220 likes | 568 Views
Nanas Kaleng “Pinokio”. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL. -kelompok-. Ayu Yuni Afifah (115100701111007) Dwi Febrilia A. R (115100307111011) Desta Yunitasari (115101001111010) Himamy Ainun S. (115100701111009) Jilhana Febriandani (115100701111003) Puti Fathima Adinta (115100307111007)
E N D
Nanas Kaleng “Pinokio” ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
-kelompok- Ayu Yuni Afifah (115100701111007) Dwi Febrilia A. R (115100307111011) Desta Yunitasari (115101001111010) Himamy Ainun S. (115100701111009) Jilhana Febriandani (115100701111003) Puti Fathima Adinta (115100307111007) Putri Pangestika (115100701111005)
Outline 1. Diagram Alir 2. Analisis pemilihan Lokasi 3. Analisis Ketersediaan Bahan Baku & Bahan Pembantu 4. Analisis Mesin dan Peralatan 5. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dan Pemenuhannya 6. Analisis Kebutuhan Utilitas 7. Desain Kemasan dan Analisis Pemasaran 8. Analisis Kelayakan Finansial
2. Analisis pemilihan Lokasi Lokasi usaha terletak di Jalan Mayjen Panjaitan 17A Nomor 84, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Indonesia. Luas lahan = 1 ha Harga per meter = Rp 200.000,00. Biaya pembelian lahan = Rp 2.000.000.000,00. Biaya yang diperlukan untuk pembangunan Rp 1.500.000.000,00 dengan luas pabrik 400 m2 dan luas kantor 200 m2. Dengan rincian ukuran bangunan pabrik, yaitu 80 m x 50 m dan bangunan kantor 100 m x 20 m. faktor pemasaran Alasan Pemilihan Lokasi: pengadaan bahan baku Sarana&ketersediaan air
3. Analisisa Kebutuhan dan Ketersediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu Bahan Baku : • Nanas Cayenne yang banyak didapatkan dari Blitar. • Ciri-ciri daun halus, tidak berduri. Buah berukuran besar, bentuknya silindris, mata buah agak datar, berwarna hijau kekuning – kuningan, rasanya agak masam, sehingga cocok dijadikan bahan baku buah kalengan (canning). • Harga nanas yang diberikan petani kepada perusahaan ini senilai Rp 750,00 per kilogram • Tiap satu kali produksi membutuhkan 1,5 ton nanas
3. Analisisa Kebutuhan dan Ketersediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu Bahan Pembantu : • Asam sitrat, gula, dan air. • Harga Asam sitrat = Rp 22.000 per kg • Gula = Rp11.000 per kg • Air = Rp 37.5000.000 per 15.000 liter
4. Analisis Mesin dan Peralatan • Maka biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan pabrik, pengadaan mesin, instalasi pipa dan air, dan kebutuhan alat tulis kantor (ATK) dengan umur pakai 20 tahun adalah Rp 821.255.000,00 • Dan setiap tahunnya dikeluarkan biaya sebesar Rp 3.000.000,00 untuk perawatan mesin.
5. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dan Pemenuhannya + 55 Pekerja di pabrik 30 Pekerja di kantor 85 Total Pekerja =
5. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dan Pemenuhannya • Pada bagian pabrik 55 orang ini termasuk 1 manajer untuk mengawasi pada bagian pabrik, manager ini dibantu oleh para staf ahli untuk mengontrol jalannya mesin untuk produksi nanas kaleng. Pada bagian sortir manual yang menyortir nanas ada 7 orang pekerja, dan 13 orang pekerja merupakan pekerja untuk memfilling nanas, karena pada proses filling ini masih menggunakan cara manual dan pada bagian pabrik juga ada 5 orang pekerja yang bekerja sebagai cleaning service. Di dalam pabrik juga terdapat 6 orang pekerja yang bekerja sebagai driver yang bertugas sebagai pengirim. Cara manual tersebut dengan cara memasukkan nanas ke dalam kaleng secara manual. • Pada bagian perkantoran terdapat 30 orang pekerja. Pada bagian ini terdapat direktur, manajer, bagian keuangan, produksi, HRD, RND, admisintrasi dan cleaning service.
5. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dan Pemenuhannya Biaya tenaga kerja langsung adalah upah atau kompensasi yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang bekerja di bagian produksi. Upah yang di berikan PT. Bersama Group ini kepada buruhnya adalah Rp. 1.230.500,00 per bulan, Manager Rp. 5.500.000,00, Cleaning service dan Sopir di gaji sebesar Rp. 1.130.500,00 dan direktur digaji sebesar Rp.7.000.000,00.
6. Analisis Kebutuhan Utilitas • Biaya Beban = (6600/1000) x Rp 34.260 = Rp 226.116 • Biaya Pemakaian = Tarif Normal = 839 kWh x Rp 621 =Rp 521.019 • Non Subsidi= 11449 kWh x Rp 1.380 =Rp 15.799.620 • Total Tagihan 1 bulan : 16.546.755 • Total Tagihan 1 tahun Rp 198.561.060 • penggunaan telepon dan komunikasi dianggarkan biaya sebesar Rp 1.000.000, 00 per bulan atau sama dengan Rp 12.000.000, 00 tiap tahunnya • Kebutuhan air (per tahun) pada pemakaian gol IV(>600) adalah Rp.1500/liter. • 1 bulan= 165 (liter) x 30 (hari)= 4950 liter • Biaya 1 bulan= Rp 1500 x 4950 (liter)= Rp 7.425.000,00 • Biaya 1 tahun= Rp 7.425.000 x 12= Rp 89.100.000,00
6. Analisis Kebutuhan Utilitas Dengan pasokan 1,5 ton nanas setiap harinya, pabrik ini dapat memproduksi 5555 kaleng dengan netto 280 gr yang terdiri dari 180 gr nanas dan 100 ml liquid. Jika per harinya dapat diproduksi sejumlah itu, maka dalam waktu setahun PT. Bersama Group dapat memproduksi 1.733.160 kaleng dan menghabiskan nanas sebanyak kurang lebih 468 ton. Jumlah ini memungkinkan untuk diproduksi karena PT. Bersama Group memiliki mesin dengan kapasitas yang memenuhi target produksi. Selain itu juga didukung dengan jam kerja mulai dari pukul 08.00 – 17.00 atau selama 8 jam kerja tiap harinya selama 6 hari dalam seminggu.
7. Desain Kemasan dan Analisis Pemasaran • Tahap pemasaran adalah dengan memperkenalkan produk nanas kaleng ini yaitu dengan mulai memasok produk ini ke toko-toko terlebih dahulu. Setelah itu melalui media elektronik atau iklan.
8. Analisis Kelayakan Finansial Biaya Investasi
IRR = 228% • PP =0,307142226 • R/C =38,11393873 • HPP =3402,348923 • BEP = 506679,6688 • Maka, usaha ini layak dijalankan.