150 likes | 333 Views
Smp N 1 Semanu. Bahasa Indonesia Majas. Anggota : Zainal Arifin Raden Adimas Langgeng yoga Fajar setiawan Kelas : 9 c. MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA
E N D
Smp N 1 Semanu Bahasa Indonesia Majas Anggota: ZainalArifinRadenAdimasLanggeng yogaFajarsetiawanKelas : 9 c
MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA • Majasataugayabahasaadalahpemanfaatankekayaanbahasa, pemakaianragamtertentuuntukmemperolehefek-efektertentu, keseluruhanciribahasasekelompokpenulissastradancarakhasdalammenyampaikanpikirandanperasaan, baiksecaralisanmaupuntertulis.Majasataugayabahasaadalahpemanfaatankekayaanbahasa, pemakaianragamtertentuuntukmemperolehefek-efektertentu, keseluruhanciribahasasekelompokpenulissastradancarakhasdalammenyampaikanpikirandanperasaan, baiksecaralisanmaupuntertulis.
AdapunMacam-MacamMajasdibagimenjadi 4, yaituMajasPerbandingan, Sindiran, PenegasandanMajasPertentangan, • 1. Majasperbandingan • Alegori: Menyatakandengancara lain, melaluikiasanataupenggambaran. • Alusio: Pemakaianungkapan yang tidakdiselesaikankarenasudahdikenal. • Simile: Pengungkapandenganperbandinganeksplisit yang dinyatakandengankatadepandanpengubung, sepertilayaknya, bagaikan, dll. • Metafora: Pengungkapanberupaperbandingananalogisdenganmenghilangkankatasepertilayaknya, bagaikan, dll.
Antropomorfisme: Metafora yang menggunakankataataubentuk lain yang berhubungandenganmanusiauntukhal yang bukanmanusia. • Sinestesia: Metaforaberupaungkapan yang berhubungandengansuatuindrauntukdikenakanpadaindra lain. • Antonomasia: Penggunaansifatsebagainamadiriataunamadiri lain sebagainamajenis. Aptronim: Pemberiannama yang cocokdengansifatataupekerjaanorang. • Metonimia: Pengungkapanberupapenggunaannamauntukbenda lain yang menjadimerek, cirikhas, atauatribut.
Hipokorisme: Penggunaannamatimanganataukata yang dipakaiuntukmenunjukkanhubungankarib. • Litotes: Ungkapanberupamengecilkanfaktadengantujuanmerendahkandiri. • Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkankenyataansehinggakenyataantersebutmenjaditidakmasukakal. • Personifikasi: Pengungkapandenganmenyampaikanbendamatiatautidakbernyawasebagaimanusia. • Depersonifikasi: Pengungkapandengan t
Pars pro toto: Pengungkapansebagiandariobjekuntukmenunjukkankeseluruhanobjek. • Totum pro parte: Pengungkapankeseluruhanobjekpadahal yang dimaksudhanyasebagian. • Eufimisme: Pengungkapankata-kata yang dipandangtabuataudirasakasardengankata-kata lain yang lebihpantasataudianggaphalus. • Disfemisme: Pengungkapanpernyataantabuatau yang dirasakurangpantassebagaimanaadanya. • Fabel: Menyatakanperilakubinatangsebagaimanusia yang dapatberpikirdanbertuturkata.
Parabel: Ungkapanpelajaranataunilaitetapidikiaskanataudisamarkandalamcerita. • Perifrase: Ungkapan yang panjangsebagaipenggantiungkapan yang lebihpendek. Eponim: Menjadikannamaorangsebagaitempatataupranata. • Simbolik: Melukiskansesuatudenganmenggunakansimbolataulambanguntukmenyatakanmaksud.
2. Majassindiran • Ironi: Sindirandenganmenyembunyikanfakta yang sebenarnyadanmengatakankebalikandarifaktatersebut. • Sarkasme: Sindiranlangsungdankasar. • Sinisme: Ungkapan yang bersifatmencemoohpikiranatauidebahwakebaikanterdapatpadamanusia (lebihkasardariironi). • Satire: Ungkapan yang menggunakansarkasme, ironi, atauparodi, untukmengecamataumenertawakangagasan, kebiasaan, dll. • Innuendo: Sindiran yang bersifatmengecilkanfaktasesungguhnya.
3. Majaspenegasan • Apofasis: Penegasandengancaraseolah-olahmenyangkal yang ditegaskan. • Pleonasme: Menambahkanketeranganpadapernyataan yang sudahjelasataumenambahkanketerangan yang sebenarnyatidakdiperlukan. • Repetisi: Perulangankata, frase, danklausa yang samadalamsuatukalimat. • Pararima: Pengulangankonsonanawaldanakhirdalamkataataubagiankata yang berlainan. • Aliterasi: Repetisikonsonanpadaawalkatasecaraberurutan. • Paralelisme: Pengungkapandenganmenggunakankata, frase, atauklausa yang sejajar. • Tautologi: Pengulangankatadenganmenggunakansinonimnya.
Sigmatisme: Pengulanganbunyi “s” untukefektertentu. • Antanaklasis: Menggunakanperulangankata yang sama, tetapidenganmakna yang berlainan. • Klimaks: Pemaparanpikiranatauhalsecaraberturut-turutdari yang sederhana/kurangpentingmeningkatkepadahal yang kompleks/lebihpenting. • Antiklimaks: Pemaparanpikiranatauhalsecaraberturut-turutdari yang kompleks/lebihpentingmenurunkepadahal yang sederhana/kurangpenting.
Koreksio: Ungkapandenganmenyebutkanhal-hal yang dianggapkeliruataukurangtepat, kemudiandisebutkanmaksud yang sesungguhnya. • Polisindenton: Pengungkapansuatukalimatatauwacana, dihubungkandengankatapenghubung. • Asindeton: Pengungkapansuatukalimatatauwacanatanpakatapenghubung. Interupsi: Ungkapanberupapenyisipanketerangantambahandiantaraunsur-unsurkalimat. • Ekskalamasio: Ungkapandenganmenggunakankata-kataseru. Enumerasio: Ungkapanpenegasanberupapenguraianbagiandemibagiansuatukeseluruhan. • Preterito: Ungkapanpenegasandengancaramenyembunyikanmaksud yang sebenarnya.
Inversi: Menyebutkanterlebihdahulupredikatdalamsuatukalimatsebelumsubjeknya. • Retoris: Ungkapanpertanyaan yang jawabannyatelahterkandungdidalampertanyaantersebut. • Elipsis: Penghilangansatuataubeberapaunsurkalimat, yang dalamsusunan normal unsurtersebutseharusnyaada.
Alonim: Penggunaanvariandarinamauntukmenegaskan. • Kolokasi: Asosiasitetapantarasuatukatadengankata lain yang berdampingandalamkalimat. • Silepsis: Penggunaansatukata yang mempunyailebihdarisatumaknadan yang berfungsidalamlebihdarisatukonstruksisintaksis. • Zeugma: Silepsidenganmenggunakankata yang tidaklogisdantidakgramatisuntukkonstruksisintaksis yang kedua, sehinggamenjadikalimat yang rancu.
4. Majaspertentangan • Paradoks: Pengungkapandenganmenyatakanduahal yang seolah-olahbertentangan, namunsebenarnyakeduanyabenar. • Oksimoron: Paradoksdalamsatufrase. • Antitesis: Pengungkapandenganmenggunakankata-kata yang berlawananartisatudengan yang lainnya.