380 likes | 1.15k Views
PALEONTOLOGI. OLEH : Ir. H. Siwi Sanjoto, MT. GBPP. A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Paleontologi Kode Mata Kuliah : MGES 1315 Jurusan : Teknik Geologi Fakultas : Teknologi Mineral Jenjang Studi : Strata Satu (S1) SKS : 3p (2 sks perkuliahan & 1 sks praktikum)
E N D
PALEONTOLOGI OLEH : Ir. H. Siwi Sanjoto, MT
GBPP A. IDENTITAS MATA KULIAH • Nama Mata Kuliah : Paleontologi • Kode Mata Kuliah : MGES 1315 • Jurusan : Teknik Geologi • Fakultas : Teknologi Mineral • Jenjang Studi : Strata Satu (S1) • SKS : 3p (2 sks perkuliahan & 1 sks praktikum) • Waktu Pertemuan : 100 menit ( total 100 x 12 pertemuan = 1200 menit) • DESKRIPSI SINGKAT Dalam mata kuliah ini dijelaskan secara garis besar macam jenis kehidupan di alam, cara preparasi, cara pengamatan, kegunaan fosil dalam geologi serta pembahasan masing-masing phylum bersel tunggal hingga kompleks • ANALISIS INSTRUKSIONAL Setelah menyelesaikan mata kuliah paleontologi ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui peranan Paleontologi dalam Eksplorasi Geologi serta keterkaitannya dengan nilai ekonomi
POKOK-POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI • Pendahuluan • Phylum Protozoa • Phylum Porifera • Phylum Coelenterata • Phylum Brachiopoda Invertebrata • Phylum Mollusca • Phylum Arthropoda • Phylum Echinodermata >>> Vertebrata
PENDAHULUAN • JENIS KEHIDUPAN DI ALAM A. Macam Kehidupan B. Lingkungan Hidup C. Terjadinya Fosil & Proses Pemfosilan • TEKNIK PENGAMATAN A. Pengamatan Fosil Makro & Mikro di Lapangan & di Lab B. Teknik Dokumentasi • KEGUNAAN FOSIL DALAM GEOLOGI A. Taxonomi Kehidupan di Alam B. Peranan Fosil dalam Eksplorasi Geologi C. Peranan Fosil dalam Waktu Geologi
<< PENDAHULUAN >> PALEONTOLOGI Asal kata : Paleo : masa lampau/kuno Onthos : Kehidupan Logos : Ilmu = Ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau >>> Study tentang fosil : Paleobotani (tumbuhan) Paleontologi : Paleozoologi (hewan)
Mutualisme = Hubungan dengan makhluk lain saling menguntungkan Parasitisme = Hubungan dengan makhluk lain dimana yang satu untung dan yang lain rugi Tempat Hidup / Lingkungan : Benthos > Di dasar laut -. Secyl = menempel pada benda mati & tidak berpindah-pindah -. Vagyl = di dasar laut & berpindah-pindah Pelagos > Melayang-layang -. Planktonik = bergerak pasif mengikuti arus -. Nektonik = bergerak aktif di permukaan CARA HIDUP MAKHLUK HIDUP
Lingkungan Hidup 1. Laut -. Litoral = 0 – 5 m -. Batyal = 200 – 2000 m -. Epineritik = 5 – 50 m -. Abyssal = 2000 – 5000 m -. Neritik = 50 – 200 m -. Hadal = > 5000 m Gambar 1. Lingkungan laut (L.S.F. 1991) 2. Darat (Sungai, Danau, dll) 3. Transisi (Air Payau)
<< FOSIL >> 1. Pengertian fosil Fosil = Jejak / sisa kehidupan baik langsung / tidak langsung terawetkan dalam lapisan kulit bumi, terjadi secara alami dan mempunyai umur geologi ( > 500.000 tahun ) Fosil dalam “Paleontologi” terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : -. Fosil Makro/besar (Macrofossil) > dapat dilihat dengan mata biasa (megaskopis) -. Fosil Mikro/kecil (Microfossil) > hanya dapat dilihat dengan bantuan alat mikroskop (mikroskopis)
Dilihat dari asal kata fosil : FOSIL berasal dari bahasa latin, yaitu Fossilis, yang berarti menggali dan/ sesuatu yang diambil dari dalam tanah/batuan >>> FOSILISASI : Semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan dalam sedimen, yang terakumulasi & mengalami pengawetan seluruh maupun sebagian tubuhnya serta pada jejak-jejaknya
Jenis Fosil 1. Organisme itu sendiri Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat beruba tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari tubuhnya yang “keras”. Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap (utuh) tersipan. misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam amber (getah tumbuhan). Petrified wood atau fosil kayu dan juga mammoths yang terbekukan, and juga mungkin anda pernah lihat dalam filem berupa binatang serangga yang tersimpan dalam amber atau getah tumbuhan. Semua ini biasa saja berupa asli binatang yang tersimpan
2. Type kedua = sisa-sisa aktifitasnya Secara mudah pembentukan fosil ini dapat melalui beberapa jalan, antara lain seperti yang terlihat dibawah ini. Fosil sisa aktifitasnya sering juga disebut dengan Trace Fosil (Fosil jejak), karena yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil itu bukan bagian dari tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri Penyimpanan atau pengawetan fosil cangkang ini dapat berupa cetakan. Namun cetakan tersebut dapat pula berupa cetakan bagian dalam (internal mould) dicirikan bentuk permukaan yang halus, atau external mould dengan ciri permukaan yang kasar. Keduanya bukan binatangnya yang tersiman, tetapi hanyalah cetakan dari binatang atau organisme itu
Sistem Pengawetan Fosil Gambar diatas menunjukkan bagaimana sebuah cangkang dapat terekam. Pada gambar paling atas menunjukkan sebuah cangkang dan potongan dari sebuah cangkang doble (bivalve) dipotong melintang
SYARAT TERBENTUKNYA FOSIL • Mempunyai bagian yang keras • Segera terhindar dari proses-proses kimia (oksidasi & reduksi) • Tidak menjadi mangsa binatang lain • Terendapkan pada batuan yang berbutir halus >>> agar tidak larut • Terawetkan dalam batuan sedimen • Terawetkan dalam waktu geologi (minimal 500.000 tahun)
PROSES YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA FOSIL • Histometabasis = Penggantian sebagian tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral lain (cth : silika) dimana fosil tersebut diendapkan • Permineralisasi = Histometabasis pada binatang • Rekristalisasi = Berubahnya seluruh/sebagian tubuh fosil akibat P & T yang tinggi, sehingga molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi kristalin • Replacement/Mineralisasi/Petrifikasi = Penggantian seluruh bagian fosil dengan mineral lain • Dehydrasi/Leaching/Pelarutan • Mold/Depression = Fosil berongga dan terisi mineral lempung • Trail & Track Trail = cetakan/jejak-jejak kehidupan binatang purba yang menimbulkan kenampakan yang lebih halus Track = sama dengan trail, namun ukurannya lebih besar Burrow = lubang-lubang tempat tinggal yang ditinggalkan binatang purba
KETERDAPATAN FOSIL 1. Batuan Beku….? X Pada batuan beku tidak akan dijumpai fosil karena batuan beku terbentuk dr hasil pembekuan magma, shg tdk mungkin tdp fosil 2. Batuan Sedimen….? OK Batuan sedimen sangat baik untuk pengendapan organisme, shg akan banyak terkandung fosil di dalam batuan sedimen tsb 3. Batuan Metamorf…? Pada batuan metamorf, msh mungkin dijumpai, namun sedikit sekali & umumnya fosil tsb telah hancur bahkan telah hilang oleh proses metamorfisme
Dari batuan sedimen, hewan-hewan dapat tersimpan dengan baik Terutama pada batuan sedimen yang berbutir halus
REFERENSI Fisher, AG., Lalicher, CG., Moor, RC., 1952, Invertebrate Fossils, Mc. Graw Hill Book Co, London Shork, R.R., & Twenhoefel, W.H., 1952, “Principles of Invertebrata Paleontology”, Tosho Printing Company, Ltd, Tokyo Skinner, B.J., 1981, “Paleontology and Paleoenvironments”, William Kaufman Inc, Los Altos, California http://en.wikipedia.org/wiki/Arthropod http://en.wikipedia.org/wiki/Brachiopod http://en.wikipedia.org/wiki/Coelenterata http://en.wikipedia.org/wiki/Echinoderm http://en.wikipedia.org/wiki/Mollusca http://en.wikipedia.org/wiki/Porifera http://en.wikipedia.org/wiki/Protozoa http://id.wikipedia.org/wiki/Vertebrata