1 / 41

Trihastuti Agustinah.

Trihastuti Agustinah. Vektor pada R n. Definisi Ruang- n Himpunan seluruh tupel- n dari bilangan real Notasi: R n n = 2  pasangan terurut; n = 3  triple terurut n = 1  satu bilangan real (notasi: R 1 atau R ) 2 interpretasi geometris tripel terurut ( a 1 , a 2 , a 3 ):

waneta
Download Presentation

Trihastuti Agustinah.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Trihastuti Agustinah.

  2. Vektor pada Rn • Definisi Ruang-n • Himpunan seluruh tupel-n dari bilangan real • Notasi: Rn • n = 2  pasangan terurut; • n = 3 triple terurut • n = 1  satu bilangan real (notasi: R1 atau R) • 2 interpretasi geometris tripel terurut (a1,a2,a3): • Titik: a1,a2,a3 sebagai koordinat • Vektor: a1,a2,a3 sebagai komponen vektor

  3. Interpretasi tripel terurut

  4. Operasi standar • Dua vektor u=(u1, u2,···, un) dan v=(v1, v2,···, vn) pada Rn • Sama u=v; u1= v1, u2= v2, ···, un= vn • Jumlah: u+v = (u1+v1, u2+v2, ···, un+vn) • Perkalian skalar: ku=(ku1, ku2,···, kun) • Vektor nol • Notasi: 0 • 0 = (0,0, ···,0)

  5. Sifat-sifat aritmatika • Jika u=(u1, u2,···, un), v=(v1, v2,···, vn) pada Rn • Negatif: -u = (-u1, -u2,···, -un) • Selisih: v- u = v + (- u) atau v- u = (v1-u1, v2-u2, ···, vn-un) • Teorema: (k,l: skalar) • v+ u = u +v k(lu) = (kl) u • u + (v+w) = (u +v) + w  k(u +v) = ku + kv • u + 0 = 0+ u = u (k+l) u = ku+lu • u +(- u)= 0u - u = 0 1u = u

  6. Ruang n-Euclidean • Misal u=(u1, u2,···, un), v=(v1, v2,···, vn), w=(w1, w2,···, wn) adalah vektor pada Rn dan k skalar • Hasilkali-dalam (inner-product) Euclidean: u·v = (u1v1 + u2v2 + ··· + unvn) • 4 sifat penting inner product • u·v = v·u • (u+v)·w = uw + vw • (ku)·v = k(u·v) • v·v ≥ 0, v·v = 0 jika dan hanya jika (iff) v = 0

  7. Contoh 1 • Dapatkan hasilkali-dalam Euclidean dari vektor: u = (-1, 3, 5, 7) dan v = (5, -4, 7, 0) u·v = (-1)(5) + (3)(-4) + (5)(7) + (7)(0) = 18 • Cara penghitungan hasilkali-dalam sama dengan perkalian aritmatika biasa (3u+2v)·(4u+v) = (3u)·(4u+v) + (2v)·(4u+v) = (3u)·(4u) + (3u)·v + (2v)·(4u) + (2v)·v = 12(u·u) + 11(u·v) + 2(v·v)

  8. Norm dan jarak • Definisi norm atau panjang Euclidean untuk vektor u=(u1, u2,···, un): • Definisi jarak (distance) antara titik u=(u1, u2,···, un) dan v=(v1, v2,···, vn):

  9. Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz • Vektor u=(u1, u2,···, un), v=(v1, v2,···, vn) pada Rn • Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz: atau

  10. ku u + v v u u Sifat-sifat norm dan jarak • Jika u dan v adalah vektor dan k skalar • ||u|| ≥ 0 • ||u|| = 0 iff u =0 • ||ku|| = |k| ||u||  perkalian vektor dgn skalar mengalikan panjang dr vektor sebesar k • ||u +v|| ≤ ||u||+||v||  jumlah dua sisi segitiga lebih kecil atau sama dengan sisi ketiga dr segitiga tersebut

  11. u + v v u Vektor ortogonal • Dua vektor u dan v adalah ortogonal iff u·v=0 • Vektor u, v dan u+v membentuk sisi-sisi segitiga • Teorema Phytagoras • ||u+v||2=||u||2+||v||2

  12. Ruang Vektor Real • Definisi ruang vektor V: • himpunan objek di mana dua operasi berikut didefinisikan pada V • jumlah dari pasangan objek dalam V • perkalian objek dengan skalar • Jika aksioma –aksioma untuk ruang vektor terpenuhi oleh seluruh objek u,v,w dalam V dan skalar k dan l, maka • V disebut ruang vektor • objek dalam V disebut vektor.

  13. Aksioma-aksioma • Jika u dan v adalah objek dalam V, maka u + v juga objek dalam V • u + v = v + u • u +(v +w) = (u+ v) + w • Objek 0 dalam V disebut vektor nol untuk V • 0+u=u+ 0=u untuk semua u dalam V • Untuk tiap u dalam V, objek –u dalam V disebut negatif dari u • u + (- u) = (- u) + u = 0 • Jika k adalah skalar sebarang dan u adalah objek dalam V, maka ku juga dalam V • k(u +v) = ku + kv • k(lu) = (kl) u • 1u = u

  14. Bukti • Misal

  15. Subspace (subruang) • Definisi: • Subset W dari ruang vektor V disebut subspace dari V jika W merupakan ruang vektor yang dibentuk dari operasi penjumlahan dan perkalian dalam V • Bila W adalah himpunan yang terdiri dari satu vektor atau lebih dari ruang vektor V, maka W subspace dari V iff • Jika u dan v vektor dalam W, maka u+v juga dalam W • Jika k sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor dalam W, maka ku juga dalam W

  16. W u + v v u W ku u u + v v ku u W Contoh1: subruang • Garis melalui origin adalah subruang • Vektor u+v dan ku terletak pada bidang yang sama dengan u dan vW adalah subruang dari R3

  17. Subruang dari R2 {0} Garis melalui origin R2 Subruang dari R3 {0} Garis melalui origin Bidang melalui origin R3 Subruang dari R2 dan R3 • Tiap ruang vektor tak-nol V minimal terdiri dari 2 subruang: • Subruang V • Vektor nol dalam V subruang nol (zero subspace)

  18. Untuk r = 1: w = k1v1 Kombinasi linear vektor tunggal v1 Kombinasi linear dari vektor • Vektor w adalah kombinasi linear dari v1, v2,, vr dan k1,k2, , kr jika • Vektor v=(a,b,c): kombinasi linear dari vektor basis standar

  19. w kombinasi linear dari u dan v bila w = k1u + k2v (9,2,7) = k1(1,2,-1) + k2(6,4,2) (9,2,7) = k1+6k2, 2k1+4k2, -k1+2k2 k1 + 6k2 = 9; 2k1 + 4k2 = 2; -k1 + 2k2 = 7 → k1=-3; k2=2 Maka w = -3u + 2v Contoh 2 • Vektoru = (1,2,-1) danv = (6,4,2) • Tunjukkanbahwa • w=(9,2,7): kombinasi linear dariudanv • w´=(4,-1,8): bukankombinasi linear

  20. Rentangan (spanning) • Jika v1, v2,, vr adalah vektor dalam ruang vektor V, maka • Himpunan W dari seluruh kombinasi linear v1, v2,, vr adalah subruang V • W adalah subruang terkecil dalam V yang berisi v1,v2,, vr • Jika S = {v1, v2,, vr} adalah himpunan vektor dalam ruang vektor V, maka • Subruang W dari seluruh kombinasi linear v1, v2,, vr disebut ruang yang direntang oleh vektor tersebut • W= span (S) atau W= span {v1, v2,, vr}

  21. span{v1, v2} z span{v} z k1v1+ k2v2 k2v2 kv v2 v k1v1 v1 y y x x • Jika v1dan v2 adalah vektor di R3 dengan titik awal pada origin • Span{v1, v2} yang berisi seluruh kombinasi linear k1v1 + k2v2: bidang melalui origin yang ditentukan oleh v1 dan v2 • Jika v merupakan vektor di R2 atau R3 • Span{v} yang berupa seluruh perkalian kv: garis yang ditentukan oleh v

  22. Tentukanvektorsemub=(b1,b2,b3) sebagaikombinasi linear b = k1v1+ k2v2 + k3v3 (b1,b2,b3) = k1(1,1,2) + k2(1,0,1)+k3(2,1,3) k1 + k2 + 2k3 = b1 k1 + k3 = b2 2k1 + k2 + 3k3 = b3 Sistem linear konsisteniffmatrikskoefisienAdapatdiinverskan det(A)=0 → Atidakdapatdiinverskan v1, v2danv3tidakdapatmerentangpadaR3 Contoh 3 • Tunjukkan bahwa v1 = (1,1,2), v2 = (1,0,1), v3 = (2,1,3) merentang ruang vektor pada R3

  23. Kebebasan linear • Himpunan vektor S = {v1, v2, , vr} • Persamaan vektor • k1v1+ k2v2 +  +krvr = 0 • Jika hanya ada satu solusi • k1= 0, k2 = 0, ,kr = 0 • S adalah himpunan bebas linier (linearly independent) • Jika ada solusi yang lain • S disebut himpunan takbebas linear

  24. Persamaan vektor dalam komponen k1v1+ k2v2 + k3v3 = 0 k1(1, -2,3) + k2(5,6, -1)+k3(3,2,1)=(0,0,0) (k1+5k2+3k3, –2k1+6k2+2k3, 3k1– k2 +k3)= (0,0,0) Persamaan untuk tiap komponen k1 + 5k2 + 3k3 = 0 – 2k1 + 6k2 + 2k3 = 0 3k1 – k2 + k3 = 0 Contoh 4 • Tunjukkan bahwa v1 = (1, -2,3), v2 = (5,6,-1), v3 = (3,2,1) membentuk himpunan bebas linear atau tak bebas linear

  25. Solusi sistem k1= t/2;k2 = -t/2;k3 = t Solusi nontrivial v1, v2 dan v3: himpunan takbebas linear Eksistensi solusi nontrivial Determinan matriks koefisien sama dengan nol Matrik tsb tidak dapat diinverskan Contoh 4 (cont.)

  26. z z z z z z v1 v2 v3 v3 v1 v1 v2 v1 v2 v2 v2 y y y y y y v2 v3 v1 v1 x x x x x x (c) bebas linier (b) takbebas linier (a) takbebas linier (c) bebas linier (a) takbebas linier (b) takbebas linier Interpretasi geometri dari kebebasan linear

  27. Basis • Definisi: • Jika V adalah ruang vektor • S = {v1, v2, , vn}: himpunan vektor dalam V • S disebut basis untuk V jika memenuhi kondisi berikut • S adalah bebas linear • S merentang V (S spans V) • Teorema: • Jika S = {v1, v2, , vn}: basis untuk ruang vektor V • Tiap vektor v dalam V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor dalam S dalam satu cara saja

  28. Basis • Bukti: • v = c1v1+ c2v2+ + cnvn • dan • v = k1v1+ k2v2+ + knvn • Kurangkan kedua persamaan • 0 = (c1– k1)v1+ (c2 – k2)v2+ + (cn – kn)vn • Solusi: c1= k1, c2 = k2,  , cn = kn • Kedua ekspresi untuk v adalah sama

  29. Dimensi • Definisi: • Ruang vektor tak nol V disebut dimensi berhingga • Bila V berisi himpunan vektor-vektor berhingga{v1, v2, , vn} yang membentuk sebuah basis • Jika tidak terdapat himpunan vektor tersebut, V disebut dimensi tak berhingga • Teorema: • Jika V adalah ruang vektor dimensi berhingga dan {v1, v2, , vn} merupakan basis • Tiap himpunan yang memiliki vektor > n takbebas linear • Himpunan vektor < n tidak dapat merentang V

  30. Dimensi • Catatan: • Bila S ={v1, v2, , vn} adalah basis untuk V • Seluruh basis untuk V memiliki jumlah vektor yang sama dengan basis S • Basis untuk Rn memiliki n vektor • Basis untuk R3 memiliki 3 vektor • Basis untuk R2 memiliki 2 vektor • Basis untuk R1 memiliki 1 vektor • Jumlah vektor dalam basis = jumlah dari dimensi

  31. Tentukan basis dan dimensi untuk solusi ruang sistem homogen berikut: 2x1 + 2x2 – x3 + x5 = 0 – x1 – x2 + 2x3 – 3x4 + x5 = 0 x1 + x2 – 2x3 – x5 = 0 x3 + x4 + x5 = 0 Contoh 5

  32. Augmented matriks: • Reduksi eselon baris: • Bentuk reduksi dalam persamaan: • x1+ x2+ x5 = 0 • x3+ x5 = 0 • x4 = 0

  33. Solusi: • x1 = –s –t; x2 = s; x3 = –t; x4 =0; x5 = t; • Dalam bentuk vektor:

  34. Vektor yang merentang ruang solusi: • Vektor v1, v2: bebas linear • {v1, v2}: basis • Ruang solusi: dua dimensi

  35. Ruang baris, kolom dan nul • Jika A matriks m×n: • subruang Rn direntang oleh vektor baris disebut ruang baris dari A • subruang Rm direntang oleh vektor kolom disebut ruang kolom dari A • ruang solusi dari sistem homogen dari persamaan Ax = 0 yang merupakan subruang Rn disebut ruang nul dari A • Teorema: • Sistem persamaan linear Ax = b adalah konsisten iff b merupakan ruang kolom dari A

  36. Tunjukkan bahwa b merupakan ruang kolom dari A dan ekspresikan b sebagai kombinasi linear dari vektor kolom matriks A: Contoh 6

  37. Solusi sistem: x1 = 2; x2 = – 1; x3 = 3 Sistem konsisten b merupakan ruang kolom A Ekspresi b sebagai kombinasi linear vektor kolom matriks A Contoh 6 (cont.)

  38. Basis untuk ruang baris, kolom dan nul • Operasi baris elementer tidak mengubah ruang nul dan ruang baris dari matriks • Jika matriks R merupakan matriks hasil reduksi baris: • Vektor baris dengan leading 1 (baris tak nol)  basis untuk ruang baris • Vektor kolom dengan leading 1  basis untuk ruang kolom

  39. Matriks: Contoh 7 • Basis untuk ruang baris: • Basis untuk ruang kolom:

  40. Rank dan nullity • Rank: dimensi dari ruang baris dan ruang kolom • Notasi: rank(A) • Nulitas(nullity): dimensi dari ruang nul • Notasi: nullity(A) • rank(A)=dim(ruang baris A)=dim(ruang kolom AT) • rank(A) + nullity(A) = n • Jumlah var. leading + jumlah var. bebas = n

  41. Nilai maksimum dari rank • Jika A matriks m×n: • rank(A) = jumlah var. leading dalam solusi Ax = 0 • nullity(A) = jumlah parameter dalam solusi Ax = 0 • Vektor baris terletak pada Rn ruang baris berdimensi n • Vektor kolom terletak pada Rm ruang kolom dimensi m • Ruang baris = ruang kolom • mn, rank(A) = nilai terkecil antara m dan n • Nilai maksimum rank: • rank(A)  min(m,n)

More Related