1 / 46

fga

ASASA

Download Presentation

fga

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 01PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH PUSAT Agustus 2007 Copyright KSAP 2007

  2. PENGERTIAN Buletin teknis ini merupakan informasi yang diterbitkan oleh KSAP yang memberikan arahan/pedoman bagi entitas akuntansi dan entitas pelaporan untuk mengatasi permasalahan akuntansi yang timbul dalam penyusunan Neraca Awal Buletin teknis ini disusun dengan mengacu pada dan diterapkan dalam lingkup Kerangka konseptual dan PSAP Copyright KSAP 2007

  3. NERACA AWAL Neraca yang disusun pertama kali oleh pemerintah yang menunjukkan jumlah-jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal neraca awal Copyright KSAP 2007

  4. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN NERACA AWAL • Menentukan ruang lingkup pekerjaan • Menyiapkan formulir-formulir berikut petunjuk pengisiannya • Memberikan penjelasan kepada tim yang akan melakukan penyusunan neraca awal • Melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan inventarisasi aset dan kewajiban • Melakukan pengolahan data dan klasifikasi aset dan kewajiban sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan • Melakukan penilaian aset dan kewajiban • Mencantumkan akun-akun aset, kewajiban dan ekuitas berikut jumlahnya dalam format neraca Copyright KSAP 2007

  5. KAS DAN SETARA KAS(Kas yang dikuasai BUN) Kas pemerintah yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab BUN atau Kuasa BUN terdiri dari: • Kas di Bank Sentral • Kas di KPPN (rekening penerimaan dan pengeluaran pada bank umum/persepsi • Setara kas di BUN atau Kuasa BUN Copyright KSAP 2007

  6. KAS DAN SETARA KAS(Yang dikuasai selain BUN) Kas pemerintah pusat yang dikuasai dan di bawah tanggung jawab selain BUN terdiri dari : • Kas di bendahara pengeluaran • Kas di bendahara penerimaan • Saldo kas lainnya yang diterima KN/L karena penyelenggaraan pemerintahan Copyright KSAP 2007

  7. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Untuk mendapatkan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran perlu dilakukan: • Inventarisasi fisik kas untuk mendapatkan saldo kas per tanggal neraca atas seluruh uang kartal (uang kertas dan logam) yang ada di tangan seluruh BP (sisa UYHD/UUDP/UP). • Kumpulkan saldo rekening koran seluruh BP per tanggal neraca awal sehingga diketahui saldo seluruh uang giral yang menjadi tanggung jawab seluruh BP yang berasal dari sisa UYHD/UUDP/UP. • Lakukan rekonsiliasi hasil pada butir 1 & 2 dengan catatan yang ada di BP sehingga diketahui sisa uang muka kerja yang seharusnya dengan benar. Copyright KSAP 2007

  8. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Jurnal untuk mencatat saldo awal Kas di BP adalah: Di KN/L Kas di BP XXX Uang Muka dari KUN XXX Di Pemerintah Pusat Kas di BP XXX SAL XXX Copyright KSAP 2007

  9. KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN • Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diperoleh dari laporan keadaan kas bendahara penerimaan • Jurnal untuk mencatat saldo awal: Di KN/L Kas di Bendahara Penerimaan XXX Utang Jangka Pendek LainnyaXXX Di Pemerintah Pusat Kas di Bendahara Penerimaan XXX Pendapatan yang ditangguhkan XXX Copyright KSAP 2007

  10. PIUTANG • Piutang dapat digolongkan atas: • Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran • Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMN/D dan Lembaga Internasional • Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi • Piutang Pajak • Piutang Lainnya • Jurnal untuk mencatat saldo awal: Investasi Jangka Pendek-Deposito XXX SiLPA XXX Copyright KSAP 2007

  11. PIUTANG • Jurnal untuk mencatat saldo awal: Bagian Lancar TPA XXX Bagian Lancar Pinjaman kpd BUMD XXX Bagian Lancar TP/TGR XXX Piutang Pajak XXX Piutang PNBP XXX Piutang Lainnya XXX Cadangan Piutang XXX Copyright KSAP 2007

  12. PERSEDIAAN Contoh kasus 1: Pada tanggal 31 Desember 2004KN/L XYZ melakukan inventarisasi fisik atas persediaan ATK yang dimiliki berupa kertas sebanyak 100 rim. Kertas tersebut terdiri dari : • 70 rim dari pembelian tanggal 1 Juni 2004 dengan harga @ Rp25.000,00 • 30 rim dari pembelian tanggal 1 Desember 2004 dengan harga @ Rp30.000,00 Copyright KSAP 2007

  13. PERSEDIAAN Jawaban: Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan dalam neraca sebesar Rp3.000.000 [100 X Rp30.000 (harga pembelian terakhir)]. Jurnal untuk mencatat saldo awal Persediaan Persediaan 3.000.000 Cadangan Persediaan 3.000.000 Copyright KSAP 2007

  14. PERSEDIAAN Contoh kasus 2: Pada tanggal 31 Desember 2004 Pemerintah membeli buku cetak 3.000 eksemplar dengan tujuan untuk diserahkan kepada masyarakat dan 2.000 eksemplar untuk tujuan koleksi perpustakaan Jawaban: Penyajian perolehan buku dimaksud dalam neraca adalah buku cetak 3.000 eksemplar disajikan sebagai Persediaan, sedangkan buku cetak 2.000 eksemplar disajikan sebagai Aset Tetap Lainnya. Copyright KSAP 2007

  15. INVESTASI JANGKA PENDEK • Deposito berjangka waktu 3 – 12 bln • Pembelian obligasi/SUN pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat • Investasi jangka pendek lainnya Copyright KSAP 2007

  16. INVESTASI JANGKA PENDEK Jurnal untuk mencatat saldo awal : Investasi Jangka Pendek – Deposito XXX Investasi Jangka Pendek – Obligasi XXX Investasi Jangka Pendek – Lainnya XXX SAL XXX Copyright KSAP 2007

  17. INVESTASI JANGKA PANJANG • INVESTASI NONPERMANEN • Pinjaman kepada perusahan negara/daerah • Pinjaman kepada pemerintah daerah • Investasi dalam Dana Bergulir • Investasi dalam Penyertaan Modal pada Proyek Pembangunan • Investasi nonpermanen lainnya • INVESTASI PERMANEN • Penyertaan Modal Pemerintah • Investasi Permanen Lainnya Copyright KSAP 2007

  18. INVESTASI JANGKA PANJANG Contoh kasus: Berdasarkan akta pendirian perusahaan A, Pempus memiliki kepemilikan saham sebesar 60%. Dari laporan keuangan perusahaan pada tanggal disusunnya neraca awal, diketahui nilai ekuitas sebesar Rp500.000.000,00. Jawaban: Dari data tersebut dapat dihitung nilai Penyertaan Modal Pemda berdasarkan metode ekuitas sebesar 60% X (Rp 500 jt) = Rp 300 jt. Jurnal pencatatan saldo awal: Penyertaan Modal Pemerintah300.000.000 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang300.000.000 Copyright KSAP 2007

  19. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari : • Tanah; • Peralatan dan Mesin; • Gedung dan Bangunan; • Jalan, Irigasi, dan Jaringan; • Aset Tetap Lainnya; dan • Konstruksi dalam Pengerjaan. Copyright KSAP 2007

  20. TANAH Penilaian Tanah Pembelian < 1 th yl? Ada Nilai Pasar? *) Jika terdapat alasan untuk tidak memakai NJOP maka dapat digunakan nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten TDK TDK YA YA Harga Perolehan Nilai rata-rata harga jual beli NJOP Terakhir * Pencatatan saldo awal Tanah dalam Neraca Copyright KSAP 2007

  21. PERALATAN DAN MESIN Penilaian Peralatan dan Mesin *) Jika hal tersebut terlalu mahal biayanya dan memakan waktu lama karena tingkat kerumitan perhitungan yang tinggi maka dapat dipakai standar harga yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang dengan memakai perhitungan teknis Pembelian < 1 th yl? Ada Nilai Pasar? TDK TDK YA YA Harga Perolehan Harga pasar peralatan sejenis Nilai Apraisal* Pencatatan saldo awal Peralatan dan Mesin dalam Neraca Copyright KSAP 2007

  22. GEDUNG DAN BANGUNAN Penilaian Gedung Dan Bangunan Pembelian < 1 th yl? *) Jika terdapat alasan untuk tidak memakai NJOP maka dapat digunakan nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten TDK YA Harga Perolehan NJOP Terakhir * Pencatatan saldo awal Gedung dan Bangunan dalam Neraca Copyright KSAP 2007

  23. JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Nilai wajar jalan, irigasi, dan jaringan ditentukan oleh perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten dengan menggunakan standar biaya atau perhitungan teknis (yang antara lain memperhitungkan fungsi dan kondisi aset) dari instansi pemerintah yang berwenang yang diterbitkan setahun atau kurang dari tanggal neraca Copyright KSAP 2007

  24. JURNAL SALDO AWAL Tanah XXX Peralatan dan Mesin XXX Gedung dan Bangunan XXX Jalan, Irigasi, dan Jaringan XXX Aset Tetap Lainnya XXX Konstruksi dalam Pengerjaan XXX Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXX Copyright KSAP 2007

  25. DANA CADANGAN • Merupakan dana yang disisihkan beberapa tahun anggaran untuk kebutuhan belanja pada masa datang • Dapat dibentuk untuk lebih dari satu peruntukan. Apabila terdapat lebih dari satu peruntukan, maka dana cadangan harus diungkapkan dan dirinci menurut peruntukannya • Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk membukukan dana cadangan dalam menyusun neraca awal adalah rekening dana cadangan Copyright KSAP 2007

  26. DANA CADANGAN Contoh kasus: Pemerintah telah menyisihkan dana untuk percepatan pembayaran utang sebesar Rp. 1.730.000.000.000,00 yang selama ini disebut Cadangan Anggaran Pembangunan (CAP) Bagaimana Jurnal Pencatatan dana cadangan tsb. Copyright KSAP 2007

  27. DANA CADANGAN Jawaban: Jurnal untuk mencatat Dana Cadangan: Dana Cadangan 1.730.000.000.000 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 1.730.000.000.000 Copyright KSAP 2007

  28. ASET LAINNYA • Aset Tak Berwujud • Tagihan Penjualan Angsuran • Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) • Kemitraan dengan Pihak Ketiga • Aset Lain-lain Copyright KSAP 2007

  29. ASET LAINNYA Jurnal untuk mencatat saldo awal Aset Tak Berwujud XXX Tagihan Penjualan Angsuran XXX Tuntutan Perbendaraan XXX Tuntutan Ganti Rugi XXX Kemitraan dengan Pihak Ketiga XXX Aset Lain-lain XXX Diinvestasikan dalam Aset Lainnya XXX Copyright KSAP 2007

  30. KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA • Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki • Bentuk kemitraan tersebut antara lain berupa • Bangun, Kelola, Serah (BKS) • Bangun, Serah, Kelola (BSK) Copyright KSAP 2007

  31. BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) BKS adalah suatu bentuk kerjasama berupa pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya serta mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu, untuk kemudian menyerahkan kembali bangunan dan atau sarana lain berikut fasilitasnya kepada pemerintah setelah berakhirnya jangka waktu yang disepakati (masa konsesi). Copyright KSAP 2007

  32. BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) BKS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset BKS tersebut. Aset yang berada dalam BKS ini disajikan terpisah dari Aset Tetap. Copyright KSAP 2007

  33. BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) Contoh Kasus: Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah telah mengikat kerjasama BKS (bangun, kelola, serah) dengan PT Abadi Jaya untuk membangun gedung olahraga. Total nilai aset yang diserahkan pemerintah dalam kemitraan tersebut adalah sebesar RP 100.000.000. Jawaban: Jurnal untuk mencatat transaksi: Kemitraan dengan Pihak Ketiga 100.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 1000.000.000 Copyright KSAP 2007

  34. BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) BSK adalah pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya kemudian menyerahkan aset yang dibangun tersebut kepada pemerintah untuk dikelola sesuai dengan tujuan pembangunan aset tersebut Copyright KSAP 2007

  35. BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) BSK dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah aset yang dikeluarkan oleh pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut Copyright KSAP 2007

  36. BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) Contoh kasus: Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah telah mengikat kerjasama BSK (bangun, serah, kelola) dengan PT Ranggataksaka untuk membangun rumah sakit. Untuk menyelesaikan pembangunan rumah sakit tersebut, investor telah mengeluarkan dana sebesar Rp. 500.000.000,- sedangkan tanah yang diserahkan oleh Pemerintah untuk pembangunan rumah sakit tersebut adalah senilai Rp. 100.000.000,- Aset BSK tersebut telah selesai dibangun dan telah diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah telah memberikan bagi hasil kepada investor sebesar Rp. 50.000.000,- yang mengurangi nilai utang kemitraan dengan pihak ketiga tersebut. Copyright KSAP 2007

  37. BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) Jawaban: Jurnal untuk mencatat transaksi: Kemitraan dengan Pihak Ketiga 600.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 600.000.000 Dana yg hrs disediakan utk pembayaran UJPJ 450.000.000 Utang Kemitraan dengan pihak ketiga 450.000.000 Copyright KSAP 2007

  38. KEWAJIBAN • KEWAJIBAN JANGKA PENDEK • Bagian Lancar Utang Jangka Panjang • Utang kepada Pihak Ketiga (accounts payable) • Utang Bunga • Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) • Uang Muka dari KUN • Utang Jangka Pendek Lainnya • KEWAJIBAN JANGKA PANJANG • Utang Luar Negeri • Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan • Utang Dalam Negeri Obligasi • Utang Jangka Panjang Lainnya Copyright KSAP 2007

  39. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Jurnal untuk mencatat saldo awal Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek XXX Bagian Lancar Utang Jangka PendekXXX Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek XXX Utang kepada Pihak Ketiga XXX Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek XXX Utang Bunga XXX Copyright KSAP 2007

  40. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Jurnal untuk mencatat saldo awal Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang XXX Utang Luar Negeri XXX Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan XXX Utang Dalam Negeri Obligasi XXX Utang Jangka Panjang Lainnya XXX Copyright KSAP 2007

  41. EKUITAS DANA • Ekuitas Dana Lancar; • Ekuitas Dana Investasi; dan • Ekuitas Dana Cadangan. Copyright KSAP 2007

  42. EKUITAS DANA LANCAR • Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek • Terdiri dari: • Saldo Anggaran Lebih/SAL, • Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) • Pendapatan yang Ditangguhkan, • Cadangan Piutang, • Cadangan Persediaan, dan • Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek Copyright KSAP 2007

  43. EKUITAS DANA LANCAR • SAL dan SiLPA merupakan akun lawan yang menampung kas dan setara kas serta investasi jangka pendek. • Pendapatan yang Ditangguhkan adalah akun lawan untuk menampung Kas di Bendahara Penerimaan. • Cadangan Piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung piutang lancar. • Cadangan PersediaanadalahAkun lawan dari persediaan • Dana yang Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka PendekadalahAkun lawan dari kewajiban jangka pendek lainnya ini Copyright KSAP 2007

  44. EKUITAS DANA INVESTASI • Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari Investasi Jangka Panjang. • Diinvestasikan dalam Aset Tetap, yang merupakan akun lawan dari Aset Tetap. • Diivestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun lawan Aset Lainnya. • Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari seluruh Utang Jangka Panjang. Copyright KSAP 2007

  45. EKUITAS DANA CADANGAN Merupakan akun lawan dari Dana Cadangan Copyright KSAP 2007

  46. TERIMA KASIHKomite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)Gedung Perbendaharaan II, Lt. 3, Departemen KeuanganJl. Budi Utomo No. 6, JakartaTelepon/Fax (021) 352 4551,website : www.ksap.org Email: webmaster@ksap.org Copyright KSAP 2007

More Related