1 / 47

Fatigue

Diskusi Kasus. Fatigue. Kelompok F Ovilliani, Lutfie, Riska, Johny, Enninurmita, Gracia, Kevin. Narasumber: d r Hamzah Shatri, SpPd. ILUSTRASI KASUS. Identitas. Nama : Ny . A Usia : 65 tahun Ttl : Tangerang , 12 Mei 1948 Agama : Islam Alamat : Kp . Leles RT.003/006

meriel
Download Presentation

Fatigue

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Diskusi Kasus Fatigue Kelompok F Ovilliani, Lutfie, Riska, Johny, Enninurmita, Gracia, Kevin Narasumber: dr Hamzah Shatri, SpPd

  2. ILUSTRASI KASUS

  3. Identitas • Nama : Ny. A • Usia : 65 tahun • Ttl : Tangerang, 12 Mei 1948 • Agama : Islam • Alamat : Kp. Leles RT.003/006 • Pekerjaan: Iburumahtangga • Tanggalberkunjung : 27 Oktober 2013

  4. KeluhanUtama • Pasienmengeluhlemassejak 2 minggu SMRS

  5. RiwayatPenyakitSekarang • Pada 2 bulan SMRS, pasienmengalamisesaknafas yang semakin lama semakinmemberat. Sesakdirasakansaatsedangtidur, membaikdenganperubahanposisi. Sesaktidakdisertaidenganbunyingik-ngik. Sebelumnya, pasienbiasatidurmenggunakansatubantal, terbangundimalamharikarenasesaktidakada. Sesak yang munculsaatberaktivitastidakada. Pasienjugamerasakeduakakinyamulaibengkak, diikutidenganbengkakdikeduatangandanperut. Seminggukemudian, pasienberobatkebidan, laludiinfuscairansebanyak 2 botoldalamsehari. Pasienmengeluhkedua kaki dantangannyasemakinbengkak. Rasa sesakdirasakansemakinmemberatkarenaperutnyamembesar, sehinggamembuatpasiensulittidurmalam.

  6. RiwayatPenyakitSekarang • Pasiensempatberobatkeklinik 1 bulan SMRS, dikatakantekanandarahpasiensaatitutinggi, 180/100 mmHg. Pasienjugadimintauntukmelakukancekdarah, laludikatakansakitginjal. DoktersudahmenyarankanuntukdirujukkeRumahSakitdanharusmenjalanicucidarah, namunpasientidakbersedia. Pasienhanyamendapatobatpilputihdaridokter. Setelahobathabis, pasienberhentiminumobat.

  7. RiwayatPenyakitSekarang • Pasienmengeluhbadannyaterasalemassejak 2 minggu SMRS. Sehari-haripasienhanyaberbaringdiatastempattidur, namunmasihmampuberjalanjarakdekat, sepertikekamarmandiataukedapur. Pasienjugamerasamual, tidakdisertaimuntah. Nafsumakanpasienmenurunsemenjaksakit. Sehari-harimakan 2-3 kali per hari, namunsekalimakanhanya 2 suap. Buang air besartidakadamasalah, kira-kira 1 kali sehari. BAK lancar, tapijumlahnyasedikitdanberwarnakuningpekatsejak 2 bulan SMRS. Tidakadademam, tidakadabatuk, saatinikeluhansesakdisangkal.

  8. RiwayatPenyakitDahulu • Tekanandarahtinggisejak 1 bulan SMRS tidakterkontrol • Riwayat DM, kolesteroltinggi, stroke, sakitparu, sakitmaag, seranganjantungsebelumnyadisangkal • Riwayatalergidisangkal

  9. RiwayatPenyakitKeluarga • Tekanandarahtinggi, DM, kolesteroltinggi, stroke, sakitparu, sakitginjal, seranganjantungdisangkal

  10. RiwayatPekerjaan, SosialEkonomi, Kejiwaan, danKebiasaan • Pasienadalahseorangiburumahtangga, berobatmenggunakanJamkesmas. • Pasientinggalbersamasuaminya, memiliki 7 oranganak (4 perempuandan 3 laki-laki). Saatini, semuaanakpasiensudahberkeluarga. Beberapaanaknyatinggaltidakjauhdarirumahpasiensehinggaseringdatangsecarabergantianuntukmembantupasienmembereskanrumahdanmelakukanaktivitasrumahtangga, sepertimencucipakaiandanmembersihkanlantai. • Pasienmenolakuntukcucidarahkarenaanakkeduapasienmeninggalsetelahmenjalanicucidarah. • Riwayatmerokok, minum kopi, danminumalkoholdisangkal.

  11. PemeriksaanFisik • Kesadaran : komposmentis • Keadaanumum : tampaksakitsedang • Tekanandarah : 160/80 mmHg • Nadi : 84 x/menit • Suhu: 36,50 C • Pernapasan: 20 x/menit • Tinggibadan: 148 cm • Beratbadan: 40 kg • IMT : 18,2 kg/m2 • Status gizi : malnutrisiringan

  12. PemeriksaanFisik • Kulit: warnasawomatang, tidaktampakkelainan • Kepala: normocephal, tidakadadeformitas • Rambut: warnahitamkeputihan, tidakmudahdicabut • Mata : konjungtivaanemis, skleraikteriktidakada • Gigidanmulut : oral hygienebaik • Leher: JVP 5+0 cmH2O, tidakadapembesaran KGB maupuntiroid • Jantung • Inspeksi: Iktuskordistidakterlihat • Palpasi: Iktuskordisterabapadaselaiga 5, 1 jari lateral darilineamidklavikulariskiri • Perkusi: • Batas jantungkiriyaitu 1 jari lateral darilineamidklavikulariskiri • Batas jantungkananyaitulineasternaliskanan • Pinggangjantungyaituselaiga 3 lineaparasternaliskiri • Auskultasi: bunyijantung I-II normal, murmur dan gallop tidakada • Paru • Inspeksi: gerakan dada simetrissaatstatisdinamis, penggunaanototbantuannafastidakada • Palpasi: ekspansi dada simetrissaatstatisdandinamis, fremituskirisamadengankanan • Perkusi: keduaparusonor • Auskultasi: bunyinapasparukanandankirivesikular, ronkidan wheezing tidakada • Abdomen • Inspeksi: Datar • Palpasi: Supel, lemas, hatilimpatidakteraba, nyeritekantidakada, ballottement test positif • Perkusi: Timpani, shifting dullness positif • Auskultasi: Bisingususdalambatas normal • Ekstremitas: Akralhangat, edema dikeempatekstremitas, CRT <2 detik

  13. PemeriksaanLaboratorium

  14. PemeriksaanPenunjang Pemeriksaanradiografithoraks proyeksiAP (25 Oktober 2013) • Kesan: • Corakanbronkovaskulermeningkat • CTR > 50% Pemeriksaan USG abdomen (25 Oktober2013) • CKD dekstradansinistra • Kistamultipelginjaldekstradansinistra • Asites • Efusi pleura sinistra Pemeriksaanelektrokardiografi (25 Oktober 2013) • SR; QRS rate 80 x/menit; aksisdeviasikekiri, P wave normal; QRS kompleks <0,12 s; T inverted (-); ST elevasi (-); LVH (-); RVH (-); BBB (-)

  15. DaftarMasalah • Anemia gravis • CKD stage V • HT grade II tidakterkontrol • Hiponatremia • Hipoalbuminemia

  16. Rencana Diagnosis • Fototoraks, urinalisa,AGD, ureum, kreatinin, DPL, elektrolit, status besi (ferritin serum, TIBC, SI, ST), indekseritrosit (MCV, MCH, MCHC), morfologidarahtepi, darahsamarfeses

  17. RencanaTatalaksana • IVFD NaCl 3% 500cc/24 jam • Transfusi PRC 500 cc • Diet protein 0,6-0,8 g/kgBB/haridan diet putihtelur • Restriksicairan oral 400-500 cc/hari • Pro Hemodialisis • Captopril 3x25 mg • Amlodipin 1x5 mg • Lasix 1x40 mg • AF 3x1 • B12 3x1 • Bicnat 3x1 • CaCO3 3x1

  18. TINJAUAN PUSTAKA

  19. Fatigue • Salah satu keluhan yang sering diutarakan pasien, karena mengganggu pekerjaan dan hubungan sosial. • Merupakan persepsi/pengalaman subjektif yang berhubungan dengan penyakit, emosional, dan/atau medikasi. • Gejala multidimensional yang melibatkan fisik, emosi, sosial, dan spiritual, serta menggangu kualitas hidup. • Fauci AS, et al. Generalized Fatigue. Harrison’s Manual of Medicine. 17th ed. NY: McGrawHill; 2008. p. 288-290. • Rosenthal TC, et al. Fatigue. Diunduh dari http://www.aafp.org/afp/2008/1115/p1173.html, pada 17 November 2013, pukul 00.09.

  20. Fatigue/Mengantuk/Kelemahan? • Mengantuk  gangguan mekanisme siaga dengan kecenderungan untuk tertidur ; siaga dengan aktivitas ; membaik dengan tidur. • Fatigue  intensitas bertambah dengan aktivitas ; merasa hilang energi, daya tahan otot yang kurang ; tidak membaik dengan tidur. • Kelemahan otot  generalized / localized • Fauci AS, et al. Generalized Fatigue. Harrison’s Manual of Medicine. 17th ed. NY: McGrawHill; 2008. p. 288-290. • Rosenthal TC, et al. Fatigue. Diunduh dari http://www.aafp.org/afp/2008/1115/p1173.html, pada 17 November 2013, pukul 00.09. • Ferrell BR, Grant M, Dean GE, Funk B, Ly J. Bone tired: The experience of fatigue and impact on quality of life. Oncology Nursing Forum. 1996;23(10):1539-47.

  21. Tatalaksana Fatigue • Penyebab & paliatif • Paliatif: • Non farmakologis • Farmakologis • Ferrell BR, Grant M, Dean GE, Funk B, Ly J. Bone tired: The experience of fatigue and impact on quality of life. Oncology Nursing Forum. 1996;23(10):1539-47.

  22. PenyakitGinjalKronik

  23. Etiologi • Data dariPerhimpunanNefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2000, penyebabgagalginjaldiIndonesia:

  24. Patofisiologi

  25. Glomerulus normal dan yang mengalamihiperfiltrasi

  26. PenghitunganNilai LFG

  27. KlasifikasiPGK

  28. Kriteria Diagnosis

  29. ManifestasiKlinis

  30. FotoPolos Abdomen PemeriksaanPenunjang PemeriksaanLaboratorium Penurunankadar hemoglobin, peningkatankadarasamurat, hiperatauhinpokalemia, hiponatremia, hiperatauhipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosismetabolik Urinalisalengkap: proteinuria, hematuria, leukosuria, cast, danisostenuria • Tampakbaturadioopak USG Ginjal • Ukuranginjal yang mengecil, korteks yang menipis, adanyahidronefrosis, kista, massa, kalsifikasi BiopsiGinjal • Bilaukuranginjalmasih normal

  31. Tatalaksana

  32. Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik • produksi eritropoeitin. • RSCM (2010)  100% pada pasien baru saat pertama kali menjalani HD (rerata Hb 7,7 g/dl) • PGK  skrining Hb / tahun • Anemia  DPL, apusan darah tepi, retikulosit, uji darah samar feses, status besi Faktor lain: defisiensi besi, umur eritrosit yang memendek, hiperparatiroid sekunder, toksisitas aluminium, defisiensi asam folat, hipotiroid, hemoglobinopati, infeksi, inflamasi • 1. Konsensus Manajemen Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Perhimpunan Neurologi Indonesia; 2011.

  33. Tatalaksana Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik • Terapi Erythropoeisis-Stimulating Agents(ESA)  status besi harus dicukupi • Indikasi : Hb < 10 g/dl dan penyebab anemia lain telah disingkirkan • Target Hb 10-12 g/dl • Terapi besi • Indikasi : anemia defisiensi besi absolut& fungsional, pemeliharaan status besi • Kontraindikasi: hipersensitivitas, gangguan hati, ST > 50% • Transfusi darah hanya diberikan pada: • Hb < 7 g/dl dengan atau tanpa gejala anemia • Hb < 8 g/dl dengan gangguan fungsi, perdarahan akut, sebelum operasi. • Target Hb 7 – 9 g/dl • 1. Konsensus Manajemen Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Perhimpunan Neurologi Indonesia; 2011.

  34. Hipertensi • Peningkatan TD  komplikasi jangka panjang

  35. Hipertensi • Prehipertensi : modifikasi gaya hidup • Stadium 1: modifikasi gaya hidup dan diuretik thiazide • Stadium 2 : modifikasi gaya hidup + terapi inisial yang lebih agresif (kombinasi diuretik thiazide + ACE-i/ARB/CCB/beta bloker) • Modifikasi gaya hidup : penurunan BB, diet garam (2 g/hari), aktivitas fisik 30 menit 3-5 kali/minggu. • Martin J. Hypertension Guidelines: Revisiting the JNC 7 Recommendations. PA: The Journal of Lancaster General Hospital; 2008.

  36. Martin J. Hypertension Guidelines: Revisiting the JNC 7 Recommendations. PA: The Journal of Lancaster General Hospital; 2008.

  37. Pada PJK stadium lanjut Hiponatremia DefinisidanEtiologi Kadar natrium serum dibawah 135 mEq/ml Hiponatremiaberat: kadarnatrium serum < 125 mEq/ml Etiologi: Gagaljantungkongestif, gagalhati, gagalginjal, ataupneumonia • PadaGFR < 10 ml/menit, keseimbanganglomerulotubularterganggu retensinatrium  restriksicairan  hiponatremihipervolemia  ekspansikeekstrasel • Dipengaruhijugaoleh: • asupancairan yang berlebihan • stimulasivasopresinnonosmotik (nyeri, anestesi, hipoksemia, atauhipovolemia)

  38. PENGKAJIAN

  39. Anemia Atas dasar: • Anamnesis : lemas • PF : Konjungtiva anemis • Lab : Hb 3,5 g/dl Dipikirkan pasien mengalami anemia karena penyakit ginjal kronik karena menurunnya produksi eritropoetin. Rencana diagnosis: DPL/12 jam, status besi (ferritin serum, TIBC, SI, ST), indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC), morfologi darah tepi, darah samar feses Rencana terapi: • Nonfarmakologis: edukasi perlunya transfusi dan reaksi yang dapat terjadi • Farmakologis: transfusi PRC 660 ml dengan premedikasi dexamethason 1 amp dan difenhidramin 1 amp

  40. CKD stage V Atasdasar • Anamnesis: Keluhansesaknafas, bengkakdikeempatekstremitasdanperutsejak 2 bulan SMRS disertailemas, mual, penurunannafsumakansejak 2 minggu SMRS • PF: TD 160/80 mmHg. Konjungtivapasienterlihatanemis, shifting dullness positif, ballotement test positif, dan edema padakeempatekstremitas • Pemeriksaan lab (24 Okt 2013): ureum216 dankreatinin13,8, Ca 6,6 mEq/l, fosfat 9,8 mEq/l • NilaieGFRpasien 2,37 ml/menit/1,73m2

  41. CKD Stage V • Pemeriksaanpenunjang: • USG abdomen: gambaran CKD dekstradansinistradisertaikista multiple dekstradansinistra, asites, sertaefusi pleura sinistra • Dipikirkanmengalami CKD stage V dengan GFR < 15 ml/menit/1,73m2 gangguanregulasikeseimbanganelektrolitdalamtubuhpasiensertapenurunankadar protein dalamdarah rencanaterapidialisissesuaitatalaksana CKD stage V

  42. CKD Stage V • Rencana diagnosis : • Cekureum, kreatinin, elektrolit, urinalisalengkap, analisa gas darah • RencanaTatalaksana • Non farmakologis: • Hemodialisis • Diet rendah protein 0,6-0,8 g/kgBB/hari, diet lunak 1700 kal/24 jam • Farmakologis: • Mengontroltekanandarah (tatalaksanadimasalahhipertensi) • Asamfolat 3x1, vitamin B12 3x1, Bicnat 3x1, CaCO3 3x1 • Rencanaedukasi: • Menjelaskantentangkondisipasien • Memberikanpenjelasanmengenaihemodialisis • Membatasijumlahkonsumsi air 400-600 ml/hari

  43. Hipertensi stage 2 tidak terkontrol Atas dasar: • Anamnesis : riwayat hipertensi, minum obat tidak teratur • PF: TD 160/80 mmHg, batas jantung kiri melebar • Rontgen thorax: kardiomegali • EKG: aksis deviasi ke kiri Dipikirkan hipertensi esensial pada usia lanjut tanpa penyakit yang mendasari dan terjadi kardiomegali karena hipertensi kronik. Hipertensi yang tidak terkontrol mudah menyebabkan kerusakan organ, seperti gagal ginjal. Rencana diagnosis: cek ur/cr, urinalisis, DPL, ekokardiografi, funduskopi Rencana terapi: • Nonfarmakologis: diet rendah garam, edukasi mengenai kondisi saat ini dan pentingnya minum obat dan kontrol rutin • Farmakologis: captopril 2 x 25 mg, amlodipin 1 x 5 mg

  44. Hiponatremia Atasdasar • Kadar natrium serum 115 mEq/ml • Pasienmenderita CKD Stage 5 dengan GFR 2,3 ml/menit • DipikirkanhiponatremiadisebabkanakibatCKD danadanyaasupancairan yang berlebihan, melaluiriwayatpemberianinfuspadapasiensebelumnyasertabelumadanyaedukasipembatasanasupancairan • Rencanadiagnosis: cekelektrolit/hari. • Rencanaterapi: • Nonfarmakologis: edukasirestriksicairan (10 – 15 ml/kgBB/hari) 400 – 500 ml/hari. • Farmakologis: IVFD NaCl 3% 500 cc/ 24 jam

  45. Hipoalbuminemia Atas dasar: • Albumin serum 2,6 g/dl. • PF : edema keempat ekstrimitas dan shifting dullness positif Dipikirkan terjadi protein loss pada pasien. Rencana diagnosis: urinalisa Rencana terapi: • Nonfarmakologis: diet protein 0,6 – 0,8 g/kgBB hari, diet putih telur, edukasi kondisi saat ini dan kepatuhan diet, konsul gizi • Farmakologis: -

  46. TERIMAKASIH

More Related