1 / 35

ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI

ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI. Broadband Access Network. Tutun Juhana – Program Studi Teknik Telekomunikasi. STEI - ITB . We have seen these developments. Menapaki sejarah dulu. Integrated Services Digital Network (ISDN). Voice and fax are not enough....

shalom
Download Presentation

ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI Broadband Access Network TutunJuhana – Program StudiTeknik Telekomunikasi STEI - ITB

  2. We have seen these developments....

  3. Menapaki sejarah dulu....... Integrated Services Digital Network(ISDN)

  4. Voice and fax are not enough.... • We need also multimedia (voice+data+video) communication • Multimedia communication is an integrated services • ISDN provides integrated services in a single access link • Integrated services: voice, data, telex, fax, low-scan (low bit rate) video • Teknologi ISDN mendigitalkan jaringan akses

  5. ISDN conceptual view Taken from Luiz A. DaSilva – Virginia Tech.

  6. Arsitektur ISDN Dedicated link SS7 Taken from Luiz A. DaSilva – Virginia Tech.

  7. Kanal-kanal pada ISDN • Standard bit rates: • B-channel : 64 kbps • D-channel : 16 or 64 kbps • H-channel : 384 (H0), 1536 (H11), 1920 (H12) kbps • B-channelmerupakan basic user channel(Bearer Channel) • Dapat membawa data digital dan PCM-encoded digital voice • Mendukung koneksi circuit-switched, packet-switched dan semipermanentconnections • Untuk kasus koneksi circuit-switched, digunakan commonchannelsignaling • D-channel memiliki dua fungsi • Membawa informasi signaling untuk mengendalikan panggilan circuit-switched pada kanal B • Bisa digunakan untuk membawa aplikasi data kecepatan rendah(misalnya : videotex, telemetry) • H-channel adalah suatu kanal berkecepatan tinggi • Dapat digunakan sebagai satu trunk • Untuk keperluan fast fax, video, high-speed data, dan high-quality audio • Kanal-kanal di atas (B, D, dan H) dikelompokkan ke dalam suatu struktur transmisi yang ditawarkan sebagai suatu paket kepada user

  8. Struktur Transmisi • Basic Access • Disebut Basic Rate Access (BRA) • Disebut juga Basic Rate Interface (BRI) • Untuk keperluan individual user (perumahan dan kantor kecil) • Komposisi: 2B + D (16 kbps) + sinkronisasi dan framing = 192 kbps • Kalau tanpa sinkronisasi dan frame = 144 kbps • Dapat digelar pada jaringan kabel tembaga yang sudah ada

  9. Primary Service • Disebut Primary Rate Access (PRA) • Disebut juga Primary Rate Interface (PRI) • Untuk keperluan user yang membutuhkan kapasitas yang lebih besar (untuk kantor besar yang memiliki PBX atau LAN) • Komposisi • Di Amerika Serikat : 23B+D (64 kbps D-channel) = 1.544Mbps (T1) • Di Europe: 30B+D (64 kbps D-channel) =2.048 Mbps (E1) • Bisa juga digunakan untuk mensuport kanal H • Misalnya 3H0+D akan memberikan interface berkecepatan 1.544 Mbps

  10. ISDN Services From C. Rigault (ENST)

  11. Bearer Service • Bearer service adalah layanan yang disediakan jaringan untuk mengangkut informasi dari satu perangkat di dalam suatu jaringan ke perangkat di dalam jaringan yang lain • Menurut terminologi OSI, bearer service meliputi layer 1

  12. Tele-service • Tele-service menurut ITU-T (Rec Q9) didefinisikan sebagai layanan telekomunikasi yang meliputi seluruh aspek komunikasi, termasuk fungsi terminal, yang sesuai dengan protokol yang ada • Contoh tele-services • Telephony • Teleconference • teletex

  13. Tele-service dan Bearer Service • Tele-service diberikan kepada user melalui bearer service • Contoh Bearer Service: • Kanal B 64 kbps packet • Kanal D 16 kbps packet • Connectionless 64 kbps

  14. Intro to BISDN/ATM • B-ISDN = Broadband-Integrated Services Digital Network • Merupakan pengembangan dari (N)-ISDN (Narrowband-ISDN) • Berdasarkan teknologi transmisi dan ruting ATM (Asynchronous Transfer Mode) • Muncul sebagai respons atas permintaan akan data rate yang semakin tinggi • Jaringan broadband artinyajaringan yang dapatmentransferinformasidengankecepatan ≥ 2 MBps

  15. ATM (Asynchronous Transfer Mode) • Dasar teknologi untuk B-ISDN • Juga digunakan sebagai teknologi backbone untuk jaringan lain • Spesifikasi ATM • Data rate yang tinggi (155 Mbps, 622 Mbps, 2,4 Gbps) • Fast Packet Switching (virtual circuit switching) • Ukuran sel tetap • 48 byte payload • 5 byte header • Multiplexing data asinkron melalui koneksi virtual • Menjamin Quality of Services (QoS) • Bit rate • Timing • Tipe koneksi

  16. Tujuan utama ATM • Sangat fleksibel • Mampu merealisasikan penyediaan layanan yang beragam • Mendukung beragam bit rate • Data rate yang tinggi • Strategi ruting lebih sederhana • Kerumitan protokol dititikberatkan ke end-system • Jaringan backbone • Sebagai dasar bagi jaringan dan layanan yang lain

  17. Layer Protokol ATM • Physical layer (PHL) • Physical Medium Dependant Sub-Layer (PMD) • Mentransfer aliran bit • Biasanya menggunakan sistem SONET/SDH • Transmission Convergence Sub-layer (TC) • Pembentukan/pemecahan frame • Pembentukan/pengenalan sel data • Kopling laju transmisi sel data • ATM Layer • Mengangkut sel ATM • Pengalamatan koneksi virtual • Multiplexing sel ATM • Pengendalian aliran (flow control) dan pengendalian akes • ATM Adaption Layer (AAL) • Segmentation and Reassembly Sub-Layer (SAR) • Segmentasi dan reassembly data user • Convergence sub-layer (CS) • Mendukung beberapa level layanan

  18. Aliran Sel ATM • Cara mentransmisikan sel ATM • Multiplex aliran data input secara asinkro (asynchronous) • Aliran data output dikeluarkan dengan rate tetap (misalnya 155, 520 Mbps) • Jika tidak sel yang masuk, suatu idle cells disisipkan ke dalam aliran data (cell rate decoupling) • Sebagai tambahan, suatu sel yang disebut OAM cells (operation and maintenance) ditambahkan kepada aliran data untuk me-maintain layer fisik • Setiap sel ke 27 merupakan sel AOM

  19. Koneksi ATM • Ada dua level koneksi • Virtual Channel (VC) • Unidirectional virtual connection • Virtual Path (VP) • Membungkus beberapa kanal virtual • Diidentifikasi melalui informasi pada header sel ATM • VCI (VC Identifier) atau VPI (VP Identifier)

  20. ATM Switching (Routing)

  21. Kelas Layanan ATM

  22. Now.. Broadband Access Network

  23. Service Requirements to the Access Network Slides borrowed from C. Courcoubetis’s Basic concepts and directions in telecommunications

  24. Teknologi Dasar Switched Digital Video MMDS = Multichannel Multipoint Distribution Service LMDS = Local Multipoint Distribution Service

  25. Copper Based Access Networks • xDSL (xDigital Subscriber Lines) Voice switch DSLAM = Digital Serial Line Access Multiplexer

  26. ADSL = Asymetric Digital Subscriber Lines HDSL = High bit rate Digital Subscriber Lines IDSL = ISDN Digital Subscriber Lines RADSL = Rate-Adaptive DSL SDSL = Symetric DSL UDSL = Ultra Highspeed DSL VDSL = Very high bit rate DSL

  27. Cable TV Network

  28. Wireless Networks

  29. Fiber Access Network FFTEx = Fiber to the Exchange FTTCab = Fiber to the Cabinet FTTC = Fiber to the Curb FTTH = Fiber to the Home/Building

  30. Point-to-point Fiber • ONU = Optical Network Unit • Tidak ada sharing serat optik • Tidak ada power splitting, tidak ada sinkronisasi node

  31. FTTC (Fiber to the Curb) • Bukan shared infrastructure • Tersedia 1400 kanal

  32. Passive Optical Network

  33. APON (ATM-based PON)

  34. PSTN Today

More Related