130 likes | 299 Views
International Monetary Fund (1). Hanif Nur Widhiyanti , S.H.,M.Hum. Sejarah dan Latar Belakang Pendirian. Latar belakang pendirian tidak lepas hubungannya dengan depresi perekonomian global atau yang disebut dengan Great Depression pada tahun 1929-1930-an.
E N D
International Monetary Fund (1) HanifNurWidhiyanti, S.H.,M.Hum.
SejarahdanLatarBelakangPendirian • Latarbelakangpendiriantidaklepashubungannyadengandepresiperekonomian global atau yang disebutdengan Great Depression padatahun 1929-1930-an. • Depresiekonomitelahmenyebabkanhancurnyaekonomiduniapadasaatitu. Depresiperekonomian yang cukup lama itutampaknyamenyadarkanbanyaknegarauntukkembalimenatasistemperdagangandunia. • TujuanPemdiriam : • bagaimanamembangunkembaliekonomiduniasetelahperangdanbagaimanakonferensitersebutdapatmenyepakatihal-hal yang dapatmengurangikebijakanperdagangan, pembayarandannilaitukar yang memilikidampak yang menghambatperdagangan. • Konferensitersebutdisepakatiuntukmendirikandualembagainternasional, yaitu International Monetary Fund (IMF), International Bank for Reconstruction and Development (IBRD ataulebihdikenalsebagai World Bank). Dan IMF mulaiberoperasipadatanggal 1 Maret 1947.
Fungsi IMF • Dalamperkembangannya IMF sebagaiorganisasiinternasional yang bertanggungjawabmengatursistemfinansial global danmenyediakanpinjamankepadanegaraanggotanyauntukmembantumasalah-masalahkeseimbaganneracakeuanganmasing-masingnegara. S • alahsatumisinyaadalahmembantunegara-negara yang mengalamikesulitanekonomi yang serius, dansebagaiimbalannya, negaratersebutdiwajibkanmelakukankebijakan-kebijakantertentu, misalnyaprivatisasibadanusahamiliknegara.
SistemMoneterInternasional • Sistemmoneterinternasionalmerupakankeseluruhanperjanjiandankebijakanberbagailembagauntukmengaturpembayaraninternasional. Sisteminimemuatcara-carapenentuanpenyesuaianperubahankursantarmatauanguntukmencapaikeseimbanganneracapembayaran. Untukdapatmelayaniperdagangandaninvestasiantarnegara yang semakinmeluassisteminternasionaltersebutharusstabil • berorientasipadapasar • pengaturanpembayaranantarnegarahendaknyabersifat multilateral • Sistemmatauang yang stabil
PerkembanganSistemMoneterInternasional • Langkahmajumenujukerjasamasertaharmonisasiinternasionalsesuaidenganpasal-pasalperjanjian yang ditandatanganidiBretton Woods, terusberlangsungsampaidengandekade 1960-an. • Namun, setelahitumulailahmunculgangguandananekarupapenyimpangan. • Berbagai problem ekonomi, memaksabanyaknegaraanggotameninggalkankebakuannilaitukarnya. • Penyusutancadangandevisadansimpananemassertaterusberlangsungnyadefisitpembayaran yang kronis, antara lain disebabkanolehnilaitukardolar yang terlalutinggi, yang padaakhirnyamemaksaAmerikaSerikatuntukmeninggalkankonvertibilitasdolarterhadapemaspadaAgustus 1971.
Konsensus Washington • Washington Consensus (KesepakatanWahington) sebutanbagilembagaseperti Bank Dunia, IMF, DepartemenKeuangan. • Konsensus Washington inididasarkanpadaupayastabilisasiekonomilewatjalurkebijakanpenyesuaianstruktural yang direkomendasikanolehorganisasiBretton Woods danpengambilkebijakanekonomipemerintah AS. • Dalamliteraturekonomi, paketkebijakanpenyesuaianstrukturalbiasadisebutdenganistilahKonsensus Washington (Washington Consensus). • Secaraeksplisit, paketKonsensus Washington hendakmenghilangkanintervensinegaradalamkegiatanekonomi, misalnyalewatkebijakanderegulasidanprivatisasi. • Dalamperjalanannya, kebijakanitumalahmenimbulkanekses yang cukupbanyak, bukansajadalamlapanganekonomitetapijugadibidangsosialdanpolitik. P • adatitikini, minimalnyacampurtangannegaraternyatatidakmenjaminkinerjaekonomimenjadilebihbaik. Inilahkesalahan yang paling fatal yang diproduksiolehkedualembaga multilateral tersebut. • Konsensus Washington bisadirangkummenjaditigapilar, yakni : • disiplinanggaranpemerintah, • liberalisasipasar, dan • privatisasi BUMN.
International Monetary Fund (2) HanifNurWidhiyanti, S.H.,M.Hum.
Beberapafaktakegagalan IMF di Indonesia • Kegiatan ekonomi nasional sampai pertengahan tahun 1997 masih tumbuh secara mengesankan, mulai tahun 1998 telah mengalami significant deterioration. • Laju inflasi meningkat sangat cepat seiring melemahkan nilai rupiah. • Sementara itu, kebutuhan dana untuk berbagai kebutuhan usaha tidak terpenuhi sebagai akibat menurunnya kepercayaan masyarakat (domestik maupun internasional) terhadap perbankan dan prospek ekonomi Indonesia. • Perkembangan ini telah mengakibatkan Indonesia mengalami krisis kembar, yaitu terjadinya krisis nilai ntukar dan krisis perbankan secara bersamaan. • Terjadi depresiasi rupiah terhadapdolar AS • Letter of Intent (LOI) yang berisireformasiekonomi yang ditandatanganiolehPresidenSoehartopadatanggal 15 Januari 1997, terbuktibukankebijakanpemerintah yang berpihakpadarakyat. • Isibutir ke-9 menuntut agar pemerintahmenghapuskansubsidi yang sebelumnyadigunakanuntukmembantumasyarakatmembantu BBM danmengurangitarifdasarlistrik. Akibatnya BBM dan TDL dinaikan.
Faktorkegagalan IMF di Indonesia sejakketerlibatannyapadaOktober 1997 antara lain: • IMF selalumemaksakanpengetatanfiskaldanmoneterjikasuatunegaramengalamikrisisekonomi. • Pengetatanfiskaltersebutdipaksakanpadanegaraberkembang agar ada surplus untukmembayarbebanpeningkatanutang. padahal, masing-masingnegaramemilikistrukturekonomidankompleksitasmasalahyangberbeda. • Akibatnya, kondisiekonomi yang sudahmemburuk, malahmakinmenjadiburukakibatpengetatanfiskaldanmoneter yang dianjurkan IMF, terutamapadaawalkrisis. • Pendekatandenganpenambahanbebanutanguntukmendukungposisineracapembayaran, hanyalahperbaikan yang bersifatsemu, tidakriil, karenaabukanhasilpeningkatanekspornetto, karenaterusmenerusmelakukanpinjamanuntukmeningkatkanneracapembayaran. • Prasyaratdanrekomendasikebijakan IMF dalamberbagai Letter of Intent, lebihbanyakmencakupbdangdiluarmakroekonomidanmonetersepertiperbankan, pertanian, coorporate restructuring danindustri. • Rekomencasi IMF untukmenutup 16 bank pada November 1997 telahmenimbulkandestabilitasfinansialdanpunahnyakepercayaanmasyarakat. Akibatnyaekonomi Indonesia mengalami hard landing, kebangkrutanmassaldanjutanorangdi PHK.
REFERENSI • Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Duniaketiga. Jakarta: Gramedia • Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Rajawali, 2011. • Judistira K. 1999. Teori Sosial dan Pembangunan Indonesia. Bandung: Primaco Akademika. • Joseph E. Stiglitz, Washington ConsenssusArahMenujuJurangkemiskinan, INFID, Jakarta Selatan, 2002. • Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan, mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia • Maulana, ZA. 2003. Zionisme: GerakanMenaklukanDunia. Jakarta: PustakaAmanah. • N. RosyidahRachmawati, HukumEkonomiInternasional,Bayumedia, Malang, 2006. • Ricklefs. MC. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi • Sajogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: IKIF Jakarta • Salim, Emil. 1980. LingkunganHidupdan Pembangunan. Jakarta: Mutiara • Suwarsonodan Alvin Y. 2000. PerubahanSosialdan Pembangunan. Jakarta: LPES
REFERENSI • Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Duniaketiga. Jakarta: Gramedia • Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Rajawali, 2011. • Judistira K. 1999. Teori Sosial dan Pembangunan Indonesia. Bandung: Primaco Akademika. • Joseph E. Stiglitz, Washington ConsenssusArahMenujuJurangkemiskinan, INFID, Jakarta Selatan, 2002. • Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan, mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia • Maulana, ZA. 2003. Zionisme: gerakanMenaklukanDunia. Jakarta: PustakaAmanah. • N. RosyidahRachmawati, HukumEkonomiInternasional,Bayumedia, Malang, 2006. • Ricklefs. MC. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi • Sajogyo, Pudjiwati. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: IKIF Jakarta • Salim, Emil. 1980. LingkunganHidupdan Pembangunan. Jakarta: Mutiara • Suwarsonodan Alvin Y. 2000. PerubahanSosialdan Pembangunan. Jakarta: LPES • http://www.marxist.com./indonesia/revolusi.html • IMF danUpayaPemulihanPerekonomian Indonesia padaKrisisMoneter 1991 1999, http://historiawildan.blogspot.com/2012/01/imf-dan-upaya-pemulihan-perekonomian.html