180 likes | 265 Views
Kata stimulasi bersinonim dengan kata pendidikan dalam beberapa pemikiran terkait tentang infant. <br>Stimulasi tidak akan berarti pendidikan apabila apa yang dilakukan kepada bayi hanya sebagai objek.<br>Stimulasi berarti sama dengan pendidikan apabila sesuatu terjadi karena berhubungan dengan anak, karena cara bagaimana memenuhi berbagai kebutuhan anak baik fisik maupun psikis.<br>
E N D
Pendidikan Infant-Toddler Fidesrinur
Pendidikan • Program pengasuhan bagi bayi dan toddler merupakan suatu pendidikan walaupun bukan merupakan tujuan utama, karena apa gunanya melakukan kegiatan dengan bayi dengan toddler berjam-jam tanpa ada pendidikan di dalamnya. • Anak akan mengalami perubahan sebagai hasil dari pengalaman dalam pengasuhan anak. • Bagaimana anak berubah bagaimana pembelajaran terjadi tanpa pemikiran atau perencanaan, atau perubahan dapat direncanakan dengan cara yang sistematik.
Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Infant-Toddler dan bukan • Kata stimulasi bersinonim dengan kata pendidikan dalam beberapa pemikiran terkait tentang infant. • Stimulasi tidak akan berarti pendidikan apabila apa yang dilakukan kepada bayi hanya sebagai objek. • Stimulasi berarti sama dengan pendidikan apabila sesuatu terjadi karena berhubungan dengan anak, karena cara bagaimana memenuhi berbagai kebutuhan anak baik fisik maupun psikis.
Baby Sitting • Bukan merupakan stimulasi atau pendidikan bagi bayi apabila hanya mengamati bayi guna memastikan bahwa bayi tersebut dalam keadaan aman-aman saja. • Bukan stimulasi apabila pengasuh mengalami kesulitan dalam menentukan kebutuhan anak, tidak mampu merespon atau mendekati anak dengan cara positif, atau kurang mampu menjelaskan tentang anak kepada orang dewasa. Pendidikan bagi bayi lebih dari sekedar pekerjaan baby sitter apabila hanya didasari ada instink semata.
Pendidikan Infant-toddler • Program pengasuhan agar merupakan pendidikan harus memiliki kurikulum. • Kurikulum merupakan suatu program suatu rencana pembelajaran yang sesuai dengan anak usia lahir sampai dengan 3 tahun, dengan memamahi tipikal dan atipikal, serta kultur dan perbedaan perkembangannya. • Program infant-toddler tergantung pada kemampuan pengasuh dalam mengobservasi bayi dan toddler dari menit ke menit dan setiap saat sehingga apat meresponnya dengan tepat. • Pengasuh harus merefleksikanapa yang dia lihat dan merencanakan lingkungan dan pengalaman pada anak tertentu yang cocok. Pengasuh mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pengalaman yang sesuai dengan tipikal anak sehingga ia dapat bekerja dengan berbagai macam tipe anak baik secara fisik, psikis, mental atau emosional. • Pengasuh harus mampu berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga anak untuk bertkar informasi sehingga apa yang terjadi di luar rumah cocok dan melengkapi apa yang terjadi di rumah.
Pendidikan sebagai Fasilitasi Pemecahan Masalah • Salah satu cara untuk menggambarkan suatu fokus dalam kurikulum infant-toddler adalah perhatian dalam pengembangan keterampilan anak dalam memecahkan masalah. Pola pikir kurikulum ini berbeda dengan stimulasi dan padangan yang berpusat pada aktivitas. Pendekatan pemecahan masalah adalah bagaimana infat-toddler belajar membuat sesuatu terjadi sesuai dengan dunianya. • Apa permasalahan yang dihadapi oleh infant-toddler, coba amati infant toddler selama 1 jam semua pertanyaan anda akan terjawab. Anak infat-toddler akan dihadapkan pada bebrapa permasalahan, termasuk masalah fisik seperti rasa lapar, tidaknyaman, hal-hal yang bersifat manipulatif seperti memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya atau bagaimana membuat suatu balok seimbang baik di atas atau bagian lainnya; masalah sosial emosional seperti tidak mau terpisah dari orang tua atau pengasuh atau mencoba berinteraksi dengan dengan sebaya yang tidak menarik baginya. Beberapa masalah bersifat khas sesuai situasi dan kadang dapat terselesaikan terkadang tidak terselesaikan. • Bayi biasanya permasalahan terkait dengan kehidupan sehari-hari yang sering ditemukan makan sambil bermain, ganti popok, berpakain, mandi, menidurkan anak, seteah meningkat menjadi toddler ia mulai dapat memecahkan masalah.
Peran Orang Dewasa • Fungsi utama orang dewasa dalam mendidik infant-toddler adalah untuk menfasilitasi pembelajaran bukan mengajar atau melatihnya. • Diawali dengan mengapresiasi permasaahan-permasalahan yang ditemukan pada bayi. Beri kesempatan kepada mereka untuk memcahkan masalah mereka sendiri. • Pengasuh juga dapat menyebabkan pemasalahan pada bayi apabila menyediakan semua kebutuhannya dan mengatur lingkungan untuk bermain. • Memfasilitasipendidikan bagi bayi dengan cara mengarahkan dan mersepon dalam memecahkan masalah bayi pada saat menginginkan sesuatu atau tidak menginginkan sesuatu pada waktu tertentu.
Kehadiran Orang Dewasa • Kehadiran orang dewasa persis sama dengan kegiatan “mirror” dimana kehadiran pengasuh dapat menjadi model atau pengikut model dalam melakukan sesuatu aktivitas. Masing-masing peran melakukan atau “mirroring” (mengarahkan atau mengikuti). • “mirroring” adalah latihan untuk menunjukkan interaksi timbal balik yang menunjukkan hubungan resonsif. • Peran rang dewasa dalam mengarahkan dan merespon pemecahan masalah infant-todller diperlukan empat keterampilan: • Menentukan tingkat stress optimum: mengamati dan memastikan seberapa stress (sangat stress, sedikit stress, sedikit kaget) • Memberikan perhatian: memenuhi kebutuhan anak dengan memberikan perhatian tanpa memberikan feedback. • Memberikan feedback: memberikan feedback yang jelas sehingga anak mengetahui konsekuensi dari tindakan mereka. • Modelling: menunjukan contoh yang baik bagi anak.
Menentukan tingkat stress optimum • Sensitivtas terhadaptingkat stress anak diperlukan dalam rangka meberikan pijakan “scaffolding” pembelajaran. Untuk itu batas toleransi tingkat stress anak menenntukan batas toleransi anak dalam bekerja untuk memecahkan masalah. Jika sensitivitas pengasuh memberikan pijakan bagi pendidikan infant-toddler sehingga sekecil apapun memberikan kemungkinan keluar dari rasa frustrasi dan menjadikan anak mampu memecahkan masalah. • Stress yang optimum adalah jumlah stress yang diperlukan untuk perkembangan. Tingkat optimum stres berbeda-beda bagi masing-masing individu. • Pengasuh harus dapat memastikan tingkat optimum stress anak sehingga anak tersebut dapat hidup dalam situasi yang normal dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana menentukan tingkat stress Mengamati anak, yaitu anak yang terlalu stress tidak akan mampu memecahkan masalah dengan efektif, sangat emosional, atau anak tersebut menarik diri; • Menunjukkan empati, yaitu membayangkan apa yang dirasakan anak dan mengingatkannya dengan lembut tanpa terganggu dengan emosi anak atau emosi diri sendiri. Dengan bersikap lembut memberikan fasilitasi bagi anak untuk memecah masalah dengan baik; • Memilah-milah permasalahan, terutama bagi anak yang terlalu stress atau di bawah stress, atau memerlukan bantuan dari orang lain.
Memberikan perhatian • Cara orang dewasa merespon tindakan anak merupakan bagian penting dalam pendidikan infat-toddler. • Masing-masing anak memerlukan tingkat optimum bukan perhatian maksimum. • Tingkat perhatian terhadap anak dapat diketahui dalam beberapa cara: beberapa tipikal cara orang menarik perhatian yaitu menarik untuk dilihat, bersikap baik dan manis, kelihatan cerdas, berperilaku salah, bersuara keras, dengan berbicara banyak atau berbicara sedikit, sangat terbuka atau pemalu, berpura-pura sakit atau tidak berdaya. Anak perempuan biasanya tertarik dengan apa yang dipakai dan tampilan, sementara anak laki-laki kelihatannya lebih tertarik terhadap apa yang dapat dilakukan atau kemampuannya. • Anak yang sangat membutuhkan perhatian akan mencari bagaimana menarik perhatian sekeliling mereka. • Anak yang membutuhkan dapat berperilaku membuat orang dewasa sedih atau anak langsung mengkomunikasikan keinginannya. Namun tidaklah mudah untuk membedakan keduanya.
Bagaimana memberikan perhatian dengan benar • Jika anak telah mempelajari bahwa berbuat perilaku salah yang dia perbuat dapat memuaskannya dalam bentuk reward yang diperoleh, pengasuh harus mengubah pendekatannya. Mulailah dengan mengabaikan perilaku yang tidak diinginkan untuk menarik perhatian pengasuh (mengabaikan kebutuhannya atau kenyamanannya). • Jika perilaku perlu diubah, penguatan positif dapat dilakukan secara efektif, khususnya apabila mengubah dengan perilaku yang telah dipelajari, atau perilaku yang telah diperkuat sebelumnya. • Namun demikian jangan terlalu mengumbar penguatan positif. Penguatan juga bersifat addiktif oleh sebab itu pemberian penguatan perhitungkan dengan matang, sehingga penguatan tidak selalu ditunggu oleh anak. • Apabila anak terlalu berlebihan dalam penguatan, ia akan kehilangan sentuhan dan motivasi. Pendeknya bagaimana anak memperoleh kesenganan dan kepuasan dari aktivitas yang dilakukannya.
Memberikan feedback • Feedback erat kaitannya dengan memberikan penguatan dan perhatian. Bagian dari pendidikan infant-toddler adalah bagaimana memberikan feedback yang jelas, yaitu dalam bentuk respon. Feedback dapat berasal dari baik dari lingkungan maupun dari orang. Anak membutuhkan pembelajaran atas apa yang telah dia lakukan terhadap dunianya dan orang-orang di sekitarnya. Misalnya apabila anak menumpahkan atau menjatuhkan gelas susunya maka ia tidak akan memproleh gantinya atau ia harus membersihkan susu yang ditumpahkannya! • Sesuatu yang dilakukan anak pada pengasuh ditunjukkan dengan rasa sakit atau rasa marah, ekpresi tersebut juga merupakan feedback. Misalnya anak mencubit pengasuhnya kemudian pengasuh mengatakan, “sakit cubitan mu, saya tidak suka!” ekpresi penting untuk menunjukkan seolah-olah marah. Sementara itu feedbak melalui lingkungan dengan cara mengkaji sebab akibat yang telah dilakukan anak sehingga anak dapat memahami hubungan antara sakit dengan sumber yang menyebabkan sakit.
Bagaimana membantu anak memperoleh feedback • Feedback hanyalah persoalan bagaimana menoleh ke belakang dan melihat apakah anak menyadari apa yang telah terjadi kemudian dapat memperbaiki dirinya terkait dengan hal tersebut. • Usia infant toddler sedang gemar-gemarkan bermain menggunakan objek untuk dimanipulasi oleh sebab itu perlu penyediaan lingkungan agar mereka dapat mengeksplorasi lingkungannya, berbicara dengan mereka. Bahasa memberikan label tentang persepsi, membantu anak untuk menganalisa, mensortir, membandingkan dan menyediakan alat untuk menyimpan dalam persepsinya terhadap objek untuk masa yang akan datang. Harap berhati-hati dalam penggunaan bahasa agar tidak mengganggu anak dalam berkonsentrasi walaupun penggunaan bahasa sangat sensitif untuk menambah pengalaman dari pada mengganggu anak. • Gunakan bahasa untuk membantu anak keluar dari permasalahan jika anak tidak mampu membaca feedback secara fisik. Dalam kaitan itu anak memerlukan pijakan/scaffolding dengan cara memberikan beberapa kata kunci untuk melakukkan sesuatu tidak untuk menjelaskannya secara keseluruhan.
Modelling • Praktek, bukan memberi tahu! Anak akan berbagi dengan orang lain apabila (dengan banyaknya contoh)utamanya setelah dia memperoleh konsep tentang kepemilikan. Pemerolehan konsep ini merupakan salah satu tugas toddler karena anak usia toddler lebih sering menggunakan kata “ aku” atau “punya ku”. • Anak akan meniru semua sesuai dengan kualitas pengasuhnya, seperti kehati-hatian. Anak yang diperlakukan dengan hati-hati juga akan memperlakukan orang lain dengan hati-hati. Selanjutnya anak yang diperlakukan dengan cara menghargai juga akan lebih cenderung menghargai orang lain jika dibandingkan dengan anak yang tidak diperlakukan dengan tidak menghargai. • Contoh lain dalam model perilaku ekpresi marah. Jika anda bekerja seharian, setiap hari disentra infant-toddler, dalam waktu tertentu kemarahan dapat bentuk emosi. Anak-anak akan meniru bagaimana anda menyikapi kemarahan tersebut. Jika anda tersenyum dan bernyanyi dan anda berusaha untuk menyembunyikan kemarahan, maka juga akan akan menyembunyikan perasaanya. Anak juga akan belajar bagaimna perbedaan pesan yang disampaikan dengan ekpresi anda dalam kemarahan. Akan tetapi jika anda menggunakan segenap energi untuk menentang sumber dan pemecahan masalah, anak akan belajar bagaimana menghadapi masalah/konflik. Atau jika konfrontasi tidak tidak mempan, maka anak akan belajar mekanisme menyelesaikan masalah, seperti mengeluarkan unek-unek melalui membicarakannya, melakukan latihan fisik atau ekpresi fisik atau aktivitas pelampisan kekesalahan.
Modeling perilaku lebih efektif daripada mengajarnya. Coba pikirkan tentang kebiasaan, perilaku, sikap, gertur, dan ekpresi yang anda gunakan berasal dari orang tua anda. Kita berperilaku dan bertindak tanpa menyadari telah melakukannya tanpa diajarkan. Sebagai seorang pengasuh, anda harus menyadari perilaku anda sebagai model sehingga apa yang akan anda lakukan dan apa yang dikatakan juga akan berdampak kepada orang lain termasuk kepada anak. • Tidak seorangpun dapat menjadi model setiap saat. Namun demikian pada saat anda merespon kelemahan anda, ketidak sempurnaan anda dan sifat anda sebagai manusia bersifat kilaf anda sudah menjadi model. Misalnya jika anda melakkan kesalahan, anda dapat menunjukkan kepada anak bahwa kesalahan tersebut dapat dimaafkan atau anda memaafkan diri sendiri. Jika merasa dibutuhkan , anda dapat memnuhi kebutuhan anda, beri contoh kepada anak bahwa merespon kebutuhan adalah penting. Pada saat anda menjadi model tentang kesadaran diri, maka anda dapat mengambil keputusan untuk itu. Modelling merupakan alat yang ampuh dapat membantu anda atau malah berlawanan dengan diri anda sendiri. Krena pengasuhan merupakan suatu tugas yang sulit, anda harus mampu menggunakan seluruh alat yang meungkinkan dapat embantu anda bekerja.
Prinsip-prinsip tindakan Prinsip 8, anggap permasalahan sebagai kesempatan belajar, dan beri kesematan infant-todller untuk memecahkan masalahnya sendiri. Jangan anda selamatkan mereka, jangan membuat hidup anak mudah secara berketerusan atau jangan coba melindungi anak dari permasalahan yang akan dihadapinya.