480 likes | 1.7k Views
Mahar Definisi Harta yang berhak untuk diperoleh oleh wanita dari suaminya karena terjadinya Agad Nikah atau hubungan suami-istri . Dalil Al-Qur’an Allah swt berfirman : وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً
E N D
Mahar Definisi Harta yang berhakuntukdiperoleholehwanitadarisuaminyakarenaterjadinyaAgadNikahatauhubungansuami-istri. Dalil Al-Qur’an Allah swtberfirman: وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً Berikanlahmaskawin (mahar) kepadawanita (yang kamunikahi) sebagaipemberiandenganpenuhkerelaan..(Qs.An-Nisa, 4) فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهِ مِنْهُنَّ فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ فَرِيضَةًوَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهِ مِنْ بَعْدِ الْفَرِيضَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا Makaisteri-isteri yang telahkamunikmati (campuri) di antaramereka, berikanlahkepadamerekamaharnya (dengansempurna), sebagaisuatukewajibandantiadalahmengapabagikamuterhadapsesuatu yang kamutelahsalingmerelakannya, sesudahmenentukanmaharitu. Sesungguhnya Allah MahamengetahuilagiMahaBijaksana. (Qs.An-Nisa, 24)
As-Sunnah Sahl bin Sa’adra: أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةٌ، فَقَالَتْ: إِنَّهَا قَدْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «مَا لِي فِي النِّسَاءِ مِنْ حَاجَةٍ» ، فَقَالَ رَجُلٌ: زَوِّجْنِيهَا، قَالَ: «أَعْطِهَا ثَوْبًا» ، قَالَ: لاَ أَجِدُ، قَالَ: «أَعْطِهَا وَلَوْ خَاتَمًا مِنْ حَدِيدٍ» .. TelahdatangseorangwanitakepadaNabi Muhammad saw, diaberkata: Diatelahmemberikandirinyakepada Allah swtdanRasulnya saw. Rasul saw: Akutidakmemilikihajatkepadawanita. Seoranglaki-lakiberkata: Nikahkanlahdiadenganku. Rasul saw: Berikanlahkepadanyabaju. Orang ituberkata: Akutidakmemilikiapapun. Rasul saw: Berikankepadanyawalaupunhanyacincinterbuatdaribesi….(HR.Bukhari) Riwayatmenyebutkanbahwa, Rasul saw dalampernikahanselalumemberikanmaharkepadaistri-istrinya. UmmuHabibiahra: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، تَزَوَّجَهَا وَهِيَ بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ، زَوَّجَهَا النَّجَاشِيُّ، وَأَمْهَرَهَا أَرْبَعَةَ آلَافٍ..وَكَانَ مَهْرُ نِسَائِهِ أَرْبَعَ مِائَةِ دِرْهَمٍ
SungguhRasul saw menikahinyasedangdiaberada di negeriHabasyah, yang menikahkanya Raja Najasiydanmemberikanmaharnyaempatribudan…danmaharistri-istrinyaempatratus dirham (HR.Nasai) • Ijma’ Sudahmenjadikesepakatanparaulamabahwa, mahardalampernikahanadaperintahnyadalamsyariat Islam. • HikmahMahar DiantarahikmahMahar, seperti: • Menampakkanpentingnyaagadnikah • Salah satuanjuranuntukmemuliakanwanita • Menunjukkankesungguhanuntukmenjadikanwanitasebagaiistri MengapaMahar Dari PihakLaki ? • Wanitatidakterkenabebanmemberikannafkah • laki-lakilebihdapatmemenuhiuntukmendatangkanmahar Allah swtberfirman:
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ.. Kaumlaki-lakiituadalahpemimpinbagikaumwanita, olehkarena Allah telahmelebihkansebahagianmereka (laki-laki) atassebahagian yang lain (wanita), dankarenamereka (laki-laki) telahmenafkahkansebagiandarihartamereka…(Qs.An-Nisa, 34) Kadar Mahar Para ulamasepakat; TidakadabatasantertinggiuntukMahar, sebabtidakadadalil yang menunjukkanakanhaltersebut. Umar bin Khattabra, pernahberkhutbah: أَلَا لَا تَغْلُوا صُدُقَ النِّسَاءِ…مَا أَصْدَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ، وَلَا أُصْدِقَتْ امْرَأَةٌ مِنْ بَنَاتِهِ، أَكْثَرَ مِنْ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ أُوقِيَّةً، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُغْلِي بِصَدُقَةِ امْرَأَتِهِ، حَتَّى يَكُونَ لَهَا عَدَاوَةٌ فِي نَفْسِهِ.. Janganlah kalian berlebihanmemberikanshadak (mahar) padawanita..Rasul saw tidakpernahmemberikanmaharkepadaistri-istrinyaatauputri-putrinyalebihdariduabelasuqiyyah, sungguhseoranglaki-lakiberlebihandalammemberikanmaharkepadawanitahinggatimbulpermusuhandalamdirinya..(HR.AhmaddanNasai. Dalamriwayatperkataan Umar iniditegurolehseorangwanitadanbeliaumengatakan “Benar orang wanitadansalah yang laki-laki)
Para ulamamenganjurkanuntuktidakberlebihandalammemberikanmahar. Aisyahra, Rasul saw: إِنَّ أَعْظَمَ النِّكَاحِ بَرَكَةً أَيْسَرُهُ مَؤُونَةً Sungguhpernikahan yang teragungkeberkahannyaadalah yang termudahMaharnya. (HR.Ahmad) Uqbah bin A’mirra, Rasul saw: خَيْرُ النِّكَاحِ أَيْسَرُهُ Sebaik-baikpernikahanadalah yang paling mudahatauringan (maharnya). (HR.AbuDaud) MaharTerendah • Hanafiyyah: Sepuluh Dirham RiwayatdariRasul saw: لا مهر اقل من عشرة درهم Tidakadamaharlebihsedikitdarisepuluh dirham (HR.Baihaqidengansanad yang lemah) • Malikiyyah: Seperempat Dinar
SyafiiyyahdanHanabilah: TidakadabatasanuntukMaharterendah, segalasesuatu yang memilikinilaibaiksedikitataubanyak Riwayat yang mengatakan “..Walaucincinterbuatdaribesi’ Jabir bin Abdullah ra, Rasul saw: لَوْ أَنَّ رَجُلًا أَعْطَى امْرَأَةً صَدَاقًا مِلْءَ يَدَيْهِ طَعَامًا، كَانَتْ لَهُ حَلَالًا Seandinyaseoranglaki-lakimemberikankepadaseorangwanitamaharberupamakanansepenuhgenggamantangannya, makawanitaitumenjadi halal baginya(HR. Ahmad )