270 likes | 449 Views
Menyiapkan Pendidikan bidang Informatika dan Komputer di Abad 21. Fasli Jalal Wakil Menteri Pendidikan Nasional. Sarasehan APTIKOM, 14 April 2011. 1. Kebutuhan Skill Abad 21. kompetensi dasar abad 21. Matematika , IPA, Bahasa , dll . . http://www.21stcenturyskills.org.
E N D
MenyiapkanPendidikanbidangInformatikadanKomputer di Abad 21 FasliJalal WakilMenteriPendidikanNasional Sarasehan APTIKOM, 14 April 2011
1 Kebutuhan Skill Abad 21
kompetensidasarabad 21 Matematika, IPA, Bahasa, dll. http://www.21stcenturyskills.org
21st Century Essential Skills • [Bernie & Charles, 2011]
Perkembanganpasartelekomunikasi di Indonesia • Perkembanganpelanggantelekomunikasihingga 2010 • Sambungantelptetap kabel (fixed/PSTN) : 8.674.228 • Telepontetapwireless: 21.703.843 • Mobile Cellular: 140.578.243 • Pengguna Internet: ~40.000.000 • Pengguna broadband: ~8.000.000
ICT indicators Source: International Data Center
Types of ICT-HR ICT-HR ICT Workers or ICT Professionals PROFESSION-BASED INDIVIDUAL ICT-Enabled Workers or ICT Users COMPETENCIES-BASED INDIVIDUAL Source: The United Nations
ICT Worker Taxonomy Executives 10 professions Managers 74 professions Supervisors Assistant Managers Administrators 33 professions Staffs - Coordinators Operators – Specialists Technicians - Clerks 84 professions Source: Internet and Information Technology Position Descriptions HandiGuide, 2006 Edition
ICT-Enabled WorkerSpecial Skills Distributing Synchronus M-M (e.g. IRC) Personal Assistance e-CRM Application #N Transfering Synchronus M-1 (e.g. telereporting) Publication e-Telephony . . . Synthesising Synchronus 1-M (e.g. teleconference) Internet Browser e-Broadcasting Application #6 Accessing Synchronus 1-1 (e.g. chatting) Image Processor e-Public Relations Application #5 Selecting Asynchronus M-M (e.g. mailing list) Database e-Journalism Application #4 Organising Asynchronus M-1 (e.g. website) Presentation e-Publication Application #3 Storing Asynchronus 1-M (e.g. newsgroup) Spreadsheet e-Advertisement Application #2 Gathering Asynchronus 1-1 (e.g. email) Word Processor e-Marketing Application #1 Information Management Communication Media Productivity Tools Cyber Discourse Various Applications
Higher Education Institutions SUPPLY SIDE
Number of IT institutions 725 1,431 695,000 ~100,000
Sebaran Program StudiBidangKomputerdanInformatikadanJumlahPenduduk 4.486 12.985 2.633 2.266 3.550 5.543 1.685 1.038 4.393 1.035 4.846 760.855 3.089 2.202 4.393 3.626 7.446 2.231 2.851 1.713 7.596 8.033 9.588 1.531 32.380 10.644 43.021 37.476 3.891 3.452 4.679 4.496 Jumlah ProgramStudi 1.415 Jumlah Penduduk 273.348
Isu strategis dari sisi demand • Demand: • Perkembangan sains dan teknologi informatika dan telekomunikasi yang sangat pesat • Laju keusangan pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi • Integrasi berbagai disiplin ilmu: komunikasi,informasi, multimedia, industri kreatif, animasi, akunting, bisnis, rekayasa, elektronika, dsb. • Munculnya sertifikasi oleh perusahaan software & hardware (Microsoft, cisco, ibm, dsb.) • Spektrum kebutuhan yang sangat beragam dari perusahaan multi nasional sampai UMKM
Isu strategis dari sisi suplai • Supply: • Banyak sekali institusi pendidikan tinggi TIKOM • Variasi nama program studi • Quality gaps antar institusi • Kurikulum non standar, kerangka kualifikasi belum baku • Unreadable degree (kompetensi lulusan tidak baku) • Strukturdanisikurikulumkurangadaptifterhadapdinamikaperubahandanperkembanganteknologi yang cepat • Staff yang memenuhi kualifikasi berpusat di perguruan tinggi tertentu saja, terutama di Jawa • Lulusan belum siap untuk menjadi wirausaha
Apa yang harusdilakukan • Pengembangan kurikulum yang adaptif& fleksibel untuk menghadapi lingkungan, iptek yang dinamis • Landasan sains yang kuat • Kompetensi inti yang jelas dan mudah difahami publik • Mata kuliah pilihan yang relevan dengan tren dunia TIK dan dunia kerja • Student centered learning untuk menyiapkan life-long learners • ICT-enabled resource sharing antar institusi • Menyiapkan program-program retraining (bagi life-long learners) untuk beradaptasi dengan perubahan ipteks • Mendekatkan perguruan tinggi dengan dunia industri • Membangun jejaring yang kuat di antara institusi pendidikan tinggi dan antara IPT dan DUDI • Membangun sistem informasi yang baik bagi publik baik dari sisi demand (kebutuhan DUDI) maupun suplai (perguruan tinggi)