530 likes | 1.04k Views
PERAN TENAGA TEKNIK PERUMAHSAKITAN DALAM MELAKSANAKAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIS. Oleh : Cholid Badri, Supardjo W., Tresna P. Soemardi, Ahyauddin S. Disampaikan pada :
E N D
PERAN TENAGA TEKNIK PERUMAHSAKITAN DALAM MELAKSANAKAN PENGELOLAAN TEKNOLOGI PERALATAN MEDIS Oleh : Cholid Badri, Supardjo W., Tresna P. Soemardi, Ahyauddin S. Disampaikan pada : SEMILOKA PERAN TEKNIK PERUMAHSAKITAN DALAM MEMENUHI STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT DI BIDANG MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RS Jakarta, 20 Maret 2014
Pohon Ilmu Bidang Teknik Biomedika Pohon Ilmu Bidang Teknik Biomedik (sumber: J. D. Bronzino, 2010)
DEFINISI : DEFINISI : BIOMEDICAL ENGINERING : • The application of engineering techniques to the understanding of biological systems and to the development of therapeutic technologies and devices. (The American Heritage® Science Dictionary,2002) • Biomedical engineering is a discipline that advances knowledge in engineering, biology and medicine, and improves human health through cross-disciplinary activities that integrate the engineering sciences with the biomedical sciences and clinical practice ...(Whitaker Foundation, 2003 ).
DEFINISI : • A clinical engineer is a professional who supports and advances patient care by applying engineering dan management skills to healthcare technology (American College of Clinical Engineering, 1992) • Biomedical Engineers that based in the clinical environment, e.g. hospitals, rehabilitation units: which responsible for the design,development, management, quality assurance, and interface of patient-oriented equipment in hospitals. They provide operational and technical supports to users of clinical equipment. (Grimson, BIOMEDEA-2005)
THE DISCIPLINE OF CLINICAL ENGINEERING • Dyro JF, 2004
Core Competence of CE • Technology Assessment • Repair/ Maintenance/ Systems integration • Safety • Regulatory / QA • Management • Risk Management • Education • Product Development in R&D instead of clinical setting
DEFINISI : HEALTHCARE TECHNOLOGY :
Life Cycle Perangkat Medis Source : Syed Mohd Nooh Bin Syed Omar, UTM
Perbedaan antara Biomedical Engineer & Clinical Engineer • Biomedical Engineer : - Melakukan kegiatan terutama pada : Institusi Pendidikan, Laboratorium riset, dan Manufaktur • Clinical Engineer : - Melakukan kegiatan terutama pada Rumah Sakit dan tempat pelayanan kesehatan yang menggunakan teknologi peralatan medis
Health care technology management • Health care facility management
Healthcare Technology Management is a fundamental part of managing, maintaining, and/or designing medical devices used or proposed for use in various healthcare settings from the home, the field, the doctor's office, and the hospital
FASILITAS RS Fasilitas fisik RS meliputi sarana/ prasarana kesehatan (bangunan, prasaranalingkungan, peralatan/mesin, dan alat kesehatan lainnya).
A Hospital Engineering Association must Support • Hospital Engineering Staff by: • Providing specialist knowledge of systems, facilities and • changing / emerging technology • Developing members to improve their knowledge of building, • engineering and clinical systems • Increasing knowledge of changing regulations • Bringing stakeholders together – suppliers, technicians, • clinicians, engineers, facility and hospital managers • Sharing experiences and lessons learnt – good and bad • Supporting personal development for newcomers – leadership, • management, business and communication skills
PRESIDENT and CEO MEDICAL STAFF TECHNOLOGY MANAGEMENT COMMITTEE EXEC. VICE PRES And COO QA COMMITTE SAFETY COMMITTE RISK MANAGER VP SUPPORT SERVICES VP MEDICAL AFFAIRS QUALITI ASSURANCE CLINICAL ENGGINERING OTHER DEPARTEMENT MATERIALS MANAGEMENT OTHER DEPARTEMENTS Aplikasi manajemen teknologi untuk Rumah Sakit type besar
GENERAL ADMINISTRATION SERVICE X SERVICE Y ENGINEERING CLINICAL ENGINEERING HOSPITAL ENGINEERING TECHNOLOGY PLANNING PATIENT SAFETY QUALITY ASSURANCE MAINTENANCE PROGRAM OTHER PROGRAMS Preventive Maintenance Corrective Maintenance Engineering ! Source : Lúcio Flávio de Magalhães Brito, CCE, Medicorp
POSISI BAG. TEKNIK DALAM • STRUKTUR ORGANISASI RS • DIRUT • DIREKTUR • PENUNJANG • MEDIK • DIREKTUR • KA.BAG • PENUNJANG • KA.BAG • KA.BAG .... • SDM berlatarbelakangteknikposisi paling bawah • Staffing belumsepenuhnya Competence Based. • StrukturOrganisasitelaluvertikal, efekbirokrasi • IPS 4. Hambatankomunikasimanajemen.
Standar Akreditasi Rumah Sakit • 118 halaman • 13 Bab • 374Standar • 1140ElemenPenilaian • Sasaran KPRS : • 6 Standar, 21 EP
Kelompok Standar Manajemen • Rumah Sakit Bab 4. ManajemenFasilitasdanKeselamatan (MFK) KepemimpinandanPerencanaan - KeselamatandanKeamanan - Bahan-bahanBerbahaya - ManajemenKedaruratan - PengamananKebakaran - PeralatanMedis- SistemPendukung / Utiliti - PendidikanStaf : (* 27 std – 85 EP)
Siklus Pengelolaan Alat Kesehatan PEMERINTAH / REGULATOR PELAKSANAAN • Perguruantinggi • BPPT • LIPI Research PENGAWASAN Development Prototype Uji Medik Dan Uji Teknis ASPAKI ALFAKES • Direktorat Bina • Produksi dan • Distribusi • Direktorat • Aneka Industri • KAN BinaProduksi • Pabrik • ISO 9002-2000 • Label dan Kemasan • Standar produk AkreditasiProdusen Uji Produk baru SertifikasiProduk Registrasi produk • Pemasok / Agen / • Vendor • Standar produk • Jaminan purna jual Uji kepatuhan Terhadap Standar pabrik Ijin Edar produk GAKESLAB • Tech. Assessment • Evaluation • Planning • Procurement • Installation • Commissioning • Operation • Training • Maintenance • Decommissioning • DirektoratBina • PelayananPenunjang • Medik &Sarkes • Uji Penerimaan • Label laik pakai • Kajian • Penghapusan • User/Pemakai/ • Rumah Sakit • Standar operational • Standar Maintenance • Kalibrasi ALFAKES • Masyarakat / Pemakai • Mutu Layanan • Kepuasan pelanggan Evaluasi efek samping • Informasi Pelayanan • Kepuasan pelanggan
KEBUTUHAN SDM TEKNIK BIOMEDIK DAN CLINICAL ENGINEERING • PADA SIKLUS PROVISION : • Ahli Research S2,S3 • AhliPabrikasi ( Manufacturing ) S1,Sp/S2 • Ahli Vendor Management S1,Sp/S2 • Ahli Regulatory & Standars Compliance S1,Sp/S2 • PADA SIKLUS ACQUISITION • Ahli Tech. Assessment S1,Sp/S2 • Ahli Medical Equipment Evaluation S1,Sp/S2 • Ahli Medical Equipment Planing S1,Sp/S2 • Ahli Medical Equipment Procurement S1,Sp/S2 • Ahli Medical Equipment Installation S1,Sp/S2 • Ahli Medical Equipment Commissioning S1,Sp/S2
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS PERJAN RSAB “ HARAPAN KITA “ KEPALA BAGIAN P2FRS K.Chandra Meliala, Dipl IM, M.Kes KEPALA INST.PEMEL.PERALT. MEDIS Suyudno, BE, S.Sos KA.SUB INST CLINIC. ENGINE Ign Djoko Widagdo, BE, S.Sos KA.SUB INST PEMEL PREV S.Wahyu BS, BE KA.SUB INST.PERBAIKAN Deny thaha, BE KA.SUB INST ELEK UMUM Sukardi • Hadi Sunaryo • Nurul Jamal, BE • - • Evfi Miaristi, BE • Rama J Saragih, BE • Agus Fitrian, BE • - • - • - • - • - • - 1 Ronaldo Simanjuntak, BE 2. – 3. – 4. – KOORD.PERALT.ELEKT Bareta Siahaan KOORD. PERALT.KOMUN Arin Suharto Keterangan Kekurangan -- 1. CE : 1 orang 2. PM : 6 orang 3. R : 3 orang Jumlah 2004 : 10 orang STUDI KASUS ANALISA KEBUTUHAN SDM CE
KEBUTUHAN SDM DIBIDANG TEKNIK BIOMEDIK DARI SEGI JABATAN Di Perguruan Tinggi mana SDM tersebut di didik??? Bagaimana Sertifikasi Keahliannya?? Catatan : Simulasi kasar kebutuhan SDM di bidang teknik biomedik
Number of graduate from Jakarta ‘s Academy of Electromedical Technician
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013 BAB XI FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI ELEKTROMEDIS TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI ELEKTROMEDIS DAN ANGKA KREDITNYA Pasal 32 • Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28,Pasal 29, danPasal 30, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Teknisi Elektromedis dilaksanakan sesuai formasi jabatan fungsional Teknisi Elektromedis dengan ketentuan sebagai berikut: • a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan fungsional Teknisi Elektromedis dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan fungsional Teknisi Elektromedis yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. • b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan fungsional Teknisi Elektromedis dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan fungsional Teknisi Elektromedis yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
LANJUTAN… • 2. Penetapan formasi jabatan fungsional Teknisi Elektromedis didasarkan pada indikator, antara lain: • a. Kelas/tipe fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau fasilitas pelayanan elektromedik; • b. Jumlah fasilitas kesehatan dan/atau fasilitas pelayanan elektromedik yang dimiliki pemerintah; dan • c. Jumlah dan jenis alat elektromedik pada fasilitas kesehatan dan/atau fasilitas pelayanan elektromedik. • 3. Formasi jabatan fungsional Teknisi Elektromedis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, diatur sebagai berikut: • a. Di lingkungan Rumah Sakit Umum, meliputi: • 1) Rumah Sakit Kelas A: • (a) Terampil, 24 (dua puluh empat) orang; dan • (b) Ahli,12 (dua belas) orang. • 2) Rumah Sakit Kelas B: • (a) Terampil, 24 (dua puluh empat) orang; dan • (b) Ahli,12 (dua belas) orang. • 3) Rumah Sakit Kelas C: • (a) Terampil, 12 (dua belas) orang; dan • (b) Ahli,6 (enam) orang. • 4) Rumah Sakit Kelas D: • (a) Terampil, 2 (dua) orang; dan • (b) Ahli,1 (satu) orang.
LANJUTAN… b. Di lingkungan Rumah Sakit Khusus, meliputi: 1) Rumah Sakit Kelas A: (a) Terampil, 10 (sepuluh) orang; dan (b) Ahli, 6 (enam) orang. 2) Rumah Sakit Kelas B: (a) Terampil, 5 (lima) orang; dan (b) Ahli, 3 (tiga) orang. 3) Rumah Sakit Kelas C: (a) Terampil,3 (tiga) orang; dan (b) Ahli 1, (satu) orang. 4) Rumah Sakit Kelas D, Elektromedis Terampil paling banyak 2 (dua) orang. c. Di lingkungan Balai Besar: 1) Terampil, 15 (lima belas) orang; dan 2) Ahli, 20 (dua puluh) orang. d. Di lingkungan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan: 1) Terampil, 10 (sepuluh) orang; dan 2) Ahli, 20 (dua puluh) orang. e. Di lingkungan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan: 1) Terampil, 5 (lima) orang; dan 2) Ahli, 10 (sepuluh) orang. f. Di lingkungan Badan/Balai Pengawas Obat dan Makanan: 1) Terampil, 4 (empat) orang; dan 2) Ahli, 2 (dua) orang. g.Di lingkungan Balai Laboratorium Kesehatan: 1) Terampil, 4 (empat) orang; dan 2) Ahli, 2 (dua) orang.
LANJUTAN… h. Di lingkungan Puskesmas, Teknisi Elektromedis Terampil paling banyak 2 (dua) orang; i. Di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan, meliputi: j. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I: 1) Terampil,6 (enam) orang; dan 2) Ahli, 3 (tiga) orang. k. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II: 1) Terampil,4 (empat) orang; dan 2) Ahli 2, (dua) orang. l. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III: 1) Terampil,2 (dua) orang; dan 2) Ahli, 1 (satu) orang. m. Di lingkunganBadan/Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: 1) Terampil, 4 (empat) orang; dan 2) Ahli, 2 (dua) orang. n. Di lingkunganPoliteknik Kesehatan: 1) Terampil,2 (dua) orang; dan 2) Ahli,1 (satu) orang. 4. Formasi jabatan fungsional Teknisi Elektromedis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada analisis jabatan dan analisis beban kerja di bidang pelayanan pengelolaan alat elektromedik.
CURRICULUM ( COMPETENSI BASE)KEPMEN DIKNAS 232 /U/2000KEPMEN DIKNAS 045/U/2002 • INTITUSI PENDIDIKAN • PENDIDIKAN DASAR • PENDIDIKAN BERKELANJUTAN • AKADEMIK S1, S2, S3 • PROFESIONAL D3,D4,SP • USER / SARANA • PELAYANAN KESEHATAN • STANDAR PELAYANAN • JENJANG KARIER • TINGKATAN KEGIATAN • PROFESI / • ORGANISASI PROFESI • STANDAR PROFESI • KOMPETENSI PROFESI • SERTIFIKASI PROFESI • STANDAR GAJI
BIDANG KERJA Mahasiswa Baru ProsesPembelajaran Pasar kerja Leader SPMI Pengakuan Masyarakat Masyarakat akademik Dosen -pimpinan Dokumen Kurikulum Pustaka Dana Laboratorium Pegawai Organisasi Resources BAN PT BSNP BNSP KKNI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI KERJA 2 3 LEARNING OUTCOME 8 PERGURUAN TINGGI 6 4 1 ASOSIASI PROFESI 7 5
S3 S2 D IV D III S1 D II D I Hubungan level lulusanperguruantinggidenganPasarKerja KKNI S3(Terapan) 9 S2(Terapan) 8 7 6 5 4 3 SMA (3) Sekolah Menengah Kejuruan (3) 2 9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 1 PENGEMBANGAN KARIER
BMET and Clinical Job Responsibilities by Percentage of Time
TIGA PILAR UTAMAPENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI KKNI SKKNI DIKLAT PROFESI (CBT) SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
BNSP LSP SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL KKNI SKKNI KKNI : Kerangka Kualifikasi Kerja Nasional SKKNI : Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia PROGRAM PELATIHAN Berbasis Kompetensi Berjenjang/TDK Demand Driven Institutional/ Pemagangan MASYARAKAT ANGKATAN KERJA LULUSAN NAKER KOMPETEN SE L EKS I UJ K SERTIFI- KASI Sarana/Prasarana Instruktur Biaya Manajemen NAKER PENGALAMAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA AKREDITASI LEMBAGA KOORDINASI PELATIHAN
PENGEMBANGAN SKKNI PEMBINAAN SKKNI PENERAPAN PERUMUSAN • Adopsi • Adaptasi • Susun • Baru Pemberlakuan • Voluntary • Advisory • Mandatory Penyusunan Gugus Kerja LSP Depnis Pengakuan • Lisensi • Sertifikasi Pemantapan BNSP & LSP Komtek Sektor BNSP & LSP Harmonisasi • Notifikasi • Eqivalensi • MRA Verifikasi Penetapan MENAKERTRANS
TENAGA PROFESI LSP SKKNI TUK Industri Lembaga Diklat CBT