590 likes | 929 Views
PROPERTI INVESTASI & AKUNTASI AKTIVA TETAP. Properti Investasi :.
E N D
PropertiInvestasi: Menurut SAK-ETAP ygdiatur IAI (2009:66-67) adalahpropertidalambentukasetberwujudtanah/bangunanataubagiandarisuatubangunanataukeduanyaygdikuasaiolehpemilikuntukmenghasilkansewaatauuntukkenaikannilaiataukeduanyatetapitidakuntukdigunakandalamproduksiataupenyediabarang/jasaatauuntktujuanadministratif, atauuntukdijualdalamkegiatanusahasehari-hari.
AsetTetap : • Menurut SAK-ETAP ygdiaturoleh IAI (2009:68) Adalahasetberwujudygdimilikiuntukdigunakandalamproduksiataupenyedianbarangataujasa, untukdisewakankepihak lain, atauuntuktujuanadministratifdandiharapkanakandigunakanlebihdarisatuperiode • Menurutpajaksesuai Ps 11 UU PPh No. 36 tahun 2008 Adalahhartaberwujudygdptdisusutkandanterletakatauberadadi Indonesia, dimilikidandipergunakanuntkmendapatkan, menagih, danmemeliharapenghasilanygmerupakanobjekpajaksertamempunyaimanfaatlebihdari 1 tahun.
MenurutPeratuaranPerpajakan: PenyusutanAsetTetap : • Untktahun 2000 dansebelumnya (UU PPh No. 17 tahun 1983) dimulaipadasaattahunpengeluaran. • Untktahun 2001 (UU PPh No. 17 tahun 1983) sampaidengansekarang (UU PPh No. 36 tahun 2008) penyusutandimulaipadasaatbulanpengeluaranasettetaptsb , kecualiapabilaasetygmasihdalamprosespengerjaanyaitupadabulanselesainyapengerjaanasettsb. Dngpersetujuan DJP, WP diperkenankanmelakukanpenyusutanmulaiblnasettsbdigunakanuntkmendapatkan, menagihdanmemeliharapenghasilanataupadabulanasetbersangkutanmulaimenghasilkan.
MenurutAkuntansimaupunpajak, tanahygberstatushakmilik, HakGunaBangun (HGB), HakGuna Usaha (HGU), danhakpakaiuntukpertamakalinyatidakdisusutkan, kecualinilainyaberkurangdalampemakaian.
WP baikpribadimaupunbadan (PKP atau non-PKP) ygmembangunsendirisebuahbangunandngluasbangunan 300 m2 ataulebihtidakdalamkegiatanusahaataupekerjaandikenakan PPN membangunsendirisesuaidngPasal 16C UU PPN No. 42 tahun 2009 sebesar 10% X 40% X jumlahbiayaygdikeluarkandan/atauygdibayarkan, tetapitdktermasukhargaperolehantanah. Saatterhutangnya PPN adalahpadasaatsetiapbulansejaksaatdimulainyakegiatanmembangunsendirisecarafisik, misalnyasaatpengalianfondasi, pemasangantiangpancang, ataupunkegiatanfisiklainnya. WP wajibmenyetorkansetiaptanggal 15 bulanberikutnyasetelahbulanterjadinyapengeluranaatauberakhirnyamasapajak. Jika WP PKP makawajibmelaporkandngmenggunakan SPT Masa PPN masapajakygsamadngblnpengeluaran , jika WP non-PKP makawajibmenggunakan SSP lembarke 3 paling lambatakhirbulannyasetelahberakhirmasapajak . PPN Pasal 16C ygdibayarataskegiatanmembangunsendiritidakdapatdikreditkandenganpajakKeluaran.
CATATAN: Sejaktanggal 22 Nopember 2012 sesuai PER-23/Pj/2012 kegiatanmembangunsendiridenganluasbangunan200 m2 ataulebihdikenakan PPN membangunsendiri (PPN Pasal 16C) sebesar 10% X 20% X jumlahbiayaygdikeluarkan.
PenggolonganAsetyaitu: • AsetTetapBerwujud/tangible fixed assets Aset - asetygberwujudygsifatnyapermanenygdigunakandalamkegiatanperusahaan yang normal . (permanenmenunjukkanbahwaasettsbdapatdigunakanuntukjangkawaktucukup lama) Misal: tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraandll. • AsetTetapTidakBerwujud/ intangible fixed assets Aset - asetygumurnyalebihdarisatutahundantidakmempunyaibentukfisik. Misal : patent,hakcipta, franchise dll.
PSAK No. 16 RevisiTahun 2007 : AsetTetap : Adalahasetberwujudygdiperolehdalambentuksiappakaiataudengandibangunterlebihdahulu , ygdigunakandalamoperasiperusahaan, tidakdimaksudkanuntukdijualdalamrangkakegiatan normal perusahaandanmempunyaimasamanfaatlebihdrisatutahun.
PengakuanAsetTetap : Pernyataan SAK No. 16 (Revisi 2007) bertujuanuntkmengaturperlakuanakuntansiasettetap, agar penggunalaporankeuangandptmemahamiinformasimengenaiinvestasientitasdiasettetap, danperubahandalaminvestasitsb. Pernyataantsbtidaklahberlakuuntukhakpenambangandanreservasitambangsepertiminyak, gas alamdansumberdayaalamsejenisygtidakdapatdiperbarui. Namundemikianpernyataantsbtetapberlakuuntkasetygdigunakanuntkmengembangkanasetygterkaitdenganhakpenambangandanreservasitambangtsb. Terhadapbiayaygdikeluarkanuntkperolehanasettetapharusdiakuisebagaiasetatausuatubendaberwujuddapatdiakuidandikelompokkansebagaiasettetapsesuaiketentuanakuntansikomersialjika : • Besarnyakemungkinanmanfaatekonomisdimasadepanberkenaandngasettsbakanmengalirkeentitas; dan • biayaperolehanasetdapatdiukursecaraandal
PengukuranBiayaPerolehan : • Pengukuranawalasettetapharusdiukursebesarbiayaperolehan. Pengertianbiayaperolehanasetadalahsetaradengannilaitunainyadandiakuipadasaatterjadinya. Jikapembayaranasettsbditangguhkansampaimelampauijangkawaktukredit normal, makaperbedaannilaitunaidenganpembayran total diakuisebagaibebanbungaselamaperiode. Tetapidikecualikanbiladikapitalisasisesuaidngperlakuanalternatifygdiizinkan PSAK No. 26 (biayaPinjamnan).
Perolehanasettetapadabermacam-macamseperti: pertukaranasetnonmoneterataukombinasiasetmoneterdannonmoneter. • Biayaperolehansuatuasetdiukurdngmenggunakannilaiwajar, tetapidikecualikanterhadap: • Transaksipertukarantdkmemilikisubstansikomersial; atau • Nilaiwajarsuatuasetygditerimadandiserahkantidakdapatdiukursecaraandal.
PerolehanAsetTetap: • UU PPh No. 36 tahun 2008 Pasal 10 : Hargaperolehanatauhargapenjualandalamhalterjadijualbeliharta yang tidakdipengaruhihubunganistimewasebagaimana yang dimaksuddalampasal 18 ayat (4) UUD PPh No. 36 tahun 2008 adalahjumlah yang sesungguhnyadikeluarkan/ diterima. Termasukdalamhargaperolehanadalahhargabelidanbiayaygdikeluarkandalamrangkamemperolehhartatersebut, sepertibeamasuk, biayapengangkutandanbiayapemasangan. Jikaterdapathubunganistimewaantarapembelidanpenjualmakajumlah yang seharusnyadikeluarkan / diterima.
PembelianDalamNegeri: Contoh: Tgl 1 januari 2012 PT. S membelikendaraanoperasionalsehargaRp 200 jutabelumtermasuk PPN 10%. Makajurnalygdibuat PT. S sbb: • Jika PT.S adalahPengusahaKenaPajak (PKP) • Jika PT. S adalag Non – PKP Kendaraan = 110% X Rp 200.000.000= Rp 220.000.000
PembelianImpordariLuarNegeri: Contoh: Tgl 01 Januari 2012 PT. s mengimporkomputerdari Taiwan dngnilaiinporsebesarRp 150.000.000 dan PPN sebesar 10 %. Jurnalygdibuatoleh PT. S sbb: • Jika PT. S adalah PKP yang mempunyai API PPN Masukan = 10 % X Rp 150.000.000 = Rp 15.000.000 PPh 22 = 2,5% X Rp 150.000.000 = Rp 3.750.000
Jika PT. S adalah Non - PKP yang mempunyai API Komputer = 110 % X Rp 150.000.000 = Rp 165.000.000 PPh 22 = 2,5% X Rp 150.000.000 = Rp 3.750.000 • Jika PT. S adalah PKP yang tidakmempunyai API PPh 22 = 7,5% X Rp 150.000.000 = Rp 11.250.000
Jika PT. S adalah PKP yang tidakmempunyai API Komputer = 110 % X Rp 150.000.000 = Rp 165.000.000 PPh 22 = 7,5% X Rp 150.000.000 = Rp 11.250.000
SEWA : MenurutAkuntansi Dalam SAK-ETAP ygdiatyroleh IAI (2009:83-88), klasifikasisewasbb: • Sewapembiayaan (finance lease) Jikasewatsbmengalihkansecarasubstansialseluruhmanfaatdanresikokepemilikanaset. Ciri-cirinyasbb: • Sewamengalihkankepemilikanasetkepadalessee padaakhirmasasewa; • Lessee mempunyaiopsiuntkmembeliasetpadahargaygcukuprendahdibandingkandngnilaiwajarpadatanggalopsimulaidptdilaksanakan, sehinggapadaawalsewadptdipastikanbahwaopsimemangakandilaksanakan;
Masasewaadalahuntksebagianbesarumurekonomisasetmeskipunhakmiliktidakdialihkanyaitumasasewasamaataulebihdari 75 % umurekonomisasetsewaan. • Padaawalsewa, nilaikinidarijumlahpembayaransewa minimum secaeasubstansialmendekatinilaiwajarasetsewaanyaitupembayaransewa minimum samaataulebihdari 90 % nilaiwajarasetsewaan; dan • Asetsewaanbersifatkhususdandimanahanyalesseeygdptmenggunakannyatanpaperlumodifikasisecara material. • Sewaoperasi (operating lease) Jikadalamsewatsbtidakmengalihkansecarasubstansialseluruhmanfaatdanrisikokepemilikanaset.
Transaksijualdansewa-balik (sales and leaseback) harusdiperlakukansebagaiduatransaksiygterpisahyaitutransaksipenjualandantransaksisewa. Selisihantarahargajualdannilaibukuasetygdijualharusdiakuisebagaikeuntunganataukerugian yang ditangguhkan . Amortisasiataskeuntunganataukerugian yang ditangguhkanharusdilakukansecaraproporsionaldenganbebanpenyusutanasetsewaan (apabilatermasukjenissewapembiayaan) atausecaraproporsionaldenganbebansewa (apabilatermasukjenissewaoperasi).
MenurutPerpajakan : Dalam : • KMK-1169/KMK.01/1991 • SE-29/PJ.42/1992 jo SE-02/PJ.31/1993 • SE-10/PJ.42/1994 jo SE-129/PJ /2010
PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN LEASING (SGU) Adalah kegiatan pembiayaan dalambentuk penyediaan barang modal baiksecara SGU dengan hak opsi maupun tanpa hak opsi untuk digunakanoleh Lesseeselamajangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala Jenis SGU Dengan Hak Opsi Finance Lease Tanpa Hak Opsi Operating Lease Teknis Pelaksanaan SGU Langsung Direct Lease SGU Sindikasi Syndicated Lease Jual & Sewa Kembali Sale & Lease Back
UNSUR-UNSUR LEASING (SGU) Lessor Badan • Jenis transaksi SGU; • Identitas masing-masing pihak; • Nama, jenis, tipe dan lokasi penggunaan barang; • Harga perolehan, nilai pembayaran, pembayaran SGU,angsuranpokok, imbalan jasa, nilai sisa,simpanan jaminan, dan ketentuanasuransi atas brg modal; • Masa SGU; • Ketentuan masa SGU yg dipercepat dan kerugian yg harus ditanggung Lessee atas risiko brg modal; • Opsi bagi Lessee (utk finance lease); • Tanggungjawab atas brg modal. Lessee Badan/OP Barang Modal AT Berwujud Minimal harus memuat Perjanjian SGU Dgn syarat tertentu
KRITERIA PENGGOLONGAN LEASING 1.Jumlah pembayaran selama masa SGU I + nilai sisa brg, harus dpt menutup cost brg +profit Lessor; 2.Masa SGU minimal : - 2 th utk brg modal Gol. I - 3 th utk brg modal Gol. II & III - 7 th utk brg modal Gol. Bangunan; 3.Perjanjian memuat hak opsi bagi Lessee. Kriteria Finance Lease 1.Jumlah pembayaran selama masa SGU I tidak dpt menutup cost brg +profit Lessor; 2.Perjanjian tidak memuat hak opsi bagi Lessee. Kriteria Operating Lease UU KUP
PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS LEASING (SGU) Finance Lease Lessor Lessee a. ObjekPPhadalahImbalan Jasa (pembyrn - angs.pokok); b. Tidakbolehmenyusutkan brg modal; c. Bilamasa SGU lebihpendek, penghasilanakandikoreksi; d. Dapatmembentukcadangan; e. Kerugianpiutangtaktertagih dibebankankecadanganybs; f. Dlmhalcadangan > kerugian, sisanyamrpkpenghasilan, demikiansebaliknya; g. AngsuranPPh Ps 25 dihitung darilaporankeuangan tri-wulan disetahunkandibagi 12. h. Jasapembiayaan SGU dengan HakOpsitidakterutang PPN, tetapipenyerahandariLessorke Lesseterutang PPN • a. Selamamasa SGU tidakboleh • menyusutkanbrg modal, • sampaihakopsidipakai; • b. Dasar penyusutansetelah • pemakaianhakopsiadalah • nilaisisabrgybs; • c. Dapatmembebankanpemba- • yaranSGU daripenghbruto; • d. Bilamasa SGU lebihpendek, • biayaakandikoreksi. • LessetidakmemotongPPh • Pasal 23. UU KUP
PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS LEASING (SGU) OperatingLease Lessor Lessee • a. ObjekPPhadalahseluruh • pembayaranygditerima; • Dapatmembebankan • biayapenyusutanbrg • modal; • Tidakdiperkenankan • membentukcadangan • penghapusanpiutang • ragu-ragu. • Seluruhpembayarandpt • dibebankansbgbiaya; • b. Tidakbolehmembeban- • kanbiayapenyusutan • brg modal; • WajibmemotongPPh • Ps. 23 ataspembayaran • kpdLessor. UU KUP
CONTOH: Lessor PT. XYZ meng-SGU-kanmesingolongan II denganhargaRp. 200.000.000,- kepada PT. ABC (Lessee). Jangkawaktu leasing 24 bulandannilaisisabarangsetelahperiode leasing adalahnihil. Dalamkontrak SGU tidaktercantumklausulapilihanbagi lessee untukmembelimesintersebutdenganhargamurahpadaakhirperiode SGU. PembayaranperbulanRp. 8.000.000,-
PERLAKUAN PAJAKNYA : Jumlahseluruhpembayaran yang akanditerimalessor PT.XYZ sebesarRp. 8.000.000,- X 24 bulan=Rp. 192.000.000,- JumlahtersebutlebihkecildanhargapokokmesinsebesarRp. 200.000.000,- Selainitutidakadaklausulapilihanbagipenyewauntukmemilikimesintersebutpadaakhirperiode leasing. Olehkarenaitu SGU initergolong SGU tanpahakopsi (Operting Lease) atausewamenyewabiasa.
CONTOH : Lessor PT.XYZ meng-SGU-kanmesingolongan II (masamanfaat 8 tahun) denganhargapokokRp. 200.000.000,- kepada PT. ABC (Lessee). Jangkawaktu leasing 36 bulandannilaisisabarangsetelahperiode leasing adalahnihil. Dalamkontrak SGU tercantumklausulapilihanbagi lessee untukmembelimesintersebutdenganhargamurahpadaakhirperiode SGU. PembayaranperbulanRp. 8.000.000,- ,terdiridaripelunasanpokokhutang leasing sebesarRp. 5.555.555,-dan bunga Rp.2.444.445,-
PERLAKUAN PAJAKNYA : Jumlahseluruhpembayaran yang akanditerimalessor PT. XYZ sebesarRp. 8.000.000,- X 36 bulan = Rp. 288.000.000,- . JumlahtersebutdapatmenutupihargapokokmesinsebesarRp. 200.000.000,-dan nilaisisabarangsetelahperiode leasing. Selainituterdapatklasulapilihanbagipenyewauntukmemilikimesintersebut. Jangkawaktu leasing adalah 3 tahun (36 bulan) sedangkanbarangtermasukgolongan II. Hal inimemenuhisyaratFinance Leasekarenauntukbaranggolongan II jangkawaktu minimal 3 tahun. Olehkarena ke-3 syaratterpenuhimaka SGU initergolong SGU denganhakopsi (Finance Lease).
PenyusutanAsetTetap: Dalam SAK-ETAP ygdiaturoleh IAI (2009:71-73): • Metodegarislurus (straight line method) menghasilakanpembebananygtetapselamaumurmanfaatasetjikanilairesidunyatidakberubah. • Metodesaldomenurun ( diminishing balance method) Menghasilkanpembebananygmenurunselamaumurmanfaataset. • Metodejumlah unit produksi (sum of the unit of production method) Menghasilkanpembebananberdasarkanpadapenggunanatau output ygdiharapkandarisuatuaset.
Berdasarkan UU PPh No. 36 tahun 2008 : Pengeluaranuntkmemperolehhartaberwujudygmempunyaimasamanfaatlebihdari 1 tahunharysdibebenakansebagaipengeluaranuntukmendapatkan, menagih, danmemeliharapenghasilandngmengalokasikanpengelurantsbselamamasamanfaathartatsbmelaluipenyusutan. Dan penggunaanmetodepenyusutantsbharustaatasas. Metodeygdiperbolehkan: • Metodegarislurus (straight line method) untukkelompokbangunandanbukanbangunan. • Metodesaldomenurun ( declining balance method) untukkelompokbukanbangunansaja, danpadaakhirmasamanfaatdisusustkansekaligus (closed ended) * Di dalamperpajakantdkmengenalnilaisisakarenaprinsippenyusutandalampasal 11 UU PPh No. 36 tahun 2008 adalahmekanismepengalokasianbiayaygdikeluarkanuntkperolehanasetselamamasamanfaat.
Penyusutanasettetapmenurutperpajakan: • Untuktahun 2000 dansebelumnya (UU PPh No. 7 tahun 1983) yaitudimulaipadasaatpengeluaran. • Untuktahun2001 (UU PPh No. 17 tahun2000) sampaisekarang (UU PPh No. 36 tahun2008) yaitudimulaipadasaatbulanpengeluaranasettetaptersebut, kecualiasetygmasihdalamprosespengerjaanyaitupadabulanselesainyapengerjantersebut. Denganpersetujuan DJP, WP diperkenankanmelakukanpenyusutanmulaibulanasettsbdigunakanuntkmendapatkan, menagihdanmemeliharapenghasilanataupadabulanasetygbersangkutanmulaimenghasilkan.
PENYUSUTAN HARTA BERWUJUD BANGUNAN SELAIN BANGUNAN USAHA TERTENTU DITETAPKAN MENTERI KEUANGAN METODE GARIS LURUS METODE SALDO MENURUN PadaAkhirMasaManfaat Disusutkansekaligus (Closed Ended) Kecuali : TanahygberstatusHakMilik, HakGuna Bangunan, HakGuna Usaha, & HakPakai UU PPhPasal 11 ayat (1), (2) dan (7)
MASA MANFAAT DAN TARIF PENYUSUTAN • DaftarhartaBknBangunanygtdktercantum, digol. Kel. 3 • WP dg permohonanke DJP melaluiKanwil, dptmenggunakanmasamanfaatygsebenarnya UU PPhPasal 11 ayat (6) dan (7); Per Men Keu 96/PMK.03/2009; PER-55/PJ/2009
R PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK I : 4 THN, 25% (GL) atau 50% (SM) • Semuajenisusaha • Mebeldanperalatandarikayuataurotantermasukmeja, bangku, kursi, lemaridansejenisnya yang bukanbagiandaribangunan. • Mesinkantorsepertimesintik, mesinhitung, duplikator, mesinfotokopi, mesinakunting/pembukuan, komputer, printer, scanner dansejenisnya. • Perlengkapanlainnyaseperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televisidansejenisnya. • Sepeda motor, sepedadanbecak. • Alatperlengkapankhusus (tools) bagiindustri/jasa yang bersangkutan. • Dies, jigs, dan mould. • Alat-alatkomunikasisepertipesawattelepon, faksimile, teleponselulerdansejenisnya Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK I : 4 THN, 25% (GL) atau 50% (SM) • Pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan • Alat yang digerakkanbukandenganmesinseperticangkul, peternakan, perikanan, garudan lain-lain • Industrimakanandanminuman • Mesinringan yang dapatdipindah-pindahkanseperti, huller, pemecahkulit, penyosoh, pengering, pallet, dansejenisnya • TransportasidanPergudangan • Mobil taksi, bus dantruk yang digunakansebagaiangkutanumum • Industri semi konduktor • Flash memory tester, writer machine, biporar test system, elimination (PE8-1), pose checker • Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam • Anchor, Anchor Chains, Polyester Rope, Steel Buoys, Steel Wire Ropes, Mooring Accessories • Jasatelekomunikasiselular • Base Station Controller Per MenKeu 96/PMK.03/2009
RE PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK II : 8 THN, 12,5% (GL) atau 25% (SM) • Semuajenisusaha • Mebeldanperalatandarilogamtermasukmeja, bangku, kursi, lemaridansejenisnya yang bukanmerupakanbagiandaribangunan. Alatpengaturudaraseperti AC, kipasangindansejenisnya. • Mobil, bus, truk, speed boat dansejenisnya. • Container dansejenisnya. • Pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan • Mesinpertanian/perkebunansepertitraktordanmesinbajak, penggaruk, penanaman, penebarbenihdansejenisnya. • Mesin yang mengolahataumenghasilkanataumemproduksibahanataubarangpertanian, perkebunan, peternakandanperikanan Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK II : 8 THN, 12,5% (GL) atau 25% (SM) • Industrimakanandanminuman • Mesin yang mengolahprodukasalbinatang, unggasdanperikanan, misalnyapabriksusu, pengalenganikan . • Mesin yang mengolahproduknabati, misalnyamesinminyakkelapa, margarin, penggilingan kopi, kembanggula, mesinpengolahbiji-bijiansepertipenggilinganberas, gandum, tapioka. • Mesin yang menghasilkan/memproduksiminumandanbahan-bahanminumansegalajenis. • Mesin yang menghasilkan/memproduksibahan-bahanmakanandanmakanansegalajenis • Industrimesin • Mesin yang menghasilkan/memproduksimesinringan (misalnyamesinjahit, pompa air). Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK II : 8 THN, 12,5% (GL) atau 25% (SM) • Perkayuan, kehutanan • Mesindanperalatan penebangan kayu. • Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang kehutanan. • Konstruksi • Peralatan yang dipergunakansepertitrukberat, dump truck, crane buldozerdansejenisnya. • TransportasidanPergudangan • Trukkerjauntukpengangkutandanbongkarmuat, trukperon, truck ngangkang, dansejenisnya; • Kapalpenumpang, kapalbarang, kapalkhususdibuatuntukpengangkutanbarangtertentu (misalnyagandum, batu - batuan, bijitambangdansebagainya) termasukkapalpendingin, kapaltangki, kapalpenangkapikandansejenisnya, yang mempunyaiberatsampaidengan 100 DWT; Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK II : 8 THN, 12,5% (GL) atau 25% (SM) • Telekomunikasi • Perangkatpesawattelepon; • Pesawattelegraftermasukpesawatpengirimandanpenerimaan radio telegrafdan radio telepon. • Industri semi konduktor • Auto frame loader, automatic logic handler, baking oven, ball shear tester, bipolar test handler (automatic), cleaning machine, coating machine, curing oven, cutting press, dambar cut machine, dicer, die bonder, die shear test, dynamic burn-in system oven, dynamic test handler, eliminator (PGE-01), full automatic handler, full automatic mark, hand maker, individual mark, inserter remover machine, laser marker (FUM A-01), logic test system, marker (mark), memory test system, molding, mounter, MPS automatic, MPS manual, O/S tester manual, pass oven, pose checker, re-form machine, SMD stocker, taping machine, tiebar cut press, trimming/forming machine, wire bonder, wire pull tester. Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK II : 8 THN, 12,5% (GL) atau 25% (SM) • Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam • Spoolling Machines, Metocean Data Collector. • Jasa Telekomunikasi Seluler • Mobile Switching Center, Home Location Register, Visitor Location Register. Authentication Centre, Equipment Identity Register, Intelligent Network Service Control Point, intelligent Network Service Managemen Point, Radio Base Station, Transceiver Unit, Terminal SDH/Mini Link, Antena Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK III : 16 THN, 6,25% (GL) atau 12,5% (SM) • Pertambanganselainminyakdan gas • Mesin-mesin yang dipakaidalambidangpertambangan, termasukmesin-mesin yang mengolahprodukpelikan • Permintalan, pertenunandanpencelupan • Mesin yang mengolah/menghasilkanproduk-produktekstil (misalnyakainkatun, sutra, serat-seratbuatan, woldanbuluhewanlainnya, lenarami, permadani, kain-kainbulu, tule) • Mesinuntuk yang preparation, bleaching, dyeing, printing, finishing, texturing, packaging dansejenisnya • Perkayuan • Mesin yang mengolah/menghasilkanproduk-produkkayu, barang2 darijerami, rumputdanbahananyamanlainnya. • Mesindanperalatanpenggergajiankayu Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK III : 16 THN, 6,25% (GL) atau 12,5% (SM) • Industrikimia • Mesinperalatan yang mengolah/menghasilkanprodukindustrikimiadanindustri yang adahubungannyadenganindustrikimia (misalnyabahankimiaanorganis, persenyawaanorganisdananorganisdanlogammulia, elemen radio aktif, isotop, bahankimiaorganis, produkfarmasi, pupuk, obatcelup, obatpewarna, cat, pernis, minyaketerisdanresinoida-resinonidawangi-wangian, obatkecantikandanobatrias, sabun, detergent danbahanorganispembersihlainnya, zatalbumina, perekat, bahanpeledak, produkpirotehnik, korekapi, alloy piroforis, barangfotografidansinematografi. • Mesin yang mengolah/menghasilkanprodukindustrilainnya (misalnyadamartiruan, bahanplastik, ester daneterdariselulosa, karetsintetis, karettiruan, kulitsamak, jangatdankulitmentah) Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK III : 16 THN, 6,25% (GL) atau 12,5% (SM) • Industrimesin • Mesin yang menghasilkan/memproduksimesinmenengahdanberat (misalnyamesinmobil, mesinkapal) • TransportasidanPergudangan • Kapalpenumpang, kapalbarang, kapalkhususdibuatuntukpengangkutanbarang-barangtertentu (misalnyagandum, batu-batuan, bijitambangdansejenisnya) termasukkapalpendingindankapaltangki, kapalpenangkapanikandansejenisnya, yang mempunyaiberatdiatas 100 DWT sampaidengan 1.000 DWT. • Kapaldibuatkhususuntukmengelaataumendorongkapal, kapalsuar, kapalpemadamkebakaran, kapalkeruk, keranterapungdansejenisnya, yang mempunyaiberatdiatas 100 DWT s.d. 1.000 DWT. • Dokterapung. • Perahulayarpakaiatautanpa motor ygmempunyaiberat >250 DWT. • Pesawatterbangdanhelikopter-helikoptersegalajenis • TransportasidanPergudangan • Perangkat radio navigasi, radar dankendalijarakjauh Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PENYUSUTAN – KELOMPOK HARTA BUKAN BANGUNAN KELOMPOK IV : 20 THN, 5% (GL) atau 10% (SM) • Konstruksi • Mesinberatuntukkonstruksi • TransportasidanPergudangan • Lokomotifuapdan tender atas rel. • Lokomotiflistrikatasrel, dijalankandenganbatereataudengantenagalistrikdarisumberluar. • Lokomotifatasrellainnya. • Kereta, gerbongpenumpang & barang, tmskontainerkhususdibuat & diperlengkapiutkditarik dg satuataubbrpalatpengangkutan. • Kapalpenumpang, kapalbarang, kapalkhususdibuatuntukpengangkutanbarang-barangtertentu (misal. gandum, batu-batuan, bijitambangdsj) termasukkapalpendingindankapaltangki, kapalpenangkapikandsj, ygmemp. berat >1.000 DWT. • Kapaldibuatkhususuntukmenghelaataumendorongkapal, kapalsuar, kapalpemadamkebakaran, kapalkeruk, keran-keranterapungdsb, yang mempunyaiberat > 1.000 DWT. • Dok-dokterapung Per MenKeu 96/PMK.03/2009
PertukaranAsetTetap : Dalam SAK-ETAP ygdiaturoleh IAI (2009:70), jikaasettetapdiperolehmelaluipertukarandngasetnonmoneterataukombinasiasetmoneterdanasetnonmonetermakabiayaperolehandiukurpadanilaiwajar, kecuali: • transaksipertukarantdkmemilikisubstansikomersial; atau • Nilaiwajarasetygditerimaatauasetygdiserahkantidakdapatdiukursecaraandal, makabiayaperolehandiukurpadajumlahtercatatasetygdiserahkan.