550 likes | 764 Views
SPESIFIKASI MODEL. Anggota kelompok 5 :. Desy Putma H. (M0109018) Gunawan Prabowo (M0109033) Luk Luk Alfiana (M0109043) Nur Indah (M0109055) Tatik Dwi Lestari (M0109066). Subyek :.
E N D
SPESIFIKASI MODEL Anggotakelompok 5 : DesyPutma H. (M0109018) GunawanPrabowo (M0109033) LukLukAlfiana (M0109043) Nur Indah (M0109055) TatikDwi Lestari (M0109066)
Subyek : • Bagaimanakitamemilihnilai yang sesuaiuntukp, ddanquntukderetruntunwaktu yang diberikan? • Bagaimana kita mengestimasi parameter dari model ARIMA(p, d, q) ? • Bagaimana kita mengecek kesesuaian model yang terpilih?
memutuskan nilai p, d dan q. mengestimasi parameter-parameter , dan 2 dalam model Cekkesesuaian Jika model tidak sesuai ??? memilih model yang lain mengestimasi parameter-parameter model yang baru mengeceknya kesesuaiannya
SIFAT-SIFAT FUNGSI AUTOKORELASI SAMPEL • Estimasifungsiautokorelasi, untukderetobservasi, Z1, Z2 , ..., Zn, yaitu: • rkadalahfungsiautokorelasisampel yang merupakanpenaksirdariρk Penaksir yang baik : 1. tak bias 2. variansi minimum 3. konstan
Diperlukansampel yang cukupbesar Misal : Asumsi Mean nol, danvariansiberhingga
Untuksembarangnilai m, distribusibersama: Distribusibersama normal mean nol , variansicii, dancovariancescij, jadi., penaksirtak bias Untuk n besar mendekatidist.normal mean: variansi: ckk/n
Note: • Variansiberbandingterbalikdenganukuransampel. • Tetapi, korelasinyaakankonstanuntuk n besar. Berarti,
Beberapakasuskhusus {Zt} ~AR(1) {Zt} ~ white noise , makavar (rk)≈1/n Ingat ! Jadi, ρk = Økuntuk k=0,1,2,… untuk lag-lag yang lebihbesar Ø2k0, Untuk ر 1 , makavar (rk) ∞ Ø= ±1 var (r1) ≈ 1/n Untuk n cukupbesarmakavar (r1)= 0 r1 ρ1 (r1penaksir yang cukupbaikuntukρ1)
Untuk AR(1) 0<i≤j
taksiranstandardeviasidankorelasidariautokorelasisampeluntukberbagainilai-nilai φ.Model ar(1)
Untuk Model MA(1) • Taksiranstandardeviasidankorelasidariautokorelasisampeluntukberbagainilai-nilaiθ.model ma(1) terlihatdaritabelbahwa autocorrelations sampelsangatberkorelasidanstandardeviasidarirkuntuk k> 1 lebihbesardaripadauntuk k = 1.
Kapankitamengatakanrk=0? Untukitudilakukanujihipotesis H0: ρk=0 H1: ρk≠0 Jikaadasatu set data, rkdapatdihitung, kemudianakandilihatuntuk lag keberaparkdapatdianggap nol. Ujihipotesis: JikaZtdapatdimodelkan MA(q) maka: (i) ρk = 0 (ii) Jika Ho benar ( ) maka Gunakanuntukmengujihipotesistersebut:
FUNGSI AUTOKORELASI PARSIAL(pacf) MA(q) ρk=0, untuk k>q Makarkmerupakanindikator yang baikdari order proses. AR(p) ρk ≠0, setelahsejumlah lag, makafungsiautokorelasitidakdapatdigunakanuntukmenentukanorde(p).
Zt normal BagaimanajikaZttidakberdist. Normal?
JikaZttidakberdist. Normal makafungsiautokorelasiparsialpada lag k dapatditentukanmenggunakankorelasiantarakesalahanprediksi
Korelasiresidu (PACF antara ) dan Telahdiketbahwa Untukmenetukan
PACF MA(q) miripdengan ACF AR(q) Bagaimanamenentukanfungsiautokorelasidari AR(q)? Bentukumumdari PACF prosesstasioneradalah:
RUNTUN YANG DISIMULASI Untukmengilustrasikanteoribagian 6.1 dan 6.2, kitaakanmenganggapsampelfungsiautokorelasidansampelfungsiautokorelasiparsialdaribeberaparuntunwaktu yang disimulasi.
EXHIBIT 6.1sampelfungsiautokorelasi(ACF) untukwhite noise dgn n=121 Dari pers. 6.3 dapatdihitungstandardeviasidarirkyaitu 1/√n=1/ √121 =0.09 Sehingga interval konvidensi 95% darirkadalah ±0.18 Dari gambartersebutmakajelasbahwakorelasi(rk) dari 21 sampeldiatasterletakdiantara +0.18 dan -0.18
EXHIBIT 6.2 sampelfungsiautokorelasiparsial(PACF) untuk white noise dengan n=121 Disinitidakadalagidari 21 nilai PACF yang melampauibatas. Karena white noise dapatdianggapsbg AR(p) dgn p=0 (Quenouille’s (1949) ) makadapatdigunakanuntukmendugasignifikansidariestimasi.
EXHIBIT 6.3 sampelfungsiautokorelasiuntukruntun AR(1) dengan ∅=0.9 dandisimulasi n sebanyak 59 • Padaumumnya, plot menunjukkankecenderunganeksponensialkemudianmenghilangdenganmeningkatnya lag. dari table 6.1 standardeviasi r1 kira-kira , dan r2 Nilaiygdiestimasiρk = Økuntuk k=0,1,2,… maka ρ1 =0.9 dan ρ2 =0.81.
EXHIBIT 6.4 sampelfungsiautokorelasiparsialuntukruntun AR(1) dengan∅=0.9 dan n=59 Interval konvidensi 95% sebesar ±2/√n= ±2/√59=0.26
EXHIBIT 6.5sampelfungsiautokorelasiuntukruntun AR(1) dengan∅=0.4 dan n=119 ρk = Øk Maka ρ1 =0.4 dan ρ2 =0.16 Yang telahdiestimasidengan r1 =0.409 dan r2 =0.198
EXHIBIT 6.6sampelfungsiautokorelasiparsialuntukruntun AR(1) dengan∅=0.4 dan n=119 Terdapatsatunilaiautokorelasiparsial yang tidaksignifikanyaitu lag pertama Interval konvidensi 95% sebesar ±2/√n= ±2/√119=0.183
EXHIBIT 6.7sampelfungsiautokorelasi(ACF)untukruntun AR(1) dengan∅=-0.7 dan n=119 Dari gambarterlihatadanyaosilasi (variasiperiodikterhadapwaktu) dalam ACF ketikanilai∅=-0.7
EXHIBIT 6.8sampelfungsiautokorelasiparsial(PACF) untukruntunAR(1) dengan∅=-0.7 dan n=119
EXHIBIT 6.9sampelfungsiautokorelasiuntukruntun AR(2) dengan ∅1=1.5 dan ∅2=-0.75 dan n=119 Menunjukkanadanyadamped sine wave (lembahgelombang sinus) dengan 12 periodedandamping factor=0.866. danmengosilasidenganperiodekira-kira 11 atau 12
EXHIBIT 6.10sampelfungsiautokorelasiparsialuntukruntuk AR(2) dengan ∅1=1.5 dan ∅2=-0.75 dan n=119 Interval konvidensi 95% adalahsebesar
EXHIBIT 6.11sampelfungsiautokorelasiuntukruntun MA(1) denganθ=0.9 denga n=120 dari table 6.2 standardeviasidari r1 kira-kira konfidensi 95% dari r1sebesar Untuk lag lebihbesardari 1, table 6.2 memberikanstandardeviasidarirkyaitu Dan interval konvidensinyasebesar r1 = -0.519
EXHIBIT 6.12sampelfungsiautokorelasiparsialuntukruntun MA(1) denganθ=0.9 dengan n=120
EXHIBIT 6.13sampelfungsiautokorelasiuntukruntuk ARMA(1.1) dengan ∅=0.8 danθ=0.4 dengan n=99
EXHIBIT 6.14sampelfungsiautokorelasiparsialuntukruntuk ARMA(1.1) dengan ∅=0.8 danθ=0.4 dengan n=99
NONSTATIONARY model ARMA Time series plot ACF
Definisi fungsi autokorelasi secara implisit mengasumsikan stasioneritas Misalnya: Menggunakan hasil deviasi yang di lag kan dari mean dari pembilang dan penyebut mengasumsikan variansi yang konstan tidak jelas apakah ACF mengestimasi untuk proses nonstasioner Namun demikian,untuk series nonstasioner , ACF biasanya menghilang dengan cepat. Nilai rk tidak harus terlalu tinggi bahkan untuk lag yang rendah,tetapi harus sering muncul.
Exhibit 6.15 memberikan sampel ACF untuk IMA(1,1 dengan =0.4
6.15 Fungsi Autokorelasi sampel untuk runtun IMA(1,1) yang di difference satu kali dengan =0.4
Kemudiandibuat plot time seriesZt untuk memeriksa stasioneritas
Jika differencing pertama dan sampel ACF nya belumsesuaistasioneritas model ARMA , maka didiferencinglagikemudian menghitung kembali ACFsampaisesuaidenganproses stasioner ARMA. Selainmenggunakandifferensingjugabisamenggunakantransformasilogaritmaatau bisa juga menggunakan transformasi pangkat agar dapatmencapaistasioner.
OVERDIFFERENCING • Dari latihan 2.6 pada chapter 1 kita mengetahui difference dari proses stasioner juga stasioner. Dan difference dari proses tidakstasioner bisamenghasilkanprosesstasioner. • Namun, differensing yang berlebihan cenderung menghasilkan korelasi yang besardalam model dan mungkin membuat model yang relatif sederhana menjadi kompleks. • Dengan contoh, andaikan series observasi random walk maka: • Jika didifferencingsekalimakaperoleh Yang merupakan model MA(1) dengan = 1. Wt = Zt – Zt-1 = at Wt = at – at-1 Zt = at – at-1
SPESIFIKASI DARI BEBERAPA RUNTUN WAKTU AKTUAL Misalkansekarangspesifikasi model untukbeberaparuntunwaktuaktual. Kembalipada data tingkatpenganggurankuartalanpadabab 1. • Misalkansekarangspesifikasi model untukbeberaparuntunwaktuaktual. Kembalipadatingkatpenganggurankuartalanpadabab 1. • Runtunwaktudiplotdalam Exhibit 1.1. Plot menunjukkanperubahanataswaktudankitamengharapkankorelasipositifpada lag rendah. • Hal inidalam ACF sampel yang diberikandalam Exhibit 6.17 yang menyarankanpendekatan model AR(2). Dalamhalinin=121 dan2/n = 0,18 sehinggatidakadanilai PACF yang berbedasecarasignifikandengannoluntuk lag melampaui 2. • Dengankorelasikuatpada lag 1, kitaakanmemutuskanjugauntukmenganggap model non stasionerdengand=1 tetapi AR(2) nampakmenjadipilihanpertamakita. Runtunwaktudiplotdalam Exhibit 1.1. Plot menunjukkanperubahanataswaktudankitamengharapkankorelasipositifpada lag rendah.
Exhibit 6.17 ACF dari data tingkatpenganggurankuartalan Terdapatpenurunansecaraexponensialdari plot ACF diatas
PACF dari data tingkatpenganggurankuartalan tidakadanilai PACF yang berbedasecarasignifikandengannoluntuk lag melampaui 2. Jadiberdasarkan ACF dan PACF dapatdisimpulkanbahwamodelnyaadalah AR(2)