E N D
1. KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAKuntuk mewujudkanINDONESIA LAYAK ANAK LENNY N. ROSALIN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Sosialisasi Kebijakan PP dan PA melalui Bakohumas, Jakarta 21 Februari 2011 1
2. Nelson Mandela
“The Convention of the Rights of the Child is a luminous living document that enshrines the rights of the child without exception to a life of dignity and self-fulfilment”
John W Whitehead
“Children are the living messages we send to a time we will not see”
David Brower
“We don’t inherit the earth, we borrow it from our children 2
3. 3 “Bagaimana suatu bangsa memberikan prioritas kepada pembangunan anak menunjukkan apakah bangsa tersebut adalah
bangsa yang visioner…” PEMBANGUNAN ANAK
4. Argumentasi Menghadapi Masa Depan 4
5. PERIODISASI PERKEMBANGAN ANAK 5
6. 6
7. 7
8. ANAK INDONESIA Jumlah anak = 1/3 jumlah penduduk
Harus berkualitas
Agar tidak menjadi beban pembangunan
TERDAPAT 31 HAK ANAK
Amanat UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak
8
9. 9
10. 10
11. MASALAH ANAK Pendidikan: pra sekolah, SD-SLTA, di lingkungan keluarga, di masyarakat, di panti, di lapas, dll
Kesehatan dan gizi: kematian bayi dan balita, gizi kurang dan buruk, penyakit, dll
Anak berhadapan dengan hukum: apakah di lapas terpenuhi hak-haknya (pendidikan, kesehatan, dll)
Kekerasan terhadap anak: KDRT, bullying (di sekolah, peer group)
Masalah sosial anak: anak jalanan, pekerja anak, eksploitasi (seksual dan ekonomi), dll
Belum semua anak memiliki akta kelahiran
Banyak informasi yang tidak layak dikonsumsi anak (cetak, elektronik – on-line game), dll
Anak berkebutuhan khusus (genius, terbelakang): apakah sudah terpenuhi hak-haknya (pendidikan, kesehatan, fasum), dll
Penanaman nilai-nilai luhur mulai pudar: national character building
Partisipasi anak masih rendah: terbatasnya wadah anak untuk menyampaikan pendapat (Forum Anak), pemanfaatan waktu luang, kegiatan seni budaya (sanggar), dll
Infrastruktur : rute aman ke sekolah, taman kota, TPA di perkantoran, ruang menyusui di perkantoran dan mal, sekolah/RS ramah anak, lapas anak, sekolah untuk ABK, dll
Payung kebijakan anak (terutama di daerah), lembaga (di daerah) yang menangani/mengkoordinasikan pembangunan anak, anggaran untuk anak, dll 11
12. Untuk mengatasi masalah anak ? harus terjadi perubahan Paradigma Pembangunan Anak 12
13. KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK 13
14. KLA adalah
sistem pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk pemenuhan hak-hak anak. 1. APA yang dimaksud KLA? 14
15.
Tujuan KLA
Untuk membangun inisiatif pemerintahan kabupaten/kota yang mengarah pada upaya transformasi Konvensi Hak-hak Anak (Convention on the Rights of the Child) dari kerangka hukum ke dalam definisi, strategi, dan intervensi pembangunan, dalam bentuk: kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, dalam upaya pemenuhan hak-hak anak, pada suatu dimensi wilayah kabupaten/kota. 15
16. 16 non diskriminasi
kepentingan yang terbaik untuk anak
hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan
penghargaan terhadap pendapat anak
17. 17 PENGARUSUTAMAAN HAK ANAK
(= PUHA), pengintegrasian hak-hak anak ke dalam
setiap proses penyusunan:
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
setiap tahapan pembangunan: perencanaan dan penganggaran; pelaksanaan; pemantauan; dan evaluasi
di setiap tingkatan wilayah:
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
18. RUANG LINGKUP KLA
meliputi seluruh bidang pembangunan
Tumbuh Kembang Anak
Perlindungan Anak
Diimplementasikan di kabupaten/kota
PEMENUHAN HAK-HAK ANAK 18
19. LANDASAN HUKUM
Internasional
World Fit For Children
Konvensi Hak-hak Anak
Millennium Development Goals (MDGs)
dll
Nasional
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28b dan 28c
UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak
UU 17/2007 ttg RPJPN 2005-2025
Inpres 01/2010 ttg Program Prioritas Pembangunan Nasional
Peraturan Presiden 5/2010 ttg RPJMN 2010-2014
Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015
Peraturan Menneg PP 2 /2009 ttg Kebijakan KLA
dll 19
20. 2. MENGAPA dikembangkan KLA? Anak 1/3 dari total penduduk.
Anak merupakan investasi SDM:
? harus tumbuh dan berkembang secara optimal dan terlindungi.
Pembangunan selama ini masih parsial dan segmentatif, belum peduli/ramah anak:
? ke depan: harus holistik, integratif dan berkelanjutan.
dll 20
21. 3. BAGAIMANA KLA dapat diwujudkan? Dimulai dari tingkatan paling bawah, atau dapat juga melalui fasilitasi dan dorongan dari pusat
Dari individu
Dari keluarga
Dari RT/RW
Dari desa/kelurahan
Dari kecamatan
Inisiatif kab/kota ybs
? terealisasi di kab/kota
Pemerintah nasional/pusat melakukan “sample” di beberapa prov atau di seluruh prov
Prov melakukan “sample” di beberapa kab/kota atau di seluruh kab/kota
Inisiatif kab/kota ybs
? terealisasi di kab/kota 21
22. 4. KAPAN KLA dikembangkan? 2006: rancangan kebijakan KLA diinisiasi oleh KPP
2006: model KLA di 5 kab/kota
2007: perluasan model KLA di 10 kab/kota
dst...
2009: Kebijakan KLA (Peraturan Meneg PP No. 2/2009)
2010: KLA di 20 kab/kota (target)
- Pedoman Pengembangan KLA Tingkat Provinsi (Peraturan Meneg PP&PA No. 13/2010) – UKP4
- Petunjuk Teknis KLA di Desa/Kelurahan (Peraturan Meneg PP&PA No. 14/2010) – UKP4
2014: KLA di 100 kab/kota (target) 22
23. 5. SIAPA yang berperan mewujudkan KLA? Lembaga Legislatif: nasional dan daerah
Lembaga Yudikatif: nasional dan daerah
Pemerintah
- pusat/nasional
- provinsi
- kabupaten/kota ? batas terendah desentralisasi
- kecamatan
- desa/kelurahan
Dunia usaha
Akademisi
Masyarakat
- individu: anak dan orang dewasa
- keluarga 23
24. 6. BAGAIMANA mengembangkan KLA? Top-down
Nasional/pusat ?provinsi?kab/kota
Bottom-up
Gerakan masyarakat ? Individu&keluarga ?RT/RW ? desa/kelurahan ? kecamatan ?kab/kota
Kombinasi bottom-up dan top-down
24
25. Langkah Pengembangan KLA 25
26. TAHAPAN PENGEMBANGAN “KLA” 26
27. 27
28. 28 PERKEMBANGAN “KLA”
29. Menuju…KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK 29
30. 30 Menuju… KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
PEMANTAUAN: pelaksanaan RAD dipantau secara berkala
EVALUASI: pelaksanaan RAD dievaluasi setiap akhir tahun; oleh pihak independen
PELAPORAN: hasil pelaksanaan RAD dilaporkan ke pimpinan (dari GT? Walikota/Bupati ? Gubernur ? Menteri PP dan PA dan Mendagri) ?koordinator: Badan/ Kantor/Unit PP dan PA
31. 31 Menuju… KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK II. ASPEK TAHAPAN PENGEMBANGAN
Diawali dan dilandasi oleh KOMITMEN pimpinan daerah (Gubernur, Bupati, Walikota, Lembaga Legislatif, Dunia Usaha, Masyarakat ? SEMUA)
Bentuk GUGUS TUGAS: bisa memanfaatkan Tim/Pokja yang sudah ada; tahap awal: libatkan seluruh SKPD terkait (untuk pembagian tugas ? siapa mengerjakan apa); tahap berikutnya: libatkan Forum Anak (perwakilan anak), lembaga masyarakat, toga, toma, dunia usaha, dll; penetapan dengan SK Gubernur/Bupati/Walikota?
32. 32 Menuju… KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK Kumpulkan, olah dan analisis semua DATA ANAK; sehingga diketahui secara jelas besaran masalah anak, di mana saja lokasinya, dll
Buat RENCANA AKSI DAERAH (RAD) yang ditujukan untuk mengatasi masalah anak ? tujuan akhir RAD: pemenuhan hak-hak anak; pembagian peran jelas; dalam proses penyusunan libatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk libatkan anak; penganggaran jelas, dll (Catatan: Upayakan agar RAD terintegrasi dengan dokumen perencanaan daerah: RPJMD atau Renstrada/RKPD; sehingga terjamin pembiayaannya)
33. III. ASPEK SUBSTANSI ? 31 hak anak
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN
LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF
KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN KEGIATAN SENI BUDAYA
PERLINDUNGAN KHUSUS 33 Menuju… KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
34. NEGARA DAN PEMERINTAH Berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, kondisi fisik dan/atau mental (Pasal 21 UU 23/2002).
Berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak (Pasal 22 UU 23/2002).
Menjamin perlindungan, pemeliharaan dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak (Pasal 23 UU 23/2002).
Wajib mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak (Pasal 23 UU 23/2002).
Menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak (Pasal 24 UU 23/2002).
34
35.
Inti dari KLA
KABUPATEN/KOTA dimana anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta terlindungi
dari kekerasan dan diskriminasi 35
36. 36 Anak adalah bagian dari masa kini dan pemilik masa depan … Lindungi mereka dan penuhi hak-haknya…