1 / 44

Pengantar Rangkaian Transistor

Pengantar Rangkaian Transistor. Defenisi & Fungsi. Transistor adalah komponen elektronika yang dapat berfungsi sebagai penguat baik arus maupun tegangan dan juga berfungsi sebagai Saklar ( maksimum cut-off dan minimum Saturasi )

myrna
Download Presentation

Pengantar Rangkaian Transistor

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PengantarRangkaian Transistor

  2. Defenisi & Fungsi • Transistor adalahkomponenelektronika yang dapatberfungsisebagaipenguatbaikarusmaupuntegangandanjugaberfungsisebagaiSaklar (maksimum cut-off dan minimum Saturasi) • FungsiUtamasebagai Amplifier  mempunyaifaktorPenguatArus (Current gain) yang disebutdenganhFE.

  3. Konsep Transistor PNP NPN a

  4. Bias Transistor • Masalahpemberian bias berkaitandengan: • penentuanarus dc pada collector yang harusdapatdihitung, diprediksidantidaksensitifterhadapperubahansuhudanvariasihargaβ yang cukupbesar. • Penentuanlokasititikkerja dc padabidangiC – vCE yang memungkinkansimpangansinyaltetap linier.

  5. Pemberian bias pada rangkaian BJT • Masalah pemberian bias berkaitan dengan: • penentuan arus dc pada collector yang harus dapat dihitung, diprediksi dan tidak sensitif terhadap perubahan suhu dan variasi harga β yang cukup besar. • penentuan lokasi titik kerja dc pada bidang iC – vCE yang memungkinkan simpangan sinyal tetap linier.

  6. Contohpemberian bias yang tidakbaik • Gambar 19. Pemberian bias pada BJT • MenetapkanhargaVBE yang tetap • MenetapkanhargaIByang tetap

  7. Cara klasik pengaturan bias untuk rangkaian diskrit Gambar 20(a). Cara klasik pemberian bias untuk BJT menggunakan sebuah catu daya. Gambar 20(b) menunjukkan rangkaian yang sama dengan menggunakan rangkaian ekivalen Thévenin-nya.

  8. Untuk membuat IE tidak sensitif terhadap suhu dan variasi β, rangkaian harus memenuhi dua syarat berikut:

  9. Untuk memenuhi persyaratan di atas. • Sebagai ‘rule of thumb’, VBB≈ ⅓ VCC, VCB (atau VCE) ≈ ⅓ VCCdan ICRC≈ ⅓ VCC • Pilih R1dan R2 sehingga arus yang melaluinya berkisar antara 0,1IE – IE. • Pada rangkaian pada gambar 20, RE memberikan umpan balik negatif sehingga dapat men-stabil-kan arus dc emitter. • Jika IE↑ → VRE dan VE↑. Jika tegangan pada base hanya ditentukan oleh pembagi tegangan R1, R2, yaitu bila RB kecil, maka tegangan ini akan tetap konstan, sehingga jika VE↑→VBE↓ → IC (dan IE) ↓.

  10. Contoh soal 5: Rancanglah rangkaian pada gambar 20 sehingga IE = 1 mA dengan catu daya VCC = +12V. Transistor mempunyai harga nominal β= 100. Jawab: Ikuti ‘rule of thumb’: ⅓ tegangan catu daya dialokasikan untuk tegangan pada R2, ⅓ lainnya untuk tegangan pada RC dan sisanya untuk simpangan sinyal pada collector. VB= +4 V VE = 4 – VBE ≈ 3,3 V Pilih arus pada pembagi tegangan = 0,1IE = 0,1 x 1 = 0,1 mA

  11. Abaikan arus base, jadi Jadi R2 = 40 kΩ dan R1= 80 kΩ Pada tahap ini, dapat dihitung IE yang lebih akurat dengan memperhatikan arus base yang tidak nol. Ternyata lebih kecil dari harga yang diinginkan. Untuk mengembalikan IEke harga yang diinginkan kurangi harga RE dari 3,3 kΩ dengan suku kedua dari penyebut (0,267 kΩ). Jadi harga RE yang lebih tepat adalah RE = 3 kΩ yang akan menghasilkan IE = 1,01 mA ≈ 1 mA.

  12. Disain 2: jikadiinginkanuntukmenarikarus yang lebihtinggidaricatudayadanresistansimasukanpenguat yang lebihkecil, kitadapatmenggunakanaruspadapembagitegangansamadenganIE(yaitu 1 mA), makaR1 = 8 kΩdanR2 = 4 kΩ PadadisaininihargaREtidakperludiganti

  13. p.155 - Contoh • Diketahui R1=6k8, R2=1k, Rc=3k dan Re=750, gambarkanlahgarisbeban dc dantunjukkantitik Q-nya

  14. Cara kerja dan model sinyal kecil Gambar 24 (a) Rangkaiankonseptualuntukmenunjukkancarakerja transistor sebagaipenguat (b) Rangkaian (a) tanpasinyalvbeuntukanalisa DC (bias)

  15. EBJ diberi forward bias olehsebuahbatereVBE. CBJ diberi reverse bias olehcatudaya DC VCCmelalui resistor RC. Sinyal yang akandiperkuat, vbe, ditumpangkanpadaVBE. Langkahpertamakeadaan bias DC dengan men-set vbesamadengan nol. (Lihatgambar 24(b)) Hubunganantaraarusdantegangan DC: Untukbekerjapada mode aktif, VCharuslebihbesardari (VB– 0,4) denganharga yang memungkinkansimpangansinyalpada collector.

  16. Arus collector dan transkonduktansi. Jika sinyal vbe dipasangkan seperti pada gambar 24(a) total tegangan base – emitter vBE menjadi vBE =VBE + vbe Dan arus collector menjadi:

  17. Jika vbe << VT maka: Persamaan (pendekatan) di atas hanya berlaku untuk vbe lebih kecil dari 10 mV, dan ini dikenal dengan pendekatan sinyal kecil. Maka arus collector total: gmdisebut transkonduktansi

  18. Penguatan tegangan Untuk mendapatkan tegangan sinyal keluaran, maka kita alirkan arus collector melalui sebuah resistor. Total tegangan collector: vC = VCC – iCRC = VCC – (IC + ic)RC = (VCC – ICRC) – icRC = VC – icRC VC adalah tegangan bias dc pada collector, dan tegangan sinyal adalah: vc = –icRC = –gmvbeRC = (–gmRC)vbe

  19. Jadi penguatan tegangan dari penguat, Av adalah gmsebandingdenganarus bias collector, jadi

  20. AnalisaSinyaldanAnalisa DC Arusdanteganganpadarangkaianpenguatterdiridariduakomponen: komponen dc dankomponensinyal. KomponenDC ditentukandarirangkaian dc padagambar 24(b), sedangkancarakerjasinyal BJT dapatdiperolehdenganmenghilangkansumber DC, sepertipadagambar 26. Gambar 26 Rangkaianpenguatpadagambar24b dengansumber DC dihilangkan (dihubungsingkat)

  21. Model Hybrid - π Gambar 27 (a) BJT sebagai VCCS (penguat transkonduktansi) Gambar 27 (b) BJT sebagai CCCS (penguat arus)

  22. Pada gambar 27(a), BJT digambarkan sebagai VCCS yang mempunyai resistansi masukan (melihat ke arah base) rπ, dengan sinyal kendali vbe. Hubungan arus dan tegangan pada rangkaian ini: Pada gambar 27(b) BJT digambarkan sebagai CCCS, dengan sinyal kendali ib. Hubungan arus sebagai berikut:

  23. Aplikasi rangkaian ekivalen sinyal kecil. Proses yang sistimatis dalam menganalisa penguat transistor: • Tentukan titik kerja dc BJT, terutama arus collector dc IC. • Hitung harga-harga parameter model sinyal kecil: gm = IC/VT, rπ = β/gm dan re = VT/IE = α/gm. • Hilangkan semua sumber dc dengan mengganti sumber tegangan dc dengan hubung singkat, dan sumber arus dc dengan hubung terbuka. • Ganti BJT dengan salah satu model rangkaian ekivalen. • Analisa rangkaian yang didapat untuk menentukan penguatan tegangan, resistansi masukan dan lain-lain.

  24. Contoh soal 6: Analisa penguat transistor pada gambar 28(a) dan tentukan penguatan tegangannya. Asumsikan β = 100 Gambar 28 (a) rangkaian

  25. Gambar 28 (b) analisa dc (c) model sinyalkecil

  26. Tentukan titik kerja. Asumsikan vi = 0. KarenaVB (+0,7 V) < VC→ transistor bekerjapada mode aktif.

  27. Tentukan parameter model sinyal kecil:

  28. Model rangkaian ekivalen terlihat pada gambar 28(c). Perhatikan tidak ada sumber tegangan dc. Terminal rangkaian yang terhubung ke sebuah sumber tegangan dc yang konstan selalu dapat dianggap sebagai sinyal ‘ground’. Tanda negatif menunjukkan pembalikan fasa.

More Related