510 likes | 981 Views
مقاصد الشريعة. Menta’lil dapat dipergunakan untuk memahami kandungan dalil-dalil al-Qur’an dan al- Sunnah sepanjang sesuai dengan kandungan syari’ah . Adapun kaidah al- hukmu yaduru ma’a ‘ illatihi wujudan wa ‘ adaman dalam hal-hal tertentu dapat berlaku.
E N D
Menta’lildapatdipergunakanuntukmemahamikandungandalil-dalil al-Qur’an dan al-Sunnahsepanjangsesuaidengankandungansyari’ah. Adapunkaidahal-hukmuyaduruma’a ‘illatihiwujudanwa ‘adamandalamhal-haltertentudapatberlaku
PENGERTIANMAQA<<<S{ID AL-SYARI<‘AH • Maqa>s}id : jamak dari maqs}id, berarti tujuan atau sasaran • Maqa>s}id al-syari>‘ah : makna-makna dan hikmah-hikmah yang menjadi perhatian dan tujuan Syari’ dalam menetapkan syariat, baik bersifat umum maupun khusus, yakni untuk mewujudkan kemaslahatan manusia
DALIL MAQA<<<S{ID AL-SYARI<‘AH • DalilNaqli/tekstual • Penjelasan Allah dalambanyakayatbahwaDiamahabijaksana (al-Hakim). • Penjelasan Allah bahwaDiapenuhrahmatkepadahamba-Nya • وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْء(الأعراف :156) • قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلْ لِلَّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ َ …. (الأنعام:12)
Penegasan Allah bahwadiutusnyaNabi Muhammad adalahsebagairahmat وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء107) • Penjelasan Allah dalambanyakhalbahwaDiamenetapkannyakarenasuatutujuan • مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (المائدة: 6) • كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُم(الحشر:7)
Penjelasan Allah tentangurgensidanmanfaat al-Qur’an sertatujuanditurunkannya يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ * قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (يونس :58-57)
Disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah sebagian maqashid al-syari’ah, baik yang umum maupun yang khusus • وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ (الحج78) • يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْر(البقرة185) • خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا (التوبة103) • وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة179)
Adasejumlahnashumum yang memuatrealisasikemaslahatan • إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (النحل90) Menurut ‘Izzuddin bin ‘Abdussalam, ayatitumemerintahkankemaslahatandansebab-sebabnya, danmelarangkemadlaratandansebab-sebabnya • لا ضرر ولا ضرار
B. Dalil ‘Aqli/Rasional • Tidakadanyahikmahdantujuansuatuhukumtidak lain karena: • Kebodohanpembuathukumtsb. • Ketidakmampuannyauntukmewujudkanhikmahdantujuantsb. • Tidakadanyakehendakuntukmenciptakandanmemberikankebaikanbagisubyekhukum. • Adanyasesuatu yang menghalangikehendaksipembuathukum. • Pilihanpembuathukumsendiriuntukmenjadikanhukumnyatidaksempurna. Allah mustahilmemilikisifat-sifatitu
Setiapmuslimberakaltahubahwa Allah menghendakikebaikanhambanyadalampenciptaannyadankehidupannya • لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) • وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (الجاثية13) Karenaitu, mustahil Allah tidakmenghendakikebaikanbagihambanyadalamhukum-hukum yang disyariatkannya
Allah menciptakanmanusiasebagaimakhluk yang mulia • وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آَدَمَ …. (الإسراء70) Konsekuensidarimenjadikannyasebagaimakhluk yang muliaadalahterwujudnyakemaslahatandengansebaik-baiknyabagimereka
Sebagaimana diketahui (berdasarkan akal sehat dan kebiasaan yang berlaku), setiap peraturan yang tidak dimaksudkan untuk mewujudkan kemaslahatan atau mencegah kemadlaratan adalah peraturan yang sia-sia dan buruk, dan menunjukkan bahwa pembuat peraturan itu bodoh, lalai dan patut diduga bermaksud jahat. Dan tidak ada seorang pun ingin dianggap seperti itu. Jika peraturan buatan manusia saja tidak ingin dianggap seperti itu, apakah syari’at Allah yang Maha Baik akan seperti itu?
SIKAP UMAT ISLAM BERKAITAN DENGAN MAQASHID AL-SYARI’AH • Kelompok yang mengabaikan maqashid al-Syari’ah dan tidak menjadikannya sebagai pertimbangan hukum • Kelompok yang berlebihan dalam berpegang pada maqashid al-Syari’ah hingga mengabaikan ketentuan-ketentuan Syari’ah • Kelompok yang memperhatikan maqashid al-Syari’ah tanpa mengabaikan ketentuan-ketentuan Syari’ah
KelompokPertama: Mengabaikanmaqashid al-Syari’ah • Pemahamannya literalis dan tekstual, dogmatis dan formalistik, tanpa memikirkan “pesan”, illah dan tujuan suatu hukum • Menolak mempertimbangan ‘illah dalam menetapkan hukum • Memandang negatif penggunaan nalar dalam memahami al-Qur’an dan Hadis
Cenderung mempersulit diri • Menganggap pendapatnya sebagai benar • Mengingkari kelompok lain yang berbeda sehingga enggan untuk berdiskusi dengan mereka • Mudah menyalahkan bahkan mengkafirkan kelompok lain yang punya pendapat berbeda • Seakan-akan menganggap kelompok lain tidak ada
Sebagiandaripendapatmereka • Menolak nilai uang kertas, uang kertas tidak syar’i • Menganggap harta perdagangan tidak wajib zakat • Mengharuskan zakat fitrah dengan bahan makanan • Mengharamkan gambar dan fotografi • Mengharamkan isbal secara mutlak • Menghalalkan perbudakan
Kelompok Kedua: Berlebihan dalam Berpegang pada Maqashid Syari’ah • Mengagungkan akal di atas wahyu • Cenderung mengabaikan ketentuan-ketentuan hukum, khususnya ketika dipandang tidak sejalan dengan akal mereka • Berani meninggalkan ketentuan yang qath’i bahkan menomorduakan rukun Islam atas pertimbangan kemaslahatan
Sebagiandaripendapatmereka • Jilbab (khimar) tidak wajib. • Hukuman qishash, jilid bagi pezina, potong tangan bagi pencuri • Homoseksual, lesbian, minuman keras yang tidak berlebihan, hukumnya boleh
Kelompok Ketiga:Mengaitkan Nash dengan Maqashid • Meyakini adanya hikmah dari syariat Islam, dan bahwa syari’at Islam mengandung kemaslahatan • Mengaitkan nash-nash dan hukum-hukum syari’at, sebagian dengan yang lain • Mengkaji maqashid nash sebelum menetapkan hukum
Memahami nash dengan memperhatikan sebab dan kondisi yang melatarbelakangi • Membedakan antara tujuan yang bersifat tetap dengan sarana (wasilah) yang bisa berubah • Membedakan antara ibadah dan muamalah dalam kaitannya dengan maqashid
Sebagian dari pendapat mereka • Gambar dan fotografi tidak haram mutlak, tergantung sifat, tujuan dan penggunaannya • Isbal tidak haram mutlak, tergantung motifnya • Wanita pergi tidak harus dengan muhrim dalam kondisi aman • Hukum memanjangkan jenggot tidak sampai pada tingkat wajib
Siwak tidak mesti dengan kayu arok • Jilbab wanita tidak harus dengan model arab • Menentukan masuknya awal bulan tidak harus dengan rukyat • Ibadah seperti shalat dan puasa tetap wajib dilakukan walaupun seseorang sudah berperilaku baik dan berhati bersih
URGENSI MAQA<<<S{ID AL-SYARI<‘AH DALAM BERIJTIHAD Maqa>s}id al-syari>‘ah pentingdalamsemuabentukaktifitasijtihad yang meliputi: • Ijtihadisislahi
Ijtihad qiyasi • Ijtihad bayani
Bahkan maqa>s}id al-syari>‘ah tetap penting dalam hal-hal yang tidak dapat diketahui hikmahnya
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG MAQA<<<S{ID AL-SYARI<‘AH • Rasul saw. mengisyaratkan pentingnya perhatian thd maqa<<<s{id al-syari<‘ah
Para sahabat dlm berijtihad memperhatikan maqa>s}id al-syari>‘ah
IMAM AL-MAQASIDI PERTAMA : Imam al-haramain • Abu Hamid al-Ghazali penerus al-Juwayni
IMAM AL-MAQASIDI KEDUA: ‘Izzuddin bin ‘Abdussalam • Al-Qaffal penerus ‘Izzuddin
IMAM AL-MAQASIDI KETIGA: Muhammad Tahir bin ‘Asyur • ‘Allal al-Fasyi