store, Tunjungan Plaza IV Surabaya, 2001 - 2003 Desain & Produksi, Linea Interior, 1999 - 2001 Riset & Pengabdian Masyarakat Penelitian Dosen Muda Penerapan IPTEKS IBPE, Produk Ekspor Tas dan Sepatu Tanggulangin IBIKK, Jasa Implementasi Biro manajemen Teknologi & Desain IBM, Ipteks bagi Paguyuban Pengrajin Kusen & Dipan Jl. Semarang Surabaya Email dan YM:priyo_suprobo@yahoo.co.id HP. 087852758325 Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
1. KONTRAK PERKULIAHAN 1.1. Tujuan Perkuliahan 1.2. Pokok Bahasan 1.3. Referensi Utama 1.4. Sistim Penilaian 1.5. Metode Pembelajaran Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
1. KONTRAK PERKULIAHAN 1.1. Tujuan Perkuliahan Anda diharapkan mampu memahami konsep dasar dan teknik penyelesaian permasalahan dunia nyata yang cenderung bersifat probabilistik melalui proses pemodelan kuantitatif, sebagai alat pengambilan keputusan, baik secara algoritmik (manual) maupun dengan bantuan software computer. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
1. KONTRAK PERKULIAHAN 1.2. Pokok Bahasan s/d UTS Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
1. KONTRAK PERKULIAHAN 1.3. Referensi Utama Taha, Hamdy A. (2005). Operations Research : An Introduction, 7th. Edition, Prentice Hall Education Siswanto. (2007). Operation Research, Erlangga Zulfikarijah, Fien. (2004). Operation Research, Bayumedia Publishing Heizer/Render. (2008). Principles of Operations Management, 7e, Prentice Hall Education. Beberapa sumber internet. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
1. KONTRAK PERKULIAHAN 1.4. Sistim Penilaian Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
1. KONTRAK PERKULIAHAN 1.5. Metode Pembelajaran Portofolio. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
2. PRE-TEST Jawablah Pre-Test yang telah disediakan! Pretest ini bertujuan untuk mengukur proses tindakan kelas, tidak bermaksud mengukur kemampuan individual peserta. Waktu Pre-test adalah 40 menit. Selamat bekerja Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
3. DEFINISI RISET OPERASIONAL Penelitian Operasional adalah suatu ilmu penyelidikan yang berusaha mencari konsepsi-konsepsi untuk optimasi dari operasi sistem integral yang terdiri dari manusia, alat dan bahan dengan mengambil dari pengetahuan khusus dan ketrampilan dalam ilmu matematika, fisika dan sosial bersama-sama dengan prinsip tata cara analisa ilmiah (Mathias Aroef , 1981). Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
4. SEJARAH RISET OPERASIONAL Menurut teori evolusi manajemen, Operations Research sebagai suatu tubuh ilmu pengetahuan baru mulai berkembang sejak tahun 1945, yaitu pada saat perang dunia ke dua. Pendekatan kuantitatif yang digunakan di dalam penyelesaian suatu persoalan, di mana matematika dan statistika memegang peranan yang sangat dominan, telah menempatkan Operations Research secara teoritik sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang berakar ke Scientific Management yang dipelopori oleh Taylor pada abad XVIII. Di Inggris, Operations Research dikenal sebagai Operational Research. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
4. SEJARAH RISET OPERASIONAL 4.1. APLIKASI RISET OPERASIONAL Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
4. SEJARAH RISET OPERASIONAL 4.2. RUANG LINGKUP DI BIDANG MANUFAKTUR Minimasi ongkos barang setengah jadi Penjadwalan mesin Keseimbangan lintasan produksi Pengaturan mesin, tenaga kerja, bahan Membuat jadwal induk produksi Penentuan lokasi yang efektif Penyeimbangan antara kapasitas pabrik dengan permintaan pasar Penghalusan jadwal produksi untuk permintaan musiman Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
4. SEJARAH RISET OPERASIONAL 4.3. RUANG LINGKUP DI BIDANG JASA Alokasi modal untuk investasi Penentuan saat yang tepat untuk mengganti peralatan Penentuan kebijaksanaan pembagian hasil usaha yang efektif Kebijaksanaan pembagian laba Menentukan berapa besar kredit yang diberikan kepada konsumen Penentuan harga pokok Penentuan kombinasi produk terbaik Penentuan lokasi gudang untuk minimasi biaya distribusi Penentuan kapasitas optimal gudang Penugasan tenaga ahli untuk memaksimumkan efektifitas pelayanan Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
Pemodelan Matematis dalamRiset OperasionalolehF. Priyo Suprobo, ST, MT
PENTINGNYA PEMODELANDALAM RISET OPERASIONAL Tujuan dari Penelitian Operasional adalah mengatasi persoalan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas. Untuk memudahkan penyelesaian persoalan optimasi dalam penelitian operasional dengan mengimplementasikan sumber daya kedalam persoalan dalam bentuk model-model matematis. Yang dimaksud dengan model (Simatupang, Togar M, 1995) adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
JENIS MODEL Iconic (physical) Model adalah model yang menyajikan bentuk seperti aslinya dari suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda. Contohnya; mainan anak-anak, foto, histogram, maket, dll. Model ini mudah diamati dan dijelaskan, tetapi sulit dimanipulasi dan tidak dapat digunakan untuk tujuan peramalan. Analog/Diagramatic Model mempresentasikan suatu kenyataan kedalam analogi dari ciri fenomena atau persoalan yang dipelajari. Contoh; kurva permintaan, dll Simbolik/Mathematic Model adalah penggambaran dunia nyata melalui simbol-simbol matematis. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
KENYATAAN & MODEL Model-model Riset Operasional adalah teknik optimasi, yaitu suatu teknik penyelesaian terhadap persoalan matematis yang akan menghasilkan sebuah jawaban optimal. Persoalan yang semakin rumit menghendaki bangun matematik yang lebih rumit. Oleh karena itu keputusan optimal dari sebuah model mungkin merupakan keputusan terbaik bagi keadaan nyata, namun mungkin juga bukan. Hal itu sangat tergantung kepada kemampuan model untuk mewakili persoalan atau sistem yang sedang dianalisis. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
KENYATAAN & MODEL Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
LANGKAH PEMODELAN 1. Perumusan Masalah 2. Penyusunan Model Matematis 3. Menganalisis Persoalan Matematis 4. Uji Kebenaran 5. Pengendalian 6. Implementasi Hasil Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
LANGKAH PEMODELAN 1. Perumusan Masalah Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan atau kegiatan yang akan dibuat. Parameter-parameter adalah koefisien-koefisien dari variabel-variabel keputusan. Pembatas adalah kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Fungsi tujuan adalah fungsi dari variabel keputusan yang akan dioptimumkan, yaitu mencari nilai manfaat atau keuntungan terbesar (maksimasi), jumlah biaya atau kerugian terkecil (minimasi). Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
LANGKAH PEMODELAN 2. Penyusunan Model Matematis Jika semua variabel keputusan dan parameter dapat dikuantisir, dan apabila variabel keputusan dan sistem mempunyai m pembatas, maka secara umum model matematis dapat ditulis sebagai berikut : Optimumkan Z = F (x1 , x2 , … , xn ) …………………. Fungsi tujuan Dengan memperhatikan gi (x1 , x2 , … , xn ) > bi , i = 1, 2, … , m Kendala Xj > 0 Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
LANGKAH PEMODELAN 3. Menganalisis Model Matematis Setelah model matematis dapat disusun, lakukan analisis sehingga dihasilkan solusi dari masalah tersebut. Untuk menganalisis persoalan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas digunakan programa linier. Cara penyelesaian untuk menyelesaikan persoalan program linier ada dua cara yaitu cara grafik dan cara simplek. Cara grafik hanya digunakan bila persoalannya hanya mempunyai dua variabel saja, sedangkan persoalan dengan variabel lebih dari dua digunakan cara simplek. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
LANGKAH PEMODELAN 4. Uji Kebenaran Dari soal yang didapat diuji kebenarannya, apakah solusi yang didapatkan sudah optimal atau belum. 5. Pengendalian Bila solusi yang didapatkan sudah optimal, lakukan pengendalian dengan cara melakukan perubahan-perubahan pada komponen-komponen dari model dengan kata lain dilakukan analisis kepekaan terhadap model untuk mengetahui pengaruh dari perubahan-perubahan tersebut terhadap solusi optimal yang telah dicapai. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
LANGKAH PEMODELAN 6.Implementasi Hasil Setelah proses pengendalian dilakukan, selanjutnya menterjemahkan hasil ke dalam bahasa yang mudah dimengerti awam sesuai dengan keadaan sistem nyata, sebagai bagian dari pengambilan keputusan. Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
LANGKAH PEMODELAN Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
CONTOH KASUS 1 Perusahaan Global bergerak dalam bidang konveksi dengan produk yang dihasilkan berupa pakaian dewasa dan anak-anak, dalam proses produksinya perusahaan membutuhkan sumberdaya yang berupa kain, tenaga kerja dan mesin bordil. Kebutuhan kain untuk masing-masing jenis pakaian adalah 2,5 m dan 2 m, sedang tenaga kerjanya 1 orang dan 6 orang. Hanya pakaian dewasa yang menggunakan mesin bordil selama 3 jam. Kapasitas kain, tenaga kerja, dan jam mesin bordil yang tersedia adalah: 100m, 50 orang, dan 30 jam. Keuntungan per unit yang disumbangkan oleh pakaian dewasa sebesar Rp. 750,- dan pakaian anak-anak sebesar Rp. 500,-. Permasalahan yang ingin diselesaikan oleh perusahaan adalah berapa banyak masing-masing pakaian diproduksi agar keuntungannya maksimum? Buatkan pemodelan matematisyaa! Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.
CONTOH KASUS 2 Perusahaan Roti Doremi telah menghitung biaya untuk memproduksi 2 jenis roti, yakni tawar dan keju, total biaya pembuatan tawar per bungkus sebesar Rp. 800,- dan keju sebesar Rp. 600,-. Untuk membuat roti keju dibutuhkan adonan yang terdiri atas telur, tepung, terigu, gula halus, dan keju sebanyak 1,5 ons, 0,75 ons, 0,25 kg, 0,4 blok. Untuk roti tawar dibutuhkan adonan yang terdiri atas telur, tepung terigu dan keju sebanyak 1 ons, 2 ons, dan o,2 blok. Persediaan telur 100 ons, tepung terigu 75 ons, gula halus 10 ons dan keju 12 blok. Berapakah ideal perusahaan memproduksi roti tawar dan roti keju dengan biaya yang dikeluarkan minimal? Buatkan pemodelan matematisyaa! Hak Cipta dipegang sepenuhnya oleh F. Priyo Suprobo, ST, MT. Properti ini sepenuhnya untuk kepentingan internal dan pendidikan. Dilarang keras untuk memperbanyak atau mengkomersialkannya tanpa seijin penciptanya.