440 likes | 990 Views
Genetika Mendel (Lanjutan). Hukum Pemisahan bebas (Law of Independent Assortment). Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya , sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas .
E N D
Hukum Pemisahan bebas (Law of Independent Assortment) Segregasisuatupasangan gen tidakbergantungkepadasegregasipasangan gen lainnya, sehinggadidalamgamet-gamet yang terbentukakanterjadipemilihankombinasi gen-gen secarabebas. Teoriinidapatdijelaskandenganmenggunakanpersilanganindividu yang berbedaduasifatnya (dihybrid crosses)
HUKUM MENDEL II (Hukum Pemisahan & Pengelompokan Gen Secara Bebas): “Pada pembentukan gamet, alel dari pasangan-2 gen akan memisah (bersegregasi) scr. bebas dan mengelompok secara bebas pula”. (GENOTIPE) GAMET-2:
Sifat Bulat dominan thd Kerut Sifat Kuning dominan thd Hijau Contoh: • Persil. P. sativum berbiji Bulat-kuning x kerut-hijau (BBKK) (bbkk) Bgmn keturun F1 & F2? KOTAK PUNNAT F2: P (Tetua) : BBKK x bbkk Gamet : (BK); (bk) F1 : BbKk F2 : BbKk x BbKk (Selfing F1) Rasio Genotipe F2 = ..BBKK: .. BBKk: ..BbKK:..BbKk:..bbKk:.. bbkk Rasio Fenotipe F2 = ..bulat-kuning:..bulat-hijau:..kerut-kuning: ..kerut-hijau
PREDIKSI HASIL PERSILANGAN BERDASAR METODE PROBABILITAS (TEORI KEMUNGKINAN)
PROBABILTAS PERISTIWA SALING ASING • PERISTIWA SALING ASING: dua peristiwa atau lebih yang tidak mungkin terjadi bersama. Contoh: • Seorang bayi berkelamin satu, laki-2 atau perempuan. • Laki-2 & perempuan tdk mungkin terjadi ber-sama2 pada satu bayi. • Prob. terjadinya dua peristiwa (A & B) yg saling asing: hasil penjumlahan probabilitas masing-2 peristiwa tsb. P(A+B), dibaca Prob. A atau B = P(A) + P(B) Contoh: • Prob. bayi yg akan lahir berkelamin laki-2 (L) atau perempuan (P): P(L+P) = P(L) + P(P) = ½ + ½ = 1
a. PENGGUNAAN MTD. PROBABILITAS pada MONOHIBRID Contoh: Persil. P. sativum biji bulat (BB) X biji Kerut (bb) • Bagaimanakah • Nisbah Genotipe F2? • Nisbah Fenotipe F2? Genotipe F2: ¼ BB; ½ Bb; ¼ bb Fenotipe F2: ¾ Bulat; ¼ Kerut
b. PENGGUNAAN MTD. PROBABILITAS pada DIHIBRID P: BBKK x bbkk F1: BbKk F2: BbKk x BbKk • Contoh: • Persil. P. sativum berbiji Bulat-kuning x kerut-hijau • (BBKK) (bbkk) • Bagaimana Keturunan F2 Nisbah Genotipe & Fenotipe F2 dpt diprediksi dg Probabilitas
Contoh:Berapa banyak gamet dihasilkan dari susunan alel berikut? 1. RrYy 2. AaBbCCDd 3. MmNnOoPPQQRr Ingat:2n (n = jumlah heterozigot)
Answer: 1.RrYy: 2n = 22 = 4 gamet RY Ry rY ry 2.AaBbCCDd: 2n = 23 = 8 gamet ABCD ABCd AbCD AbCd aBCD aBCd abCD abCD 3.MmNnOoPPQQRr: 2n = 24 = 16 gamet
Test Cross bC b__ bc Kawin antara individu yang tak tentu genotipnya dengan homozigot recessiv. Example:bbC_ x bbcc (pada manusia) BB = brown eyes (mata coklat) Bb = brown eyes (mata coklat) bb = blue eyes (mata biru) CC = curly hair (rambut keriting) Cc = curly hair (rambut keriting) cc = straight hair (rambut lurus)
Test Cross bC b___ C bC b___ c bc bbCc bbCc atau bc bbCc bbcc Possible results:
Silang balik (back cross) dan silang uji (test cross) Silang balik ialah persilangan suatu individu dengan salah satu tetuanya. Contoh : individu Aa hasil persilangan antara AA dan aa dapat disilangbalikkan, baik dengan AA maupun aa.
Summary of Mendel’s laws LAW PARENT CROSS OFFSPRING DOMINANCE TT x tttall x short 100% Tt tall SEGREGATION Tt x Tttall x tall 75% tall 25% short INDEPENDENT ASSORTMENT RrGg x RrGground & green x round & green 9/16 round seeds & green pods 3/16 round seeds & yellow pods 3/16 wrinkled seeds & green pods 1/16 wrinkled seeds & yellow pods
Incomplete Dominance r r R R Hibrida F1 tampilan Penotipenya antara kedua penotipe tetua. Contoh:snapdragons (flower) red (RR)x white (rr) RR = red flower rr = white flower
Incomplete Dominance r Hasil pada generasi Rr Rr R R Rr Rr Semua Rr = pink (heterozigot pink) r
Codominance Dua allel terlihat pada individu heterozygot. Example: golongan darah 1. type A = IAIA or IAi 2. type B = IBIB or IBi 3. type AB = IAIB 4. type O = ii
Codominance Problem IA i IAIB IBi IB 1/2 = IAIB 1/2 = IBi IB IAIB IBi Example: Pria homozigot Type B (IBIB) x Wanita heterozigot Type A (IAi)
Another Codominance Problem IA IB IAi IBi i 1/2 = IAi 1/2 = IBi i IAi IBi • Example: pria Type O (ii) x wanita type AB (IAIB)
Codominance Question:Jika anak lelaki darahnya type O dan adik wanitanya type AB, apa kemungkinan genotip dan penotip orang tua mereka? boy - type O (ii) X girl - type AB (IAIB)
Codominance IA i IAIB IB i ii Jawab: Parents: genotypes = IAi and IBi phenotypes = A and B
Interaksi beberapa gen (Atavisme) bentuk pial / jengger pada ayam Ada 4 macam bentuk pial : R – P – = walnut / sumpel dominan RRpp = rose / gerigi rrPP = pea / biji Rrpp = bilah / single resesif
POLIMERI ( 15 : 1 (9+3+3) : 1 ) Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGEN misalnya : warna kulit pada manusia Warna bunga suatu tanaman
M = gen untuk warna bunga merah m = gen tidak terbentuk warna P1 M1M1M2M2 X m1m1m2m2 (merah ) ( putih ) Gamet M1M2 m1m2 F1 M1m1M2m2 (merah) P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2 ( merah ) (merah) Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 F2 M1 – M2 – = 9 merah M1 – mm = 3 merah m1m1M2 – = 3 merah M1m1m2m2= 1 putih
KRIPTOMERI 9:3:4 Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru tampak jika bersama-sama dengan gen dominan yang lain A = ada bahan pigmen antosianin a = tidak ada antosianin B = reaksi plasma bersifat basa b = reaksi plsma bersifat asam P1 AAbb X aaBB (merah) (putih) Gamet Ab aB AaBb (ungu)
P2 AaBb X AaBb Gamet AB, Ab, aB, ab F2 A – B – = 9 …. A – bb = 3 …. aaB – = 3 …. aabb = 1 ….
EPISTASIS &HIPOSTASIS( 12 : 3 : 1 ) Interaksi gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealela Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya epistasis Gen dominan yang tertutup hipostatis Contoh warna kulit gandum dan warna kulit labu squash
H (hitam) dominan terhadap h (putih) K (kuning) dominan terhadap k (putih) H epiatasis terhadap K P1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning) Gamet Hk hK F1 HhKk (hitam) P2 HhKk (hitam) X HhKk (hitam) Gamet HK, Hk, hK, hk F2 H – K – = 9 hitam H – kk = 3 hitam hhK – = 3 Kuning hhkk = 1 putih
KOMPLEMENTER( 9 : 7 ) Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi Apabila salah satu gen tidak ada maka pemunculan suatu karakter akan terhalang Contoh ada 2 gen yang berinteraksi dalam menumbuhkan pigmen
C = menyebabkan timbul pigmen c = tidak menimbulkan pigmen P = menumbuhkan enzim pengaktif pigmen p = tidak menumbuhkan pigmen P1 CCpp (putih) X ccPP (putih) Gamet Cp cP F1 CcPp (ungu) P2 CcPp (ungu) X CcPp (ungu) Gamet CP, Cp, cP, cp F2 C – P – = 9 …. C – pp = 3 …. ccP – = 3 …. Ccpp = 1 ….