480 likes | 957 Views
SELAMAT DATANG WELCOME. POLA DISTRIBUSI DAN DENSITAS SUSUH KURA ( Brotia testudinaria ) DI SUNGAI WINONGO YOGYAKARTA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA KELAS X PADA MATERI PEMBELAJARAN KOMPONEN EKOSISTEM AIR TAWAR. Dedi Haryanto 05008054. Ketua : Dra. Trikinasih Handayani, M.Si.
E N D
SELAMAT DATANG WELCOME
POLA DISTRIBUSI DAN DENSITAS SUSUH KURA (Brotia testudinaria) DI SUNGAI WINONGO YOGYAKARTA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA KELAS X PADA MATERI PEMBELAJARAN KOMPONEN EKOSISTEM AIR TAWAR Dedi Haryanto 05008054 Ketua : Dra. Trikinasih Handayani, M.Si. Sekretaris : Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si. Dosen penguji 1 : Dra. Zuchrotus Salamah, M.Si. Dosen penguji 2 : Trianik Widyaningrum, S.Si., M.Si. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2010
Brotia testudinaria Pemantauan Atau Penelitian Faktor lingkungan yang mempengaruhi CD Pembelajaran Pola Distribusi dan Densitas Sungai Winongo (21,42 km)
TUJUAN • Mengetahui Pola Distribusi dan Densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) di Daerah Aliran Sungai Winongo Yogyakarta. • Mengetahuai hubungan antara Pola Distribusi dan Densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) dengan kondisi lingkungan abiotik yang terukur, meliputi : suhu air, suhu udara, kuat arus, kadar pH, DO, CO2, TSS,TDS, dankelembaban.
Penelitian dilakukan pada : Bulan Mei 2009
METODE PENELITIAN ALAT DAN BAHAN PENELITIAN PARAMETER KIMIA PARAMETER BIOLOGI PARAMETER FISIKA
AREA KAJIAN PENGAMATAN B i ii iii
ANALISIS DATA 1. Pola Distribusi Menggunakan rumus Hopskins dalam Krebs (1989) : Keterangan: h = Tes Hopskins terhadap pola distribusi xi = Jarak titik sampling terhadap spesies terdekat. ri = Jarak spesies terhadap sepesies lain terdekat. Untuk mengetahui indeks pola distribusi dapat ditentukan berdasarkan indeks Hopskins : Ih = 0-0,39 berpola seragam Ih = 0,4-0,69 berpola acak Ih = 0,7-1 berpola mengelompok.
ANALISIS DATA 2. Densitas Diggle’s dalam Krebs (1989) Keterangan: Ni = Perkiraan densitas populasi berdasarkan titik sampling N2 = Perkiraan densitas populasi berdasarkan jarak antar spesies yang terdekat N3 = Perkiraan densitas populasi berdasarkan metode Diggle’s n = Ukuran sampel xi = Jarak titik sampling terhadap Susuh kura (Brotia testudinaria)terdekat. ri = Jarak antar sesama Susuh kura (Brotia testudinaria) SE = Standar eror
ANALISIS DATA 3. Untuk mengetahui hubungan antara pola distribusi dan densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) terhadap parameter lingkungan menggunakan analisis korelasi dengan program SPSS 16.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Distribusi Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun
HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Distribusi Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun
HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Distribusi Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun
HASIL DAN PEMBAHASAN Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun
HASIL DAN PEMBAHASAN Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun
HASIL DAN PEMBAHASAN Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) pada tiap stasiun
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara pola distribusi terhadap parameter lingkungan yang terukur
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara densitas terhadap parameter lingkungan yang terukur
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Suhu Air suhu air 27,75 0C
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Suhu Udara suhu udara 29,7 0C
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Kelembaban Udara • Kelembaban Udara 73%
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Kecepatan Arus Kecepatan Arus 0.57 m/dtk
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Derajat Keasaman (pH) pH 6,30
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Oksigen Terlarut (DO) DO 6,75 mg/l
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Karbondioksida (CO2 terlarut) CO2 terlarut 40,5 mg/l
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Total Disolved Solid (TDS) TDS 164 mg/l
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Faktor Lingkungan Terhadap Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotiatestudinaria) • Total Suspended Solid (TSS) TSS 1,5 mg/l
PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DI SMA Hasil penelitian mengenai Pola Distribusi Dan Densitas Susuh Kura (Brotia testudinaria) di Sungai Winongo Yogyakarta diharapkan dapat diterapkan sebagai sumber belajar biologi siswa SMA kelas Xdan dapat menambah pengetahuan siswa serta meningkatkan keinginan belajar siswa pada materi pembelajaran komponen ekosistem air tawar. Implementasi dari hasil penelitian berupa CD pembelajaran yang berisi gambar-gambar keadaan sungai dan hewan Susuh Kura (Brotia testudinaria) yang ada di sepanjang Sungai WinongoYogyakarta sebagai media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang komponen ekosistem air tawar.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN • Pola distribusi susuh kura (Brotia testudinaria) di aliran sungai Winongo Yogyakarta, terdistribusi secara mengelompok. Nilai Indeks Hopkins paling tinggi terletak pada stasiun 15 dengan nilai indeks hopkins 0,985. Sedangkan stasiun 21 memiliki nilai indeks hopkins terendah sebesar 0,697. • Densitas susuh kura (Brotia testudinaria) di aliran sungai Winongo Yogyakarta berdasarkan rumus menurut Diggle’s (1989), didapatkan nilai densitas paling tinggi terdapat pada stasiun 24 dengan nilai 23,242 individu/m2. Densitas paling rendah terdapat pada stasiun 2 dengan nilai 2,370 individu/m2.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN • Berdasarkan hasil analisis korelasi dan regresi pola distribusi Susuh kura (Brotia testudinaria) dengan faktor lingkungan abiotik yang meliputi suhu air, kuat arus, dan pH memiliki tingkat hubungan sangat rendah, DO, CO2, TDS, dan TDS memiliki tingkat hubungan rendah, sedangkan suhu udara dan kelembaban memiliki tingkat hubungan sedang. • Hasil analisis korelasi dan regresi densitas Susuh kura (Brotia testudinaria) dengan faktor lingkungan abiotik yang meliputi suhu air, suhu udara, kelembaban, kuat arus, pH, DO, CO2, TDS, dan TSS memiliki tingkat hubungan yang sangat rendah.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN • Berdasarkan hasil pengkajian bahwa penelitian tentang pola distribusi dan densitas susuh kura (Brotia testudinaria) di Sungai Winongo dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi siswa SMA kelas X pada materi pembelajaran komponen ekosistem air tawar melalui kegiatan pemutaran CD pembelajaran
KESIMPULAN DAN SARAN SARAN PerludilakukanpenelitianlebihlanjuttentangpoladistribusidandensitasSusuhkura(Brotiatestudinaria)denganmenambahkan parameter lingkungansepertikadarpospat, kandungankalium (K) dankhlorida (Cr) dalam air. Kepada guru dancalon guru biologi, hendaknyadapatmenggunakanlingkungansebagaisumberbelajarmengingatpemanfaatanlingkungansangatdiperlukandalamrangkapengenalanobyeklangsungsehinggalebihakrabdanpeduliterhadapkeberadaanlingkungan.
Brotia testudinaria Keterangan : Klasifikasi Brotia testudinaria Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Subclassis : Prosobranchia Ordo : Mesogastropoda Familia : Thiaridae Genus : Brotia Species : Brotia testudinaria (Von Dem Busch, 1842)
Gambar Lokasi Penelitian Area Kajian II Area Kajian I Area Kajian III titik penyatuan 2 sungai Muara
Data hasil penelitian pengukuran jarak terdekat Brotia testudinaria dari titik sampling dan jarak terdekat Brotia testudinaria dengan sesamanya Area Kajian I Area Kajian III Area Kajian II
HASIL PENGUKURAN PARAMETER Parameter Lingkungan Pada Tiap Stasiun
HASIL PENGUKURAN PARAMETER Parameter Lingkungan Pada Tiap Stasiun
HASIL PENGUKURAN PARAMETER Parameter Lingkungan Pada Tiap Stasiun