280 likes | 524 Views
Penjernihan Air Limbah Rumah Tangga Bekas Cucian Baju Menggunakan Metode Penyaringan Pasir Lambat Untuk Sarana Penyiraman Tanaman. Kelompok 4 A Novita Dewi V. D 101011038 Moiko Sivatino 101011050 Astin Rochdya Sari 101011060 Dwika Sari Sasoka 101011103. Tujuan. a. Tujuan Umum
E N D
Penjernihan Air LimbahRumahTanggaBekas Cucian Baju MenggunakanMetodePenyaringanPasir Lambat Untuk Sarana Penyiraman Tanaman Kelompok 4 A NovitaDewi V. D101011038 MoikoSivatino101011050 AstinRochdya Sari 101011060 Dwika Sari Sasoka 101011103
Tujuan a. Tujuan Umum Mengolah air limbah menjadi air bersih dengan cara penyaringan pasir lambat sehingga dapat digunakan untuk penyiraman tanaman. b. Tujuan Khusus • Memahami pengertian air limbah rumah tangga. • Memahami karakteristik kualitas air limbahrumahtanggasebelumpenyaringan. • Memahami proses penerapan metodepenjernihan air menggunakanpenyaringanpasirlambat. • Memahamiefektifitaspenjernihan air denganmetodepenyaringan. • Dapatmembandingkankualitas air sebelumdansesudahpenjernihan air. • Mengetahuikegunaan air hasilpenjernihan.
1. Air Limbah Kegunaan Pengolahan Air Limbah : Menjaga keseimbangan alam. Segi ekonomi. Segi pertanian dan penggunaan pribadi. a. Dampak Negatif : • Gangguan kesehatan. • Penurunan kualitas lingkungan. • Bau • Transmisi penyakit • Pencemaran • Gangguan terhadap keindahan. • Mengurangi produktivitas.
2. Penyaringan Pasir Lambat 3. Standar Air Untuk Penyiraman Tanaman Kebutuhan air domestik/ rumah tangga menurut Darmanto (1994) (Utomo, 1997) mengandung dua hal pokok, yaitu air yang dapat digunakan untuk kegiatan internal dan eksternal harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih. Kriteria kualitas air bersih: PERMENKES RI No. 416 Th.1990 Penyaringan pasir lambat yang digunakan dalam praktikum penjernihan air ini bersifat sederhana. Konsep yang digunakan adalah penyaringan tanpa menggunakan koagulan, sehingga proses penyaringan hanya menggunakan media penyaring dengan beberapa lapisan. Terdapat 7 media pada saringan lambat yaitu: batu kali, ijuk, pasir halus, kerikil (batu zeolit), arang batok, arang kayu, dan ember pengendapan.
4. Standart Mutu Air Bersih PERMENKES RI No. 416 Th.1990 Air bersih yang digunakan untuk menyiram tanaman minimal harus memiliki kriteria air bersih Golongan B. Persyaratan kualitas air bersih Golongan B terdiri dari: • Persyaratan Fisik • Tidak berbau dan tidak berasa • Temperatur 10-25oC • Tidak berwarna • Kekeruhan turbidity 5-23 NTU. • Persyaratan Kimia Persyaratan kimia air besih golongan B yaitu PH berkisar antara 5-9.
Lanjutan... • Persyaratan Biologis Dalam persyaratn ini ditentukan batasan tentang jumlah bakteri dan kuman-kuman penyakit atau bakteri coli yang masih bisa ditolerir. Namun dalam praktikum penyaringan pasir sederhana menggunakan indikator biologi berupa tanaman kacang hijau sebagai test untuk penyiraman.
Lokasi dan Waktu Praktikum • Tempat : Laboratorium Kesling FKM UA dan Rumah Moiko, jalan Rungkut Asri Timur 5 No. 3 Surabaya. 2. Hari : Kamis, Jum’at - Minggu 3. Tanggal : 25, 26 - 28 April 2013 4. Waktu : 13.00 WIB
Alat dan Bahan Alat : • Ember plastikukuransedang • Pipaparalon 1 m • Toples plastik sedang 7 buah • Lem • Filter • Spidol marker • Botol Mineral dipotong ¼ bagian • Sendok Teh Bahan : • BatuKaliukuran sedang • Ijuk • PasirAkuarium • Batu Zeolit • Arang • ArangTempurungKelapa • KertasIndikator pH • Tunas Kacang Hijau • Kapas • Air hasil cucian
Rincian Biaya Ember plastik ukuran sedangRp10.000,- Pipaparalon 1 m Rp13.000,- Toplesplastik 7 buahRp 60.000,- Corongplastik Rp5.000,- LemRp3.000,- Filter KassaRp5.000,- SpidolMarkerRp5.000,- IjukRp12.000,- Pasir AkuariumRp20.000,- ArangRp5.000,- Arang Tempurung KelapaRp5.000,- Batu ZeolitRp20.000,- Batu Kali ukuran sedangRp20.000,- Kertas Indikator pHRp20.000,- Tunas Kacang Hijau Rp 2.000,- TOTALRp205.000,-
Rancangan Bangun Urutan Media • BatuKaliukuran sedang (3cm) • Ijuk (5cm) • PasirAkuarium (3cm) • Batu Zeolit (3cm) • Arang + ArangTempurungKelapa (2cm) • Pasir Akuarium (3cm) • Batu Zeolit (3cm) NB : Di setiap dasar media diberi ijuk 1cm.
Prosedur Kerja • Memodifikasi tiap-tiap toples plastikpadabagian bawahnya diberi lubang berjumlah 13 lubang, dan pada toples terakhir bagian bawahnya diberipipaparalonuntuk outlet air hasilpenyaringan. • Memberi filter padapipa outlet. • Menyusunbahanpenyaringansederhanapadamasingmasingtoples sesuaidenganurutan dari paling atas ke bawah sesuai urutan. • Pada bagian dasar tiap media diberi ijuk 1 cm. Susunan tersebut merupakan susunan yang tidak dapat diubah urutannya, dikarenakan urutan yang telah ditentukan tersebut memiliki tujuan agar air limbah dapat di saring dari partikel besar sampai partikel terkecil. Adapun ketebalan tiap media tersebut diadaptasi dan disesuaikan untuk skala rumah tangga. 5. Meletakkantoples plastikdiatasmeja agar posisisnyalebihtinggidari ember.
Lanjutan... • Ukurkekeruhan dan pH airlimbahsebelumdimasukkankedalam water treatment menggunakan alat Turbidimeter dan kertas indikator pH, catat hasil pengukuran. • Masukkan air limbahkedalamtoples plastik melaluicorong, dengan menyisakan sebotol air limbah untuk digunakan pada penyiraman tanaman tunas kacang hijau. • Amati perubahan air yang telahtersaringdiakhirproses water treatment. • Ukurkembali kekeruhan dan pH air setelah dijernihkan menggunakan alat Turbidimeter dan kertas lakmus, catat hasil pengukuran (pH normal 6 - 7,2), catat hasil pengukurannya. • Gunakan air limbah, air hasil olahan limbah, dan air kran untuk disiram pada tanaman tunas kacang hijau selama 3 hari. • Catat hasil pengamatan pada pertumbuhan tunas kacang hijau setelah 3 hari.
Hasil Praktikum Fisik dan Kimia
Pembahasan • PengukuranFisik (Kejernihan Air) • Kekeruhan menurun karena airbekascucianmelewatiberbagaimacamtahapanpenyaringan, dimanatiappenyaringanmemilikikemampuanuntukmenyaring. • PERMENKES RI No. 416/Men/Kes/Per/IX/1990 air hasilpenyaringansudahsesuaidenganKriteriastandart air bersihGol.Bberkisarantara turbidity 5-23 NTU. 2. Pengukuran Kimia (pH) • Dengan media penyaringanberupabatu kali, ijuk, batuzeolit, arang, danpasirakuarium yang disusunsesuaidenganurutannyadanketebalantertentudapatmenjadikan pH tetap normal, yaitusebesar 7 • Sesuaidenganstandart air bersihGol.Bberkisarantara 5-9.
3. Pengukuran Biologi Hari Pertama Ketiga media uji tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan kacang hijau Hari Kedua Media sebelum penyaringan masih tidak ada tanda-tanda pertumbuhan. Media air sesudah penyaringan tunas tumbuh sepanjang 0,4 cm dan media menggunakan air kran sepanjang 0,7 cm. Hari Ketiga Media dengan air sebelum penyaringan masih tidak menunjukkan pertumbuhan dan pada media air sesudah penyaringan tunas kacang hijau bertambah panjang menjadi 0,9 cm dan pada media air kran bertambah menjadi 1,4 cm.
Lanjutan... 4. Faktor Yang Mempengaruhi • Semua media sebelum digunakan sebagai media penyaringan harus dibersihkan terlebih dahulu yaitu dicuci dengan air bersih. • Ketebalan tiap-tiap media harus sangat diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil penyaringan air. • Hasil penyaringan dipengaruhi salah satunya karena penambahan media ijuk pada setiap media. • Setelahjenispasirdigantimenjadipasirakuarium, makadidapatkan air yang lebihjernih. • Media arangbatangdanarangbatok, dijadikansatupadasatutempat dan direbus terlebih dahulu. • Media kerikilmenggunakanbatuzeolit . • Setelahsemua media diatur, dilakukanpembilasanterlebihdahulumenggunakan air bersihsebelumdigunakan.
Kesimpulan dan Saran • Kesimpulan Pengolahan air bekascucianbajudapatdilakukanmelaluimetodepenyaringanpasirlambat. Dari hasilpengolahantersebutdapatdilakukanpengukurankualitas air, meliputipengukuranfisik, kimia, danbakteriologis. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, kualitas air hasil pengolahan menunjukkan peningkatan secara fisik, kimia, dan biologi. Ini dipengaruhi oleh susunan media, pembilasan media, dan teknik penataan di setiap media. Air hasil pengolahan dapat dimanfaatkan sebagai sarana irigasi (penyiraman) tanaman. 2. Saran Dari hasil percobaan di atas menyatakan bahwa air limbah dalam hal ini air bekas cucian dapat diolah menjadi air yang lebih baik kualitas secara fisik, kimia, dan biologi. Dari hasil tersebut maka dapat menjadi acuan untuk rumah tangga agar menerapkan teknik pengolahan air bekas cucian dengan penyaringan pasir lambat, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sarana irigasi atau penyiraman tanaman.
Daftar Pustaka http://web.ipb.ac.id/~tml_atsp/test/PerMenKes%20416_90.pdf (diakses pada 30 April 213, jam 17.00) http://anomali-dunia.blogspot.com/2012/12/cara-menyuburkan-tanah-berdasarkan.html (diakses pada 30 April 213, jam 17.00) http://www.docstoc.com/docs/85306172/makalah-limbah (diakses pada 21 April 2013, jam 20.00) http://www.slideshare.net/septyazee/makalah-pengolahan-air-limbah (diakses pada 21 April 213, jam 17.00) http://aminleoo14.blogspot.com/2012/01/pengolahan-air-bersih-dengan-cara.html (diakses pada 30 April 213, jam 15.00) http://sera-envirotama.com/bedasaringanpasircepatdanlambat/ diakses pada 30 April 213, jam 13.00)