740 likes | 1.3k Views
INSTALASI INDUSTRI. Instalasi industri. 1. Instalasi motor listrik 2. Instalasi kendali 3. Instalasi transformator tegangan rendah 4. Instalasi kapasitor 5. Instalasi mesin las 6. Instalasi mesin perkakas 7. Piranti pemanas
E N D
Instalasi industri 1. Instalasi motor listrik 2. Instalasi kendali 3. Instalasi transformator tegangan rendah 4. Instalasi kapasitor 5. Instalasi mesin las 6. Instalasi mesin perkakas 7. Piranti pemanas 8. Perlengkapan pemanas induksi dan dielektrik 9. Pemanfaat dengan penggarak elektromekanis 10. Perlengkapan sinar X 11. Perlengkapan hubung bagi
Motor, sirkit dan kendali Pada pelat nama setiap motor harus terdapat keterangan atau tanda mengenai hal berikut • Nama pembuat • Tegangan pengenal • Arus beban pengenal • Daya pengenal • Frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor bolak-balik • Putaran per menit • Suhu lingkungan dan kenaikan suhu • Kelas isolasi • Tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor induksi rotor lilit • Jenis lilitan : shunt, seri atau kompon untuk motor arus searah • Daur kerja
Ketentuan lain : - Setiap motor dan lengkapannya yang hendak dipasang harus dalam keadaan baik serta dirancang dengan tepat untuk maksud penggunaannya dan sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut digunakan - Motor harus tahan tetes, tahan percikan air, tahan hujan, kedap air atau memiliki kualitas lain yang sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor itu hendak dipasang
Ketentuan ♣Motor terbuka yang mempunyai komutator atau cincin pengumpul, harus ditempatkan atau dilindungi sedemikian rupa sehingga bunga api tidak dapat mencapai bahan yang mudah terbakar di sekitarnya ♣ Motor harus dipasang sedemikian rupa sehingga pertukaran udara sebagai pendinginnya cukup
Pengendalian • Motor harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dijalankan, diperiksa dan dipelihara dengan mudah dan aman • Pemasangan motor harus diusahakan sedemikian rupa sehingga pelat nama mudah terbaca • Lengkapan pengatur dan perlengkapan kendali harus dapat dijalankan, diperiksa dan dipelihara dengan mudah dan aman • Motor yang dipasang magun harus dikukuhkan dengan sekrup, baut atau pengukuh lain yang setaraf • Motor harus dilindungi dengan tepat yang kemungkinan besar menimbulkan kerusakan mekanik
Instalasi motor listrik Pengaman hubung singkat Sirkit cabang Pengaman hubung singkat Sarana pemutus Kendali Pengaman beban lebih M Motor
Sirkit motor • Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA (kemampuan hantar arus) kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh KHA = 125 % x In • Penghantar sirkit akhir yang menyuplai dua motor atau lebih tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor ditambah 125% dari arus beban penuh motor terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar adalah yang mempunyai arus beban penuh tertinggi KHA = ∑In + 125 % x In terbesar
Ukuranpenghantar Apabila hantarannya panjang, maka harus dicek apakah rugi-rugi tegangannya tidak melebihi batas yang diperkenankan, yaitu 5 % dari tegangan kerja. Rumus untuk mengecek ukuran penanpang minimum agar tidak melebihi batas rugi tegangan yang diperkenankan adalah : - Untuk arus searah : 2 x L x I x ρ A = Vr
Ukuranpenghantar ♦Untuk arus bolak-balik satu fase : 2 x L x I x ρ A = Vr ♦ Untuk arus bolak-balik tiga fase L x I x ρ A = V3 Vr
Ukuran pengantar • Keterangan : A : penampang minimal agar rugi tegangan sesuai dengan peraturan (mm2) Vr : rugi tegangan yang diperkenankan (Volt) L : jarak dari sumber ke beban (meter) ρ : tahanan jenis penghantar (ohm.mm2/m) I : arus yang mengalir pada penghantar (A)
Menghitungarusbeban ▣ Untuk motor arus searah 746 x P In = V x η ▣ Untuk motor arus bolak-balik satu fase 746 x P In = V x η x cos ρ ▣ Untuk motor arus bolak-balik tiga fase 746 x P In = V x V3 x η x cos ρ
Keterangan : In = arus nominal motor (A) P = daya nominal (HP) V = tegangan antar kawat (sistem 1 fasa : 220 V, sistem 3 fasa : 380 V) η = rendamen motor cos ρ= faktor daya motor
Contoh 1. Sebuah motor listrik 1 fase 2,5 HP/240 V, dihubungkandengansumber (jala-jala) denganjarak 250 meter dari motor. Jikadiketahuirendamen motor = 95 % danfaktordaya = 0,85 , tentukanlahluaspenampangpenghantar minimum agar rugitegangantidakmelebihi 5 %, jikadigunakanpenghantartembaga!
Contoh 2. Sebuah motor listrik 3 fase 25 A, dihubungkandenganjala-jala 380 V. Jikajaraksumberdengan motor = 500 meter, dandigunakanpenghantaraluminium, tentukanluaspenampangpenghantar minimum agar rugitegangantidakmelebihi 4 %.
Proteksi beban lebih ♥ Proteksi beban lebih dimaksudkan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor terhadap pemanasan berlebihan akibat beban lebih sebagai akibat motor tak dapat diasut. Beban lebih pada waktu motor beroperasi bila bertahan cukup lama akan mengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya bagi motor ♥ Dalam lingkungan dengan gas, uap atau debu yang mudah terbakar atau mudah meledak, setiap motor yang dipasang tetap, harus diperoteksi dari beban lebih ♥ Setiap motor tiga fase atau motor berdaya pengenal 1 HP yang dipasang tetap dandijalankan tanpa pengawasan, harus diproteksi terhadap beban lebih
Proteksi beban lebih ♥ Gawai proteksi beban lebih tidak boleh mempunyai nilai pengenal atau disetel pada nilai lebih tinggi dari yang diperlukan untuk mengasut motor pada beban penuh ♥ Jika pengaman lebur digunakan sebagai proteksi beban lebih, maka pengaman lebih itu harus dipasang pada setiap penghantar fase ♥ Jika digunakan gawai proteksi yang bukan pengaman lebur, maka tabel berikut menentukan penempatan dan jumlah minimum unsur pengindra seperti kumparan trip, relai dan pemutus termis
Proteksi beban lebih Tabel penempatan unsur pengindra proteksi beban lebih
Proteksi hubungsingkat sirkit motor ◧Setiap motor harus diproteksi tersendiri terhadap arus lebih yang diakibatkan oleh hubung singkat, kecuali : - sisi hulu telah diproteksi dengan nilai pengenal (setelan) maksimum 16 A - gabungan motor dengan proteksi satu gawai proteksi yang dapat memutuskan semua motor
Proteksi hubung singkat ◧ Nilai pengenal atau setelan gawai proteksi arus hubung singkat harus dipilih sehingga motor dapat diasut sedangkan penghantar sirkit akhir, gawai kendali dan motor tetap diproteksi terhadap arus hubung singkat ◧ Untuk sirkit yang menyuplai motor tunggal, nilai pengenal atau setelan gawai proteksi arus hubung pendek tidak boleh melebihi nilai seperti yang tertera pada tabel berikut
Proteksihubungsingkat Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawai proteksi sirkit motor terhadap hubung singkat
Proteksi hubung singkat - Jika tempat hubungan suatu cabang ke saluran utama tidak dicapai, proteksi arus lebih sirkit motor boleh dipasang di tempat yang dapat dicapai, asal penghantar antara sambungan dan proteksi mempunyai KHA sekurang-kurangnya 1/3 KHA saluran utama, tetapi panjangnya tidak boleh lebih dari 10 meter dan dilindungi kerusakan mekanis
Proteksi hubung pendek sirkit cabang Suatu sirkit cabang yang menyuplai beberapa motor harus dilengkapidengan proteksi arus lebih yang tidak melebihi nilai pengenal atau setelan gawai proteksi sirkit motor yang tertinggi yang dihitung berdasarkan tabel proteksi hubung singkat ditambah jumlah arus beban penuh semua motor lain yang disuplai oleh sirkit tersebut
IG3 X M1 IN 3 (terbesar) IG2 X M2 X IN 2 M3 X IN 1 IG2 = IG3 + IN1 + IN2
A B C M M M Motor cincin IN : 68 A Suatu sirkit cabang motor, tegangan kerja 230 V sebagaimana pada gambar di atas :Motor sangkar : In = 42 AMotor sinkron : In = 54 AMotor cincin : 68 ATentukan :a. kuat hantar arus sirkit cabangB. setelan proteksi hubung pendek sirkit cabangC. setelan proteksi saluran utama Motor sangkar IN : 42 A Motor sinkron dengan ototrafo IN : 54 A
Penyelesaian KHA Penghantar : Sirkit A : 125 % x 42 A = 52,5 A Sirkit B : 125 % x 54 A = 67,5 A Sirkit C : 125 % X 68 A = 85 A Kuat hantar arus sirkit cabang : 125 % x In motor terbesar + In masing-masing motor lain = 125 % x 68A + 42 A + 54 A = 181 A Setelan gawai proteksi sirkit akhir : Sirkit A = 250 % x 42 A = 105 A Sirkit B = 200 % x 54 A = 108 A Sirkit C = 150 % x 68 A = 102 A
Sarana pemutus Motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus, yakni gawai yang memutuskan hubungan motor dan kendali dari sirkit sumber dayanya. Setiap motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus sendiri kecuali motor dengan daya pengenal tidak lebih dari 1,5 kW atau 2 HP. Untuk instalasi rumah (domestik) sarana pemutus dapat digunakan untuk melayani sekelompok motor dalam hal berikut :