1 / 43

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI. KELOMPOK 5. I. SUMMARY.

osma
Download Presentation

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI KELOMPOK 5

  2. I. SUMMARY PT. X merupakansalahsatuafiliasidari Philip Morris International. PT. X memulaibisnisdi Indonesia padabulan April 1984, padasaatmemulaibisnisdi Indonesia PT X memproduksidanmendistribusikanprodukdenganmenggunakan Third Party yang memakailisensi. PT X. Sampaipadaakhirnyapadatahun 2006 memulaikegiatanmanufaktursendiridiBekasi, Jawa Barat pada Mei 2006. Saatini, PT X - BekasiManufaktur Center memproduksi Marlboro, beberapajenisproduk Marlboro yang diproduksimeliputiMarlbooro Red, Marlboro Lights, Marlboro Menthol, Marlboro Lights Menthol dan Marlboro Black Menthol. Padabulan Mei 2005, PT X, berhasilmemperolehmayoritas PT HM SampoernaTbk. saham. Sampaisaatini, PT X memiliki 98,18% dari PT HM SampoernaTbk.

  3. II. BACKGROUND Melaluipenilaiankinerjakeuangan, perusahaandapatmemilihstrategidanstrukturkeuangannya, menentukanphase out terhadap unit-unit bisnis. yang tidakproduktif, menentukanbalasjasa internal danmenentukanhargasahamsecarawajar, sehinggaperusahaanmemilikikinerja yang baik.

  4. III. MARKETING ANALISYS

  5. PROYEKSI PENJUALAN

  6. PROYEKSI PENDAPATAN

  7. PROYEKSI PENCAPAIAN

  8. BIAYA PEMASARAN

  9. IV. RAW MATERIAL & SUPLIERS . Sehinggakeseluruhanbahanbakuutamadanpendukungnya. Tembakau Kertas pembungkus rokok Kertas pembungkus filter Tow(Serat kayu/bahan dasar pembuat filter) Filter Alumunium Foil Plastik pembungkus Tear Tape Kardus PT. X membelibahanbakuKardusdarisuplier – suplier yang beradadisekitarkawasanjababekadancibitungmaupuandaerahkawasanindustripulogadung Jumlahkardus yang dibutuhkan 5000 buah per produksi (per hari) HargaKardus per lipat (10 kardus) Rp. 300 (termasukbiaya transport) Pasokandilakukan 1 harisekalidengandisertai label yang telahditentukanolehperusahaan Pembayaran dilakukan 1 bulan sekali pada akhir bulan Apabila terjadi kerusakan resiko ditanggung oleh pemasok

  10. PROYEKSI KEBUTUHAN

  11. DASAR PERHITUNGAN MATERIAL . Untukbahanbakudiluartembakauataubahanbakupendukungsepertikemasan, saus, kertaspavirdan lain – lain. Sebagianbesardipasokolehagen yang diangkutmenggunakanmobil box yang beradadisekitarpabrik. Sehinggakeseluruhanbahanbakuutamadanpendukungnya. Tembakau Kertas pembungkus rokok Kertas pembungkus filter Tow(Serat kayu/bahan dasar pembuat filter) Filter Alumunium Foil Plastik pembungkus Tear Tape Kardus PT. X membelibahanbakuKardusdarisuplier – suplier yang beradadisekitarkawasanjababekadancibitungmaupuandaerahkawasanindustripulogadung Jumlahkardus yang dibutuhkan 5000 buah per produksi (per hari) HargaKardus per lipat (10 kardus) Rp. 300 (termasukbiaya transport) Pasokandilakukan 1 harisekalidengandisertai label yang telahditentukanolehperusahaan

  12. PROYEKSI BIAYA MATERIAL

  13. V. LOCATION, SITE, ENVIROMENT • Kemudahan untuk mendapatkan akses bahan baku dan bahan pendukung lainnya. • Jauh dari penduduk sehingga, tidak menimbulkan dampak lingkungan ke penduduk. Untuk karyawan yang berada diluar lokasi ini, disediakan bus karyawan di lokasi tertentu sebagai sarana angkutan untuk menuju ke lokasi pekerjaan • Bebas macet, lokasi yang ada saat ini hanya khusus untuk kawasan industri dan tidak adanya pusat bisnis disini. Sehingga kawasan ini cocok untuk kegiatan distribusi

  14. Kota Cibitungmerupakansalahsatukota yang terdapatdiprovinsiJawa Barat, yang terletakdilingkunganmegapolitanJabodetabekdanmenjadikotabesarkelimadiIndonesia. Kota cibitungmerupakantempattinggalkaum urban dansaatiniberkembangmenjadikawasansentraindustri. Secarageografiskotacibitungberadapadaketinggian 19 m diataspermukaanlaut.

  15. DASAR PEMILIHAN LOKASI Kota initerletakdisebelahtimurJakarta; berbatasandenganJakarta Timurdibarat, kabupatenBekasidiutaradantimur, kabupaten Bogordiselatan, sertakotaDepokdisebelahbaratdaya.

  16. Aspek Medis • Rokoksecarateroritikmedismemangberbahayatapibeberapakasusmenunjukanbeberapaindividutetapsehatdanberumurpanjang. • Aspek Pengolahan Limbah • SecaraOperasional, Limbah yang dihasikan PT. Philip Morris tidakmengganggulingkungan yang beradadisekitar. Karenalimbah yang dihasilkandariawalprosespembuatanrokokbersifatalamdansangatramahlingkungan

  17. VI. ENGINEERING & TECHNOLOGY • Machine Packer di Philip Morris ada 3 jenisyaitu, 3 buahFocke 550, 2 buah GDX-2 dan 1 buahFocke 350, yang secaraspesifikasinyasebagaiberikut: • Nama: Focke 550 • AsalMesin: Germany • KapasitasProduksi: 500 pack per menit • Nama: GDX-2 • AsalMesin: Italy • KapasitasProduksi: 350 pack per menit • Nama: Protos Focke 350 • AsalMesin: Germany • KapasitasProduksi: 350 pack per menit • Untukmenjaminketersediaanrokokmarlborodipasarankhususnyapulaujawa, maka PT. Philip Morris membangunpabrikdidaerahsurabaya

  18. Pada Proses Produksinya PT. X mempunyai 6 mesin maker (pembuat rokok) dan 6 mesin packer (pengepakan rokok). Machine Maker di PT. X ada 3 jenis yaitu, 3 buah Protos 100, 2 buah Protos 70 dan 1 buah Protos 80, yang secara spesifikasinya sebagai berikut: Nama mesin: Protos 100 AsalMesin: Germany KapasitasProduksi: 10.000 batang per menit

  19. RENCANA PRODUKSI

  20. KAPASITAS PABRIK

  21. TEKNOLOGI, PROSES, MESIN

  22. BIAYA OPERASI PABRIK

  23. BIAYA INVESTASI

  24. VII. ORGANISASI & OVERHEAD Pelaksanaankegiatansetiaphari PT. Philip Morris dipimpinolehseorangDirektur yang membawahiempatorangmanajer, yang terdiridariManajerDistribusidanPemasaran, ManajerPabrik, ManajerAdministrasidanKeuangan, danManajerTeknis

  25. ORGANISASI

  26. PROYEKSI BIAYA OVERHEAD

  27. VIII. HUMAN RESOURCES Tenaga kerja yang dibutuhkan pada industri pengolahan ini dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tenaga kerja yang membutuhkan kualifikasi khusus dan tenaga kerja yang tidak membutuhkan kualifikasi khusus.

  28. TenagaKerja Yang MemerlukanKualifikasiKhusus • Direktur • Manager • Staff • TenagaKerja Yang tidakMemerlukanKualifikasiKhusus

  29. PROYEKSI KEBUTUHAN TIAP JENIS Hasilanalisisdemand dan produksimenunjukkanbahwapadatahun2009jumlahsetiappemesanansebesar 3.551 kg untukJanuari sampai februari, 2.793 untuk Maret sampai April , 3.093 untukMei sampai Juni. 4.236 kg, 3.049 kg untuk Juli sampai Agustus, dan 3.679 kg untuk September sampai Oktober. Mengingat tingginya demand dan meningkatnya produktivitas maka Frekuensipemesananpadatahun2010 dan setrusnya diperkirakan meningkatsebanyak 13 kali sampai 15 kali pemesanan dalam setahun, yang biasanya hanya 11 kali pesan per tahun.. PT. X menerapkan Safety Stock sebesar 2,5 bulanpemakaian.

  30. RENCANA RECRUITMENT & LATIHAN TUJUAN PEREKRUTAN • Menyediakansekumpulancalontenagakerja/karyawan yang memenuhisyarat; • Agar konsistendenganstrategi, wawasandannilaiperusahaan; • Untukmembantumengurangikemungkinankeluarnyakaryawan yang belum lama bekerja; • Untukmengkoordinasikanupayaperekrutandengan program seleksidanpelatihan; • Untukmemenuhitanggungjawabperusahaandalamupayamenciptakankesempatankerja yang adil.

  31. Beberapaalternatifperekrutandaridalamorganisasimelalui : a. Promosi Perekrutan internal yang paling banyakdilakukanadalahpromosiuntukmengisikekosonganpadajabatan yang lebihtinggi yang diambildaripekerja yang jabatannyalebihrendah. b. Transfer/Rotasi Di sampingituterdapat pula kegiatannyadalambentukmemindahkanpekerjadarisatujabatankejabatan lain yang samajenjangnya. Dengankata lain promosibersifatvertikal, sedangpemindahanberifat horizontal (rotasi). c. PengkaryaanKembali Berlakuuntukkaryawan yang diberhentikansementaradandipanggilkembaliketikaadajabatan yang kosong. d. KelompokPekerjaSementara / KontrakKerja Kelompokpekerjasementara (temporer) adalahsejumlahtenagakerja yang dipekerjakandandiupahmenurutkeperluan, denganmemperhitungkanjumlah jam atauharikerja. Namunmerekadapatmenjadipekerjatetap, jikasesuaidenganpersyaratan.

  32. PROYEKSI BIAYA SDM

  33. IX. IMPLEMENTASI PLANNING & BUDGETING

  34. Objectives of implementation planning Perencanaan kedepan, PT. X mempunyai perencanaan untuk membuka perkebunan tembakau di indonesia. Dengan tujuan pangsa pasar ekspor. PT. X berencana untuk membuka perkebunan tembakau di daerah makassar tepatnya di daerah mamuju dengan luas 2011 hektar dan diharapkan dapat menghasilkan 1654 ton dalam sekali panen. Alasan utama dipilihnya daerah ini adalah tanahnya yang relatif subur dan harga tanhnya masih relatif tidak terlalu mahal ( Berkisar antara Rp100.000 – Rp300.000 m2) serta kemudahan akses untuk mendapatkan tenaga kerja dan curahhujanturunlebihbanyak.

  35. Visi dan misi serta tujuan permbukaan perkebunan tembakau di masa mendatang akan dijelaskan dibawah ini : Visi Denganmengacukepadakondisiperkebunansaatini, dinamikalingkunganstrategisbaikdomestikmaupuninternasional, REPENAS, danvisipembangunanpertanianmakavisipembangunanperkebunanadalahterwujudnyamasyarakatperkebunan yang sejahteramelaluipengembangansistemdanusahaagribisnisperkebunan yang berdayasaing, berkeadilan, berkerakyatan, terdesentralisasidanberbasispadapengelolaan SDA yang lestarisesuaifungsinyapadaKawasanIndustriMasyarakat Perkebunan (KIMBUN). Misi AdapunMisipembangunanperkebunan yang ditetapkanberdasarkanvisitersebutdiatas, adalah : (1) mengembangkanprasaranadansaranaperkebunandalamrangkaoptimalisasipemanfaatan SDA sesuaifungsinya. (2) meningkatkanproduksi, produktivitasdanefesiensi, efektifitasperkebunanmelaluidukungansaranaproduksi, teknologidankelembagaanpenyuluhan yang kokoh. (3) memantapkanprakondisipengelolaanperkebunanuntukmelindungidanmelestarikankeberadaansumberdayaalam.

  36. JADWAL PROYEK

  37. JADWAL PEMBIAYAAN

  38. X. FINANSIAL ANALISIS

  39. REKAPITULASI BIAYA TAHUNAN

  40. REKAPITULASI BIAYA TAHUNAN

  41. IRR, NPV, PAYBACK, BCR

  42. EVALUASI KELAYAKAN FINANSIAL IRR merupakantingkatbungapadasaatjumlahpenerimaansamadenganjumlahpenerimaanatautingkatsukubunga yang menghasilkan NPV samadengannol yang dinyatakandalampersenpertahun. Suatuproyekindustridinyatakanlayakapabilamempunyainilai IRR yang lebihtinggidarinilaisukubunga bank (discount rate).

More Related