280 likes | 430 Views
THE ECONOMICS OF COMPETITION LAW. Teddy Anggoro. Materi 1. Filsafat dan Dasar-dasar Persaingan Usaha. Definisi : Pasar. Pasar: Pertemuan antara permintaan dan penawaran yang menghasilkan keseimbangan (ekuilibrium) harga dan kuantitas
E N D
THE ECONOMICS OF COMPETITION LAW Teddy Anggoro
Materi 1 Filsafat dan Dasar-dasar Persaingan Usaha
Definisi : Pasar • Pasar: Pertemuan antara permintaan dan penawaran yang menghasilkan keseimbangan (ekuilibrium) harga dan kuantitas • Proses pembentukan keseimbangan tsb melalui tawar menawar; • Komponen sistem pasar: kepemilikan pribadi (private property rights), kepentingan pribadi (self interest), interaksi bersaing, dan regulasi pemerintah;
Definisi: Persaingan • The act or action of seeking to gain what another is seeking to gain at the same time under fair or equitable rules and circumstances; • A market condition in which a large number of independent buyers and sellers compete for identical commodities, or services, deal freely with each other, and retain the right of entry and exit from the market… (Webster Dictionary ….)
Major Hypothesis • Mainstream hypothesis: Struktur umumnya mempengaruhi kinerja pasar/industri (Structure-Conduct-performance Paradigm); • Chicago School hypotesis: sepanjang tdk ada hambatan kebijakan, monopoli mencerminkan superior efficiency, hanya kollusi yg dapat menciptakan kekuatan pasar; • Contestability theory: Kondisi masuk (entry conditions) lebih berbahaya dari monopoli;
Struktur Pasar • Bentuk Struktur Pasar: persaingan sempurna, monopoli (alamiah, bilateral) vs monopsoni, oligopoli vs oligopsoni, dan monopolistic competition; • Perbedaan terletak pada: jumlah produsen/pembeli, sifat informasi (asimetrik), price taker vs price maker, produk (homogen vs diffrensiasi), penghalang masuk dan keluar (barriers to entry and exit), persaingan bukan harga, biaya transaski;
Sumber-sumber Kekuatan Monopoli • Ciptaan Manusia (Strategic behavior): * Patent dan penghalang legal lainnya (lisensi, dll); * Kontrak ekslusif; * Tying Contracts; * Kolusi; • Sumber Alamiah: * Economies of scale; * Economies of scope; * Cost complementarities;
Effective Competition Persaingan efektif hanya bisa terjadi jika terdapat strong mutual pressure diantara perusahaan2 yang beroperasi di pasar, ditandai dengan 3 (tiga) kondisi struktural: • Jumlah perusahaan tdk memungkinkan kerjasama (kolusi); • Tidak ada dominasi dari satu terhdp yg lainnya; • Kemudahan untuk masuk bagi pesaing baru;
STRUKTUR PASAR • Monopoli: hanya ada satu penjual • Oligopoli: hanya sedikit penjual • Persaingan monopolistik (monopolistic competition): memiliki karakteristik persaingan sekaligus karakter monopoli (banyak penjual, produk terdifrensiasi, bebas keluar dan masuk); • Persaingan sempurna (lihat elemennya pada karakter effective competition)
Paradigma Structure-Conduct-Performance • Pandangan sebab-akibat: Struktur Pasar Conduct Performance • Kritik: tdk ada hub satu arah, conduct dapat pengaruhi struktur, sementara performance dapat pengaruhi conduct dan structur pasar;
Pendekatan untuk analisis pasar/industri • Market structure: jumlah perusahaan, besarnya aset atau pendapatan dll.; • Conduct: Penetapan harga, kartel, merger & akuisisi, dll.; • Performance: Profitabilitas, consumer surplus, consumer welfare, etc.
ELEMENT2 STRUKTUR PASAR • Market share: Porsi penguasaan pasar yg dicerminkan oleh relatif nilai jual produk dari s/ perusahaan terhadap keseluruhan nilai jual di pasar bersangkutan; • Concentration Ratio: total market share dari beberapa (biasanya empat) perusahaan besar di pasar bersangkutan; • Condition of entry: kondisi yg mencerminkan ada tdknya hambatan masuk bagi pesaing;
Konsentrasi Industri • Rasio Konsentrasi 4 perusahaan (C4): Jumlh pangsa pasar 4 perusahaan utama di industri ybs: C4 = W1 + W2 + W3 + W4 • Herfindahl-Hirschman Index (HHI): Jumlah dari kuadrat pangsa pasar seluruh perusahaan di industri ybs dilkali 10.000, jadi HHI = 10.000 x Σ wi2 • Keterbatasan: - Definisi pasar: lokal, nasional, regional? - Mengabaikan produsen LN; - Definisi Industri dan klasifikasi produk;
Materi 2 Prilaku Pasar/Industri
Prilaku Harga • Perusahaan dlm pasar bersaing adalah price taker; • Tetapi pasar umumnya tdk sempurna, karena itu kebijakan harga di tingkat perusahaan menjadi relevan (jika perusahaan memiliki market power besar, maka ia dapat berperan sbg price maker)
Prilaku Penetapan Harga The Lerner Index L = ( P - MC ) / P • Mengukur perbedaan antara harga dan biaya marginal; • Nilainya 0 s/d 1
Prilaku Stratejik • Kooperatif: kartel 2. Merger dan Akuisisi 3. Non kooperatif: Diskriminasi harga, predatory pricing, limit pricing, meningkatkan biaya relatif pesaing; dan non linear pricing (Two-part Tariff, Quantity diskon, quality diskon, tie-in sales, Skema harga di depan, priority premium)
Prilaku Stratejik: Kooperatif • Kartel merupakan kerjasama perusahaan2 yang saling bersaing untuk mendikte pasar, baik produksi, harga atau wilayah pasar; • Kartel biasanya terjadi pada pasar yang oligopolistik;
Prilaku Stratejik Non kooperatif:PREDATORY PRICING Perusahaan menurunkan harga (jika perlu dibawah biaya marjinal rata-rata) untuk mematikan pesaing, atau menakut-nakuti pesaing untuk masuk ke insdustri yg sama, kemudian menaikan kembali harga ketika pesaing menghilang dari pasar;
Features penting dari Predatory Pricing (PP) • Selama periode PP, perusahaan yang menjalankan strategi ini akan menglami kerugian; • Perusahaanh tsb harus memenuhi semua permintaan pada tkt harga rendah; • Konsumen memperoleh manfaat selama PP berlangsung;
Prilaku Stratejik Non KooperatifLIMIT PRICING • Perusahaan menetapkan output dan harga pada tkt tertentu sedemikian rupa sehingga demand yg tersisa dipasar tdk cukup menguntungkan bagi pemain baru di pasar bersangkutan; • Biasanya dilakukan oleh perusahaan yg memiliki posisi dominan;
Prilaku Stratejik Non Kooperatif:MENINGKATKAN BIAYA PESAING Meningkatkan biaya relatif pesaing melalui: • Meningkatkan harga input (terutama pada posisi integrasi vertikal); • Gunakan regulasi pemerintah;
Prilaku Stratejik Non Kooperatif:DISKRIMINASI HARGA Perusahaan dapat memberlakukan harga yg berbeda pd tiap konsumen jika: • Memiliki market power;] • Mengetahui tkt kesediaan konsumen membayar untuk setiap unit barang/jasa; • Mampu mncegah terjadinya penjualan kembali dgn tkt harga yg lebih mahal;
Jenis-jenis Diskriminasi Harga • DH DERAJAT SATU (DH Sempurna): mengambil seluruh surplus konsumen dgn menetapkan harga yg berbeda bg setiap konsumen berdasarkan juml maksimum ybs ingin membayar; • DH DERAJAT DUA : Hanya mengambil sbgn surplus konsumen, harga berubah sesuai kuantitas (mis tarif listrik); • DH DERAJAT TIGA: Pengenaan harga berbeda untuk kelompok konsumen yg berbeda (mis pelajar dst).
Prilaku Stratejik Non Kooperatif:TYING IN • Definisi: Penjualan paket berisi ≥ 2 produk berbeda, yaitu produk utama (the tying product) (X) hanya bisa dibeli bila konsumen bersedia membeli dgn produk lainnya (the tied product) (Y),dimana X ≠ y • Produk komplemen vs bukan komplemen (substitute dan independen); • Interrelated deman Karenna tying in menggabungkan produk yg digunakan secara bersama;
Motif TYING IN • תTying > תM dengan atau tanpa DH • Lainnya: - Effisiensi; - Menghindari pengawasan harga; - Memberikan potongan harga tersembunyi; - Menjamin kualitas;