E N D
Kelompok 4 Kelompok 4
Kelompok 4 Anggota 1. Desti Emiliani (G1A113093) 2. Leni Puspita Sari (G1A113094) 3. Meta Perdana (G1A113095) 4. Iman Taufiq (G1A113096) 5. David Johnson Silaban (G1A113097) 6. Pebriana Napitupulu (G1A113098) 7. SahatAsido L (G1A113099) 8. Atika Soraya (G1A113100) 9. Primas Shahibba (G1A113101) 10. Eldi Novriandi (G1A113101)
Skenario 1 Ade yang seorang mahasiswa kedokteran sedang berjalan-jalan dengan kakaknya Adi. Tiba-tiba Ade merasa sangat lapar hingga ulu hatinya terasa nyeri. Kemudian mereka berdua pergi ke rumah makan. Sesampainya disana Ade melihat dan mencium bau makanan yang sangat lezat sampai ia merasa air liurnya bertambah banyak. Karena terlalu lapar, Ade ingin memesan semua makanan, tetapi Adi yang seorang dokter menyarankan Ade untuk memesan makanan lengkap yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Ade makan dengan lahap dan sangat cepat tanpa dikunyah. Sehabis makan tiba-tiba Ade merasa perutnya mulas, flatus dan ingin defekasi. Adi merasa sebaiknya menjelaskan langkah-langkah menelan, mengunyah, dan pencernaan serta penyerapan makanan agar adiknya lebih paham dan memperbaiki kebiasaan makannya. Kelompok 4
Identifikasi isltilah Ulu hati : posisi pada regio perut bagian atas sekitar proc.xhipoideus dari sternumAir liur : Sekret kelenjar saliva ( kel. Submandibular, sublingual, prarotis), 99% air, 1% enzim amilase Karbohidrat : Salah satu dari sekelompok turunan aldehida atau keton dari alkohol polihidrat, terdiri atas tepung, gula, glikogen, selulosa, dan gum 1Protein : Setiap kelompok senyawa organik komplek yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur 1Lemak : Tiap kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemak, termasuk asam lemak, lemak netral, lilin, dan steroid, yang tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut nonpolar 1Flatus : gas / udara di dalam saluran cerna yang dikeluarkan melalui anusDefekasi : pengeluaran sisa metabolisme (makanan ) melalui anus 1Mulas : gejala awal dari defekasiPencernaan : perbuatan atau proses mengubah makanan menjadi substansi kimiawi yang dapat diabsorbsi dan diasimilasi 1 Kelompok 4
Identifikasi masalah 1. Bagaimana histologi dari sistem digestivus?2. Bagaimana anatomi dari sistem digestivus?3. Bagaimana fisiologi dari sistem digestivus?4. Bagaimana mekanisme terjadinya lapar?5. Bagaimana mekanisme terjadinya nyeri ulu hati?6. Bagaimana proses menelan dan menguyah sebelum dicerna?7. Apa yang mempengaruhi bertambahnya air liur pada saat melihat/mencium bau makanan?8. Apa peran saliva dalam proses pencernaan?9. Mengapa kita harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak?10. Bagaimana metabolisme karbohidrat, protein dan lemak?11. Bagaimana mekanisme terjadinya mulas, flatus dan defekasi?12. Saraf dan enzim apa saja yang mempengaruhi proses pencernaan? Kelompok 4
1. Bagaimana histologi dari sistem digestivus ?Cavum OrisCavum oris terdiri dari : Labium Oris Terdiri dari 3 area atau daerah :Area kutanea (paling luar permukaan kulit) :Epitel : epitel berlapis gepeng dengan keratin, Terdapat glandula sebasea dan sudorifera, Terdapat folikel-folikel rambut. Kelompok 4
Area rubra (area merah bibir) :Epitel : epitel berlapis gepeng tanpa keratin yang tampak transparan. Papila Vaskuler tampak lebih tinggi Terdapat pembuluh darah yang banyak.Area mukosa/ bucca (paling dalam permukaan bibir) :Epitel berlapis gepeng tanpa keratin.Papila Vaskuler Tinggi Lamina Propria : Padat Tunika Submukosa : Serat Jaringan Ikat tebal Glandula Mukosa dan Glandula Mixtus Kelompok 4
GingivaTunika Mukosa: Epitel Squamous Complex CornificatioLamina Propria: BerupaSeratKolagen yang melekatlangsungpadaperiosteumdan membrane periodontaleSubmukosa : TidakadaGlandula: Tidakada Kelompok 4
PalatumPalatum DurumTerletakpadabagianatasronggamulutberupatulang yang dilapisimembran mukosaTunika Mukosa: Epitel Squamous Complex CornificatioLamina Propria : (ada)TerdiriAtas 2 daerah :Fatty Zone : Terletakpada 1/3 bagiandepanGlandular Zone : Terletakpada 2/3 bagianbelakang Kelompok 4
PalatumMolleMerupakankelanjutandariPalatum DurumPermukaan Oral : Epitel Squamous ComplexLamina Propria : adaSubmukosa: Glandula MukosadanMixtusMuskulus Skeletal : adaPermukaan Pharyngeal : Epitel PseudocomplexBerciliaSubmukosa : tidakada Kelompok 4
PharingPanjang : 12.5 – 15 cmTerdiriatas : Nasopharing, Oropharing, LaryngopharingTunika MukosaEpitel NasopharingdanLaryngopharing : Pseudocomplex (+), Cilia (-) Epitel Oropharynx : Squamous Complex non CornificatioLamina Propria : JaringanIkatPadat, Fibroelastis dengan seratelastis.Tunika Fibrosa : LapisanFibroelastis yang melekatkandenganjaringansekitarnya Kelompok 4
OesophagusTunika MukosaLumen : IstirahatberbentukIreguler, kecildantampakadanyalipatan longitudinal. Hal inidisebabkankontraksi Stratum sirkular.Epitel : Squamous Complex non CornificatioLamina Propria: Seratjaringan ikat halus dan tipis. Kelompok 4
Tunika SubmukosaJar. IkatLonggar : Serat-serat kolagen kasar, seratelastis kasar, VasaDarah, Lymphe, Ganglion SarafParasymphatis.GlandulaOesophagesPropriaTubuloalveolar Simplex.Tunika MuskularisSeratOtotStriata : DijumpaisampaidenganpertengahanOesophagusSeratOtotPolos : MulaidaripertengahanOesophagusSel - sel Ganglion Plexus Auerbachiiterdapatdiantara Stratum sirkulardan Stratum LongitudinaleTunika FibrosaJaringanIkatLonggar. Kelompok 4
GasterTunika MukosaGambaranPermukaanDalam :Rugae (Lipatan - lipatanLongitudinal,yangdapathilangbilagastermengalamidistensi).Area Gastrica : daerah- daerahkecil yang dikelilingiolehcelah : 1–5 mm.FoveolaGastricae : lekukan kecil yang terdapatdi area gastricae.Epithelium : Columnar simplex, inti oval, sitoplasmamengandungMucigenLamina PropriaJaringanIkathalus : terdiriatas kolagen danretikular. Sel jaringan ikat dan otot polos.NoduliLymphaticiSolitarii, terutamapada Pylorus. Kelompok 4
Tunika SubmukosaJaringanikatlonggar, dijumpaivasadarahbesardanserat-serat saraf.Tunika MuskularisStratum ObliqueStratum SirkularStratum LongitudinalGanglion dansel sarafparasymphatis diantaralapisan 2 dan 3Tunika Serosa : JaringanIkatLonggar yang dilapisiSelMesothel Kelompok 4
Intestinum tenueTunika MukosaEpitel : epitel selapis thorak.Tampak Striated Free Border ( mikrovili )Sel Goblet makinkedistalmakinbanyakLamina Propria :NoduliLymphaticiSolitari Plaque PeyeriStruktur yang dijumpaipadadindingUsus Kecil :PlicaCircularis. s. ValvulaKerckringiDuodenum : Pada duodenum bagianatas, PlicasirkulartidakdijumpaiJejunum : Plicanya paling tinggiIleum : Plicanyasedikitdijumpai. Kelompok 4
BagianUsus KecilDuodenum :Villi: Berbentukdaun. lebardanrendahGldBrunneri : DijumpaipadaSubmukosabagianatas Duodenum.JejunumVilli: Tinggi, Ramping PlicaCircularis: BanyakdantinggiSel Goblet : Makin kedistalmakinbanyakNodulusLymphaticiSolitariibanyakdijumpaipadamembrana mukosa IleumVilli: BerbentukJariPlaque Payeri banyak, VillitidakdijumpaipadabagianatasPlaque PayeriSel Goblet : Banyakdijumpai Kelompok 4
Intestinum crassumC o l o nFungsi : Penyerapan air danpembentukan mucus danterdiriatas :Tunika MukosaLicin, VillidanPlicatidakdijumpaiCryptaLieberkuhnStriated Free Border( mikrovili ) : Lebihtipisbiladibandingkan dengan ususkecilSelPaneth : mulaimenghilangSel Goblet : hampirmemenuhiseluruh tunica mucosaNoduliLymphaticiSolitarii Kelompok 4
C a e c u mStrukturmirip Colon. Jaringan Lymphoid > Colon tetapi < AppendixAppendix VermiformisPadaorangdewasaseringmengalamiobliterasidisebabkan fibrosis. Bentuknyaberubahsehubunganbertambahnyausia, darisirkulerkebentuktandukdanakhirnyamengalamiobliterasiDindingrelatifTebalVilli: ( - )NoduliLymphaticiSolitarii : banyakCryptaLieberkuhn : Kurangdari Colon Kelompok 4
RectumPadabagianatasstrukturnyamirip colonCryptaLieberkuhn : lebihpanjangSel Goblet : banyak ( melapisihampirsemuacryptalieberkuhn)Stratum Longitudinal ototstriatabagiandepandanbelakanglebihtebaldaripadabagiansampingatauhampirsamatebal Kelompok 4
AnusTunika Mukosa : Longitudinal yang permanen : Kayavasadarahdan vena tidakadakatupValvulaAnalisHoustoniEpitel padaValvulaberubahdari Columnar Simplex keEpitel Squamous Complex Cornificatio Kelompok 4
2.Bagaimana anatomi sistem digestive Kelompok 4
3. Bagaimana fisiologi dari sistem digestivus ?Mastikasi mulut sekresi saliva diglusi(menelan) faring kontraksi peristaltik oeshopagus mendorong makanan ke gaster digestive gaster (menyimpan,mencampur,mengosongkan) sekresi hepar sekresi pancreas absorpsi usus halus(duodenum.jejunum,ileum) absorpsi kolon refleks defekasi defekasi oleh rectum dan anus. Kelompok 4
4. Bagaimana mekanisme terjadinya lapar ?Lapar dapat terjadi karena adanya stimulasi dari suatu faktor lapar, yang akan mengirimkan impuls tersebut ke pusat lapar di otak, yakni hipotalamus bagian lateral, tepatnya di nucleus bed pada otak tengah yang berikatan serat pallidohypothalamus. Otak inilah yang akan menimbulkan rasa lapar pada manusia. Faktor lapar yaitu kontraksi di Duodenum dan LambungPenurunan kadar gula dalam darah akan menimbulkan rasa lapar, yang menimbulkan suatu perilaku yang disebut teori glukostatik pengaturan rasa lapar dan perilaku makan, teori lipostatik dan teori aminostatik. Kelompok 4
Penurunan kadar glukosa darah akan menurunkan kecepatan bangkitan neuron glukoreseptor di pusat kenyang di nucleus ventromedial dan paraventrikulat hipotalamus.Penurunan kadar gula juga secara bersamaan meningkatkan bangkitan neuron glukosensitif di pusat lapar hipotalamus lateral.Akibat penundaan lapar adalah terjadi kontraksi peristaltic yang ritmis di korpus lambung , ketika kontraksi berturut – turut tersebut sangat kuat , kontraksi – kontraksi ini menimbulkan kontraksi tetanik yang continue dan kadang berlangsung selama 2 sampai 3 menit. Kelompok 4
Kontraksi ini sangat meningkat ketika kadar gula darah lebih rendah dari normal. Kontraksi ini dapat menimbulkan rasa nyeri ringan di bagian bawah lambung , disebut Hunger Pans. Hunger pans tidak terjadi sampai waktu sesudah masuknya makanan terakhir. Selain jika penundaan ini belangsung dalam waktu yang lebih lama maka akan terjadi metabolic lemak dan protein untuk menggantikan kadar gula yang turun. Hunger pans biasanya tidak terjadi sampai 12 hingga 24 jam sesudah makan yang terakhir. Pada kelaparan, hunger pangs mencapai intesitas terbesar dalam waktu 3-4 hari dan kemudian melemah secara bertahap pada hari-hari berikutnya. Kelompok 4
5. Bagaimana mekanisme terjadinya nyeri ulu hati?-> Kontraksi lapar saat lambung kosong (kontraksi peristaltik) pada corpus lambung menyebabkan kontraksi ..... Selama 2-5 menit sehingga tonus gastrointestinal meningkan maka terjadilah Hunger Pain atau nyeri ulu hati. Kelompok 4
6. Bagaimana proses menelan dan mengunyah sebelum dicerna?Mengunyah terjadi di dalam rongga mulut, makanan ditampung, di gerus oleh gigi menjadi potongan yang halus dan di lumasi oleh liur agar mudah ditelan, karena makanan diuraikan secara fisik di dalam rongga mulut. Lidah yang merupakan organ berotot dari rongga mulut, penyebaran dan orientasi masing-masing serat otot rangka lidah yang memungkinkan lidah bergerak selama mengunyah, menelan dan berbicara. Kelompok 4
Posisi lidah yang menekan langit-langit keras menjaga agar makanan tidak masuk kembali ke mulut sewaktu menelan. Uvula terangkat dan menekan bagian belakang tenggorokan, menutup saluran hidung dari faring, sehingga makanan tidak masuk ke hidung. Makanan dicegah masuk ke trakea terutama oleh elevasi laring dan penutupan erat pita suara di pintu masuk laring/ epiglotis. Dengan laring dan trakea tertutup, otot-otot farynx berkontraksi untuk mendorong bolus ke dalam esofagus (menelan Kelompok 4
7. Apa yang mempengaruhi bertambahnya air liur pada saat melihat/ mencium bau makanan ? Pengaktifan refleks liur -> Impuls saraf afferen ke informasi pusat liur (medulla batang otak) Kelompok 4
8. Apa peran saliva dalam proses pencernaan ? (1) Saliva memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva, enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.(2) Saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan sehingga menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin.(3) Saliva mempunyai efek antibakteri oleh lisosom, suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri dan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber makanan. Kelompok 4
(4) Saliva berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil pengecap karena hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor papil pengecap.(5) Saliva berperan dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.(6) Penyangga bikarbonat saliva menetralkan asam pada makanan yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies gigi. Kelompok 4
9. Mengapa kita harus mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak ?Protein Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur, dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Kelompok 4
KarbohidratSumber karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori atau sekitar 16,8 kilojoule. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Kelompok 4
Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam benruk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan di sekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang. Kelompok 4
LemakSumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur, dan minyak ikan. Sumber lemak yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoulea. Kelompok 4
10. Bagaimana metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak ?Metabolisme karbohidrat :Glukosadipecah 2 piruvat (Glikolisis), menghasilkan ATP2 piruvatasetilKoA, menghasilkan ATP (Oksidasipiruvat)AsetilKoAsiklusasamsitrat, menghasilkan ATPGlukosa >> glikogen (glikogenesis)Glukosa << glikogendipecah (glikogenolisis)Glikogen - glukoneogenesis.⁴∙⁸ Kelompok 4
Metabolisme protein :prosespelepaskangugusaminadarimolekulsenyawaasamamino. Gugusamina yang terlepasakanterkonversimenjadiammonia, denganmelaluiprosesdeaminasi.Metabolisme lemak :lemak terdiri dari :Trigliserida-> lemaknetral (CHO)Fosfolipid-> ikatanpospatdan nitrogenKolesterol-> mengandunginti sterol, larutlemakLipid diserapdiusushalus -> asamlemak-> melewatiepitelusus-> KILOMIKRON -> saluranLimfe -> Pembuluh Darah Vena -> hatidan jararingan lemak.
11. Bagaimana mekanisme terjadinya flatus dan defekasi ?a.Flatus merupakan gas yang dihasilkan oleh bakteri escherichia coli di dalam intestinum crasum. Udara tertelan (500ml) dan gas hasil fermentasi bakteri di colon gas mengalir melalui lumen usus besar (borborigmi) kontraksi otot abdomen dan sphincter ani externa secara bersamaan, dimana gas bertekanan tinggi dan kecepatan tinggi lumen sempit pada sphincter ani externa suara nada rendah Kelompok 4
b. Defekasi Zat sisa metabolisme masuk ke rektum refleks defekasi dinding rektum meregang kontraksi sphincter ani interna Kelompok 4
12. Saraf dan enzim apa saja yang mempengaruhi proses pencernaan ?Saraf yang mempengaruhi :Persarafan Sensorik Rongga MulutAtap :- N. Palatinus Major- N. Nasopalatinus- Dari divisi Maxillaris N.TrigeminusDasar : N. Lingualis sebuah cabang dari divisi Mandibularis N.TrigeminusPipi : N. Buccalis sebuah cabang dari divisi Mandibularis N.Trigeminus Kelompok 4
LidahDua pertiga bagian anterior : N. Lingualis cabang dari divisi Mandibularis N.Trigeminus dan Chorda tympani cabang N.Facialis.Sepertiga Posterior : N. GlossopharyngeusOtot-otot Lidah : N.Hypoglossus dan plexus pharyngeus PalatumN. palatinus majus dan minus, N. Nasopalatinus dari divisi Maxillaris N.Trigeminus N.glossopharyngeus ( mensyarafi palatum molle)Glandula Salivaria serabut skremotorik parasimpatik yang menyarafinya bersal dari N.Facialis via chorda tympani dan ganglion submandibulare. Kelompok 4
Phrynx Plexus Pharyngeus : mndorong bolus ke bawahN. Glossopharyngeus : mengangkat pharynx OesophagusN. Gastrica anterior dan posterior (N.Vagus)Dan cabang-cabang simpatik dari pars thoracica trunci symphaticiGasterPersarafan serabut simpatik berasal dari plexus coeliacus, dan serabut parasimpatik dari nervi vagi.Intestinum TenueDuodenum : simpatik dan parasimpatik (N.Vagus) melalui plexus mesenterica superior.Jejunum dan IliumSerabut simpatik (N.Vagus) melalui plexus mesenterica superior. Kelompok 4
LidahDua pertiga bagian anterior : N. Lingualis cabang dari divisi Mandibularis N.Trigeminus dan Chorda tympani cabang N.Facialis.Sepertiga Posterior : N. GlossopharyngeusOtot-otot Lidah : N.Hypoglossus dan plexus pharyngeus Palatum N. palatinus majus dan minus, N. Nasopalatinus dari divisi Maxillaris N.Trigeminus N.glossopharyngeus ( mensyarafi palatum molle)Glandula Salivaria serabut skremotorik parasimpatik yang menyarafinya bersal dari N.Facialis via chorda tympani dan ganglion submandibulare. Kelompok 4
Pharing Plexus Pharyngeus : mndorong bolus kebawah N. Glossopharyngeus : mengangkat pharynxOesophagus N. Gastrica anterior dan posterior (N.Vagus) Dan cabang-cabang simpatik dari pars thoracica trunci symphaticiGaster Persarafan serabut simpatik berasal dari plexus coeliacus, dan serabut parasimpatik dari nervi vagi. Kelompok 4
Intestinum TenueDuodenum : simpatik dan parasimpatik (N.Vagus) melalui plexus mesenterica superior. Jejunum dan Ilium Serabut simpatik (N.Vagus) melalui plexus mesenterica superior. Kelompok 4
Intestinum CrassumCaecum :Saraf simpatik (N.Vagus) melalui plexus mesenterica Superior Colon Ascedens, Saraf simpatik (N.Vagus) melalui plexus mesenterica superior.Colon Transversum 2/3 proximal : Saraf simpatik (N.Vagus) melalui plexus mesenterica superior. 1/3 distal : saraf simpatik dan parasimpatik nervi splanchnici pelvici melalui plexus mesenterica inferior. Colon Descendens : saraf simpatik dan parasimpatik nervi splanchnici pelvici melalui plexus mesenterica inferior. Kelompok 4
Colon Sigmoideum : saraf simpatik dan parasimpatik melalui plexus hypogastricus inferior.Rectum :saraf simpatik dan parasimpatik nervi splanchnici melalui plexus hypogastricus inferiorAnusTunica Mucosa : ½ bagian atas : peka terhadap rangsangan dan disarafi oleh serabut-serabut yang berjalan ke atas melalui plexus hypogastricus. ½ bagian bawah : peka terhadap nyeri,suhu,raba dan disarafi oleh N. Rectlis Inferior. Kelompok 4
Enzim yaang mempengaruhi : Mulut dan Kelenjar Liur Sekresi : liur ►Amilase : suatu enzim yang menguraikan polisakarida menjadi maltosa ►Mukus : liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan sehingga partikel-partikel tersebut menyatu, serta menghasilkan pelumasan oleh adanya mukus yang kental dan licin ►Lisozim : melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu dengan merusak dinding sel, dan kedua, dengan membilas bahan yang mungkin berfungsi sebagai sumber makanan untuk bakteriFaring dan Esofagus Sekresi ►mukus : mengurangi kemungkinan kerusakan esofagus oleh tepi-tepi tajam makanan yang baru masuk . Melindungi dinding esofagus dari asam dan enzim di getah lambung jika terjadi refluks lambung Kelompok 4
Lambung Sekresi : Getah lambung ►HCl : mengaktifkan perkusor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif, pepsin, dan membentuk medium asam yang optimal bagi aktifitas pepsin.Membantu memecahkan jaringan ikat dan serat otot, mengurangi ukuran partikel makanan besar menjadi lebih kecilMenyebabkan denaturasi protein : yaitu menguraikan bentuk final protein yang berupa gulungan (pelipatan) sehingga ikatan peptida lebih terpajan ke enzimBersama lisozim liur, mematikan sebagian besar mikro-organisme yang tertelan bersama makanan. ►Mukus : melindungi mukosa lambung dari cedera mekanis.Mukus membantu mencegah dinding lambung mencerna dirinya sendiri.Karena bersifat basa, mukus membantu melindungi lambung dari cedera asam karena menetralkan HCl di dekat lapisan dalam lambung. ►Pepsin : pepsin memulai pencernaan protein dengan memutuskan ikatan-ikatan asam amino tertentu untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida (rantai pendek asam amino) ►Faktor intrinsik : penting dalam penyerapan vitamin B12 karena tanpa faktor intrinsik, vitamin B12 tidak di serap Kelompok 4