1 / 18

HERITABILITY (2)

HERITABILITY (2). (Koefisien Pewarisan Sifat). BY: Ir. Suyatno, M.Si. Program Studi Peternakan Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang. Korelasi Saudara Tiri Sebapak ( Paternal Halfsib Correlation ).

hilda
Download Presentation

HERITABILITY (2)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HERITABILITY (2) (Koefisien Pewarisan Sifat) BY: Ir. Suyatno, M.Si. Program Studi Peternakan Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang

  2. Korelasi Saudara Tiri Sebapak(Paternal Halfsib Correlation) • Terdapat beberapa pejantan. Tiap pejantan dikawinkan beberapa induk secara ACAK. Tiap induk punya 1 anak • Semua anak dipelihara dalam lingkunagn yang sama. PRINSIP:

  3. A B C X X X

  4. Perhitungan h2 : • Data sifat tertentu dari anak diukur. • Ditabulasikan. • Dilakukan ANAVA dari Pola Tersarang • Hitung Komponen Variansinya. • Masukkan rumus. w= Sire (Pejantan); w = Within (Anak); n = Jml Anak/Pjt

  5. Rumus h2 2s = KTs – KTw k 2w = KTw • Jika: • Jml ANAK/Pjt sama, maka k = n. • Jml Anak/Pjt Tdk sama, maka :

  6. Contoh : • Terdapat 3 pejantan Kelianci (A, B dan C). • Masing-masing dikawinkan dengan 6 induk. • Tiap induk punya beberapa anak. • Berat Lahir ANCI (Anak Kelinci) ditimbang, dan masing-masing dihitung rata-rata BL ANCI per induk. • Data penimbangan (g) sbb:

  7. n = k= 6; N = 18 X = 899; X2 = 45.031

  8. Analisis Saudara Kandung (Fullsib Analysis) Prinsip : • Ada beberapa pejantan. • Tiap pejantan dikawinkan dengan 1 atau beberapa induk. • Tiap induk punya anak banyak (satu kelahiran atau beberapa kelahiran).

  9. X X Data Sifat Tertentu Diukur dari masing-masing saudara kandung

  10. Analisis saudara kandung lebih • cocok untuk hewan multipara • (litter size tinggi). • Untuk hewan unipara (anak tunggal), dibutuhkan waktu lama untuk memperoleh anak sekandung dalam jumlah banyak (harus beberapa kali kelahiran).

  11. Perhitungan h2 ANAVA Pola Tersarang 2 Tingkat Beberapa pejantan, tiap pejantan kawin dengan 1 induk, dan tiap induk punya banyak anak. h2 ANAVA Pola Tersarang 3 Tingkat Beberapa pejantan, tiap pejantan kawin dengan beberapa induk, dan tiap induk punya anak banyak.

  12. 1. ANAVA Pola Tersarang 2 Tingkat Misal terdapat 3 pejantan, masing-masing punya beberapa anak dari induk yang sama, maka tabulasinya: X Data Sifat Ttt

  13. Perhitungan JK : 1. Faktor koreksi (FK) = 2. JKTotal = (YA.12 + (YA.22 + … + YC.62) – FK 3. JKs = 4. JKw = JKTotal - JKs w= Sire (Pejantan); w = Within (Anak); n = Jml Anak/Pjt

  14. Rumus h2 2s = KTs – KTw k 2w = KTw • Jika: • Jml ANAK/Pjt sama, maka k = n. • Jml Anak/Pjt Tdk sama, maka :

  15. Contoh : Penelitian melibatkan 8 ekor pejantan ayam kampung Lurik yang masing-masing dikawinkan dengan seekor induk. Setiap induk mempunyai anak (sengaja diambil sama) 7 ekor. Data yang diukur adalah berat tetas DOC (g). Data penelitian sebagai berikut :

  16. Data Berat Tetas Ayam (g)

  17. FK = (1596)2 / 56 = 45486 JKTotal = (282 + 272 + … + 292) – FK = 96 JKs = [(1982 + … + 2022)/7] – FK = 24,857 JKw = JKTotal – JKs = 71,143 h2 = 0,33 = 33%

More Related