460 likes | 920 Views
SOCIO LEGAL RESEARCH. Heru Susetyo , SH. LL.M. M.Si . Metode Penelitian Hukum April 2012. Penelitian Hukum. ( Soetandyo Wignyosoebroto ) Metode dalam kajian2 hukum yang dikonsepkan sebagai asas keadilan dalam sistem moral. Metode doktrinal dalam kajian2 hukum positif
E N D
SOCIO LEGAL RESEARCH HeruSusetyo, SH. LL.M. M.Si. MetodePenelitianHukum April 2012
PenelitianHukum (SoetandyoWignyosoebroto) • Metodedalam kajian2 hukum yang dikonsepkansebagaiasaskeadilandalamsistem moral. • Metodedoktrinaldalam kajian2 hukumpositif • Kajianhukumdenganmetodedoktrinaldalamsistemhukum Anglo Saxon (the Common Law System) • Metodedalampenelitianhukummenurutkonsepsosiologis – Socio legal method
WacanaPenelitianHukum (SoetandyoWignyosoebroto) • Studitentanghukumsebagaisuatu model institusi • Kaidahsosial, kaidahhukumdankaidahhukumnegara. • Sosialisasihukumsebagaiproseskontrolsosial • Ancamandanpenerapansanksisebagaiproseskontrolsosial • Lembagapembuat, penegakdanpenerapanhukumdantempatsertaperanannyadalamsistempolitik • Profesihukumdanpendidikanhukum
2. Studitentanghukumsebagaiproseskonflik yang dinamis • Ketaatandankeefektifanhukum • Stratifikasidankeefektifansanksihukum • Proseslegislasi : antararegulasidanderegulasi • Prosesperadilandanperilakuyudisialdalamkerangkaupayapenyelesaiankonflik • Hukumdanrevolusi • HAM dankonstitusionalismedalamkehidupanhukumdanpolitik
Peter M. Marzuki (2008) • Socio Legal Research bukanPenelitianHukum • Penelitian yang bersifat socio legal hanyamenempatkanhukumsebagaigejalasosial. • Hukumdipandangdariluarsaja • Selalumengaitkandenganmasalahsosial • Penelitian yang menitikberatkanperilakuindividuataumasyarakatdalamkaitannyadenganhukum. • Hukumditerapkansebagaivariabelterikatdan faktor2 non hukum yang mempengaruhihukumdipandangsebagaivariabelbebas. • Menggunakanmetodepenelitiansosial
Peter M. Marzuki (2008) • Berbedadenganpenelitian yang bersifatsosio legal yang memandanghukumdariluarsebagaigejalasosialsemata-matadanmengaitkannyadengan masalah2 sosial, didalampenelitianhukum yang ditelitiadalahkondisihukumsecaraintrinsik, yaituhukumsebagaisistemnilaidanhukumsebagainormasosial. • Hasil yang hendakdicapaiolehpenelitianhukumbukanmencarijawabanatasefektifitassuatuhukum, pengaruhfaktor-faktor non hukumterhadapperaturanhukum.
Peter M. Marzuki (2008) • Olehkarenaitudalampenelitianhukumtidakdikenalistilahhipotesis, variable bebasdanterikat, data, sample atauanalisiskualitatifdankuantitatif. • Penelitianhukumdilakukanuntukmemecahkanisuhukum yang diajukan, Hasil yang hendakdicapaiadalahmemberikanpreskripsimengenaiapa yang seyogyanya.
(Simarmata, 2007) • Eugene Ehrlich tidakmelihathukumsebagaisuatuaturan yang beradadiluaranggota-anggotamasyarakat, melainkandiwujudkandandiungkapkandalamkelakuanmerekasendiri. • Hukumlahirdarirahimkesadaranmasyarakatakankebutuhannya (opinio necessitates).
(Simarmata, 2007) • Pandanganyang mencobamemisahkanhukumdengananasir-anasir non hukumdikembangkanoleh Hans Kelsen (1881-1973). MenurutKelsen, hukumharusdibuatmurnidaripengaruh-pengaruh non hukum. KelsenmenyebutpendapatnyainidenganTeoriHukumMurni(reinerechtlehre). SebelumKelsen, tokohaliranpositivismehukum, adalah John Austin (1790-1859) danJeremy Bentham. KeduanyaberkebangsaanInggris. • Austin mengemukakansebuahpernyataan yang sampaisekarangdianggapsebagaiklaimutamapara legal positivist. Pernyataanituberbunyi: “the existence of law is one thing, its merit or demerit is another”.
(Simarmata, 2007) • Menurut Austin, hukumharusdidefinisikantanpamengaitkannyadengan moral. Austin mengartikanbahwathe notion of law as a command of the sovereign. Itusebabnya Austin mengatakanhukumdikatakanpositifkarenadipositifkanataudiberikanposisitertentuolehpihak-pihak yang memilikiotoritas. • Semua yang tidakmerupakanperintahdaripemegangkedaulatanbukanlahhukum. Pendapatinikemudianmempengaruhipemikiranmengenaisumberhukum. Hukumdikatakanhukum, hanyaapabilaberasalataudibuatolehnegara. Ajaraniniselanjutnyaberkembangmenjadilegisme yang menganggaphukumhanyalahundang-undang..
(Simarmata, 2007) • Selain Bentham dan Austin, seorang legal positivist lain berkebangsaanInggrisadalah L.A. Hart. • Menurut Hart, ada 5 pandanganpositivismehukum. Empatdiantaranyaadalah: • hukumadalahperintahdaripemilikkedaulatan; • tidakterdapatkoneksiantarahukumdengan moral; dan • analisisataustudimengenaimaknakonsephukumuntukmembedakannyadenganstudisejarahdansosiologi, mengenai moral dancita-citasosial, dan • bahwasistemhukumadalahsistemlogika yang tertutup.
(Simarmata, 2007) • untukmempertanyakanformulasipemikiran yang dikembangkanolehmashabpositivismehukum (legal positivism). Bersamadengan Roscoe Pound, pemikirhukumjebolanUniversitas Harvard, Ehrlich menghidupkankembalipemikiranhukum yang pernahdikemukakanoleh 3 peletakdasarilmusosiologihukum, yakni Emile Durkheim, Max Weber dan Karl Marx. • Merekamenyangsikankhotbah-khotbaheksponenpositivimehukum yang mengatakanbahwahukumadalahperangkatnorma yang padu, logisdanotonomdaripengaruh-pengaruhpolitik, ekonomidanbudaySebaliknya, menurutmerekahukumberadadalampengaruhtidakhentidarifaktor-faktor non hukum. Itusebabnya, bagimereka, hukum yang baikadalah yang sesuaidenganhukum yang hidupdalammasyarakat.
(Simarmata, 2007) • Dalamperkembanganya, kajiantentanghukumdanmasyarakat (law and society), mengubahlabelnyamenjadikajiansosialtentanghukumatau socio-legal studies. Mengenaihalini, Tamanaha (1997) mengemukakanhasilpengamatannyadenganmengatakanbahwa label ataujulukansocio-legal studies jugaditujukankepadalaw and society studies. Namun, belakanganistilah yang lebihdisukaiadalahsocio-legal studies. Dengandemikian, istilahsocio-legal studies sinonimdenganistilahlaw and society studies.
(Simarmata, 2007) • Baikkajian-kajiansosialmengenaihukummaupunpemikirankritismengenaihukumsama-samaberasumsibahwahukumtidakterletakdidalamruanghampa. Hukumtidakdapateksis, danolehkarenaitutidakdapatdipelajari, dalamruang yang vakum.
(Simarmata, 2007) • Socio-legal studies melihathukumsebagaisalahsatufaktordalamsistemsosial yang dapatmenentukandanditentukan. • Adasejumlahistilah yang digunakanuntukmenggambarkanhalini, seperti: apply social science to law, social scientific approaches to law, disciplines that apply social scientific perspective to study of law. Sedangkan critical legal thought, mencobamenjelaskanhukumdenganmeminjambantuandariilmu-ilmusosial.
(Simarmata, 2007) • Terdapatperbedaanmengenaidaftarilmu-ilmusosial yang dimasukkankedalamcakupan socio-legal studies. Sekalipundemikian, ada 5 disiplinilmu yang selalumasukkedalamdaftartersebut, yaknisosiologihukum, antropologihukum, sejarahhukum, politikhukum (hubunganpolitikdenganhukum) danpsikologihukum. • Terusberkembangnyaminatuntukmengkajihukummenyebabkanlahirnyadisiplin-disiplinbaru yang masukkedalamcakupan socio-legal studies sepertiadministrasipublik.