320 likes | 656 Views
Performance Pay at Safelite Auto Glass (A). Nama Kelompok: Sylvia Herlina (32410188 ) Feby Anthonius (32411120) Yuliana Haosana (32411133) Lianna Octavia (32411140) Yeshinta Trivena D (32411147). Sekilas Info.
E N D
Performance Pay at Safelite Auto Glass (A) Nama Kelompok: Sylvia Herlina (32410188) Feby Anthonius (32411120) Yuliana Haosana (32411133) Lianna Octavia (32411140) Yeshinta Trivena D (32411147)
Sekilas Info • Permasalahan utama adalah produktivitas rendah (Low Productivity). Untuk mengatasinya, John Barlow membuat rencana pembayaran kinerja “Performance Pay Plan” dengan menggunakan “Piece Rate”. Performance Pay Plan bertujuan untuk memotivasi karyawan agar produktif, meciptakan loyalitas, dan memenangkan indutri. Akan tetapi, rencana menggunakan “Piece Rate” tersebut masih dipertimbangkan dikarenakan terdapat banyak hambatan.
The Auto Glass Industry • Sejarah singkat : • Tahun 1947 : Berkembang dan bertumbuh dari pada pendirinya Bud Glassman dan Art Lankin. • Tahun 1987 : • Dibeli oleh Forstmann Little & Company. • Mempertahakan market share 12% dibandingkan dengan Harmon Glass 6% dengan akuisisi. • Antara 1987 dan 1989 : Memiliki 250-550 toko, dan meningkatkan jumlah kehadiran toko. • Awal tahun 1990-an : • John Barlow (CEO safelite) • menawarkan layanan Mobile dengan Armada truk - Tahun 1993 : Safelite Auto Glass menjadi perusahaan nasional kaca mobil terbesar di Amerika Serikat.
Layanan Mobile • Kelebihan • Pelanggan : • Kenyamanan dalam melakukan transaksi • Menghemat waktu • Perusahaan : • Memperluas wilayah layanan • Penjualan meningkat • Kelemahan : • Pelanggan : • Biayanya diperkirakan masih relatif mahal • Perusahaan : • Tidak dapat membenarkan biayanya • Membutuhkan sejumlah besar armada truk
Strategy • Akuisisi • Layanan Mobile • Distribusi Central • Command Center Dispatch(DCC) • Central Telephone Unit(CTU)
Relationship with the Insurance Industry Proses Klaim Kaca Peluang • Volume atas klaim kaca mobil tinggi tetapi tingkat kerusakan dan biaya rendah. (Klaim kaca mobil sepertiga dari seluruh klaim asuransi, tetapi hanya memakan biaya 5-6% dari biaya bagi perusahaan asuransi. • Kerumitan dan biaya untuk mendukung manajemen klaim untuk seluruh klaim kaca membuat industri asuransi mempertimbangkan outsorcing Tahun 1989: Safelite mengambil peluang tersebut dengan membuat program TCS, tapi belum berhasil dijalankan Tahun 1991: Garlen Staglin & John Barlow datang menduduki CEO dan COO, yang menjadikan TCS sebagai prioritas dan berhasil membuat program tersebut terjadi dengan mengatur kemitraan dengan perusahaan asuransi utama.
Low Productivity Fakta temuan: teknisi hanya memasang 2,5 unit kaca per hari Penyebab produktivitas rendah: • Pekerja tidak berusaha sangat keras • Sulit menemukan lokasi pelanggan • Teknisi menemukan penyediaan barang yang salah baik sebelum berangkat atau telah sampai ke pelanggan sehingga perlu penjadwalan ulang dan memperlambat pengerjaan.
The Performance Pay Plan (PPP) • Menciptakan sistem insentif untuk memotivasi karyawan • Menciptakan loyalitas di kalangan tenaga kerja yang sebagian besar orang pendatang • Memerangi industritradisional yang rata-rata perputaran tinggi
PPP for Technicians • Teknisi menerima “piece rate” untuk setiap kaca yang instal • Jumlah kaca yang diinstal akan terakumulasi dan gajinya selama seminggu akan didasarkan pada jumlah instalasi • Dua belas minggu pertama dari rencana, jika seorang teknisi tidak mencapai rata-rata mingguan sama dengan upah per jam sebelumnya, ia akan menerima upah per jam sebagai bunga penjaminan. Jika dia melebihi upah per jam, ia akan dibayar dengan tingkat PPP
PPP for Technicians • Setelah periode dua belas minggupertama, tingkat jaminannya akan diturunkan sekitar 30% sampaiefektifuntuk mendorong agar bekerja menuju tingkat PPP • Pada saat itu, gajidiSafeliteantara $ 10 - $ 20 per jam • Tim eksekutif Safelite menggunakan contoh pada tabel 1 untuk menunjukkan kepada teknisi berapa banyak yang bisa mereka peroleh dengan PPP
PPP for Store Managers • Toko dikategorikan menurut ukuran, dari terbesar ( AA ) sampai yang terkecil ( D ) • Level AA manajer dan DCC / CTU manajer tidak dimasukkan dalam rencana PPP. Mereka diharapkan untuk menghabiskan semua waktu mereka untuk mengelola toko dan teknisi lainnya • Manajer toko yang lebih rendah diharapkan menghabiskan waktu untuk menginstal
Making The Pitch Faktor-faktor yang mendukung PPP • Sukses diterapkan di perusahaan yang mempunyai kemiripan dengan Safelite. Faktor-faktor yang menghambat penerapan sistem kerja yang baru • Sulitnya memperkenalkan sistem gaji baru di industri mapan. • Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas teknisi yang diluar jangkauan kontrol dari teknisi tersebut. • Ada nya bagian dari rencana PPP yang akan memotong tarif per jam pada awal 12 minggu.
Kesimpulan Kelompok • Menurut kelompok kami, Performance Pay Plan tetap perlu diterapkan agar dapat meningkatkan produktivitas. Meskipun mengejar produktivitas tinggi, Safelite tetap memperhatikan kualitas produknya dengan menerapkan sistem glass claims processingnya. Akan tetapi, penurunan 30% gaji setelah 12 minggu sebaiknya dihilangkan, karena dapat menyebabkan kesalahpahaman dari pegawai. Atau diberlakukan hanya pada musim dingin, ketika pemesanan penggantian kaca depan sedikit.
Case Discussion: Safelite AutoGlass 1. Mengapa produktivitas installer/teknisi Safelite begitu rendah? Fakta : Teknisi memasang rata-rata 2,5 unit kaca sehari. Penyebab produktifitas installer rendah : • Pekerja tidak berusaha sangat keras • Lokasi pelanggan yang sulit ditemukan. • Penyediaan bagian barang yang salah dari Gudang.
2. Apakah rencana PPP (Performance Pay Plan) yang diusulkan mengatasi masalah yang dijelaskan dalam pertanyaan 1? Apakah itu justru membuat masalah baru? Jelaskan. Ya, karena Safelite membuat rencana PPP yang merupakan sistem insentif untuk memotivasi karyawan agar lebih produktif dimana gaji mereka didasarkan pada jumlah instalasi kaca depan. Selain itu, rencana PPP juga dapat: • Menciptakan loyalitas di kalangan tenaga kerja yang sebagian besar orang pendatang • Untuk memerangi industri tradisional yang rata-rata perputarannya tinggi Akan tetapi PPP membuat masalah baru, dikarenakan adanya hambatan penerapan sistem kerja yang baru, seperti: • Sulitnya memperkenalkan sistem gaji baru di industri mapan. • Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas teknisi yang diluar jangkauan kontrol dari teknisi tersebut. • Adanya bagian dari rencana PPP yang akan memotong tarif per jam pada awal 12 minggu.
3. Apa pro dan kontra dari peralihan wage rates ke piece rate pay? Apakah installer Safelite kandidat yang baik untuk piece rate pay? Mengapa? • Pro: Memacu karyawan untuk bekerja lebih giat • Kontra: • Mempengaruhi gaji karyawan • Karyawan akan kurang memperhatikan kualitas barang yang mereka produksi Instaler Safelite adalah kandidat yang tepat untuk rencana “piece rate”. Karena tujuan awal Barlow menciptakan sistem baru adalah saat dia melihat produktivitas Safelite rendah.
4. Apakah seharusnya disana diterapkan jaminan upah (guaranteed wage)? Jika demikian, bagaimana seharusnya itu diatur? • Menurut kelompok kami, Safelite harus mempertimbangkan untuk menerapkan sistem guaranteed wage. • Pertimbangan : Musim salju terjadi rendahnya permintaan untuk pergantian kaca dan hal ini merupakan ancaman untuk para teknisi untuk mengejar PPP. Berdampak buruk untuk image perusahaan karena bisa dikira oleh para teknisi bahwa perusahaan tidak mampu untuk membayar mereka. Sehingga bisa menyebabkan turnover karyawan yang tinggi Jadi jikalau ingin menerapakan guaranteed wage dianjurkan diterapkan pada musim dingin dimana para teknisi mengalami penurunan permintaan.
5. Apa kemungkinan konsekuensi peralihan dari wage ke piece rates untuk : • Perputaran • “Piece rate” Turnover • Tingkat turnover tinggi karena bisnis musiman • Di musim dingin, banyak pekerja yang diberhentikan menjadikan turnovernya meningkat. • Perekrutan “Piece Rate” Perekrutan pegawai menjadi lebih mudah, dikarenakan tawaran menggiurkan berupa gaji yang meningkat berdasarkan produktivitas. (Semakin produktif, semakin tinggi gaji installer).
Produktivitas • Teknisi menerima “piece rate” untuk setiap kaca yang instal • Jumlah kaca yang diinstal akan terakumulasi dan gajinya selama seminggu akan didasarkan pada jumlah instalasi • Saat Barlow menyadari betapa rendah produktivitas perusahaan, ia memperkenalkan rencana insentif yang akan meningkatkan produktivitas • Jadi konsekuensi untuk produktivitas dari beralihnya sistem baru akan meningkatkan produktivitas perusahaan
Kualitas Produk • Konsekuensi dari mengganti sistem pembayaran gaji ke “piece rate”terhadap product quality adalah semakin baik dan memuaskan customer . • Safelite tetap memperhatikan kualitas produknya dengan menerapkan sistem glass claims processing nya.