1 / 109

ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT

ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT. SA NODE: IRAMA SINUS AV NODE: IRAMA JUNCTIONAL SERABUT PURKINJE: IRAMA IDIOVENTRIKULAR. 90 % pasien henti jantung dengan ventrikel fibrilasi dan ventrikel takikardi tanpa nadi

taya
Download Presentation

ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT

  2. SA NODE: IRAMA SINUS • AV NODE: IRAMA JUNCTIONAL • SERABUT PURKINJE: IRAMA IDIOVENTRIKULAR

  3. 90 % pasien henti jantung dengan ventrikel fibrilasi dan ventrikel takikardi tanpa nadi • Indonesia Raya ACLS: cek nadi, cek napas, cek Bp. (dilakukan setiap dua menit, atau perubahan EKG)

  4. UNORGANIZED RHYTM • Ventrikel fibrilasi (coarse, fine) • Asystole JANGAN CEK NADI

  5. ALGORITME • NADI NEGATIVE (-) • NADI POSITIVE (-)

  6. NADI NEGATIVE • VENTRIKEL FIBRILASI DAN VENTRIKEL TAKIKARDI TANPA NADI (-) • PEA • Sinus rhytm • Sinus bradicardi • Sinus takikardi • Junctional rthym • IVR • AVB • etc

  7. ASYSTOLE • Flat

  8. NADI POSITIVEBRADIKARDI • SINUS BRADIKARDI • JUNCTIONAL RHYTM • IVR • AVB

  9. TAKIKARDI • SVT • VT • MAT • JT • Af • AF

  10. Electrocardiographic Paper • The electrocardiogram (ECG) strip is printed on graph paper, with each small block measuring 1 mm in height and width. • ECG recorders and monitors are standardized at a speed of 25 mm/sec. • Time is measured on the horizontal axis. At this speed, each small block represents 0.04 second. • Five small blocks make up one large block = 0.20 second.

  11. Five large blocks, represent 1 second, and 30 large blocks represent 6 seconds.

  12. Normal Components of the EKG Waveform EKG paper is a grid where time is measured along the horizontal axis. Each small square is 1 mm in length and represents 0.04 seconds. Each larger square is 5 mm in length and represents 0.2 seconds. Voltage is measured along the vertical axis. 10 mm is equal to 1mV in voltage.

  13. P wave Indicates atrial depolarization Normal duration is not longer than 0.12 seconds Amplitude (height) is no more than 3 mm No notching or peaking QRS complex Indicates ventricular depolarization Normally 0.06 – 0.12 seconds in duration R waves are deflected positively and the Q and S waves are negative Q pathologis = > 25 % tall R

  14. T wave Indicates ventricular repolarization Not more that 5 mm in amplitude in standard leads and 10 mm in precordial leads Rounded and asymmetrical ST segment Normally not depressed more than 0.5 mm May be elevated slightly in some leads (no more than 1 mm)

  15. PR interval Indicates AV conduction time Duration time is 0.12 to 0.20 seconds QT interval • Measured from the Q to the end of the T. • Represents ventricular depolarization and repolarization (sodium influx and potassium efflux) • QT usually less than half the R-R interval

  16. Electrocardiographic Analysis • Determine the heart rate • if the rhythms are irregular, the nurse must use the 6 second strip method for accuracy.

  17. Irregular 6 second = 30 big blocks 5 second = 25 big blocks

  18. Regullar • 1500 small blocks R-R • 300 big blocks R-R • Memorization • 1 big block = 300 • 2 big blocks = 150 • 3 big blocks = 100 • 4 big blocks = 75

  19. 5 big blocks = 60 • 6 big blocks = 50 • 7 big blocks = 43 • 8 big blocks = 37 • 9 big blocks = 33 • 10 big blocks = 30

  20. Analyze the P waves • Measure the P-R Interval • Measure the QRS duration • Interpret the rhythm

  21. NORMAL SINUS RHYTHM • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = 60 – 100 kali/menit • Gelombang P = Normal ( + di L II dan – di aVR), P : QRS = 1:1 • Interval PR = 0,12 – 0,20 detik • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  22. SINUS BRADYCARDIA • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = < 60 kali/menit • Gelombang P = Normal ( + di L II dan – di aVR), P : QRS = 1:1 • Interval PR = 0,12 – 0,20 detik • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  23. SINUS TACHYCARDIA • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = 100 – 150 kali/menit • Gelombang P = Normal ( + di L II dan – di aVR), P : QRS = 1:1 • Interval PR = 0,12 – 0,20 detik • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  24. SINUS ARRYTHMIA • Irama = Tidak Teratur • Frekuensi (HR) = Umumnya 60 – 100 kali/menit, dapat juga < 60 atau > 100 kali/menit • Gelombang P = Normal ( + di L II dan – di aVR), P : QRS = 1:1 • Interval PR = 0,12 – 0,20 detik • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  25. ATRIAL EKSTRASISTOL • Irama = Tidak Teratur karena ada irama Ekstrasistol • Frekuensi (HR) = Tergantung Irama dasarnya • Gelombang P = Timbulnya lebih awal dan bentuknya berbeda dengan bentuk gelombang irama dasarnya • Interval PR = Bervariasi antara 0,12 – 0,20 detik, atau <0,12 detik jika sumber ekstrasistolnya di atrium bawah • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  26. SUPRAVENTRIKEL TAKIKARDIA (SVT) • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = > 150 kali/menit • Gelombang P = Terlihat kecil, kadang tidak ada • Interval PR = Memendek atau tidak ada • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  27. MULTIFOKAL ATRIAL TAKIKARDI • Irama = Tidak Teratur • Frekuensi (HR) = >100 kali/menit • Gelombang P = Kadang terlihat besar, kadang kecil (berubah bentuk) • Interval PR = Memendek • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  28. ATRIAL FLUTTER • Irama = Umumnya teratur dapat juga tidak teratur • Frekuensi (HR) = Frekuensi atrium 250 – 350 kali/menit Frekuensi ventrikel bervariasi. • Jika HR < 60 X/mnt disebut slow response • Jika HR 60 – 100 X/mnt disebut normo response • Jika HR > 100 X/mnt disebut rapid response • Gelombang P = Terlihat banyak seperti “gigi gergaji”

  29. ATRIAL FLUTTER • Interval PR = Tidak dapat dihitung • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit), dapat juga lebar jika disertai adanya blok interventrikuler

  30. ATRIAL FIBRILASI • Irama = Tidak Teratur • Frekuensi (HR) =Frekuensi atrium > 350 kali/menit Frekuensi ventrikel bervariasi. • Jika HR < 60 X/mnt disebut slow response • Jika HR 60 – 100 X/mnt disebut normo response • Jika HR > 100 X/mnt disebut rapid response

  31. ATRIAL FIBRILASI • Gelombang P = Tidak dapat diidentifikasi, bahkan kadang seperti garis lurus • Interval PR = Tidak dapat dihitung • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit), dapat juga lebar jika disertai blok interventrikuler

  32. JUNCTIONAL EKSTRASISTOL (JES) • Irama = Tidak teratur karena ada irama Ekstrasistol • Frekuensi (HR) = Tergantung Irama dasarnya • Gelombang P = Ada tapi kadang tidak terlihat, jika ada, timbul sesudah gelombang QRS, dan bentuknya akan terbalik (negatif) di L II dan positif di L aVR • Interval PR = Memendek atau tidak dapat diukur • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  33. JUNCTIONAL RHYTHM • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = 40 – 60 kali/menit • Gelombang P = Ada, kadang tidak terlihat, jika terlihat, timbul sebelum atau sesudah gelombang QRS • Interval PR = Memendek atau tidak dapat diukur • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  34. ACCELERATED JUNCTIONAL RHYTHM • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = 60 – 100 kali/menit • Gelombang P = Ada, tapi kadang tidak terlihat, jika terlihat ada di depan, di tengah, atau dibelakang gelombang QRS • Interval PR = Memendek atau tidak dapat diukur • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  35. JUNCTIONAL TAKIKARDI • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = > 100 kali/menit • Gelombang P = Ada, tapi kadang tidak terlihat, jika terlihat ada di depan, di tengah, atau dibelakang gelombang QRS • Interval PR = Memendek atau tidak dapat diukur • Lebar Gelombang QRS = Tidak lebih dari 0,12 detik (sempit)

  36. VENTRIKEL EKSTRASISTOL (VES) • Irama = Tidak teratur karena ada irama Ekstrasistol • Frekuensi (HR) = Tergantung irama dasarnya • Gelombang P = Tidak ada • Interval PR = Tidak ada • Lebar Gelombang QRS = > 0,12 detik (Lebar)

  37. VES BIGEMINY

  38. VES UNIFOKAL

  39. VES MULTIFOKAL

  40. VES CONSECUTIF (SALVO)

  41. IDIOVENTRICULAR RHYTHM (IVR) • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = 20 – 40 kali/menit • Gelombang P = Tidak ada • Interval PR = Tidak ada • Lebar Gelombang QRS = > 0,12 detik (Lebar)

  42. ACCELERATED IDIOVENTRIKULAR RHYTM • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = 40 – 100 kali/menit • Gelombang P = Tidak ada • Interval PR = Tidak ada • Lebar Gelombang QRS = > 0,12 detik (Lebar)

  43. VENTRIKULAR TACHYCARDIA • Irama = Teratur • Frekuensi (HR) = > 100 kali/menit • Gelombang P = Tidak ada • Interval PR = Tidak ada • Lebar Gelombang QRS = > 0,12 detik (Lebar)

  44. MONOMORPHIC

  45. TORSADE DE POINTES (salah satu bentuk VT POLYMORPHIC)

  46. VENTRIKEL FIBRILASI (VF) • Irama = Tidak Teratur • Frekuensi (HR) = > 350 kali/menit • Gelombang P = Tidak ada • Interval PR = Tidak ada • Lebar Gelombang QRS = > 0,12 detik (Lebar)

  47. KASAR (COARSE)

  48. HALUS (FINE)

More Related