190 likes | 307 Views
E N D
The Association of CAG Repeat LengthPolymorphisms of Androgen Receptor Gene and Spermatogenesis Impairment in Several Indonesian Men1Purnomo Soeharso and 2Arfianti1Department of Medical Biology, Faculty of Medicine,University of Indonesia, Jakarta.2Biomedical Graduate Program, Faculty of Medicine,University of Indonesia, Jakarta
Polimorfisme Pengulangan CAG pada Gen Reseptor Androgen dan Hubungannya dengan Kegagalan Spermatogenesis pada Beberapa Pria IndonesiaPurnomo Soeharso1dan Arfianti21Departemen Biologi Medik, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta2Program Pasca Sarjana Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta
PendahuluanInfertilitas meliputi 13 – 18% pasangan suami-isteriInfertilitas pria :- Infertilitas tanpa gangguan spermatogenesis- Infertilitas karena gangguan spermatogenesis 1. Penurunan androgen 2. Tanpa penurunan androgen infertilitas idiopatik
Androgen bekerja dengan berikatan pada reseptor androgen di dalam sel terget.Reseptor androgen adalah reseptor intrasel yang bekerja di dalam nukleus.Kompleks reseptor-androgen mengatur ekspresi gen tertentu di dalam sel target dengan menstimulasi aktifitas transkripsi.Reseptor androgen dikode oleh gen AR pada lokus Xq11-12, terdiri dari domain transaktivasi, DNA binding, hinge dan hormon binding.
Exon I gen reseptor androgen memiliki daerah pengulangan CAG yang sifatnya polimorfik.Polimorfisme pengulangan CAG pada gen reseptor androgen menyebabkan variasi poliglutamin yang menyusun domain transaktivasi reseptor androgen aktifitas reseptor dalam mentransduksi sinyalandrogen.Polimorfisme pengulangan CAG gen reseptor androgen telah diketahui berasosiasi dengan patogenesis penyakit tertentu.
Masalah :Reseptor androgen menentukan efektifitas stimulasi androgen pada pengaturan spermatogenesis.Polimorfisme pengulangan CAG pada gen reseptor androgen mempengaruhi efektifitas stimulasi androgen seperti yang terjadi pada penderita SBMA (Kennedy disease) dan karsinoma prostat. Spermatogenesis sangat mungkin dipengaruhiperubahan pengulangan CAG pada gen reseptor androgen, karena spermatogenesis tergantung sepenuhnya pada efektifitas stimulasi androgen.
Beberapa hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan yang inkonsisten antara polimorfisme pengulangan CAG dengan kegagalan spermatogenesis pada etnis tertentu.Perlu dibuktikan adanya hubungan polimorfisme pengulangan CAG pada gen reseptor androgen dengan gangguan spermatogenesis pada pria Indonesia.
Manfaat :Memahami patofisiologi gangguan spermatogenesispria infertil khususnya pada kasus infertilitas idiopatik.Memberi sumbangan pemikiran pada penanganan kasus infertilitas idiopatik yang relevan dengan abnormalitas reseptor androgen.
Figure 2. Distribution of CAG repeat number in oligozoospermic/azoospermic men and normozoospermic men
KesimpulanPada pria Indonesia :1. Jumlah pengulangan CAG gen reseptor androgen pada pria oligozoospermia/azoospermia berbeda (lebih besar) dari pria normozoospermia.2. Jumlah pengulangan CAG gen reseptor androgen tidak berkorelasi dengan konsentrasi spermato- zoa baik pada pria oligozoospermia maupun pria normozoospermia.