410 likes | 1.12k Views
MATERI KELAS ALKITAB MALAM GPIB JEMAAT IMMANUEL, BEKASI KITAB ESTER. 30 NOVEMBER 2009. Kitab Ester merupakan legenda sekular , tanpa referensi kerohanian dengan setting di Susa, ibukota Persia . Kemungkinan besar kitab ini ditulis di Persia pula, kemungkinan besar setelah abad ke 5 SM.
E N D
MATERI KELAS ALKITAB MALAM GPIB JEMAAT IMMANUEL, BEKASIKITAB ESTER.30 NOVEMBER 2009.
Kitab Ester merupakan legenda sekular, tanpa referensi kerohanian dengan setting di Susa, ibukotaPersia. Kemungkinan besar kitab ini ditulis di Persia pula, kemungkinan besar setelah abad ke 5 SM. • Ester, seorang perempuan Yahudi, terpilih oleh raja Ahasyweros untuk menjadi permaisurinya yang baru. Raja baru saja memecat istrinya, Wasti, karena dianggap telah berani membantah perintahnya serta mempermalukannya di hadapan tamu-tamunya. • Setelah Ester menjadi ratu, muncullah masalah ketika Haman, seorang pejabat tinggi yang baru saja dinaikkan pangkatnya membuat ulah. Haman mengeluarkan perintah agar semua orang berlutut dan sujud kepadanya setiap kali ia lewat. Perintah ini memberatkan orang Yahudi yang karena agamanya hanya bersedia sujud kepada Tuhan. Salah seorang Yahudi yang terkenal berani berbuat demikian adalah Mordekhai, saudara Ester.
Haman sangatmurkamenyaksikanpembangkanganini. Iamenyusunmuslihatuntukmemusnahkan orang Yahudi. Namunberkatpertolongan Ester, bangsaYahudiberhasilselamatdarirancanganitu. BahkanakhirnyajustruHamanlah yang menemukanajalnya di tianggantungan. • Cerita yang didapatkandalamkitabinidihubungkandenganpestabesarYahudiPurim.
Semua orang Yahudi di seluruh kerajaan Persia merayakan keselamatan yang ajaib itu. Sampai sekarang orang Yahudi masih merayakan peristiwa ini tiap tahun pada Hari Raya Purim. Purim jatuh sekitar satu bulan sebelum Paskah. Tiap kali orang Yahudi disiksa dan dianiaya, kisah Ester ini memberi orang Yahudi harapan bahwa Tuhan akan menyelamatkan mereka lagi.
Penulisdantanggal • Tidakdiketahuisiapa yang menulisKitab Ester ini. PenulisnyabarangkaliseorangYahudi yang tinggal di kerajaan Persia, karenajelassipenulisitutahuadatdankebiasaan Persia; dantidakdisebutsamasekalitentangtanahYudeaataukotaYerusalem. Paling cepatkitabiniditulissekitartahun 460 SM, tidak lama sesudahperistiwa-peristiwainiterjadi.
Berpestaadalahsebagiankehidupansosial yang pentinguntuk raja-raja Persia. Raja seringmembuatperjamuanataupestamakanbesaruntukpejabatnyadankadang-kadangjugauntukmasyarakatumum. Kalaubanyak orang diundang, pestaitudiadakan di luar di tamanhalaman yang dihiasikhususuntukpestaitu. DalamKitab Ester ada 10 pesta yang disebut. Peristiwautamadalamkitabini, yaituRatuWastimenolakperintah raja (Ester 1:12) danpermohonan Ester kepada raja untukmenyelamatkan orang Yahudi (Ester 7:2-4), keduanyaterjadipadawaktupesta.
BAGAIMANA KITA MEMAHAMI PESTA ? • LIHATLAH NATS ALKITAB DI LOGO GPIB, APA YANG DAPAT DIPAHAMI DISANA ? • PESTA – SUKACITA ADALAH 2 SISI MATA UANG , BAGAIMAN KITA MEMAHAMINYA DALAM KONTEKS ADVENT SAAT INI ?
Kitab Ester adalah satu-satunya kitab yang tidak menyebutkan nama Allah. Pada awalnya sulit melihat rangkaian dari setiap peristiwa yang terjadi. Akan tetapi, setiap kisah dijalin Allah di dalam pemeliharaan-Nya yang tidak terlihat bagi umat-Nya. Allah melindungi umat-Nya dari kebencian Haman, yang merancang kehancuran mereka. Tidak tercatat adanya mukjizat di dalam kitab ini, tetapi tangan Allah berada di balik setiap peristiwa. Doa juga tidak disebutkan, tetapi kitab ini memuat jawaban doa yang dinaikkan oleh bangsa Yahudi dengan segala kesungguhan.
Judul kitab Nama “Ester” kemungkinan besar berasal dari kata Persia “stara”, yang berarti “bintang”.4 Nama Yahudinya adalah hadassa. Pemberian judul kitab “Ester” didasarkan pada posisi Ester sebagai tokoh sentral dalam cerita. Dialah yang mempertaruhkan nyawa untuk menghadap Raja Ahasyweros5 (5:1-8) demi menyelamatkan bangsa Yahudi dari tangan Haman (2:19- 3:15). • ESTER.
Tujuan penulisan • Para teolog mengusulkan dua kemungkinan tujuan. Sebagian menduga bahwa Kitab Ester • ditulis untuk memberikan penjelasan tentang asal-usul Hari Raya Purim (9:18-10:3).12 Istilah • “Purim” berasal dari bahasa Akkadian pur yang berarti “undi”. Kata ini muncul di 3:7. • Penjelasan historis ini jelas sangat diperlukan karena Hari Raya Purim yang dirayakan oleh • bangsa Yahudi tidak berasal dari kitab Musa. Bangsa Yahudi pasti ingin mengetahui • bagaimana permulaan hari raya ini.
Tujuan lain yang diusulkanadalahmenunjukkanprovidensia Allah atasumat-Nya, sekalipunmerekaberada di pembuangan.13 Berdasarkanrujukanhistoris yang diberikandalamkitabini • (1:1; 2:16; 3:7), makakitabisamenyimpulkanbahwatidaksemua orang Yahudiakhirnyamemutuskanuntukpulangketanahperjanjian. SebelumAhasywerosmenjadi raja, bangsa • Yehuda telahkembaliketanahperjanjian di bawahpimpinanZerubabel (Ez 1-3).
Rombongan lain jugamenyusul di bawahpimpinan Ezra danNehemiapadajamansetelah Ahasywerosmati (Ez 7:8; Neh 2:1). Orang-orang Yahudipadajaman Ester adalahmereka yang berada di antaratigakepulanganini. Merekamungkinbelummaupulangataumemangtidakmaupulangketanahperjanjian. Yang jelas, merekaadalah orang-orang yang tetapberada di pembuangan. Bagaimanapun, TUHAN tetapmemeliharamerekasamasepertiIamemelihara orang-orang Yahudi yang pulang.
Intervensi ilahi ini sekilas tampak sebagai kebetulan, namun Alkitab tidak mengenal istilah • kebetulan (bdk. Kel 21:13; 1Raj 22:34//2Taw 18:33). Apakah kebetulan kalau Mordekhai sedang duduk di pintu gerbang istana raja dan akhirnya mengetahui upaya pembunuhan terhadap Ahasyweros (2:19-23)? Apakah suatu kebetulan apabila raja tidak tidur lalu membaca kitab pencatatan sejarah dan di sana ia mendapati jasa Mordekhai yang telah menyelamatkan nyawanya itu (6:1-2)? Semua ini akhirnya membawa Mordekhai sebagai tokoh penting, bukan hanya bagi bangsa Yahudi tetapi juga seluruh Persia (10:2-3).
Struktur kitab • Latar belakang/setting (1:1-9) • Alur konflik pendahuluan /introductory plot conflict (1:10-2:23) • Alur utama konflik/major plot conflict (3:1-5) • Komplikasi konflik utama/complication of central conflict (3:6-15)
Konflik yang meningkat/raising conflict (4:1-5:14) • Titik balik/turning point (6:1-14) • Klimaks/climax (7:1-10) • Resolusi/resolution (8:1-9:32) • Penutup/epilogue (10:1-3)
KITAB AYUB • KitabAyub (איוב, bahasaIbraniStandarIyyov, bahasaIbraniTiberiasʾIyyôḇ; bahasa ArabأيّوبʾAyyūb) adalahsalahsatukitabdalamTanakh) yang jugamerupakanbagiandariPerjanjian Lama. NamaAyubatauYob ("Yobe") berartiPermusuhandalambahasaIbrani.
Kitabiniadalahsalahsatukitab yang paling sulit di dalamAlkitab. BerbagaieksegesisatasKitabAyubmenggambarkanupaya-upayauntukmenerangkankehadirankuasajahatsementara Allah yang baikjugaada. DalambahasaYunani, penjelasaninidikenaldenganistilahteodisi). Ayubmenggambarkanupayauntukmengajarkan agar orang hidupdenganbenar, tetapipadasaat yang samajugamelukiskandengansinisgambarantentanghidup yang benaritu.
Di tengah-tengahkeadaanitu, kitabinimemberikantanggapanterhadapupayauntukmenjelaskankehadirankuasajahat. Para pakarberbedapendapattentangapatujuansebenarnyadaripuisi yang kiniada di tangankitadalambentukKitabAyub. Segelintir orang bahkanmengatakanbahwakitabinimerupakan satire terhadapmereka yang berusahamenjunjung agama dengancara yang puritan.
Ringkasanisi • Ayubadalah orang yang berbudibaik, yang kemudianmengalamimusibahhebat. Iakehilangansemuaanaknyadansegalahartabendanya, laludihinggapipenyakitkulit yang menjijikkan. Dalamtigarangkaianpercakapan yang bersajak, sipenulismenggambarkanbagaimanateman-temanAyub, danAyubsendirimenanggapimalapetakaitu. Pokok yang pentingdalampercakapan-percakapanituialah yang menyinggungcaranyaAllahmemperlakukanmanusia. Padabagianterakhir, Allah sendirimenyatakandiri-NyakepadaAyub.
Teman-teman Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa. Tetapi bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik.
Allah tidakmemberikanjawabanataspertanyaan-pertanyaanAyub, tetapi Allah menanggapikepercayaanAyubdenganmemberinyabanyakcontohmengenaikuasadanhikmat-Nya. Contoh-contohitudilukiskandenganpuisi. Kemudiandenganpenuhrendahhati, Ayubmengakuikebijaksanaandankeagungan Allah, lalumenyesali kata-katanya yang kerasdanpenuhkemarahanitu.
Bagian terakhir dari kisah ini, yang ditulis dengan bahasa biasa, menuturkan bagaimana Ayub dikembalikan kepada keadaannya semula, dengan kekayaan yang jauh melebihi kekayaannya sebelum itu. Allah memarahi teman-teman Ayub karena mereka tidak dapat memahami arti kesengsaraan Ayub. Hanya Ayublah yang sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah lebih besar daripada yang telah diajarkan oleh agama yang tradisional itu.
Pengarang • Ada berbagai-bagaipendapattentangpengarangkitabini. DuatradisiTalmudmengatakanbahwaAyubhidup di masaAbrahamatauYakub. Lewi ben LaḥmamengatakanbahwaAyubhidup di masaMusa, yang menulisKitabAyubitusendiri. Yang lainnyaberpendapatbahwaAyubsendirilah yang menuliskitabini, atauElihu, atauYesaya. Dari bukti-bukti internal, sepertimisalnyakesamaanperasaandanbahasadenganapa yang ditemukandalamKitabMazmurdanAmsal (lihatMazmur 88 dan 89), maraknyagagasantentang "hikmat," dangayasertasifatkomposisinya, didugabahwakitabinitelahditulispadamasa Raja Dauddan Raja Salomo. Namun, sebagian orang menempatkannya di masapembuangan Babel. Tradisi TalmudmemperlakukankisahAyubsebagaisebuahperumpamaan.
Sebaliknya, pengkajiansekulartentangteksnyasecaraumummenyimpulkanbahwa, meskipunciri-cirikunobertahandalamceritaini, sepertimisalnya "dewansorgawi" (Ayub 1:6 dst), danmeskipunkisahAyubdikenalolehYehezkiel, bentukKitabAyub yang sekarangbarudibakukanpadaabad ke-4 SM. KisahAyubtampaknyaberasldarinegeriEdom, yang tetapdipertahankansebagailatarbelakangnya. Potongan-potongandariAyubditemukan di antaraNaskahLautMati, danAyubtetapmenonjoldalamlegendaHaggadah. BandingkandenganPerjanjianAyubdalambahasaYunani di antarakitab-kitabapokrif. Para sarjanasekularpercayabahwabagianpengantardanpenutupdarikitabini, yang merupakankerangkanya, disusununtukmenempatkanpuisisentralnyakedalambentukprosa "kitabrakyat," seperti yang diungkapkanolehparapenyusunJewish Encyclopedia (EnsiklopediaYahudi). Di dalam prolog dan epilog, nama Allah adalah Yahweh, sebuahnama yang bahkandigunakanoleh orang-orang Edom. Para pakarsekularsepakatbahwapuisisentralnyaberasaldarisumber yang lain.
Strukturnaratif • TemautamakitabinipencobaanterhadapAyub, kejadiannya, sifatnya, penanggungannya, danpersoalan yang muncul. Kisahnyaterdiriatas • Sebuahpengantarhistorisdalambentukprosa (ps. 1, 2). • Kontroversidanpemecahannya, dalambentukpuisi (ps. 3 - 42:6).
RatapanAyub yang menyedihkan (ps. 3) mengawalikontroversi yang timbuldalam dialog tigaputaranantaraAyubdenganketigasahabatnya. Putaran yang pertamamengawalikontroversinya (ps. 4-14); yang keduaadalahperkembangankontroversinya (15-21); dan yang ketigaadalahpuncaknya (22-27). Ayubmenempatkan Allah sebagaiterdakwadalamsumpahnyabahwaiatidakbersalah (Ayub 27-31). Hal inidiikutiolehpenyelesaiankontrovesinyamelalui kata-kata ElihudansabdaYahweh, yang diikutiolehpengakuanAyub yang penuhdengankerendahanhati (42:1-6). Ayubmengakuikesalahandankebodohannyasendiri. Sebagian orang menafsirkan kata-kata Elihusebagaiklimaks yang palsukarenaiamengulangiargumen-argumensahabat-sahabatAyub yang dikecamoleh Allah (Ayub 42:7-8). PertobatanAyubkontroversialdandapatmenyiratkanperubahanalurtuntutannyaterhadap Allah danbukansebuahpengakuan moral tentangdosanya.
Bagian yang ketigaadalahkesimpulanhistoris, yang disusundalambentukprosa (42:7-15). • Didugabahwapengantardanbagian-bagianpenutupdarikitabinidisusunolehpengarang yang berbedadenganisiutamakitabini. • EksegesisKitabAyub Eksegesisumumnyaberkaitandenganpertanyaan, "Apakahkemalahanganselalumerupakanhukumanilahiatassuatukesalahan?" KetigasahabatAyubberpendapatdemikian, sambilmenyatakanbahwakemalangan-kemalanganAyubadalahbuktibahwaiapernahmelakukansuatudosatertentudankarenaitulahiadijatuhihukuman. Sahabat-sahabatnyajugamengajukanposisi yang serupa, bahwanasibbaikselalumerupakanganjaranilahiatasperbuatan yang positif, danbahwabilaAyubmaumembuangapa yang dianggapsebagaidosa-dosanya, denagnsegeraiaakankembalibernasibbaik.
Sebagaijawabannya, Ayubmenegaskanbahwadirinyaadalah orang yang benar, danbahwakarenaitukemalangannyabukanlahhukumanatasapapunjuga. Hal inimembangkitkankemungkinanbahwa Allah bertindaksewenang-wenang. KarenaitulahistriAyubmendesaknya agar iamengutuki Allah, danmati. Sebaliknya, Ayubmenjawabdengantenang: "TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilahnama TUHAN!" Puncakdarikitabiniterjadiketika Allah menjawabAyub, bukandenganpnejelasanuntukpenderitaanAyubmelainkandenganpertanyaan: Di manakahAyubberadaketika Allah menciptakandunia? (Ayub 38:4)
Jawaban Allah sendiridapatditafsirkandalamberbagaicara. Sebagian orang memandangnyasebagaiupayauntukmembuatAyubrendahhati. NamunAyubdihiburkanolehpenampakan Allah, dankenyataanbahwaia 'telahmemandang Allah danhidup' (Ayub 42:5), menunjukkanbahwasipengarangkitabinilebihpedulitentangapakah Allah hadiratautidakhadir di dalamkehidupanmanusia, daripadapersoalantentangapakah Allah ituadilatautidak. Ayub ps. 28 menolakusaha-usahauntukmenyelamihikmatilahi.
Penempatanceritaini di dalamkerangkanya (prolog dan epilog) semakinmemperumitkitabini: dalambagianpengantarnya Allah, dalamsebuahpercakapandenganIblis, mengizinkanIblismenimpakanpenderitaankepadadankeluarganya. Kesimpulan yang ditambahkanmenggambarkanbahwa Allah memulihkankekayaanAyub, memberikankepadanyaanak-anak yang baru, dankemungkinan pula memulihkankesehatannya, meskipunhalinitidakdisiratkanataudinyatakandenganeksplisit. Hal inimenunjukkanbahwaiman orang yang benarmemangdiberikanganjaran yang positif.
Iblis di dalam Kitab Ayub • Nama Iblis muncul dalam prolog berbentuk prosa dari Kitab Ayub, dengan konotasinya yang lazim "lawan," sebagai makhluk yang terpisah. Ia digambarkan sebagai salah satu makhluk sorgawi atau "anak-anak Allah" di hadapan TUHAN. Ia menjawab pertanyaan TUHAN tentang apa yang baru asja dilakukannya, dengan kata-kata: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." (Ayub 1:7). Baik pertanyaan maupun jawabannya, serta dialog yang mncul kemudian, menggambarkan Iblis sebagai anggota dari dewan ilahi yang mengawasi aktivitas manusia, namun dengan maksud jahat yaitu mencari dosa-dosa manusia dan muncul sebagai penuduh mereka. Karena itu, ia berfungsi sebagai jaksa penuduh sorgawi, yang hanya melihat kejahatan. Ia bertahan dalam pandangannya yang jahat tentang Ayub bahkan setelah laki-laki dari tanah Uz itu telah berhasil lulus dengan gemilang dalam ujiannya yang peratma dengan menyerah kepada kehendak Allah.
KarenaituIblismenuntutujianberikutnya, berupapenderitaanfisik (Ayub 2:3-5). Iblismenantang Allah denganmengatakanbahwaimanAyubhanyalahdibangunberdasarkankekayaanmateri yang telahdiberikankepadanya, danbahwaimannyaakanlenyakbegitusemuakekayaannyadiambildaripadanya, dan Allah menerimatantanganini. • Tetapiingatlahbahwakeseluruhanceritatentang "sang lawan" inimunculdalamkisahkerangkanyasaja (sangatsingkat), dantidakpernahdisebut-sebut di dalampuisisentralnyasamasekali (yang sangatpanjang).
BAGAIMANA KITA MEMAHAMI PERGUMULAN DENGAN PERSPEKTIF KISAH AYUB ? • APAKAH SIKAP YESUS TERHADAP PERGUMULAN YANG DIHADAPI MANUSIA ?