1 / 7

CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER

Cooling Water. Compressor. Desuperheater. Condenser. Accumulator. CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER. Lihat gambar di atas, Propan keluar kompresor pada + 150 o F  dikondensasi secara total pada kondenser.

locke
Download Presentation

CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Cooling Water Compressor Desuperheater Condenser Accumulator CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER Lihat gambar di atas, Propan keluar kompresor pada + 150oF  dikondensasi secara total pada kondenser. Kondenser propana di PT. Badak/ Arun  Horisontal shell & tube HE. Air pendingin ada di tube, propana di shell. Pada kondisi steady-state : - Dalam Akumulator  Cair & uap dalam kesetimbangan fasa. - Cairan dlm kondenser & akumulator berada dlm kesetimbangan hidrolik. - Tekanan dischage kompresor ditentukan oleh tekanan di akhir kondenser.

  2. CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER Jika discharge kompresor naik tapi laju C3 konstan  P di akumulator naik  harusnya T di akumulator naik. Tapi karena tidak ada tambahan Q masuk di akumulator  P di akumulator akan kembali ke P semula, dan sebaliknya. P discharge kompresor dapat diubah dengan mengatur kecepatan kompresor, tapi selama laju propananya konstan  P tersebut tidak dapat di ubah dg mengubah kecepatan kompresor.

  3. Kinerja kondenser & akumulator • Efek laju propana thd tekanan kondensasi sudah pernah diuji, total beban kondensasi untuk kondenser tunggal sangat besar shg tdk praktis pemakaiannya. • Pada P.T. Arun, 4 kondenser dan desuperheater dipasang secara paralel, seperti ditunjukkan pada Gb 8. • Untuk sistem seperti itu maka pertanyaan yg timbul adalah: • Dengan laju alir air yg sangat besar dlm sistem ini maka akan sulit utk memperoleh kesetimbangan yg akurat dari laju alir air utk setiap kondenser. Bagaimanakah efeknya thd tekanan kondensasi ? • Apakah tekanan discharge kompresor berubah secara signifikan jika beberapa kondenser tdk menerima air laut/pendingin dengan laju yang sama ?

  4. Kinerja kondenser & akumulator • Air laut memiliki kapasitas utk mendeposisikan benda-benda padat dan zat-zat organik yg tertinggal dlm HE. Apa efek dari fouling tube terhadap tekanan kondensasi ? • Apa efek dari perubahan laju air laut terhadap tekanan kondensasi? • Apa efek dari perubahan temperatur air laut terhadap tekanan kondensasi? • Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb, dilakukan simulasi komputer yang hasilnya seperti pada Tabel 3 sampai 8 (Reading for LNG Processing I). • Dalam tabel-tabel tsb, desuperheater dan kondenser telah dikombinasi dan diasumsikan bahwa pressure drop dalam exchanger-exchanger ini kecil sekali (diabaikan). Juga diasumsikan bahwa temperatur gas keluar dari kompresor adalah 145F.

  5. Kinerja kondenser & akumulator • Tabel 3 & 4 menunjukkan efek dari ketidakseimbangan laju air yg dpt diabaikan  dalam praktek kilang tdk penting utk memperoleh keseimbangan laju air yg akurat melalui kondenser. • Tabel 5 menunjukkan efek dari tube fouling. Jika tekanan kondensasi mulai naik, deposit benda-benda padat atau organik dpt terjadi. Namun ini bukan satu-satunya penyebab peningkatan tekanan discharge kompresor. • Tabel 6 menunjukkan efek dari perubahan laju alir air terhadap tekanan kondensasi untuk laju produksi yang konstan. Jika kuantitas air yang tersedia untuk kondenser menurun, tekanan discharge kompresor dan tekanan kondensasi akan naik.

  6. Kinerja kondenser & akumulator • Jika pressure drop antara laut & discharge air laut meningkat maka laju alir air akan menurun, dan mengakibatkan kenaikan tekanan kondensasi. • Jika kapasitas pompa lebih kecil dari pd yg dispesifikasi, maka tekanan kondensasi yg diamati akan lebih tinggi dari pada yg dijelaskan dlm spesifikasinya. • Tabel 7 menunjukkan efek peningkatan temperatur air thd tekanan kondensasi. Tekanan discharge kompresor akan naik bila temperatur naik. Jika air hangat dari kondenser dibiarkan disirkulasi kembali ke dlm bagian suction dari pompa cooling water, daya kompresor akan meningkat. • Tabel 8 menunjukkan efek laju propana thd tekanan kondensasi. Semakin besar laju propana  tekanan kondensasi makin besar, krn beban kondensasi makin besar

  7. Tout2 Temperatur Kondensasi, TC2 Temperatur Kondensasi, TC1 Tout1 Tin Q/QT = fraksi panas yg ditransfer Kinerja kondenser & akumulator • 2 kondenser yg identik menerima propana dg laju yg sama, tetapi laju air keduanya berbeda. Heat duty pada kedua kondenser adalah sama, dan berlaku pers. di sisi air: • Q = W1 Cp (Tout – Tin) = W2 Cp (Tout – Tin) • Atau : • T2 = (W1/W2) T1 = peningkatan temperatur air dalam kondenser 2. • Jika W2 < W1, maka T2 > T1 • suhu kondensasi harus naik sesuai dengan penurunan laju air.

More Related