1 / 27

KEAMANAN JARINGAN (TK-3193)

KEAMANAN JARINGAN (TK-3193). Tujuan Mata Kuliah. Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa mampu: Memahami konsep dasar keamanan jaringan Memahami teknik penyerangan jaringan Memahami teknik pengamanan jaringan Memahami Manajemen Resiko Keamanan Jaringan

Download Presentation

KEAMANAN JARINGAN (TK-3193)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEAMANAN JARINGAN (TK-3193)

  2. Tujuan Mata Kuliah Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa mampu: • Memahami konsep dasar keamanan jaringan • Memahami teknik penyerangan jaringan • Memahami teknik pengamanan jaringan • Memahami Manajemen Resiko Keamanan Jaringan • Mengetahui Aspek Hukum/Legal Keamanan Jaringan

  3. Silabus • Teknik Penyerangan OSI Layer, konsep keamanan jaringan, teknik penyerangan, … • Teknik Pengamanan / Pertahanan Otentikasi & kriptografi, firewall/iptables, vpn dan IDS • Pengelolaan Resiko Keamanan, beserta aspek Hukum/Legalitas

  4. IDS/IPS

  5. Instrusi • Intrusi : Tindakan-tindakan yang mencoba untuk mengganggu/merusak Confidentiality, Integrity, or Availability dari sumber daya komputer. Pelaku disebut intruder. • Kategori Intruder menurut Anderson: • Masqueraders: pelaku tidak memiliki akses ke sistem, dan melakukan serangan untuk mendapatkan akses/akun legitimate. • Misfeasor: Pengguna legitimate yang mencoba mengakses data, programs atau sumber daya yang melebihi hak/kewenangannya. • Clandestine user: Pelaku yang merampas akses supervisory (root/admin) dan memanfaatkannya untuk mengelabui atau menghilangkan akses kontrol/audit.

  6. Intrusion Detection system (IDS) • IDS merupakan system waktu nyata (realtime system) yangdapat mendeteksi intruder dan tindakan mencurigakan serta memberikan laporan kepada sebuah sistem pengawasan. • Dapat berupa hardware atau software • Dirancang untuk memonitor/mengawasi/mencatat , menganalisa dan melaporkan/merespon kejadian pada sistem komputer dan jaringan • Kejadian yang dimaksud adalah yang mengindikasikan pelanggaran kebijakan/gangguan keamanan.

  7. IDS terdiri dari: • Sensors appliance atau perangkat lunak yang melakukan analisa lalulintas data jaringan atau penggunaan sumberdaya pada sebuah peralatan/system untuk mengidentifikasi intrusi atau aktifitas mencurigakan. • IDS management Peralatan-peralatan yang digunakan untuk melakukan konfigurasi dan pengelolaan sensor serta mengumpulkan data peringatan dari sensor. • Frontend Alat bantu yang digunakan untuk memahami statistik dan pola yang terjadi pada IDS/IPS terpasang.

  8. Intrusion Prevention System (IPS) • IDS + Tindakan pencegahan • Mematikan koneksi • Block akses dari sumber • Mengarahkan ke honeypot • Biasanya dipasang secara inline pada jaringan. Honeypot: sebuah system yang dirancang untuk menerima serangan, dimonitor dan dianalisa untuk pengolahan lebih lanjut. (misal: counter attack, pelacakan, pembuatan signature/pola serangan).

  9. Jenis IDS • Network-Based IDS (NIDS) • Host-based IDS (HIDS)

  10. Host-based IDS • Perangkat lunak (Agents) dipasang pada komputer untuk memonitor packet yang diterima atau dikirim. • Melakukan analisa log(log analysis), pengecekan integritas file (file integrity checking), monitoring kebijakan ( policy monitoring), rootkit detection, real-time alerting dan active response. • System Integrity Verifier (SIV), melakukan pendeteksian perubahan system dalam mengidentifikasi intrusi. SIV pada dasarnya termasuk HIDS. Contoh: Cisco Security Agent (CSA) , OSSEC, Tripwire

  11. Host-Based Intrusion Detection Corporate network Agent Agent Untrustednetwork Firewall Agent Agent Agent Agent Agent Agent WWW server DNS server

  12. Network-based Intrusion Detection • Terhubungkesebuahsegmenjaringan • Satu sensor IDS dapatmemonitorbanyak hosts. • Sensor NIDS tersediadalam 2 format: • Appliance:terdiridarisistemkomputer yang memiliki software yang sudahterpasang. Biasanyamemiliki NIC, prosesordan memory/hardisk yang dirancangbekerjauntukkeperluan capture traffic secaraefisiendanmenganalisanya. • Misal: Cisco IDS 4200 series, IBM Real Secure Network • Software: Software terpasangpadasebuah server danditempatkandijaringan yang ingindimonitor. • Misal: Snort, Bro, Untangle

  13. Network-Based Intrusion Detection Corporate network Sensor Sensor Firewall Untrustednetwork DNS server WWW server Management System

  14. Cara Kerja (1)

  15. Cara Kerja (2)

  16. Indikasi Deteksi

  17. Metoda Deteksi Intrusi • Anomaly-based • Signature-based • Stack based/Statefull Protocol Analysis

  18. Anomaly Based • Packet yang dimonitor akan dibandingkan dengan batasan pada kondisi penggunaan normal dan memberitahukan ketika batasan dilanggar. • Ada korelasi antara penggunaan bandwidth, jenis protokol, port dan peralatan. misal: • Penggunaan bandwidth pada kondisi normal • Jumlah login yang gagal • Level pemakaian resource (processor, memory, dll) • Memiliki skala waktu dan durasi (Harian / Mingguan, dll) • Cenderung banyak memunculkan False Positive • Sulit Dianalisa

  19. Signature Based • Dikenal juga dengan nama misuse detection • Packet yang dimonitor akan dibandingkan dengan database signature attack yang sudah dikenal. Mirip dengan cara kerja antivirus. • Akses telnet/ssh dengan account root. • Urutan pengiriman packet tertentu. • Lebih tahan terhadap False Positive • Kurang efektif untuk attack yang baru (zero day exploit)

  20. signature • Signatures • sekelompok pola yang dapat mengindentifikasi sebuah serangan. • Jenis Signature • Atomic (Pola yang dikenali/terdiri dari sebuah packet) misal: memuat “/etc/passwd” • Composite (Pola yang terdiri dari urutan beberapa paket)

  21. Stack based/Statefull Protocol Analysis • Mendengarkan packet pada stack di system operasi (OS), sehingga tidak memerlukan mode promisc pada interface. • Lebih responsif

  22. TopologiPemasangan IDS dan IPS (1) Inside Attacker Internet Sensor dijaringan terluar: • Melihat semua traffic yang ditujukan ke jaringan yang dikelola. • Peluang memunculkan false alarms (false positives) lebih besar. • Tidak mendeteksi serangan dari jaringan internal Sensor di jaringan dalam: • Melihat traffic jaringan yang diizinkan firewall saja • Peluang memunculkan false alarms (false positives) lebih rendah.

  23. Topologi Pemasangan IDS dan IPS (2) Router Firewall UntrustedNetwork Switch Switch IPS Sensor IDS Sensor Switch Corporate Network Management Server DMZ Agent WWW Server DNS Server

  24. Pengamanan IDS/IPS • Hardening (OS/System) • Update • Akun terpisah user dan admin • Akses jaringan dibatasi • Encrypt komunikasi

  25. Hal Lain Terkait IDS • Promisc mode pada switch dapat dilakukan dengan port mirroring atau SPAN port • Perlu diperhatikan pengaruh fitur packet reassembly pada card ethernet , Large Receive Offload" (lro) and "Generic Receieve Offload" (gro). Jika perlu, matikan fitur tersebut.

  26. ASSESSMENT KAJIAN 2 • Assessment dilaksanakan mulai minggu depan (28 November 2012). Kecuali ada perubahan jadwal yang diberitahukan lewat milis. • Kemungkinan besar, tidak ada tugas perbaikan nilai.

  27. TERIMA KASIH

More Related