190 likes | 454 Views
PENCEMARAN UDARA DAN SAMPLING POLUTAN UDARA Oleh Sudrajat Program S-2 Ilmu Lingkungan UNMUL Samarinda 2010. 2. 4. EFEK NITROGEN DIOKSIDA (NO 2 ) Terbentuknya MethHb ( Meth Hemoglobin) Peningkatan inspiratory resistance Peningkatan expiratory resistance Terjadinya sembab paru
E N D
PENCEMARAN UDARA DAN SAMPLING POLUTAN UDARA Oleh Sudrajat Program S-2 Ilmu Lingkungan UNMUL Samarinda 2010
4.EFEK NITROGEN DIOKSIDA (NO2) • Terbentuknya MethHb ( Meth Hemoglobin) • Peningkatan inspiratory resistance • Peningkatan expiratory resistance • Terjadinya sembab paru • Terjadinya fibrosis paru 3
5. EFEK LOGAM BERAT Pb ( Lead) • Terbentuk dari penggunaan sebagai aditif gasolin berupa Tetraethyl Lead ( TEL). • Merupakan neurotoksin yg berfifat akumulatif dan dapat merusak pertumbuhan otak anak-anak, sehingga dapat menurunkan IQ • Mengganggu fungsi ginjal,saluran pencernaan, sistem syaraf remaja, menurunkan fertilitas, menurunkan produksi spermatoza dan menyebabkan abnormalitas spermatozoa secara spontan. 5
Pengaruh konsentrasi CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh bila kontak terjadi pada waktu yang lama
Dampak Pencemaran Nitrogen Oksida (NOx) Dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Gas nitrogen monoksida (NO) Konsentrasi Gas NO yg tinggi dpt menyebabkan gangguan pada sistem syaraf yg mengakibatkan kejang2. Gas NO sulit diamati → tidak berwarna & tidak berbau 2. Gas nitrogen dioksida (NO2) Paru2 yang terkontaminasi oleh gas NO2 akan membengkak → sulit bernafas yg dpt mengakibatkan kematian. Gas NO2 mudah diamati → baunya menyengat & berwarna coklat kemerahan Sifat racun/ toksisitas gas NO2 4x lebih kuat daripada toksisitas gas NO Menyebabkan Peroxy Acetil Nitrates (PAN) → iritasi pada mata & kabut foto kimia yg mengganggu lingkungan (bercampur dgn senyawa kimia lain di udara)
Dampak pencemaran oleh Belerang Oksida (SOx) Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOX) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara. Menyebabkan hujan asam 2SO2 + O2→ 2SO3 SO2 + H2O → H2SO3 SO3 + H2O → H2SO4 Dampak hujan asam bagi lingkungan : terjadi kerusakan pada tanaman akibat kenaikan pH tanah menjadi asam → ketandusan lingkungan Dampak bagi manusia :
Dampak Pencemaran oleh Partikel Penyakit Silikosis Disebabkan o/ pencemaran debu silika bebas (SiO2) → paru-paru & mengendap Gejala penyakit silikosis → sesak nafas yg disertai batuk-batuk yg tidsk disertai dahak. Penyakit Asbestosis Disebabkan oleh debu/serat asbes di udara → paru-paru Gejala sesak nafas & batuk-batuk yg disertai dgn dahak. Penyakit Bisinosis Disebabkan o/ pencemaran debu kapas/serat kapas di udara → paru2 Gejala penyakit pneumokoniosis Gejala kronis: bronkitis kronis & disertai emphysema
PENYAKIT ANTRAKOSIS Disebabkan o/ pencemaran debu batubara → mengandng debu silikat → penyakit silikosis Gejala penyakit saluran pernafasan → Rasa sesak nafas → Penyakit silikoantrakosis PENYAKIT BERILIOSIS • Disebabkan o/ pencemaran debu logam berilium • Gejala penyakit pernafasan (beriliosis) ex; nasoparingitios, bronkitis & pneumonitis
12 Holgate ST, Samet JM, Koren HS, editors. Air Pollution and Health. UK: Academic Press; 1999.
Some other health endpoints of interest Cardiovascular disease (AMI, heart failure) ECG changes Hospital admissions Mortality Perinatal outcomes Birth weight and gestational age Neonatal and infant mortality Cancer incidence – lung cancer 14
EFEK BAHAN PENCEMAR UDARA • Baik gas maupun partikel yg berada di atmosfer dapat menyebabkan kelainan pada tubuh manusia. Secara umum efek pencemaran udara terhadap individu atau masyarakat dapat berupa : • Sakit ( akut atau kronis) • Menghambat pertumbuhan / perkembangan • Mengganggu fungsi fisiologis ( paru, syaraf, transpor oksigen oleh Hb, kemampuan sensorik • Kemunduran penampilan / prestasi • Iritasi sensorik • Penimbunan bahan berbahaya dalam tubuh • Rasa tidak nyaman ( bau) 15
EFEK POLUTAN OZON (O3) • Menyebabkan iritasi dan rasa kering di tenggorokan • Peningkatan airway resistance • Sakit kepala, mual, tidak suka makan • Batuk dan nyeri dada serta pernapasan menjadi pendek • Sembab paru 17
Kriteria Udara bersih dan udara tercemar menurut WHO, 1976. 18