250 likes | 596 Views
SILASE (SILAGE). Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O 2 pada suatu tempat yang disebut SILO. ENSILASE (ensilage). Adalah proses yang terjadi selama pembuatan silase. Kata Kunci : Segar Asam An-aerob (tanpa O 2 ) SILO. Segar.
E N D
SILASE(SILAGE) Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O2 pada suatu tempat yang disebut SILO
ENSILASE (ensilage) Adalah proses yang terjadi selama pembuatan silase
Kata Kunci : • Segar • Asam • An-aerob (tanpa O2) • SILO
Segar • Kandungan air hijauan yang akan dibuat silase masih tinggi sekitar 65-70% atau kandungan bahan kering (BK) 30 – 35 %. • Hijauan saat dipanen kandungan BK sekitar 18 – 22 % sehingga memerlukan pelayuan terlebih dahulu. • Kandungan air yang tinggi mengindikasikan bahwa sel tanaman masih hidup dan melakukan aktifitasnya.
Asam • Hijauan dapat awet dengan cara disimpan dalam kondisi asam. • Asam yang ideal sebagai pakan adalah asam organik yang dihasilkan oleh mikro-organisme. • Asam organik yang mampu untuk membuat pH < dari 4 adalah Asam Laktat. • Asam laktat dapat dihasilkan dari mikro-organisme penghasil asam laktat.
An-aerob • An-aerob adalah salah satu kondisi tanpa adanya oksigen (O2) . • An-aerob dapat dikondisikan dengan cara mengeluarkan semua udara, baik melalui pompa vacum atau pemampatan ruangan dengan isi yang padat. • An-aerob sangat perlu agar sel tanaman mati, selain itu juga merupakan syarat tumbuhnya bakteri penghasil asam laktat.
Silo • Adalah tempat untuk menyimpan bahan pakan. • Dapat dibuat dari semua bahan dengan pertimbangan harus tahan asam, kuat untuk dikondisikan an-aerob. • Mudah digunakan, baik untuk mengisi maupun mengeluarkan bahan yang disimpan.
Tujuan Untuk mengawetkan hijauan pakan ternak
Manfaat • Sebagai upaya pemanfaatan kelebihan produksi hijauan pakan ternak untuk diberikan saat kekurangan • Sebagai upaya pemanfaatan limbah pertanian sumber serat untuk pakan ternak
Kelebihan Silase • Diawetkan dalam kondisi basah, hal ini sangat sesuai karena saat kelebihan hijauan umumnya terjadi musim hujan, dimana proses pengeringan sulit dilakukan • Lebih disukai ternak dibandingankan pengawetan dengan cara kering
Kekurangan Silase • Sifatnya asam, sehingga ukuran partikel hijauan harus kasar agar bisa dikunyah ternak dan proses ruminasi dapat berjalan normal. Dengan demikian saliva tetap mampu mempertahankan kondisi rumen netral. • Memerlukan peralatan pemotong hijauan, silo dan additive yang dapat meningkatkan biaya pakan.
Prinsip pembuatan • Hijauan awet dalam kondisi asam (pH < 4) • Asam yang diharapkan adalah ASAM LAKTAT • Bakteri asam laktat dapat berkembang bila cukup air dan karbohidrat dalam kondisi an-aerob
Pendekatan teoritis • Pada suasana asam, hampir tidak dijumpai aktivitas mikroba yang merusak bahan organik pakan sehingga pakan tetap dapat awet. • Untuk menghasilkan asam dapat digunakan bantuan mikroba penghasil asam. • Asam yang mudah dihasilkan oleh mikroba yang hidup dalam suasana asam adalah asam laktat.
Bakteri penghasil asam laktat dapat tumbuh dengan baik pada kondisi an-aerob. • Bakteri penghasil asam laktat akan tumbuh dengan cepat apabila tersedia substrat yang ideal yaitu material karbohidrat yang mudah terfermentasi. • Dengan tumbuhnya bakteri penghasil asam laktat, menyebabkan silase menjadi asam, sehingga bakteri lain tidak tumbuh. • Bakteri penghasil asam laktat nantinya akan juga mati saat pH < 4