370 likes | 1.22k Views
OTOT. SUDIRMAN LUBAIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS. JARINGAN OTOT. STRUKTUR UMUM BENTUK SEL MEMANJANG DALAM SITOPLASMA MENGANDUNG KOMPONEN KONTRAKTIL ASAL-USUL: MESODERM FUNGSI SEL MAMPU MEMENDEK (KONTRAKSI) SEHINGGA DAPAT MENGGERAKKAN ORGAN, ATAU JARINGAN SEKITARNYA
E N D
OTOT SUDIRMAN LUBAIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
JARINGAN OTOT • STRUKTUR UMUM • BENTUK SEL MEMANJANG • DALAM SITOPLASMA MENGANDUNG KOMPONEN KONTRAKTIL • ASAL-USUL: • MESODERM • FUNGSI • SEL MAMPU MEMENDEK (KONTRAKSI) SEHINGGA DAPAT MENGGERAKKAN ORGAN, ATAU JARINGAN SEKITARNYA • KLASIFIKASI: • STRUKTURAL • OTOT SKELET (OTOT LURIK/OTOT SERAN LINTANG) • OTOT POLOS • OTOT JANTUNG • FUNGSIONAL • DI BAWAH KESADARAN • DI LUAR KESADARAN
OTOT SKELET • MAKROSKOPIS: • OTOT MERAH, OTOT PUTIH, OTOT PERALIHAN • STRUKTUR MIKROSKOPIS • BENTUK SEL SILINDRIS MEMANJANG (10 m - 100 m ) SEBAGAI SERABUT • INTI BANYAK, TERLETAK DI TEPI DI BAWAH MEMBRAN • DIAMETER SERABUT SAMA • GAMBARAN GARIS-GARIS GELAP TERANG MELINTANG • SERINGKALI MEMBENTUK BERKAS • DALAM SITOPLASMA (SARCOPLASMA) TERDAPAT MYOFIBRIL (DIAMETER: 2 m - 3 m ) • PENYEBARAN: • OTOT KERANGKA MENEMPEL PADA TULANG • DIAFRAGMA • BEBERAPA ORGAN LAIN: LIDAH, BIBIR, PALPEBRA
OTOT SKELET M. DELTOIDEUS MIOFIOBRA MIOFIOBRIL
KLASIFIKASI OTOT SKELET BERDASARKAN AKTIVITAS BEBERAPA ENZIM • SULIT DIBEDAKAN DALAM PEWARNAAN BIASA • SERABUT OTOT MERAH (AEROB) • LEBIH KECIL • LEBIH BANYAK MENGANDUNG MITOKHONDRIA YANG BERUKURAN LEBIH BESAR • LEBIH BANYAK MIOGLOBIN • BANYAK PEMBULUH DARAH ANTARA SERABUT • LEMPENG Z LEBIH TEBAL • LEBIH BESAR DAYA TAHAN BERKONTRAKSI • SERABUT OTOT PUTIH (ANAEROB) • SERABUT OTOT PERALIHAN • CAMPURAN ANTARA OTOT MERAH DAN PUTIH
JENIS OTOT SKELET BERDASARKAN AKTIVITAS ENZIM A= otot merah An = otot putih I = otot peralihan
PENGORGANISASIAN SERABUT OTOT • SETIAP SERABUT OTOT DIBUNGKUS JARINGAN PENGIKAT TIPIS (ENDOMYSIUM) YANG DILALUI PEMBULUH DARAH • BEBERAPA SERABUT DIGABUNG MENJADI BERKAS (FASCICULUS) YANG DIIKAT OLEH JARINGAN PENGIKAT: PERIMYSIUM • BEBERAPA BERKAS PRIMER TERSEBUT DIGABUNG MENJADI SATU BERKAS OTOT DENGAN SELUBUNG JARINGAN PENGIKAT: EPIMYSIUM.BERKAS OTOT INI MENCAPAI PANJANG 30 cm. • BERKAS OTOT INI MENEMPEL PADA TULANG SEBAGAI INSERSI DAN ORIGO DENGAN PERAN-TARAAN TENDO
STRUKTUR SUBMIKROSKOPIS • PLASMA MEMBRAN = PLASMALEMMA • DALAM SARCOPLASMA TERDAPAT ORGANELA • MITOKHONDRIA • KOMPLEKS GOLGI • MIOFIBRIL YANG TERSUSUN SEBAGAI BERKAS MYOFILAMEN • MIOFILAMEN HALUS (5 nm X 2 m) = FILAMEN AKTIN • TERSUSUN OLEH FILAMEN AKTIN (SUSUNAN G-AKTIN) • MIOFILAMEN TEBAL (10 nm X 1,5 m) = FILAMEN MIOSIN • TERSUSUN OLEH MOLEKUL MIOSIN YANG PADA UJUNGNYA BERBENTUK KAIT YANG MENONJOL • SARCOPLASMIC RETICULUM • BERKAS MYOFILAMEN MEMBENTUK SATUAN KONTRAKSI YANG DISEBUT SARCOMER (SEKITAR 4,5 m) • SUSUNAN BERKAS MYOFILAMEN MEMBENTUK LEMPENG A (ANISOTROP) DAN LEMPENG I (ISOTROP)
STRUKTUR SUBMIKROSKOPIS SARKOMER
SUSUNAN MIOFILAMEN DALAM SARKOMER • MIOFILAMEN AKTIN BERTUMPU PADA LEMPENG Z • SATU SARKOMER = JARAK ANTARA 2 LEMPENG Z • SETIAP MIOFILAMEN TEBAL (MIOSIN) DIKELI-LINGI OLEH 6 BATANG MIOFILAMEN HALUS (GAMBARAN SEGI-6) • SETIAP MIOFILAMEN HALUS (AKTIN) DIKELILINGI OLEH 3 BATANG MIOFILAMEN TEBAL (GAMBARAN SEGI-3) • HUBUNGAN GAMBARAN LEMPENG DENGAN MIO-FILAMEN: • LEMPENG I DIBELAH OLEH LEMPENG Z, HANYA ADA FILAMEN AKTIN • LEMPENG A DIBELAH OLEH LEMPENG H, TERDAPAT FILAMEN MIOSIN DAN AKTIN, KECUALI LEMPENG H HANYA MIOSIN
MEKANISME KONTRAKSI • TEORI HUXLEY: PADA SAAT KONTRAKSI MIOFILAMEN AKTIN MELUNCUR DI ANTARA MIOFILAMEN MIOSIN • UJUNG-UJUNG MIOFILAMEN AKTIN SALING MENDEKAT, SEHINGGA LEMPENG Z TERTARIK KE ARAH PERTENGAH-AN SARKOMER • SELAMA PERGESERAN FILAMEN AKTIN, TAHAP DEMI TAHAP TERJADI IKATAN DENGAN KAITAN PADA MIOSIN YANG DISUSUL DENGAN PELEPASAN IKATAN • UNTUK BERGESER MAJU, SETELAH TERJADI IKATAN ANTARA AKTIN DAN MIOSIN, PERLU DILEPAS DAHULU. UNTUK MELEPAS IKATAN INI DIPERLUKAN ENERGI YANG BERASAL DARI PENGURAIAN MOL. ATP. • SETELAH IKATAN TERLEPAS, AKTIN BERGESER MAJU YANG DISUSUL OLEH IKATAN ANTARA AKTIN DAN MIOSIN LAGI. DEMIKIAN SETERUSNYA SAMPAI UJUNG AKTIN MAKIN MENDEKAT
PERUBAHAN UKURAN LEMPENG • PADA SAAT KONTRAKSI • SARKOMER MEMENDEK, SEHINGGA SELURUH SERA- BUT MEMENDEK • LEMPENG Z SALING MENDEKAT JARAKNYA • LEMPENG I MENYEMPIT • LEMPENG A TIDAK BERUBAH LEBARNYA • LEMPENG H MENYEMPIT • PADA SAAT RELAKSASI • SARKOMER KEMBALI KE KEDUDUKAN SEMULA • LEMPENG Z MENJAUH • LEMPENG I MELEBAR • LEMPENG A TIDAK BERUBAH • LEMPENG H KEMBALI MELEBAR
PERISTIWA SEBELUM KONTRAKSI • RANGSANGAN PADA PLASMALEMMA DIDAPAT MELALUI IMPULS SARAF PADA MOTOR END PLATE, ATAU RANGSANGAN SECARA LANGSUNG • PERMEABILITAS PLASMALEMMA UNTUK Na BERUBAH , SEHINGGA TERJADI DEPOLARISASI • DEPOLARISASI DIRAMBATKAN KE SELURUH BAGIAN PLASMALEMMA, TERMASUK T TUBULE • HUBUNGAN YANG ERAT PLASMALEMMA DARI T TUBULE DENGAN SARCOPLASMIC RETICULUM, MENGAKIBATKAN MEMBRANNYA AKAN MENGALAMI DEPOLARISASI PULA • MEMBRAN SARCOPLASMIC AKAN MENGALAMI PERUBAHAN PERMEABILITAS ION Ca. • ION Ca AKAN KELUAR DARI SARCOPLASMIC RETICULUM MASUK SARKOPLASMA SEHINGGA TERJADI PERGESERAN AKTIN DI ANTARA MIOSIN.
MOTOR END PLATE IMPULS SARAF
HUBUNGAN OTOT DENGAN TENDON • TENDON MERUPAKAN JARINGAN PENGIKAT PADAT REGULER • SERABUT OTOT TIDAK MELANJUTKAN MENJADI SERABUT-SERABUT KOLAGEN TENDO • JARINGAN PENGIKAT PADA JARINGAN OTOT SKELET MELANJUTKAN PADA JARINGAN TENDO
HUBUNGAN OTOT DENGAN TENDON TENDO OTOT OTOT
OTOT JANTUNG • MIKROSKOPIS • SERABUT DENGAN GAMBARAN GARIS-GARIS MELINTANG • SEL-SEL DIGABUNG MEMBENTUK SERABUT DENGAN BATAS YANG DINAMAKAN DISCUS INTERCALATUS • BENTUK SEL SILINDRIS BERCABANG, MEMBENTUK GAMBARAN SEBAGAI ANYAMAN • SETIAP SEL BERINTI SATU DI TENGAH • DIBUNGKUS ENDOMYSIUM • TIDAK TERBENTUK FASCICULUS • DISTRIBUSI • DINDING JANTUNG DALAM BENTUK MYOCARDIUM • FISIOLOGI • KONTRAKSI DI LUAR KESADARAN
OTOT JANTUNG SATU SEL
OTOT JANTUNG DISCUS INTERCALARIS
DISCUS INTERCALARIS • MERUPAKAN BATAS ANTARA UJUNG-UJUNG SEL • TERDAPAT PADA DAERAH LEMPENG Z • 2 BAGIAN YANG BERBEDA STRUKTURNYA: • PARS TRANSVERSALIS • SEBAGAI GARIS BERKELOK-KELOK/BERIGI-RIGI DENGAN 2 STRUKTUR YANG BERBEDA: • 1) MIRIP STRUKTUR DESMOSOM DENGAN CELAH 15 - 20 nm MENCAKUP DAERAH LUAS: FASCIA ADHERENS • 2) MIRIP TIGHT JUNCTION (CELAH 2 nm) UNTUK IMPULS • PARS LATERALIS • MIRIP STRUKTUR GAP JUNCTION YANG MENCAKUP DAERAH LUAS • FUNGSI: • UNTUK MERAMBATKAN IMPULS • DESMOSOM UNTUK MEMPERERAT HUBUNGAN ANTARSEL
GAMBARAN SUB-MIKROSKOPIS DISCUS INTERCALARIS OTOT JANTUNG PARS TRANSVERSALIS PARS LATERALIS
OTOT POLOS • MIKROSKOPIS: • TERDIRI ATAS SEL BERBENTUK SEBAGAI KUMPARAN • UKURAN: 20 m - 0,2 mm DENGAN KETEBALAN 6 m • TERDAPAT SEBUAH INTI DI TENGAH AGAK EKSENTRIK PADA BAGIAN PERUT SEL • TIDAK MENAMPAKKAN GAMBARAN GARIS MELINTANG • TERSUSUN TERSEBAR ATAU MEMBENTUK BERKAS TERSUSUN RAPAT • DISTRIBUSI • DINDING ALAT-ALAT DALAM • KULIT
OTOT POLOS POTONGAN MEMANJANG POTONGAN MELINTANG
SUB-MIKROSKOPIK OTOT POLOS • ORGANELA: • MITOKHONDRIA • MIKROTUBULI • GRANULAR ENDOPLASMIC RETICULUM • RIBOSOM BEBAS • MIOFIBRIL • TERSUSUN OLEH 2 JENIS MIOFILAMEN: • MIOFILAMEN HALUS : Diameter 6 - 7 nm • MIOFILAMEN TEBAL: Diameter : 13 nm • SEJAJAR DENGAN SUMBU PANJANG SEL • POLA SUSUNAN TIDAK SEPERTI PADA OTOT JANTUNG DAN OTOT SKELET, MELAINKAN TERSEBAR • KAVEOLA: LEKUKAN PLASMALEMMA SETARA DENGAN TTUBULES
MIOFILAMEN OTOT POLOS TIDAK TERSUSUN SEPERTI PADA OTOT SERAN LINTANG CAVEOLA RELAKSASI KONTRAKSI
PERSARAFAN OTOT • OTOT SKELET • MOTORIK • MOTOR ENDPLATE • SENSORIK • MUSCLE SPINDLE • OTOT JANTUNG • MELALUI SISTEM KONDUKSI (DIBICARAKAN PADA HISTOLOGI KHUSUS) • OTOT POLOS • TIPE MULTI-UNIT: SETIAP SEL MENDAPATKAN AKHIRAN SARAF • TIPE VISERAL: SEBERKAS SEL OTOT MENDAPAT SATU UJUNG SARAF, DITERUSKAN MELALUI GAPJUNCTION
HISTOGENESIS DAN REGENERASI OTOT • HISTOGENESIS • BERASAL DARI MESODERM YANG BERDIFERENSIASI MENJADI MIOBLAS SEBAGAI SEL INDUKNYA • REGENERASI • OTOT SKELET: MASIH MUNGKIN DARI MIOBLAS • OTOT POLOS: SEL OTOT POLOS MITOSIS • OTOT JANTUNG: SANGAT SULIT, KALAU ADA KERUSAKAN OTOT JANTUNG BIASANYA DIGANTI OLEH JARINGAN PENGIKAT