90 likes | 283 Views
Citra Tematik Hasil Reklasifikasi Dari 30 Menjadi 6 Kelas obyek. Tahun 1994 Tahun 1999. Citra Tematik DKI Jakarta dengan 6 Kelas. Citra Tematik DKI Jakarta Obyek versus simbol warna. 6 (Enam) Kelas Yang Digunakan.
E N D
Citra Tematik Hasil Reklasifikasi Dari 30 Menjadi 6 Kelas obyek Tahun 1994 Tahun 1999
Citra Tematik DKI Jakarta dengan 6 Kelas Citra Tematik DKI Jakarta Obyek versus simbol warna
6 (Enam) Kelas Yang Digunakan 1. Lahan Terbuka 2. Daerah Perindustrian / Perdagangan 3. Jaringan Jalan 4. Badan Air 5. Daerah Pemukiman 6. Daerah Vegetasi
Cek ke Lapangan dengan GPS • Diperlukan cek lapangan untuk mengambil sampel-sampel yang akan digunakan sebagai groundtruth. • Sampel yang diambil mengandung informasi koordinat dan kategori obyek di lokasi sampel. • Koordinat titik ditentukan dengan bantuan peralatan GPS. • Data groundtruth tersebut kemudian digunakan untuk memperbaiki hasil klasifikasi dalam proses untuk mendapatkan citra tematik.
Editing noise / gangguan pada citra tematik dengan ER-Mapper 5.5 • Intensitas obyek awan pada citra sensor optik seperti awan menyerupai lahan terbuka / jalan raya dan obyek bayangan awan seperti air. Seperti contoh dibawah ini (yang diberi tanda lingkaran). Daerah awan (merah) dan bayangannya (biru) kemudian di-edit menjadi daerah pemukiman (pink) dan yang di atas laut menjadi badan air (biru).
Filtering pada tahap postprocessing • Klasifikasi citra dari gray-level image ke citra tematik dilakukan dengan memberikan label tema (nilai numerik / simbol / warna) pada setiap piksel gray-level image sesuai dengan kategori / kelas obyeknya. • Pada hasil tematik map sering terjadi kesalahan yang membentuk single-pixel region. Untuk menghilangkan single-pixel region tersebut dapat dilakukan proses majority filtering. Piksel yang ditengah jendela yang berukuran 3x3 atau 5x5 dst.nya diberi nilai majority dari nilai piksel-piksel yang ada di dalam jendela tersebut.
Konversi Data • Format data citra / raster yang didukung oleh ArcView Version 3.1 antara lain adalah format TIFF, ERDAS, BSQ dan BIL. • Shapefile adalah format untuk data feature lengkap dengan atributnya dimana penghapusan feature dan perubahan nilai atribut dapat dilakukan. • Format data yang digunakan sebagai masukan ArcView Version 3.1 adalah CAD file dengan ekstension .dxf, shapefile, coverage, .dbf • Ada beberapa format khusus yang diperlukan untuk menjalankan proses change detection pada ArcView 3.1, yaitu ekstension .avx yang dapat ditambahkan dengan menjalankan suatu script yang telah disediakan oleh ESRI sebagai vendor ArcView, demikian juga untuk merubah ekstension .erv (keluaran ER-Mapper) menjadi .dxf
Konversi Data (lanjutan) • Konversi data dilakukan dari bentuk raster citra tematik tahun 1994 dan 1999 ke bentuk vektor seperti peta dijital tahun 1998 yang sudah dibangun dan dapat dianalisis dengan software ArcView • Vektorisasi citra raster tematik dalam format .ers dilakukan dengan software ER-Mapper ke data vektor per layer obyek (ada 6 obyek) dalam format .erv yang kemudian dengan script Yang disediakan ESRI diubah ke format .dxf (vektor polyline) yang dapat dibaca oleh ArcView. • Oleh software ArcView, format .dxf diubah menjadi format shapefile .shp (vektor polyline) yang sama dengan peta dijital tahun 1998, data yang telah dapat dianalisis / dimanipulasi dengan ArcView. Dengan demikian data tahun 1994, 1998, dan 1999 sudah dalam format yang sama dan dapat dianalisis bersama dengan software ArcView. Untuk obyek geografis wilayah perlu dilakukan proses dari polyline ke poligon yang fasilitasnya disediakan oleh ArcView. Proses ini dilakukan untuk setiap layer.