170 likes | 394 Views
Bayangkan dalam pikiran Anda, Anda sebagai pengemudi ‘ busway ’. Perhatikan baik2 data2 berikut ini : Saat berangkat dari blok M jumlah penumpang adalah : 12 pria, 4 wanita Di CSW naik 4 pria, 4 wanita Di Ratu Plaza naik 7 pria, 2 wanita. Turun 1 pria
E N D
Bayangkan dalam pikiran Anda, Anda sebagai pengemudi ‘busway’. Perhatikan baik2 data2 berikut ini : • Saat berangkat dari blok M jumlah penumpang adalah : 12 pria, 4 wanita • Di CSW naik 4 pria, 4 wanita • Di Ratu Plaza naik 7 pria, 2 wanita. Turun 1 pria • Di Plaza Sudirman naik 4 pria, 3 wanita, turun 2 pria, 2 wanita • Di Dukuh Bawah naik 5 pria, 1 wanita, turun 3 wanita • Pertanyaan:” saat ini berapa usia pengemudi ‘busway’?” dibacakan
“Mengumpan Balik” K O M U N I K A S I Oleh: Reh Ngenana Workshop “Polisi dan Manajemen Konflik Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Komunikasi Verbal & Non Verbal Mendengar Aktif Parafrase Reframing
Komunikasi Verbal? • Komunikasi yang dilakukan dengan lisan atau tulisan. Komunikasi non Verbal? • Komunikasi yang dilakukan dengan bahasa isyarat.
MENDENGAR? • Tindakan “mengumpan balik” si pembicara. • Bukan hanya mendengar berdasar perasaan, pikiran, dan perhatian menurut persepsi diri kita sendiri. • Bagaimana saya mengumpan balik maksud dan pesan inti si pembicara yang saya pikir, lihat, dengar rasakan yang hendak ia sampaikan.
Mendengar bukanlah: • Mengevaluasi/menghakimi • Mengkritik/menyalahkan • Memuji • mendiagnosa Mengevaluasi Atau menghakimi
Mengevaluasi Atau menghakimi • Mengevaluasi/menghakimi • Mengkritik/menyalahkan • Memuji • Mendiagnosa • Memerintahkan sesuatu • Mengancam • Mengajukan pertanyaan • Memberi nasihat • Menyemangati • Memecahkan masalah • Menyakinkan • Menceritakan pengalaman yang mirip • Memberi penjelasan/alasan logis • Mengatakan saya mengerti Mengajukan solusi Atau Memecahkan masalah Semacam penghindaran diri
PARAFRASE? • Menyatakan kembali isi pesan yang diucapkan mitra bicara Anda dengan kata-kata Anda sendiri.
CONTOH : • Ungkapan Saya sangat benci saat mengetahui bahwa mereka diam-diam telah melapor pada direktur. Mengapa mereka tidak berbicara dengan saya sehingga saya punya kesempatan untuk mencari penyelesaian masalah bersama mereka. • Parafrase Anda sangat tersinggung karena tidak mendatanngi Anda secara langsung untuk memecahkan masalah bersama-sama.
Parafrase Dlm Mengelola Konflik • Menyederhanakan pembicaraan yang rumit. • Menyakinkan orang kembali bahwa gagasan mereka telah dipahami dan dimengerti. • Mempersilahkan pembicara untuk bagaimana pihak lain menafsirkan gagasannya untuk memperjelas pemikiran mereka sendiri. • Mengarahkan pembicaraan pada taraf yang lebih dalam lagi. • Memancing tanggapan yang lebih reflektif dari laawan bicara. • Menghaluskan pernyataan yang keras menjadi lebih netral dengan tidak menghilangkan inti pernyataan itu. • Melukiskan apa yang dikatan pembicara.
Hal2 Penting Parafrase • Harus tepat dan lengkap. • Jangan mengulang kalimat yang sama (akan menjenjengkelkan pihak yang berbicara).
REFRAMING? • Mengungkapkan kembali pernyataan yang bernada negatif dengan cara yang lebih positif atau netral.
CONTOH : • Ungkapan “Ingin kutonjok mukamu!” • Reframing “Kedengarannya Anda benar-benar marah kepadanya”
MENGAPA? • Memfokuskan kembali perhatian kepada masalah yang sesungguhnya. • Membantu pihak-pihak yang bertikai memahami masalah dan kebutuhan bukan posisi.
Komunikasi Efektif: Block to Listening • Comparing, pendengar membandingkan siapa lebih pintar, lebih kompeten, lebih sehat secara emosional. • Mind reading, pendengar kurang memperhatikan apa yang dibicarakan karena kurang percaya dan berusaha menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dibalik yang terucap. • Rehearsing, pendengar kurang memperhatikan karena mempersiapkan apa yang akan disampaikan. • Filtering, pendengar hanya mendengar bagian tertentu dari yang diucapkan. • Judging, pendengar melakukan negatif labeling terhadap lawan bicara sehingga merasa tidak perlu memperhatikan apa yang dikatakan lawan bicara. • Dreaming, pendengar mendengar dengan separo hati ketika apa yang dikatakan lawan bicara mengingatkan pada hal-hal lain yang pernah dialami pendengar.
Komunikasi Efektif: Block to Listening • Identifying, pendengar merespon lawan bicara dengan mengaitkannya pada pengalaman pendengar tanpa memberi kesempatan lawan bicara menyelesaikan pembicaraannya. • Advising, pendengar merasa menjadi problem solver yang hebat sehingga langsung memberikan saran tanpa harus banyak mendengar. • Sparring, pendengar cepat merasa tidak setuju sehingga memicu perdebatan. Lawan bicara merasa betul-betul tidak didengarkan. • Being right, pendengar merasa selalu benar sehingga tidak menerima kritik, tidak dapat dikoreksi serta tidak menerima saran. • Derailing, pendengar secara tiba-tiba merubah arah pembicaraan. • Placating, ingin dianggap baik, menyenangkan dan disukai sehingga setuju apa saja yang disampaikan lawan bicara namun sebenarnya tidak terlibat penuh dalam pembicaraan.