90 likes | 244 Views
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM INDUSTRI MEDIA MUSLIMIN M. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Renanda Ulfa 41612010049. ABSTRAK.
E N D
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM INDUSTRI MEDIAMUSLIMIN M.Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Malang RenandaUlfa 41612010049
ABSTRAK • Globalisasi yang terjadisaatini, berdampakpadasemuaaspekkehidupanmanusia, termasukbagaimanamanusiamemperolehdanmenyampaikaninformasi. Salahsatutuntutanglobalisasiadalahinformasidapatdiaksesolehseluruhmasyarakat. Dengandemikian, industri media yang adaharusdapatmemenuhipermintaanitu. Salahsatuupaya yang perludilakukanolehindustri media adalahmembuatpenyesuaianuntukkemajuanteknologi yang ada. Kegiatanpenggunaanteknologiinformasiharusdikembangkantanpamengorbankanhak-hakpenontondengancara yang adil, sehinggapelanggaran yang berkaitandenganpenggunaanteknologiinformasidapatdihindarimelaluipenerapanprinsip-prinsipdanaturanseragamdisetiapnegara.
PENDAHULUAN • Di awalperkembanganIlmukomunikasi, media massadifahamisebagaialatpenyampaianpesanmelalui media, yang umpanbalik (feed back) bersifattertunda, namununtuksaatiniproseskomunikasimelalui media massapunumpanbaliknyasudahdapatdilakukanseketika. • Globalisasiyang ditandaidenganpergerakanbebasinformasi, uang, tenagakerja, produkbudaya, produkbarangdanjasa yang melintasibatas-batastradisionalnegara, makinmendesakberbagaiindustrimedia untukbetul-betulbersifatkompetitifdanmempertimbangkanfaktoruntungrugi (cost-benefit). Jikaindustri media yang bersangkutanmau survive. Jadi, tidaksemata-matahanyamempertimbangkannilai“jurnalismemurni.”
METODE • Perencanaanpenelitiandilakukandenganbeberapalangkah, antara lain pemilihanpersoalan, penentuanruanglingkup, perumusan kerangka teoritis, penentuan konsep-konsep, perumusan hipotesa. • Penelitianinitergantungpadadua data, yaitu data primer yang merupakan data yang secaralangsungdiperoleholehpenelitidansumber primer (data asli), dan data sekunderyaitu data yang diperolehpenelitiandariorang lain atausumbersekunderjadibukanasli.
HASIL DAN PEMBAHASAN • Berdasarkanrealitas yang ada, sudahjelasbahwakitaberadapadagelombangketiga, dimanakitahidupdizaman yang ditopangolehkemajuanteknologiMuslimin: PerkembanganTeknologidalamIndustri Media 59 informasiyang memicuterjadinyaledakaninformasi. Kita telahmengalamimasaperalihandarimasyarakatindustrimenjadimasyarakatinformasi. Informasisaatinimenjadibahagianpentingdalamkehidupanmanusia, baikituindividumaupuninstitusi. Informasiikutberperandalammenentukankeberhasilanseseorangdaninstitusi. • Globalisasipadaintinyamerupakanfenomenadimanaduniasebagaisatupasar global. Ciri-ciripokokglobalisasiadalahpergerakanbebasbagigagasan, informasi, uang, tenagakerja, prudukbudaya, produkbarangdanjasaditingkat global, makintipisnyabatas-batasteritorialantarnegara, sertaterjadinyasalingketerkaitan (interconnectedness) antarasatuunsurdengan yang lain.
Faktamenunjukkanbahwakiniseorangindividusecarabebastelahdapatmembuatinformasi yang benar-benarbarumengenaidirinyadihalamannyasendiri. Dengandemikiansatuindividusudahdapatmembuatidentitasbarutentangdirinyakepadaduniabarujuga. Identitastersebuttentunyasulituntukdibuktikankenyataannya. Bisasajasemuainformasiyang iamasukkandalamakunnyaadalahfiktifataubisajugafakta, tidakada yang tahukecualijikakitamemangmengenalnyasecaradekat.
SIMPULAN • Berdasrkanpenjelasan yang telahdikemukakanbahwa; perkembanganteknologidalamindustri media yang demikianpesattelahmenyebabkanperubahankegiatankehidupanmanusiadalamberbagaibidang yang secaralangsungtelahmempengaruhilahirnyabentuk-media baru., makakemajuanteknologidalamindustri media tersebutmerubah 180 derajatkeadaandilapangan. Denganbiayarelatifmurah, kinisetiappengguna Internet padadasarnyabisamenciptakan media tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA • Angela, C.G., et al. 2009. Ethnographic Approaches to the Internet and Computer-Mediated Communication. Journal of Contemporary Ethnography.Volume 38 Number 1. February 2009 52–84. • Cemalcilar, Zeynep. 2005. Cyber Communication: A new Opportunity for International Students’ Adaptation. International Journal of Intercultural Relations, Volume 29, Issue 1, January 2005, Pages 91–110. • Croteau, David. 2002. Media Society: Industries, Image, and Audiences (third edition). USA. Pine Forge Press. • Curran, James. 2006. Media and Cultural Theory. New York : Routlegde. • Effendi Gazali et al. 2003. KonstruksiSosialIndustriPenyiaran: plus AcuantentangPenyiaranPublik & kumunitas. Jakarta. DepartemenIlmukomunikasi FISIP UI. • Flew, T. 2005. New Media An Introduction 2nd Edition. UK: Oxford • Jones, Steve. 1997. Virtual Culture: Introduction. London: Sage Publication. • Knight, J. & Alexis, Weedon. 2009. Additional services and information for Convergence. The International Journal of Research into New Media Technologies. London, Los Angeles, New Delhi and Singapore Vol 15(1): 5–7. • Kumorotomo, W. danSubandono, A.M. 1998. SistemInformasiManajemendalamOrganisasiPublik. Yogyakarta; GadjahMada University Press • Muis, Andi. 2001. Indonesia di Era Dunia Maya: TeknologiInformasidalamDuniaTanpa Batas. Bandung. RosdaKarya. Onong, U.E. 2005. Komunikasi & Modernisasi. Bandung. CV. MandarMaju. • Straubhaar, Joseph & Robert, LaRose. 2002. Media Now – Communications Media in the Information Age. Third Edition. Belmont: Wadsworth. • Susanto, A.S., Sunario. 1993. GlobalisasidanKomunikasi. Jakarta. PustakaSinarharapan • Traeen, Bente et al. 2006. Use of Pornography in Traditional Media and on the Internet in Norway. The Journal of Sex Research. Volume 43, Nomor 3 August 2006: pp. 245–254. • Yasraf, A.P., 2004. Posrealitas: RealitasKebudayaandalam Era Posmetafisika. Yogyakarta: Jalasutra. • Yuliar, S. dkk. 2001. MemotretTelematika Indonesia MenyongsongMasyarakatInformasi Nusantara. Bandung. PustakaHidayah.
SUMBER • http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/viewFile/655/678