460 likes | 804 Views
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN. Dr. Evi Suryawati , M.Pd Lab. Pend. Biologi FKIP UNRI evien_riau @ yahoo.com. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007. 1. Standar Isi; 2. Standar Proses; 3. Standar Kompetensi lulusan;
E N D
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN Dr. EviSuryawati, M.Pd Lab. Pend. Biologi FKIP UNRIevien_riau @yahoo.com
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 1. Standar Isi; 2. Standar Proses; 3. Standar Kompetensi lulusan; 4. Standar Pendidik dan TenagaKependidikan; 5. Standar Sarana dan prasarana; 6. Standar pengelolaan; 7. Standarpembiayaan;dan 8. Standar penilaian pendidikan
berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan • pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum • Negara Kesatuan Republik Indonesia. • adalah standar nasional pendidikan yang • berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran • pada satuan pendidikan untuk mencapai • kompetensi lulusan. • berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan • menengah pada jalur formal, baik pada sistem • paket maupun pada sistem kredit semester.
mencakup: • perencanaan proses pembelajaran, • pelaksanaan proses pembelajaran, • penilaian hasil pembelajaran, dan • pengawasan proses pembelajaran.
Perencanaan Proses Pembelajaran • Silabus • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
S . I . L . A . B . U . S • Dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan: • Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, dan • Panduan Penyusunan KTSP. • Dalam pelaksanaannya, • pengembangan silabus dapat dilakukan oleh: • para guru secara mandiri atau berkelompok dalam • sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, • kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) • atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. • Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas • kab./kota yang bertanggung jawab untuk jenjang SD dan • SMP, dan dinas provinsi untuk jenjang SMA dan SMK, • serta departemen yang menangani urusan pemerintahan • di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( R P P ) • RPP dijabarkan dari silabusuntuk mengarahkan kegiatan • belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. • Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban • menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. • RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan • dalam satu kali pertemuan atau lebih. • Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan • yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen R P P • Identitas mata pelajaran • Standar kompetensi • Kompetensi dasar • Indikator pencapaian kompetensi • Tujuan pembelajaran • Materi ajar • Alokasi waktu • Metode pembelajaran • Kegiatan pembelajaran • Penilaian hasil belajar • Sumber belajar
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP • Memperhatikan perbedaan individu peserta didik; • Mendorong partisipasi aktif peserta didik; • Mengembangkan budaya membaca dan menulis; • Memberikan umpan balik dan tindak lanjut; • Keterkaitan dan keterpaduan; • Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi;
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN • 1. Kegiatan Pendahuluan • 2. Kegiatan Inti • 3. Kegiatan Penutup • Eksplorasi • Elaborasi • Konfirmasi
Penilaian Hasil Pembelajaran 3.Menggunakan: • tes dan non-tes • bentuk tertulis atau lisan, • pengamatan kinerja, • pengukuran sikap, • penilaian hasil karya (tugas, proyek dan/atau produk) • portofolio, dan • penilaian diri. 4. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan • Standar Penilaian Pendidikan • Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. 1. Dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk: • Mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, • Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan • Memperbaiki proses pembelajaran. 2. Dilakukan secara: • Konsisten, • Sistematik, dan • Terprogram.
PAIKEM • Pembelajaran • Aktif • Inovatif • Kreatif • Efektif • Menyenangkan
METODE MODEL PENDEKATAN MEDIA
PENGERTIAN • Prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untukmencapai tujuan belajar • Pedoman bagi pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran
Kompetensi Umum Memahami model-model pembelajaran inovatif di SMA/SMK • Kompetensi Khusus • Menjelaskan karakteristik model-model pembelajaran • Menjelaskan cara pemilihan model-model pembelajaran
PENDEKATAN • FAKTA • KONSEP • PROSES • INKUIRI . LINGKUNGAN • NILAI • SEJARAH • KONTEKSTUAL
METODE • Ceramah • Tanya jawab • Tugas • Demonstrasi • Diskusi • Eksperimen • Simulasi • Karyawisata • dll
MEDIA 1. Media Audio 2. Media visual • Dua dimensi • papan tulis dan papan putih (White board) • papan magnit • papan flannel • gambar dan fotografi • Poster (wall chart) • Flip chart • Tiga dimensi • Model • Benda sebenarnya (Objek langsung)
Media Audio Visual • MULTI MEDIA
Contextual Teaching and Learning • Konstruksivisme • Inquiry • Bertanya • Modelling • Masyarakat Belajar • Asesmen Autentik • Refleksi
Pendekatan Kontekstual • Konsep belajar yang membantu guru menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi nyata yang dihadapi siswa agar mereka dapat menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan situasi nyata yang dihadapi siswa.
STRATEGI KONTEKSTUAL • Relating • Experiencing • Applying • Cooperating • Transferring
Batasan • Pengetahuan kita merupakan hasil (bentukan) kita sendiri (Von Glaserfeld dalam Battencourt, 1989:& Matthew, 1994). Pengetahuan bukanlah hanya merupakan gambaran kenyataan belaka, tetapi merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan siswa
Siswa mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur dalam membangun pengetahuan, sehingga setiap individu siswa memiliki skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang berbeda, dalam hal ini proses abstraksi dan refleksi seseorang menjadi sangat berpengaruh dalam konstruksi pengetahuan.
Model Pembelajaran Berasosiasi CTL • Pembelajaran langsung • Pembelajaran kooperatif STAD, NHT, Jigsaw, TPS,dll • Pembelajaran berdasarkan masalah
PROBLEM BASED LEARNING • Model pembelajaran yang memfokuskan pada siswa dengan mengarahkan siswa menjadi pelajar yang mandiri dan terlibat lamgsung secara aktif dalam pembelajaran berkelompok. Model ini membantu siswa untuk mengembangkan berfikir siswa dalam mencari pemecahan masalah. (Triyanto, 2009) • Pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berfikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. (Surajiono, 2004)
Kelebihan Problem Based Learning • Pendidikandisekolahmenjadilebihrelevan. • Membiasakansiswamenghadapimasalahdanterampilmemecahkanya, apabilaiamenghadapipermasalahandikehidupankeluarga, masyarakatdandiduniakerjakelak. • Merangsangpengembangankemampuanberfikirsecarakreatifdanmenyeluruhkarenasiswabanyakmelakukankerja mental denganmelihatpermasalahandariberbagaisegidalamrangkamencaripemecahan.
Kekurangan Problem Based Learning • Sekolah yang kurangmemilikiperpustakaandansumber-sumberteknologiuntukmendukungpenyelidikan. • Memerlukanstandarwaktu 1 jam pelajaran 45 menit, sehinggatidakmembericukupwaktukepadasiswauntukterlibatsecarapenuhdalamaktivitasdiluarsekolah. • Karenatidakmencakupsejumlahinformasibesarataupengetahuandasar, beberapasekolah yang mentargetmateriharusselesaitidakmendukung model ini.
Kemampuan Berpikir Kreatif Proses berpikir kreatif merupakan suatu proses yang mengkombinasikan berpikir logis dan berpikir divergen. Berpikir divergen digunakan untuk mencari ide-ide untuk menyelesaikan masalah sedangkan berpikir logis digunakan untuk memverifikasi ide-ide tersebut menjadi sebuah penyelesaian yang kreatif. (Anonimous, 2008)
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN AWAL KEGIATAN INTI KEGIATAN PENUTUP
PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) Dasar: teori sosial Bandura (1995), seseorang belajar dari melihat perilaku orang lain, permodelan (modeling). Prinsip; atensi,retensi, produksi, dan motivasi. Dirancang untuk pengetahuan deklaratif dan prosedural
TAHAP PEMBELAJARAN Pendahuluan, apersepsi, motivasi, menyampaikan tujuan, dan menjelaskan pentingnya materi Kegiatan Inti, Memodelkan keterampilan tahap demi tahap Membimbing latihan Mengecek pemahaman Memberi kesempatan berlatih pada kondisi lain Penutup Kesimpulan,evaluasi, dan tindak lanjut
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) • Dasar: Konstruksivisme Teori Piaget (aktivitas individu) Vigotsky (interaksi sosial) Tujuan: Meningkatkan Prestasi Belajar Penerimaan Terhadap Keragaman Mengembangkan Keterampilan Sosial
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif • Mengelompokan siswa (4-6 orang) • Anggota kelompok heterogen • Setiap anggota kelompok memiliki peran • Mengutamakan penghargaan kelompok • Guru berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan
Persiapan Pembelajaran kooperatif • Menyiapkan Perangkat pembelajaran (RPP, LKS, dll) • Menentukan Skor dasar individu • Membagi siswa dalam kelompok kooperatif • Menentukan jadwal kegiatan
TAHAP PEMBELAJARAN Pendahuluan,Apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Penjelasan singkat materi pembelajaran Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar Membimbing siswa bekerja dan belajar Penutup Memberi Penghargaan, kesimpulan ,evaluasi dan tindak lanjut