360 likes | 1.28k Views
TIFUS ABDOMINALIS. Demam Thyfoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakteremia, perubahan pada sistem RES yang bersifat difus, pembentukan mikroasbes dan ulserasi Nodus Peyer di distal ileum. Etiologi : Salmonella Thyposa Mempunyai 3 macam antigen :
E N D
TIFUS ABDOMINALIS Demam Thyfoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakteremia, perubahan pada sistem RES yang bersifat difus, pembentukan mikroasbes dan ulserasi Nodus Peyer di distal ileum. Etiologi : Salmonella Thyposa Mempunyai 3 macam antigen : Antigen O : Dinding sel Antigen H : Flagel Antigen Vi : Kapsul yang melindungi kuman
PATOFISIOLOGI • Invasi Salmonella thyphosadiserap di ususmenginvasi sel epitel dan tinggal di lamina propiamengalami fagositosis dan ada di sel mononuklearfolikel limfoid intestin/ nodus Peyer masuk ke pembuluh limfe dan ductus torasikus peredaran darah (bakteremia)hati dan limpa masuk kembali ke peredaran darah (bakteremia)menyebar ke seluruh tubuh limpa, usus dan kandung empedu kuman dilepaskan dari kantung empedu reinfeksi pada usus • Pengeluaran Endotoksin oleh Salmonella thyphosa • Merangsang makrofag melepaskan mediator IL1meningkatkan set point hipothalamus (demam); TNFnekrosis jaringan dan melepaskan NO (hipotensi dan syok septik); IL 1+TNFreaksi sistem akut, depresi sumsum tulang (pansitopenia relatif) • Aktivasi Faktor XIIDIC
MANIFESTASI KLINIS Masa inkubasi 7-14 hari (bervariasi antara 3-60 hari) • Akhir minggu pertama (HIPERPLASIA) • Demam sekitar interminten/remiten • Lidah kotor, mulut kering, mual muntah • Gambaran gejala saluran nafas atas • Sakit kepala hebat, tampak apatis, lelah • Tidak enak di perut dan mungkin kontipasi/ diare, ditemukan splenomegali/ hepatomegali • Raseola mungkin ditemukan • Minggu kedua (NEKROSIS) • Demam kontinu • Bradikardia relatif • Keadaan penderita semakin menurun, apatis, bingung • Lidah tertutup selaput tebal dan kehilangan nafsu makan • Nyeri, distensi perut, meteorismus
Minggu Ketiga (ULSERASI) • Disorientasi, bingung, insomnia, • lesu dan tidak bersemangat • Wajah tampak toksik : mata • berkilat dan mungkin • kemerahan, kelopak mata • cekung, pucat dan flushing di • daerah pipi • Pernafasan cepat dan dangkal • Abdomen tampak lebih distensi • Sewaktu-waktu dapat timbul • pendarahan dan perforasi • Pea soap diarrhoea
FAKTOR YANG BERPERAN DALAM DEMAM THYFOID 1. Faktor Mikroorganisme • Jumlah mikroorganisme yang tertelan • Virulensi Serotipe dan strain 2. Faktor Pejamu • Keasaman lambung • Motilitas saluran cerna • Flora normal • Sistem imunisasi Humoral dan Seluler • Malnutrisi
Faktor metabolik dan Nutrisi • Umur • Penyakit lain • Penggunaan antibiotika • Vaksinasi • Lamanya sakit • 3. Faktor Lingkungan • Tropis dan sub tropis • Urbanisasi • Standar higiene dan sanitasi
LABORATURIUM • Pemeriksaan darah : leukopenia, leukositosis relatif fase akut, mungkin terdapat anemia dan trombositopenia, SGOT dan SGPT • Uji serologis Widal : Titer O, H (titer untuk menyatakan seseorang positif thyfoid adalah tergantung dari daerah endemik dan kesepakatan institusi) • Isolasi/ biakan kuman (darah, feses, urin atau empedu)
KOMPLIKASI • Komplikasi di usus halus • Pendarahan usus halus • Perforasi usus • Peritonitis • Komplikasi di luar usus halus • Manifestasi Pulmonal gangguan nafas atas, bronkitis • Manifestasi Hematologis pansitopenia • Manifestasi Neuropsikiatri sakit kepala, meningitis, tifoid ensefalopati, koma • Manifestasi Kardiovaskular bradikardi relatif - miokarditis • Manifestasi Hepatobilier hepatitis hepatobilier asimtomatis (↑ SGOT dan SGPT), kolesistisis akut dan icterus • Manifestasi Urogenital SN, glomerulonefritis • Komplikasi lain otitis media, pankreatitis, abses (hati, limpa dan jaringan lunak), dll
MASALAH KEPERAWATAN • Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh • Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh • Resiko tinggi komplikasi : pendarahan/ perforasi/ peritonitis/ • Resiko tinggi defisit volume cairan tubuh • Kurang pengetahuan orang tua SESUAIKAN DENGAN KONDISI KLIEN
CONTOH INTERVENSI KEPERAWATAN • Observasi kondisi klien : pemeriksaan fisik fokus tanda dan gejala klinis • Tirah baring, mobilisasi bertahap • Atasi demam : tepid sponge, kompres • Makanan : TKTP, rendah serat, tidak berbumbu tajam, diberikan dalam porsi yang disesuaikan dalam kondisi pasien, berikan makanan sesuai tipe dan cara yang diinginan klien • Beri cairan yang adekuat dengan cara yang disesuaikan dengan kondisi dan usia klien • Fasilitasi tukem – bermain • Observasi kemungkinan komplikasi • Kolaborasi : antibiotik, antipiretik, prosedur diagnostik, monitor hasil labolaturium • Berikan penkes mengenai perawatan di rumah