570 likes | 770 Views
difteri di Jawa Timur. I Ismoedijanto Divisi penyakit infeksi dan pediatri tropik Fakultas kedokteran Univ. Airlangga. d ifteri sebagai penyakit menular. Agen penyakit dapat dibuktikan ( cultured ) dan dapat ditularkan dalam lampiran UU Wabah ( oleh MenKes )
E N D
difteridiJawaTimur IIsmoedijanto Divisipenyakitinfeksidanpediatritropik Fakultaskedokteran Univ. Airlangga
difterisebagaipenyakitmenular • Agenpenyakitdapatdibuktikan (cultured) dandapatditularkan • dalamlampiran UU Wabah (olehMenKes) • Tidakmenampilkangejalaklinikyghebat/ menarikperhatian , namuncepatmeninggalkalauadakelainan / gagaljantung • Toksoidtidakmenimbulkankekebalan yang lama, (antiboditerbentukterhadaptoksinnya, bukanterhadapkumannya), sehinggamemerlukan booster terusmenerus • Tidakmencapaieradikasidengan UCI 100%
toksoiddifterimerupakanimunogen yang relatiflemah, sehinggapadadaerah yang cakupanimunisasinyarendahkasusakanmuncullagi. adanyakasusdisuatudaerahmenunjukkan • adanyakegagalancakupan • Adanyakegagalanvaksinasi • Adanyakelemahan program kesehatantermasukketerbatasanjangkauanpelayananmaupunmahalnyapelayanansehinggatdkmampudijangkau • merupakanindikatordaerah yang bermasalah • Imunisasidasarmencegahterjangkitpadausiabayidanmemindahkeusialebihtua, sehingga booster sangatpenting • Take rate tidak 100%, cakupankurangdari 100% -- difteritidakbisadieradikasi , hanyadieliminasi perluperhatian
Diphtheria • Kumandantoksin • Klinik • epidemiologi
Diphtheria • Greek diphtheria (leather hide) • Recognized by Hippocrates in 5th century B.C. • Epidemics described in 6th century • C. diphtheriae described by Klebs in 1883 • Toxoid developed in 1920s
ETIOLOGI • Corynebacteriumdiphtheriae: harusdibedakandgndiphtheroid • batang gram positif, • tidakbergerak, • pleiomorphic, • tdkberkapsul, • tdkmembentukspora, • mati pd 600C, • tahanbeku & kering • tumbuhaerob, gunakan media transport .
3 tipeCorynebacteriumdiphtheriae: • gravis, paling ganas • intermedius, • mitis, toksinsedikit, seringpadadifterikulit • Banyaktipeserologis, mutasijeniskumansetelahimunisasicakupannyatinggi , non toxigenic ? • Membentukeksotoksin, • BM 62000 dalton, • terdiridari 2 fragmen: A dan B • diproduksiolehkumannon toxigenic yang terinfeksiolehbacteriofage yang mengandung gene tox pos
caramengambil sample • padabeslag tonsil faring, jangandiambildaribeslag, tetapidaritepi yang masihmerah • Tekansedikit agar kumanterikut • caramembiakkankumanCorynebacteriumdiphtheriae: • dibiakkanpadatabunggelasmengandungteluriteLoeffler • Jangandimasukkankelemaries • bawake BBLK padasuhubiasa • ditanamdandibiakkandilaborat • testoksigenisitas (Elek test)
Toksindifteri Figure 2a. The Diphtheria Toxin (DT) Monomer A (red) is the catalytic domain; B (yellow) is the binding domain which displays the receptor for cell attachment; T (blue) is the hydrophobic domain responsible for insertion into the endosome membrane to secure the release of A. The protein is illustrated in its "closed" configuration. Menghambat elongation factor 2, sehinggahanya 2 asam amino yang bisadirekat
Figure 3. Uptake and activity of the diphtheria toxin in Eukaryotic cells A represents the A/B toxin's A (catalytic) domain; B is the B (receptor) domain: T is the hydrophobic domain that inserts into the cell membrane. The figure above was redrawn from the Diphtheria Toxin Homepage at UCLA.
Gambaranklinik Diphtheria • Masa Inkubasi 2-5 days (range, 1-10 days) • Bisa pada semua kulitdan mucous membrane • Classified based on site of infection • Anterior nasal • Tonsillar and pharyngeal • Laryngeal • Cutaneous • Ocular • Genital
MANIFESTASI KLINIK • Variasigejala: tanpagejalahipertoksik & fatal • Karenapanastidaktinggi, hanyatenggorokannggakenak, penyakitberlanjutsampaisdhadakomplikasibaruke RS, meninggaldengancepat • Faktor2 risiko: • primer: imunitas, virulensi • toksinogenesitas., lokasianatomis • lain-lain: umur, penysistemikpenyerta, gizi • Masa tunas: 2-6 hari • Demam<38,90 C, gejalalain tgtlokalisasipenyakit
Manifestasiklinis DIFTERI KULIT,VULVOVAG.,KONJUNG.,TELINGA • Difterikulit: tukaktepijelas, membranpadadasar • Difterimata: lesikonjungtivaberupakemerahan, edema & membranpadakonjungtivapalpebra • Difteritelinga: otitiseksterna, sekretpurulen & bau
DIAGNOSIS • Klinis • Penentuankuman: • isolasiC.diphtheriaedari swab tenggorokdanhidungdenganmenggunakan media Loffler • dilanjutkantestoksinogenesitas in vivo (marmut) atau • in vitro (tesElek) • deteksiadanyabacteriophagetox + • PCR
Tata laksana • Tatalaksanabedah: citotracheostomy • Tatalaksanamedik • Kasusakut : ADS, antibiotika, antiseptiklokal (kumur) • Komplikasi : jantung, ginjaldansaraf • Tatalaksanaepidemiologik • Isolasi • Pelacakankontak • Tatalaksanakarier • imunisasi
Tata laksana Tata laksanaepidemiologik • Isolasiketat • Isolasipenderita: sampaibiakan (-) 3x berturut-turut • Pelacakankontakdan PE • Mencarikasusbaru • Mencaridanmenekantransmisikarier dg eritromisin • Tatalaksanakontak • Amati apakahmenjadipenderitabarusetelahinkubasi • Tertularataumenularkan (kariersementaraataukronik) • tes Schick (kerentananthddifteri) Bilaimunisasidasarlengkap: booster • Imunisasisetelahsembuhdan booster
Tata laksana Tata Laksanaimunisasi TesShick pos berartianakrentan, negatifanakkebal
IMUNITAS • Teskekebalan: • *Schick: menentukankerentananthddifteri; disuntikkantoksindifteri (dilemahkan) intrakutan. Tespositifbilatakterdapatkekebalan (terjadinekrosisjaringan) • *Moloney: menentukansensitivitasthdprodukkumandifteri. Tespositifberarti:- adapengalamandengan basil difterisebelumnyahipersensitivitas-pemberiantoksoiddifteribisaakibatkanreaksi
Diphtheria in the Newly Independent States • Outbreak began in 1990 in the Russian Federation • All 15 NIS affected by 1994 • >157,000 cases and 5000 deaths • Adults accounted for many cases
MasalahdiJawaTimur • KLB diBangkalanth 2005 • Kegagalandeteksitransmisikuman • Tidak dilakukan booster pada usia 2 tahun • Imunisasi primer menggeserkejadiansakitpadausia > tua • munculnya kembalikasus ok • Gagalnyacakupan ok gagalnya sweeping dan backlog fighting • Gagalnyavaksinasi ok vaksin tak imunogenik karena beku
Px . evanaditya ( 6 th ) • Tglsakit : 9 Oktober 2009 • Status : pelajar TK • Gejala : panas, nyeritelah, stridor, pseudomembram • Staim : 3x (KMS) • Tempatimm : Bidanswasta • Pengobatan : ADS, texagram,Injeksi PPC, cortidex • SpesimenKontak : 59 pos / 249 spesimen 2/17 (KS), 2/13 (KB & KR), 3/17 (KS & KR), 3/27 (KT& KB), 7/15 (KT), 7/16 (KT), 8/20 (KT & KB), 10/31 (KR & KT), 5/49 (KR), 3/17 (KT), 9/27 (KT), 2/13 (KB & KR), 2/17 (KS), 7/15 (KT), 3/27 (KT& KB), 3/17 (KS & KR), 7/16 (KT), 8/20 (KT & KB), 10/31 (KR & KT) , 5/49 (KR), 3/17 (KT), 9/27 (KT)
KLB DIPHTERI DI KOTA BLITAR 2009 SRIATI ( + ) ( Tetangga ) SRIATI ( + ) ( Tetangga ) Px. AVAN ( 6 th ) RIDWAN ( + ) ( Tetangga ) SRISTIN ( + ) ( Tetangga ) PITOYO ( + ) ( Tetangga ) DAFA ( + ) ( Tetangga ) YATI (+) (serumah) …? A (-) (bermain) KOLIF, MISNI ( + ) ( Sekerja ) KOTHIFAH ( + ) ( Tetangga ) SRIANAH ( + ) ( Tetangga ) ARI ( + ) ( Tetangga ) SRIATI ( + ) ( Tetangga ) BONDAN (+) (guru) PENDI ( + ) ( Serumah ) BASRIANAH ( + ) ( Tetangga ) SURTINI (+) (sekolah) DINKES (-) (serumah) IKA ( + ) ( Tetangga ) SUPARMI ( + ) ( Tetangga ) HARI (+) (Serumah) SUTARMI ( + ) ( Serumah ) (-) (Tetangga) VALESIA (+) (Sekolah) ( + ) ( Serumah ) NANIK, HEIDY, MISRIPAH ( + ) ( Tetangga ) Kab. Blitar (-) (Sekolah) (-) (Serumah)
Model transmisi(Carrier) di DINKES kotaBLITAR IRMA (+) ( AnakStafBag.Umum ) EDY (+) ( Umum) HERU S (+) ( Driver ) SUPRYOGI (+) ( kasi PL) Surtini (+) (sekolah) LULUK (+) ( kepegawaian) FAJAR (+) ( Staf PSD) SRI (+) ( Kasikeuangan) DILA (+) ( AnakKasiKeuangan ) DIAN (+) ( petugas SE) INDRI (+) ( bendahara) AGUS (+) ( StafKeuangan) EMY (+) ( KTU) RISMIAN (+) ( Anak KTU) ZULAIKA (+) ( staffarmasi) SISWATI (+) ( KasiAlkes) HERU (+) ( SuamiKasiAlkes) PE dihentikandanahabis…
KLB DIPHTERI DAN CAKUPAN DPT3 DI KAB. BANGKALAN TH. 1989 - 2007
GAMBARAN KLB DIPHTERI DI JATIM PER TAHUN SEJAK TH. 2000 s/d 2009 bwkkeren
KAB/KOTA YG MELAPORKAN KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000–2010 (Jan) - BLIM - MAD • - BKL - SBY - SID - BLI • MOJ • PAS - PASM • - MALM • BOJ • - SAM - PAM - JEM - BWI - SUM - TRE • KDR • KDRM • GRE • MAL • - SIT • PRO • BDW • SBY • SID • SUM • GRE • BLI • BLIM • BKL • TUB • BOJ • KDR • PRO • MOJM • MOJ • TAG • LMJ • TRE • PON • PAS • NGJ • BWI • SBY • SID • BKL • SUM • GRE • BLI • MOJ • MOJM • LAM • TAG • PAS • JEM • BWI • LMJ • PAM • SAM • BAT • BOJ • JOM • MALM • SBY • SID • BLI • BLIM • GRE • MOJ • MOJM • JOM • PRO • PROM • PASM • PAS • MAL • MALM • SUM • BOJ • BDW • BKL • GRE • SID • BLI • MOJ • PRO • PROM • PAS • MAL • MALM • BOJ • BDW • LAM • PAC -SBY - SID - KDR - KDRM • PRO • BKL • PAS • BDW • NGJ • BWI • SIT • SBY • SUM • SIT • TAG • MOJM • PROM • MAL • MAG • BDW - SBY - SID - BLI - KDR • PRO • PROM • BDW • NGJ • MAG • SAM • MAL • MALM • SUM • MOJM • PRO • PAS • BKL • BDW - SBY - KDR • SUM • BDW • MAL • SIT - KDR • BWI • LMJ bwk keren Tahun
Kec. Socah Kec. Tanahmerah Kec. Socah PERKEMBANGAN KLB DIPHTERI DI KAB. BANGKALAN TH. 1989 - 2007 Kec. Kamal Kec. Tanahmerah Kec. Tragah Kec. Sepulu Kec. Klampis Kec. Konang Kec. Kamal Kec. Kokop Kec. Socah Kec. Labang KEC.KLAMPIS Kec. Sepulu Kec. Konang Kec. Galis Kec. Arosbaya (2) Kec. Bangkalan Kec. Kamal Kec. Blega Kec. Burneh (2) Kec. Galis Kec. Tanah Merah Kec. Blega (2) KEC.Bangkalan Kec. Sembilangan Kec. Socah Kec. Blega KEC.TanahMerah(2) Kec. Labang KEC.Bangkalan Kec. Galis Kec. Kwanyar Kec. Burneh Kec. Galis Kec. Tanahmerah Kec. Prjagan KEC.Bangkalan Kec. Sepulu KEC.Bangkalan Kec. TjBumi KEC.TanahMerah Kec. Burneh Kec. Galis KEC.KLAMPIS DESA BLATOR Kec. Kwanyar Kec. Kwanyar
PERKEMBANGAN KLB DIPHTERI DI KAB. BANGKALAN TH. 2006 - 2010 Kec. TORJUN Kec. KEDUNDUNG Kec. SRESEH Kec. KARANGPENANG Kec. SAMPANG Kec. SOKABANAH Kec. SAMPANG Kec. SOKABANAH Kec. TAMBELANGAN
PEMETAAN LOKASI KLB DIPHTERI DI JATIM TH 2000 – 2009 ( 1 Okt ) Th.2003 Th.2002 Th.2005 Th.2004 LOKASI KLB Th.2006 Th.2007 KLB 77 ks 5 ks 11 ks Th.2008 55ks 15 ks 43 ks 86 ks bwkkeren TH. 2000 – 2009 ( 1 Okt )
SEBARAN KASUS DIPHTERI DI JATIM TAHUN 2009 128 Kasus 5 15 5 4 6 29 4 1 12 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 17 7 3 1 1 1 5 ?
SEBARAN KASUS DIPHTERI DI JATIM TAHUN 2010 ( Jan ) N = 12
DISTRIBUSI KASUS DIPHTERI MENURUT KEL. UMUR & IMM DI JAWA TIMUR TAHUN 2008 2009 bwkkeren
PROPORSI KASUS DIPHTERI MENURUT UMUR THUN 2007 – 2009 DI JAWA TIMUR >7 th >7 th 3 - 7 th <7 th <3 th
KASUS DIPHTERI DAN IMUNISASI DPT3 – DT-SD DI JAWA TIMUR s/d Jan 2010 DT-SD DPT3 KASUS DIPHTERI bwk keren
DISTRIBUSI KASUS DIPHTERI MENURUT KEL. UMUR TAHUN 2007 DI JAWA TIMUR
2005 2006 2007
2009 2008
POSYANDU TAK JELAS BPS RS DPS PKM
KEMATIAN KASUS DIPHTERI TAHUN 2009 DI JAWA TIMUR ( N = 8 KASUS )
KEMATIAN KASUS DIPHTERI TAHUN 2009 DI JAWA TIMUR ( N = 8 KASUS )
Daerah KLB merupakandaerahkantong, penderitatdkkebal • Sekitar 40% kasus DIPHTERI sudahimunisasi, namuntidaklengkapatauvaksintidakpoten60% takimunisasi, kematiantertinggi (data RSU Dr Sutomo). • Kasusdominanpadausia 5-9 thdibanding 1-4 th. Kasus • usia >15 cenderungmeningkat, perlu booster • CakupanBIAS (DT) selalutinggi (>90%) tapikasusygditemukanternyata status DT negatif, take rate imunisasitdk 100%
Jangansampaisakit ok biayapengobatanmahal (ADS) dansulitdibeli • Klinispos, lab neg, kontak pos, berartikasusatautidakberhubungan • Carrier bisabertahan s/d 6 bl, kalaukariertidakdiobati, penularantetapberlangsung • Difteriadalahpenyakitmenularyang tercantumdalamlampiranUU Wabah, harusadatindakan.