130 likes | 365 Views
8. Pertemuan. PERPAJAKAN INDONESIA. Landasan Hukum Pajak. 1. Dalam UUD ’45 pasal 23-A . Pajak dan Pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dengan Undang-Undang.
E N D
8 Pertemuan PERPAJAKAN INDONESIA
LandasanHukumPajak 1. Dalam UUD ’45 pasal 23-A PajakdanPungutan lain yang bersifatmemaksauntukkeperluan Negara diaturdenganUndang-Undang
2. UU Perpajakan yang sudahDisempurnakan (terbaru) mulaiberlakusejak 1 Januari 2001 UU No. 16 Tahu n 2000 : KetentuanUmumdan Tata Cara Perpajakan (KUTP) UU No. 17 Tahun 2000 : PajakPenghasilanPPh UU No. 18 Tahun 2000 : PajakPertmbahanNilaiBarangdanJasa, PajakPenjualanAtasbarangMewah (PPN danPPnBM) UU No. 12 Tahun 1994 : PBB UU No. 19 Tahun 2000 : PenagihanPajakdenganSuratPaksa (PPSP) UU No. 20 Tahun 2000 : Bea PerolehanHakatas Tanah danBangunan (BPHTB)
FungsiPajak Fungsi Budgeter (SumberUtamaKas Negara) FungsiAlokasi (SumberPembiayaan Pembangunan) FungsiDistribusi (AlatPemerataanPendapatn) FungsiRegulasi (AlatpengaturKegiatanEkonomi)
AsasPemungutanPajak PerinsipKesamaan (Equality) Pemungutanpajakharuslahadildisesuaikandengankemampuanwajibpajak. Bagiperusahaanbesardikenakanpajak yang tinggi, sedangkanbagiperusahaankecildikenakanpajak yang rendah.
2. PrinsipKepastian (Certainty) Dalampemungutanpajakharusjelas , tegasdanpastisehinggadipahamiwajibpajak. Hal iniakanmemudahkandalamperhitungandanpengadministrasian
3. PrinsipKelayakan (Convenience) Pemungutanpajakjangansekali-sekalimemberatkanwajibpajak. Misalnya, seseorang yang sedangmengalamikerugianusahasebaiknyatidakdibebanipajaktinggisehinggausahanyadapatdipertahankan.
4. PrinsipEkonomi (Economic) Dalammelaksanakanpemungutanpajak, hendaknyadiperhatikanprinsipekonomi. Artinyaharusmempertimbangkanbahwabiayapemungutantidakmelebihihasilpemungutanpajak.
Jenis-JenisPajak a. JenisPajakMenurutsifatnya. b. JenisPajakMenurutInstansi yang memungutnya c. JenisPajakMenurutObjekPajaknya d. JenispajakMenurutSubjekpajaknya e. JenisPajakMenurutAsalnya.
Tarifpajak Tarif Tunggal Tarifpajak yang hanyamenggunakansatumacamtarif. Tarif Tunggal TerdiriAtas : TarifTetap : Tarifpajak yang jumlahnyatetap, tidaktergantungpadabesarkecilnyaobjekpajak. Ex : PajakMaterai , semuatransaksi > Rp 1.000.000, tarifmaterainyaRp. 6.000. TarifProporsional : Tarifpajak yang menggunakanpresentasetetap, berapa pun jumlahobjekpajaknya. Ex : tarif PBB adalahsama, yaitusebesar 0,5 %.
TarifTidak Tunggal Tarifpajak yang menggunakanlebihdarisatumacamtarif TarifTidak Tunggal TerdiriAtas : TarisProgresif : Tarifpajak yang apabilatarifpajaksemakintinggi , tarif (%) pajaknyajugasemakintinggi. ex : Tarifpajakpenghasilanuntukpendapatankenapajak (PKP) 1). Rp. 0,00 s/d Rp. 25.000.000,00, tarifnya = 5 % 2). Rp. 25.000.000,00 s/d Rp. 50.000.000,00, tarifnya = 10 % 3). Rp. 50.000.000,00 s/d Rp. 100.000.000,00, tarifnya = 15 % 4). Rp. 100.000.000,00 s/d Rp. 200.000.000,00, tarifnya = 25 % 5). Rpp. > Rp. 200.000.000,00, tarifnya= 35 %
b. TarifDegresif/Regresif Tarifpajak yang apabilaobjekpajaksemakintinggi, justrutarifpajaknya (persentasipajaknya) semakinturun, dansebaliknya. Ex : 1). ObjekpajakRp. 1.000.000,00 , tarifnya = 10 % 2). ObjekpajakRp. 2.000.000,00, tarifnya = 9 % 3). ObjekpajakRp. 3.000.000,00 , tarifnya = 8 %, dst.
Sebutkanfungsi-fungsipajak! Sebtkanjenis-jenispajak! Sebutkandanjelaskanazaspemungutanpajak! UjiKemampuan