440 likes | 4.11k Views
PACARAN ALA KRISTEN. Oleh : R. W. Sagala. I. Apa Sih Pacaran Itu?. Beberapa pendapat orang orang muda (siswa SMU) non-Kristen mengenai untuk apa “pacaran,”: Pacaran? Ya untuk “having fun aja.” Hubungan pria dan wanita karena adanya perasaan saling suka Untuk menyeleksi pasangan hidup.
E N D
PACARAN ALA KRISTEN Oleh: R. W. Sagala
I. Apa Sih Pacaran Itu? Beberapa pendapat orang orang muda (siswa SMU) non-Kristen mengenai untuk apa “pacaran,”: • Pacaran? Ya untuk “having fun aja.” • Hubungan pria dan wanita karena adanya perasaan saling suka • Untuk menyeleksi pasangan hidup
Survey Terhadap 90 Anak-anak SMU Tentang Pacaran • Tidak banyak siswa/i yang tahu apa sih pacaran itu • Hanya sedikit memberikan definisi yang benar tentang arti pacaran • Lebih banyak yang mengatakan “nggak tau” apa artinya pacaran • Ironisnya banyak dari antara mereka yang sedang pacaran
“Pacaran bukanlah sekedar perasaan, melainkan sebuah komitmen, komitmen untuk hidup bersama selama-lamanyadengan orang yang kita pacari.”
Untuk Apa Sih Kita Berpacaran ? • Tujuan utama dari pacaran adalah untuk saling mengenal satu sama lain dan belajar untuk saling menyempurnakan, saling mengerti, saling berusaha untuk menjadi pasangan terbaik, dan mempersiapkan diri masing-masing untuk melangkah selanjutnya ke jenjang pernikahan jika sudah waktunya. • Jadi pacaran itu adalah merupakan waktu untuk saling mengisi kekosongan, saling menasihati, saling belajar, saling mencintai, saling membantu, saling bertumbuh keimanannya pada Dia yang telah menciptakan pasangan, yaitu Allah kita.
Pacaran Adalah Waktu Untuk: • Saling mengenal. Keluarga, kebiasaan, hobi, prioritas, cita-cita, Perasaan, pikiran, kehendak Roh - kedewasaan rohani 2. Saling menyelaraskan diri (Amsal 3:3). Bukan hanya mengenal tetapi belajar untuk saling menyelaraskan, mempersatukan visi dan prioritas hidup di dalam Kristus 3. Saling komunikasi (Sharing life)Belajar untuk mengungkapkan isi hati dan maksud hati.Belajar untuk mendengarkan isi hati dan maksud hati pasangan kita belajar memiliki keterbukaan di dalam berkomunikasi 4. Saling melayani.Melayani berarti menyangkal diri… kasih (1 Korintus 13 : 5)Melakukan apa yang menjadi keinginannya (bila sesuai firman Tuhan tentunya)
Pacaran Adalah Waktu Untuk: • Belajar saling menerima (Roma 15 : 7)Tidak menuntut dia seperti apa yang kita inginkan. Tidak membandingkan dia dengan orang lain tidak menghakimi, apa lagi menghukumKunci : hati yang mengasihi dan mengampuni • Saling mendukungDalam hal : pertumbuhan rohani, studi, dan pelayananKetika sedang dalam problema atau masalah, termasuk juga menegur menyampaikan kebenaran jika dia salah • Melakukan hal yang baik bersama-sama.Berdoa, belajar, bekerja, pelayanan, shoping, bermain, dll (asal positif).Tapi ingat dunia bukan milik ‘kita berdua’
II. TAHAPAN PACARAN • Tahap Ketertarikan Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakan ketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama si doi, misalnya, karena penampilan fisik (si doi cakep/cantik, tinggi), punya kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat misalnya sabar, cool-abis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebih tertarik pada penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuan yang dimiliki cowok.
II. TAHAPAN PACARAN 2. Tahap Ketidakpastian Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kita mulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu apakah mau melanjutkan hubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini, kita akan mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
II. TAHAPAN PACARAN 3. Tahap Komitmen dan Keterikatan Pada tahap ini yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus tanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktu untuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta dan hubungan yang harmonis.
II. TAHAPAN PACARAN 4. Tahap Keintiman Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk berbagi lebih mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebih mengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita. Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadap keintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak perbedaan antara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.
III. STANDAR MORAL PACARAN Untuk membedakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan ketika kita berpacaran, Tuhan memberikan batasan yang jelas. Dia tak pernah takut untuk menyebut dosa sebagai dosa. Mari kita lihat apa yang Alkitab katakan tentang hal ini. (Anda mungkin ingin mencari ayat-ayat ini di Alkitab Anda sendiri dan menggarisbawahinya.)
III. STANDAR MORAL PACARAN Ayat-ayat Alkitab: Mazmur 101:2,3 Galatia 5: 16-21 Mazmur 119:9,11 Galatia 6:7,8 Ayub 31:1 Efesus 5:3-5 Matius 5:27-29 1Tesalonika 4:3-8 Matius 7:13,14 2Timotius 2:22 1Korintus 6:9,10 Wahyu 18:4,5 1Korintus 6:18-20 Wahyu 22:14,15
IV. APA KATA ALKITAB MENGENAI PACARAN • Meskipun kata “pacaran” tidak ditemukan dalam Alkitab, kita diberikan beberapa prinsip yang kita perlu taati sebelum memasuki jenjang pernikahan. Hal pertama yang harus disadari adalah bahwa kita perlu memisahkan diri dari pandangan dunia mengenai pacaran karena cara Tuhan berbeda dengan cara dunia (2 Petrus 2:20).
Pacaran Ala Dunia: • Dunia menganjurkan agar kita berpacaran sebanyak yang kita inginkan, dengan sebanyak-banyaknya pacar yang kita bisa dapat.
Pacaran Ala Alkitab: • Kita perlu menemukan orang seperti apa yang kita inginkan sebelum betul-betul masuk dalam hubungan pacaran. Kita perlu mengetahui apakah orang yang bersangkutan sudah lahir baru kembali (Yohanes 3:3-8), • dan apakah mereka memiliki keinginan yang sama untuk menjadi serupa dengan Kristus (Filipi 2:5).
Orang Kristen perlu berhati-hati jangan sampai menikahi orang yang belum percaya (2 Korintus 6:14-15), karena hal ini dapat melemahkan hubungan Anda dengan Kristus dan menurunkan standar dan moral Anda.
Nasehat Alkitab: • Ketika seseorang masuk dalam hubungan yang serius dengan orang lain, penting untuk mengingat untuk mengasihi Tuhan lebih dari segalanya (Matius 10:37). • Mengatakan atau menganggap bahwa orang lain itu adalah “segalanya” bagi Anda atau yang paling penting dalam hidup Anda adalah penyembahan berhala, dan merupakan dosa (Galatia 5:20; Kolose 3:5). • Juga jangan menajiskan tubuh Anda dengan melakukan hubungan seks pra-nikah (1 Korintus 6:9, 13, 2 Timotius 2:22). • Percabulan bukan saja dosa melawan Tuhan namun juga terhadap diri sendiri (1 Korintus 6:18). • Adalah penting untuk mengasihi dan menghormati orang lain sebagaimana Anda mengasihi diri sendiri (Roma 12:9-10) dan hal ini berlaku pula untuk pacaran dan pernikahan. Mengikuti prinsip-prinsip ini adalah cara terbaik untuk memiliki dasar yang kokoh dalam pernikahan. • Ini adalah salah satu keputusan yang paling penting yang Anda ambil karena ketika dua orang menikah, mereka menjadi satu daging dan tidak dapat dipisahkan lagi (Kejadian 2:24; Matius 19:5).
V. PRINSIP DAN TUJUAN PACARAN KRISTEN 1. Pacaran haruslah memuliakan Tuhan. (Prinsip Vertical) "Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia." (Kol.3: 23). • Pacaran harus di dalam kasih. (Prinsip Horizontal) Tuhan Yesus menyimpulkan isi hukum Taurat dengan mengasihi Allah dengan segenap hati, kekuatan, jiwa dan segenap akal budi (Mat.22: 37). Selanjutnya Tuhan Yesus memerintahkan, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Mat.22: 39). 3. Pacaran dalam kekudusan. Prinsip vertikal dan horizontal di atas, sesungguhnya hanya dapat dilakukan dengan prinsip ketiga ini, yaitu hidup dalam kekudusan.Firman Tuhan, "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yangmenguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang adalah kudus, yang telah memanggil kamu. Sebab ada tertulis: kuduslah kamu sebab Aku kudus" (1Pet.1: 14-16).
VI. KIAT MENJAGA KESUCIAAN PADA SAAT BERPACARAN Menjaga kesucian menuntut disiplin diri yang kuat dan disiplin ini hanya bisa ada apabila ada niat yang sama kuatnya pula. Tidak hanya itu, faktor utama untuk tetap menjaga kesucian selama masa pacaran hendaknya didasarkan pada rasa takut akan Allah sebab pada akhirnya kita tetap harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah sendiri (1 Tesalonika 5:23).
Beberapa Saran: 1. Sirami hati kita dengan Firman Allah Firman Allah akan memberi peringatan dan sekaligus kekuatan bagi kita untuk melawan godaan seksual. Bacalah dan renungkanlah firman-Nya setiap hari; jadikan saat teduh sebagai aktivitas rohani rutin kita. Jangan biarkan iblis atau diri kita menipu dengan mengatakan bahwa kita sudah tidak layak menerima firman Tuhan. Ketidaklayakan adalah suatu sikap yang selalu harus ada namun kita butuh firman Tuhan guna bertahan dalam kehendak Tuhan.
Beberapa Saran: • Pertahankan batas sejauh-jauhnya dan sepanjang-panjangnya. Jangan mulai sentuhan fisik terlalu dekat dan terlalu cepat. Barang siapa memulai terlalu cepat akan mengakhirinya dengan cepat dan sangat jauh pula. Hindarkan ciuman di bibir. Hindarkan Sentuhan-sentuhan pada anggota tubuh. Hindarkan pelukan.
Beberapa Saran: • Bicarakan godaan seksual secara terbuka dan doakan bersama Jangan merasa sungkan atau tidak enak hati melukai pasangan kita. Keterbukaan menunjukkan kedewasaan dan kesadaran untuk menghadapi secara matang. Sepakati batas fisik dan hormati keputusan itu sebab dengan cara itulah kita menghormati tubuh pasangan kita sebagai rumah Allah yang kudus.
Beberapa Saran: • Hindarkan keberduaan dan keterpisahan Bertemulah di tempat terbuka dan umum; jangan mencari-cari kesempatan untuk menyendiri guna melaksanakan niat seksual kita. Membicarakan hal pribadi tidak perlu dalam kamar atau di rumah yang sepi dan memisahkan diri dari keramaian. Kita dapat melakukannya di tempat ramai yang tetap memberi kita kesempatan berbicara dengan serius.
Beberapa Saran: 5. Bicarakan masalah dengan seorang bapa atau ibu rohani. Bicarakan dan akuilah masalah kita dengan seorang bapa atau ibu rohani kita, agar kita bisa mempertanggungjawabkan perbuatan kita secara berkala dan terbuka. Mintalah kesediaannya untuk menjadi pengawas yang akan terus mengecek kemajuan kita. Keberadaan seorang pengawas akan menolong kita hidup kudus dan bertanggung jawab. Dosa yang disembunyikan niscaya membuat kita lebih liar dan tak terkendali, dosa yang diakui justru memperkuat ketahanan kita. .
Beberapa Saran: 6. Jangan menyerah C.S. Lewis, berkata: ”Kita tidak akan tahu besarnya kekuatan dosa sampai kita mencoba melawannya. Godaan seksual merupakan godaan besar yang adakalanya membuat kita putus asa melawannya. Nasihat C.S. Lewis: “Jangan menyerah.” Tuhan ingin melihat usaha kita melawan dosa dan Ia menghargai upaya yang keras. Jangan menyerah atau membenarkan diri. Akui kejatuhan kita dan bangunlah kembali; setiap hari merupakan hari pengujian, sebab itulah esensi kehidupan Kristen.
VII. DAMPAK PACARAN Berpacaran memiliki dampak positif maupun negatif:
1. Prestasi Sekolah: • Pacaran bisa menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi belajar kita tidak terganggu. • Prestasi belajar bisa menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.
2. Pergaulan Sosial: • Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya. • Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.
3. Bisa Stres: • Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi serta menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
4. Berkembangnya Perilaku Baru • Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif atau sebaliknya muncul perilaku negatif. Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk bersifat positif, sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih memungkinkan terbentuknya perilaku negatif. • Misalnya, pacaran dengan orang yang jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang tadinya cuek bisa saja tertular. Begitu pula pada kelakuan yang negatif.
VIII. Pacaran Yang Sehat & Bertangung Jawab • Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi. 2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya. 3. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering ribut, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan berpisah. • Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain. • Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan. 6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.
IX. KESIMPULAN:RESEP PACARAN ala "ADVENTIST” • Bahan untuk DASAR: 1 pak Kasih Kristus 1 mangkuk besar Firman Allah 1 pak Doa 2. Bahan untuk ISI: 1 Pria dan 1 Wanita, pilih yang benar-benar matang 1 gelas Kasih Sayang Murni (KSM) 2 sendok Komitmen 2 sendok Komunikasi 1 butir Kesamaan Visi 1 potong Restu Keluarga. Rasio dan Emosi secukupknya 3. Bahan untuk HIASAN/TOPPING: 1. Humor Segar, dan Kegiatan Pelayanan, masing- masing dipotong kecil. 2. Pergi Bareng secukupnya. 3. Telpon-Telponan Hanya bila mendesak dan perlu.
Cara Membuat: 1Untuk DASAR: Kocok lepas Kasih Kristus sampai mengembang, tambahkan Firman Allah dan Doa, aduk sampai rata dan tidak lengket, sisihkan. 2. Untuk ISI: Cuci bersih Pria dan Wanita, kupas, buang semua kotorannya. Rendam dalam KSM (Kasih Sayang Murni) secara merata. Bila Kasih Sayang sungguh-sungguh Murni, akan mudah menyerap ke dalam. 3. Sesudah menyerap, lumatkan jadi satu sambil perlahan-lahan dicampur dengan Kesamaan Visi dan Restu Keluarga. Bubuhkan rasio dan emosi. 4. Sebagai bahan pengawet alami, tambahkan komitmen dan komunikasi, aduk rata. 5. Untuk TOPPING: Campurkan semua. 6. Siapkan mangkuk ceper/loyang. Alasi semua dindingnya dengan bahan dasar. Jangan tipis-tipis 7. Ke dalamnya masukkan bahan isi sampai penuh, taburi atasnya dengan campuran Humor Segar, Kegiatan Pelayanan, Pergi Bareng dan Telpon-Telponan bila sangat perlu. 8. Panggang dengan api sedang sampai berwarna coklat keemasan dan harum. Siap disajikan hangat-hangat.
Saran Penyajian: Kue ini bisa dimakan kapan saja, asal tidak disajikan saat beku/dingin, atau terlalu panas. Seandainya mulai terasa garing, tambahkan Humor Segar, Kegiatan Pelayanan,Pergi Bareng, dan Telpon-Telponan.
Lama Persiapan: Lama persiapan:kira-kira 3 bulan (tergantung kematangan pria dan wanita)
Lama Memasak: Kira-kira 1 bulan (tergantung Doa dan FirmanAllah)
Daya Tahan: Dijamin Tahan Lama. Percaya deh!
Tips-Tips Penting Untuk Pacaran Ala Kristiani • Memilih Pria dan Wanita harus yang segar dan matang. Cari yang tingkat kematangannya sama. Hindarkan yang masih mengkal (hasilnya akan sepet), atau yang terlalu tua (susah lumatnya) Untuk mendapat yang terbaik, coba cari di gereja dan di sekolah Advent atau di tempat-tempat orang muda Advent, misalnya pada saat sekolah, PA atau perkemahan seperti ini atau dalam kegiataan PA lainnya. Walaupun kadang bentuknya biasa-biasa saja, dan agak jual mahal, tapi dalamnya pasti matang. Hindarkan mencari di pesta/diskotik/forum chatting (internet), karena walaupun kelihatan dari luar bagus, mulus, dan murah, biasanya dalamnya busuk.
Tips-Tips Penting Untuk Pacaran Ala Kristiani 2. Selalu gunakan HANYA 1 PRIA DENGAN 1 WANITA. Bila anda mencoba untuk menambahkan Pria atau Wanita lain, baik untuk bahan isi ataupun hanya sekedar hiasan, kue akan basi dan tidak dapat dinikmati lagi.
Tips-Tips Penting Untuk Pacaran Ala Kristiani 3. Gunakan Kasih Sayang yang murni (merek ”AGAPE,” jangan cari yang EROS - itu merek jelek), karena di dalamnya terkandung unsur-unsur vitamin dan mineral yang lengkap, yaitu:pengertian, sabar, murah hati, sopan, tidak sombong, tidak egois, bukan pencemburu/ pemarah/pendendam.
Tips-Tips Penting Untuk Pacaran Ala Kristiani 4. Ini penting: Dalam resep-resep modern, beberapa orang mencoba mengganti KSM (Kasih Sayang Murni) ini dengan PMX (Pre-Marital Sex) untuk mendapatkan rasa yang sensasional. Sayangnya, hasilnya tidak menggembirakan. Walaupun awalnya terasa dahsyat, nikmat, dan lezat, segera saja akan terasa hambar dan pahit. JANGAN DICOBA !!!
Tips-Tips Penting Untuk Pacaran Ala Kristiani • Walau biasanya rasanya hangat, gurih dan enak, kadang-kadang karena kondisi lingkungan, kue ini berubah agak masam, garing, atau dingin. Tidak usah takut, ini proses alami yang wajar. Hangatkan dengan beberapa pertemuan, dan bubuhkan saja Doa, Komitmen dan Komunikasi untuk mempertahankan keawetan dan mengembalikan citarasa semula. Selamat mencoba !