E N D
"Kompas" dalamAplikasi BlackBerryKOMPAS.com — HobimengisitekatekisilangpadaharianKompas? MengintipKompasKarier di www.kompas.comuntukmencarilowongankerja? Inginmengetahuikisahperjalananhidup orang yang menginspirasi? Ataumau "membaca" Kompas di BlackBerry Playbook? Di antarasemuaitu, ada yang segeraterwujud.Ide-ide segardari 186 pesertaKompas-ITB Application Developers (KIAD) Competition 2011 untuk BlackBerry Platform atau BlackBerry PlayBooksudahterkumpul. SetiappesertamemanfaatkankontenharianKompasdansituswww.kompas.com.Lewatpenyisihan, 10 ide di antaranyaterpilihdanpesertaberkesempatanmengikuticoaching clinic. Bersama ITB, Kompas, pengembangaplikasi BlackBerry 7langit, dankomunitasIDBerry, parapesertakemudianmengembangkanaplikasimereka.Tiga kali coaching clinicterlewatihinggacoaching clinicterakhirpadaRabu (10/8/2011) di Bandung. Sepuluh ide terpilihmenyusutmenjadienamkarenaempatpesertamengundurkandiri. Di sini, setiappesertamendapathadiah BlackBerry Gemini.Aplikasiuntuk BlackBerry yang mendapatpengarahanmeliputiKompas TTS (EckyPutradi), Lovely Mommies (RoyanaAfwani), Karier Kita (Petra Budi Karunia), Kompasiana (I Made AriyaSanjaya), Kompas Reader for PlayBook (Dody Dharma), danSosok Indonesia (YeriHaryanto).Pengembangaplikasi Blackberry 7Langit, OonArfiandwi, mengatakan, KIAD Competition 2011 menghasilkanaplikasibaruuntuk BlackBerry atau BlackBerry PlayBook. Meskihampirsemuapesertaterganjalketerbatasanwaktu, yang paling siapberpeluangmenjaditigaterbaik.Hanyadalamkurunwaktusekitar 10 minggu, pesertaharusmenghasilkanaplikasibarumenggunakankontendariKompasdan www.kompas.com. "Kami inginaplikasi yang terbaiksudahselesaidansiapdijual," tuturOon.KetuaLembagaPengembanganInovasidanKewirausahaan (LPIK) ITB Suhono A Supangkatmengatakan, penyelenggaratidakberhentipada ide terbaikaplikasiuntuk BlackBerry. "Kami inginpesertamahasiswaataupun alumni sekaligusmerintisusaha," tuturnya.Bagaimanacaranya? Setelahmelaluirangkaiankegiatandalam KIAD Competition 2011, adatindaklanjutbagipeserta yang menjadifinalisdanterpilihsebagaitigaterbaik. Merekaakanmendapattawarankerjasamabisnis. "Selainkampus, kegiataninijugamelibatkanpengembangaplikasidanindustri, jugacalonentrepreneur," kata Suhono.Dalamcoaching clinicterakhir, YeriHaryanto, mahasiswaJurusanTeknikElektroKonsentrasiKomputerJaringan ITB, mempresentasikankaryanya, Sosok Indonesia. Dalamtigacoaching clinicsebelumnya, Yerisampaijatuhbangun. "Tiaphabiscoaching clinic, sayaharusmerombakhampirseluruhnya," ujarnya.Karenawaktuterbatas, padahalbanyakperubahan yang harusdilakukan, Yeribersamarekannya, Aldo Eriando, terpaksabegadangberhari-hari. "Awalnya, kami terlalufokuspadaisi, tapitidakterlalumemperhatikandesain," ujar Aldo.Keduanyalegaketikadalamcoaching clinickeempatpara tutor taklagimenyarankanbanyakperubahan. Fitur-fitur yang diperlukansudahsesuai, merekatinggalmemperhatikanisi."Kendalanya kali ini lain lagi, takmudahmendapatkanisiberita, kami harusmengetikulangkarenabahannyaversipdf," tuturYeri.Karier KitaPetra Budi Kurnia (22) bersamaIwanCiptarjo (23), yang mempunyai ide menerapkanKarier Kita menjadiaplikasiuntuk BlackBerry sempatbingung. Masalahnya, aplikasiKarier Kita berubahbanyakdarikonsepsemula.Melihatangkapengangguran yang tinggi di Indonesia, keduamahasiswa yang sedangskripsi di LembagaPendidikanKomputer Indonesia Amerika (LPKIA) Bandung ituinginmemfasilitasiparapencarikerja."Mobilitas orang itusangattinggi. Kami pikir, aplikasiKarierKita'di BlackBerry akanmembantu," tutur Petra.Merekasemulatakmemikirkanfiturpasca-pencarikerjamemperolehpekerjaan yang sesuai. Apakahmerekamenghapusaplikasikarenasudahtakmembutuhkan? Fiturapa yang sebaiknyatersedia agar orang tidakmenghapusaplikasisegerasetelahmendapatpekerjaan?"Fitur lain pun terlintas, kami berpikiruntukmemfasilitasikutuloncat yang hobiberpindah-pindahkerja," ujarnya.Petra danIwanmelihataplikasiserupasudahtersediauntukponseldengansistemoperasi Android, tetapibukanpada BlackBerry. Rata-rata Android menggunakankonsepmatchmaking."Dari setiapcoaching clinic, adakebingunganbaru, kami harusbanyakmengubahaplikasi," kata Iwan.BerbedadenganDody Dharma (23) yang sedangmenempuhpendidikan Magister Computational Science di ITB. Dalamkompetisiini, diamengandalkan ide berupaKompas Reader for PlayBook."Kompas Reader untuk Linux, Windows, dan Mac sudahada. Jadi, perlujugauntukPlayBookkarena orang makinbanyak yang menggunakanteknologiitu," kata Dody.Menurutdia, dariberbagairiset, orang menyukaiteknologi yang sedekatmungkindenganaslinya. Di siniPlayBookmemungkinkan orang sepertimembacakoransesungguhnya."Berbedadenganweb di mana orang harusscrollinguntukmenujuhalamanbawahatauberikut, di PlayBookkitabisamenerapkanteknikswipe," paparnya.Setelah proses coaching, penyisihan, danpenilaian, akhirnyatigaaplikasiterbaikterpilih. AplikasiterbaikitumeliputiSosok Indonesia, Kompas TTS, danKompas Reader for PlayBook.Pesertadengantigakaryaterbaikmendapathadiah total uangtunaiRp 45 juta, BlackBerry Torch, dankontrakkerjasamakomersialsetahun. PenandatanganankerjasamaakandilakukanJumat (19/8/2011) di Hotel Santika Premier Jakarta.