1 / 42

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 ( Wilayah Sungai Bengawan Solo)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 ( Wilayah Sungai Bengawan Solo). solo, 03 oktober 2013. OUTLINE :. 1 . ANALISA MUSIM KEMARAU 201 3 2. PENGENDALI CURAH HUJAN DI INDONESIA 3. TINJAUAN KONDISI DINAMIKA ATMOSFIR DAN LAUT 4. P RAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 201 3 /201 4 DI

ira-pollard
Download Presentation

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 ( Wilayah Sungai Bengawan Solo)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 ( Wilayah Sungai Bengawan Solo) solo, 03 oktober 2013

  2. OUTLINE : 1. ANALISA MUSIM KEMARAU 2013 2. PENGENDALI CURAH HUJAN DI INDONESIA 3. TINJAUAN KONDISI DINAMIKA ATMOSFIR DAN LAUT 4. PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2013/2014 DI WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO dan PRAKIRAAN HUJAN BULAN OKTOBER S/D DESEMBER 2013 5. KESIMPULAN

  3. ANALISA MUSIM KEMARAU 2013

  4. PENGENDALI CURAH HUJAN DI INDONESIA

  5. TIGA (3) FAKTOR PENGENDALI CURAH HUJAN WILAYAH INDONESIA A S I A KETERANGAN : 1 EL NINO / LA NINA A F R I C A 1 SUHU PERAIRAN INDONESIA 2 Uap air Uap air 2 1963 1972 1982 1997 DIPOLE MODE POSITIF / DIPOLE MODE NEGATIF 3 3 A S I A A F R I C A 1 Uap air Uap air 2 1988 1998 2010 3 7

  6. KLIMATOLOGI DINAMIK AUSTRALIA MONSOON PATTERN( APR – SEPT ) ASIA MONSOON PATTERN( OCT – MAR )

  7. TINJAUAN KONDISI TERKINI DINAMIKA ATMOSFER

  8. BMKG

  9. RINGKASAN KONDISI TERKINI DINAMIKA ATMOSFER BMKG Note:  CurahHujanselamamusimhujan 2013/2014 cenderungNormal Sumber data : BMKG (Indonesia) – NOAA (US) – Jamstec (Japan) – BoM (Aust)

  10. PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2013/2014 DI WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

  11. PRAKIRAAN HUJAN BULAN OKTOBER S/D DESEMBER 2013 DI WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO

  12. PETA PRAKIRAAN HUJAN BULAN OKTOBER 2013

  13. PETA PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER 2013

  14. PETA PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2013

  15. RINGKASAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2013/2014 DI WILAYAH ALIRAN SUNGAI BANGAWAN SOLO • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Oktoberdasarian Imeliputi :Sebagian besar Kab. Ngawi; Sebagian Kab. Blora selatan; Kab. Sragen utara dan timur • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Oktoberdasarian II meliputi : Sebagian besar Kab. Blora; Kab. Rembang bag. Selatan; sebagian kab. Sragen selatan dan barat; sebagian besar Kab. Boyolali; sebagian kecil Kab. Klaten dan Sukoharjo bag. Utara; sekitar Gunung Lawu; sebagian wilayah selatan Kab. Pacitan dan Trenggalek. • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Oktoberdasarian III meliputi: sebagian besar Kab. Lamongan, Magetan, Sukoharjo dan Klaten; Kab. Bojonegoro bag. Utara; Kab. Madiun bag. Selatan; sebagian wilayah Kab. Wonogiri dan Ponorogo bag. Utara; Kab. Karanganyar bag. Barat.

  16. RINGKASAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2013/2014 DI WILAYAH ALIRAN SUNGAI BANGAWAN SOLO • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Novemberdasarian Imeliputi :Sebagian besar Kab. Wonogiri dan Bojonegoro; Kab. Madiun bag. Utara; Kab. Ponorogo bag. Selatan; sebagian kecil Kab. Trenggalek; sebagian wilayah Kab. Lamongan bag. Selatan; sebagian Kab. Ngawi bag. Timur. • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Novemberdasarian II meliputi : Sebagian besar Kab. Tuban; Kab. Rembang bag. Timur; sebagian kab. Lamongan bag. utara • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Novemberdasarian III meliputi: Kab. Wonogiri selatan dan sebagian Kab. Pacitan bag. Barat.

  17. RINGKASAN PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2013/2014 DI WILAYAH ALIRAN SUNGAI BANGAWAN SOLO BMKG • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Oktober 2013 meliputi :Kab.Blora, Kab.Sragen, Kab.Karanganyar, Kab.Sukoharjo, Kab. Boyolali, Kab.Klaten, Kab. Ngawi, Kab. magetan; sebagian besar Kab. Lamongan, sebagian wilayah utara Kab.Wonogiri; Kab. Rembang , Trenggalek, Madiun, Pacitan dan Tuban bag. Selatan; Kab. Bojonegoro dan Ponorogo bag. Utara. • Awal Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan November 2013 meliputi : Sebagian besar wilayah Kab. Wonogiri, Pacitan, Trenggalek, Bojonegoro dan Tuban; Kab. Pnorogo bag. Selatan; Kab. Madiun bag. Utara; sebagian kecil wilayah Kab. Lamongan bag. Selatan dan utara ; sebagian Kab. Gresik bag. Utara; Kab. Rembang bag. Timur.

  18. KESIMPULAN

  19. Awal Musim Hujan 2013/2014 di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo umumnya diprakirakan terjadi pada bulan Oktober Dasarian II ( pertengahan Oktober)s/d bulan November Dasarian II ( pertengahan November ). Kecuali Kab. Wonogiri selatan dan sebagian Kab. Pacitan bag. Barat, diprakirakan pada akhir bulan November 2013. • Sifat hujan Musim Hujan 2013/2014 di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo umumnya diprakirakan Normal . kecuali untuk wilayah Kab. Wonogiri dan Ponorogo bag. Selatan; sebagian besar wilayah Kab. Pacitan ; sebagian kecil kab. Trenggalek Bawah Normal (BN ) • Bila dibandingkan terhadap rata-ratanya, umumnya wilayah Sungai Bengawan Solo Awal Musim Hujannya diprakirakan sama dan lebih awal (Maju) dari rata-ratanya, kecuali untuk wilayah Kab. Wonogiri dan Ponorogo bag. Selatan; sebagian besar wilayah Kab. Pacitan ; sebagian kecil kab. Trenggalek awal musim hujan lebih lambat (mundur) dari rata-ratanya.

  20. TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG JL. SILIWANGI, 291 SEMARANG FAX: 024 – 7612394 TELP. 024 – 76632712, 7609016 WEB (www.bmkgsemarang.com)

  21. PENGERTIAN BMKG EL NINO memanasnya suhu permukaan laut di pasifik timur sehingga menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang. LA NINA mendinginnya suhu permukaan laut di pasifik timur sehingga menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia meningkat. DIPOLE MODE (DMI) Tingkat ketersediaan uap air akibat perbedaan suhu muka laut antara perairan pantai Timur Afrika dan pantai barat sumatera. DMI (-) : Indonesia bag. Barat banyakhujan DMI (+) : Indonesia bag. Barat kuranghujan Monsun Di Indonesia dikenal dengan 2 istilah monsun yaitu monsun Asia dan Monsun Asutralia. Monsun Asia berkaitan dengan musim hujan di Indonesai sedangakn monsun Asutralia berkaitan dengan musim kemarau di Indonesia. Istilah : monsun Asia (angin baratan) monsun Australia (angin timuran)

More Related