240 likes | 693 Views
Akuntansi Keuangan Lanjutan. Laporan Keuangan Konsolidasi (Saat Pembelian). Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi. Di pandang dari segi hukum, perusahaan induk, sebagai Economic Unit Entity .
E N D
Akuntansi Keuangan Lanjutan Laporan Keuangan Konsolidasi (Saat Pembelian)
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi • Di pandang dari segi hukum, perusahaan induk, sebagai Economic Unit Entity. • perusahaan harus menyusun satu laporan keuangan yang mencakup perusahaan induk dan anak, yang disebut Consolidated Financial Statement. • Proses Penyusunan Laporan Keuangan • Laporan keuangan konsolidasi dapat disusun dari : • Laporan Keuangan Individual. • Neraca Saldo Individual.
Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi • Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal Account) Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama. • Menyusun Kertas Kerja (Worksheet) Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan Prosedur penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai, yaitu Laporan Keuangan Individual atau Neraca Saldo Individual.
Prosedurnya : • Membuat jurnal eliminasinya • Memasukkan semua pos-pos laporan keuangan/neraca saldo induk dan anak ke dalam kertas kerja • Memasukkan pos-pos eliminasi ke dalam rekening dengan debit/kredit yang sesuai. • Menghitung hak pemegang saham minoritas yang dapat terdiri atas modal saham, agio atau disagio saham dan laba ditahan. • Menghitung seluruh data diatas untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Worksheet atas dasar Laporan Keuangan Individual Laporan Laba Rugi
Laporan Keuangan Konsolidasi – Saat Pembelian Penyusunan laporan keuangan konsolidasi saat pembelian tergantung : • Besarnya Pemilikan Modal Saham Perusahaan anak oleh Induk • Kemungkinannya : • Perusahaan induk memiliki seluruh modal saham perusahaan. • Perusahaan induk hanya memiliki sebagian modal saham perusahaan anak • Besarnya Harga Perolehan Dibandingkan dengan Nilai Bukunya • Kemungkinannya : • Harga Perolehan sama dengan Nilai Buku • Harga Perolehan di atas Nilai Buku. • Harga Perolehan di bawah Nilai Buku
Harga Perolehan sama dengan Nilai Buku Contoh 1 : Perusahaan Induk memiliki modal saham perusahaan anak dan harga perolehan sama dengan nilai buku. Berikut ini neraca PT. A dan PT. B per 31 Desember 2007 : Pada tanggal 2 Januari 2007 PT. A, membeli seluruh modal saham PT. B di pasar modal seharga Rp. 450.000. Maka :
Jurnal Transaksi : Jurnal Eliminasi :
Worksheet : PT. AB Worksheet Neraca Konsolidasi Per 2 Januari 2007 (dalam ribuan rupiah)
Laporan Keuangan Konsolidasinya : PT. AB Neraca Konsolidasi Per 2 Januari 2007
Harga Perolehan di atas Nilai Buku Kadang perusahaan induk membeli saham perusahaan anak dengan harga di atas nilai buku. Kelebihan harga perolehan di atas nilai buku tersebut harus diperlakukan secara tepat sesuai dengan penyebab terjadinya. Penyebab terjadinya hal tersebut dapat dikelompokkan sbb : • Perusahaan anak menilai aktiva terlalu rendah. • Perusahaan anak tidak mengakui goodwill yang ada. • Perusahaan induk mau membeli dengan harga di atas nilai buku sebagai harga untuk dapat menguasai perusahaan anak.
Contoh 2 : Berikut ini neraca PT. A dan PT. B per 31 Desember 2007 : Pada tanggal 2 Januari 2007 PT. A, membeli 80% modal saham PT. B di pasar modal seharga Rp. 400.000. PT. A berani membeli seharga Rp. 400.000 karena menganggap PT. B menilai persediaan dan aktiva tetapnya terlalu rendah, masing-masing ; 1). Persediaan terlalu rendah Rp. 15.000 dan 2). Aktiva tetap terlalu rendah Rp. 35.000, Maka :
Jurnal Transaksi : Jurnal Eliminasi : • Mengeliminasi modal saham PT. B yang menjadi hak PT. A : • 80% x Rp. 300.000 = Rp. 240.000 • Mengeliminasi laba ditahan PT. B yang menjadi hak PT. A : • 80% x Rp. 150.000 = Rp. 120.000 • Memperlakukan kelebihan harga perolehan diatas nilai buku (nilai persediaan dan aktiva tetap) ;
Laporan Keuangan Konsolidasinya : PT. AB Neraca Per 2 Januari 2007
Harga Perolehan di bawah Nilai Buku Pada kemungkinan ini, perlakuan kelebihan nilai buku di atas harga perolehan tersebut ada 3 kemungkinan, yaitu : • Sebagai pengurang aktiva • Sebagai pengurang goodwill • Disajikan dalam rekening tersendiri
Contoh 3 : Berikut ini neraca PT. A dan PT. B per 31 Desember 2007 :
Pada tanggal 2 Januari 2007 PT. A, membeli 80% modal saham PT. B di pasar modal seharga Rp. 350.000. PT. A berani membeli seharga Rp. 350.000 karena menganggap PT. B menilai persediaan dan aktiva tetapnya terlalu besar, maka : Ini terjadi kelebihan nilai buku di atas harga perolehan sebesar : Nilai Buku modal saham PT. B : • Modal Saham : Rp. 300.000 • Laba Ditahan : Rp. 150.000 • Nilai buku modal saham : Rp. 450.000 Modal saham yang dibeli PT. A : 80% x Rp. 450.000 = Rp. 360.000 Harga perolehan = Rp. 350.000 Kelebihan Nilai Buku di atas harga perolehan = Rp. 10.000
Jurnal Transaksi : Jurnal Eliminasi : • Mengeliminasi modal saham PT. B yang menjadi hak PT. A : • 80% x Rp. 300.000 = Rp. 240.000 • Mengeliminasi laba ditahan PT. B yang menjadi hak PT. A : • 80% x Rp. 150.000 = Rp. 120.000 • Memperlakukan kelebihan harga perolehan diatas nilai buku (nilai persediaan dan aktiva tetap) ;
PT. AB Worksheet Neraca Konsolidasi Per 2 Januari 2007 (dalam ribuan rupiah) Worksheet :
Laporan Keuangan Konsolidasinya : PT. AB Neraca Konsolidasi Per 2 Januari 2007