1 / 23

Menyusun Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Menyusun Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Kuliah 2 dan 3. Identifikasi masalah : satu proses penting dalam mencari isu atau hal yang akan diteliti Pelingkupan ( scoping ) : proses memilah isu-isu yang akan dijadikan objek penelitian anda

ankti
Download Presentation

Menyusun Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Menyusun Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Kuliah 2 dan 3

  2. Identifikasi masalah: satu proses penting dalam mencari isu atau hal yang akan diteliti Pelingkupan (scoping): proses memilah isu-isu yang akan dijadikan objek penelitian anda Perumusan Masalah: Menyatakan dugaan atau prakiraan anda tentang faktor penyebab kenapa masalah itu muncul atau ada Outline

  3. Hasil tanaman sangat beragam dari musim ke musim, apa faktor penyebabnya? Kerangka Pemikiran Pilih ruang lingkup kajian anda dari sekian banyak masalah yang diidentifikasi Identifikasi Masalah Apakah ada hubungan antara hasil dengan curah hujan? Pelingkupan (Scoping) Perumusan Masalah Mempelajari hubungan antara hasil dan curah hujan Tujuan Penelitian Keragaman hasil tanaman dapat dijelaskan oleh keragaman curah hujan yang diterima selama fase vegetatif aktif Hipotesis Penelitian Simpulan Penelitian Lebih dari 65% keragaman hasil tanaman dijelaskan oleh keragaman curah hujan selama fase vegetatif aktif Saran Perlu diindentifikasi faktor lain yang berpengaruh terhadap keragaman hasil

  4. Kerangka Teori dan Hipotesis • Dalam menyusun kerangka pemikiran anda perlu dipahami dengan baik tentang Teori dan Hipotesis • Menurut Kerlinger (2000), theory is a set of interelated construct or concept, definition, and proposition that presents a systematic view of phenomena by specifying relations among variables with the purpose of explanation and predicting the phenomena. • Teori merupakan sekumpulan pemikiran atau konsep, definisi atau usulan yang saling berkaitan untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu dengan cara menspefikkan hubungan antar berbagai peubah

  5. Wiersma (1986), theory is generalization or series of generalization by which we attempt to explain some phenomena in a systematic manner • Teori adalah generalisasi atau seri generalisasi di mana kita mencoba menjelaskan suatu fenomena dengan cara yang sistematis • Babbie (1989), theory is a systematic explanation for the observed facts and laws that relate to a particular aspect of life • Teori suatu penjelasan yang sistematis terhadap suatu fakta yang diamati dan hukum yang berhubungan dengan aspek kehidupan tertentu

  6. PERAN TEORI DALAM PENELITIAN • Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian; • Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian; • Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data dan fakta; • Mendudukkan permaslahan penelitian secara logis dan runtut; • Membantu dalam membangun ide-ide yg diperoleh dari hasil penelitian; • Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun kerangka pemikiran; • Memberikan dasar-dasar konseptual dlm merumuskan difinisi operasional; • Membantu mendudukkan scr tepat dan rasional dalam mensitesis dan mengintegrasikan gagasannya

  7. PROSEDUR PENYUSUNAN TEORI • Tahapan • Melakukan kajian pustaka; • Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yang satu dengan yang lain; • Menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional; • Merumuskan hipotesis; • Melakukan penelitian untuk menguji hipotesis • Merumuskan teori baru. • Jadi untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya dengan permasalahan yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi, maka yang digunakan adalah buku dengan edisi terbaru, jika referensi tidak terbit lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku

  8. HIPOTESIS • Pengertian: • Pernyataan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih mengenai suatu fenomena; • Fungsi : • Sebagai pedoman dan memberikan arah penelitian; • Sumber hipotesis: • Berasal dari teori: pemikiran deduktif • Berasal dari pengalaman peneliti, dan fakta dari lapangan: pemikiran induktif;

  9. KRITERIA HIPOTESIS • Dinyatakan dalam kalimat yg menyatakan hubungan dua variabel atau lebih; • Dilandasi oleh argumentasi yang kuat berdasarkan teori; • Mendorong untuk dilakukan pengujian (testable); • Disusun dalam kalimat yang singkat dan jelas (concise); • Konsisten dengan teori yang ada; • Memiliki argumentasi yg jelas dan dapat dipertanggung jawabkan secara rasional. • Contoh: • Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan mobilitas sosial

  10. TIPE DAN BENTUK HIPOTESIS • Hipotesis substantif vs Hipotesis statistik • Hipotesis Nol (H0) vs Hipotesis Alternatif (H1) • H0: “tidak ada perbedaan antara X dengan Y” • H1: “ada perbedaan antara X dengan Y” • Hipotesis Directional vs Hipotesis un-directional • H. directional: rata-rata prestasi belajar siswa yg diajar dg metode baru lebih baik dari pada metode konvensional; • H. un-directional: ada perbedaan rata-rata prestasi siswa yg diajar dg metode baru dengan yg diajar dg metode konvensional’ • Hipotesis substantif disebut juga sebagai hipotesis penelitian; • Hipotesis statistik merupapakan hipotesis dalam konteks perhitungan statistik

  11. VARIABEL PENELITIAN • Objek penelitian: apa yang menjadi pusat perhatian peneliti atau masalah yang akan dipecahkan lewat penelitian • Topik/tema penelitian • Objek penelitian dibedakan menjadi 2: • Konstanta, yaitu objek penelitian yang sifatnya tetap atau konstan • Variabel, yaitu objek penelitian yang menunjukkan adanya variasi atau perbedaan di antara individu yang diteliti

  12. VARIABEL PENELITIAN • Variabel dibedakan menjadi 2: • Variabel kategoris • Variabel kontinuous • Variabel kategoris variasinya bersifat deskrit, dan terpisah secara nyata: misalnya Jenis kelamin: pria – wanita, kota kelahiran: Jakarta, Bandung, Yogyakarta. Agama: Islam, Katolik, Hindu, Budha; • Variabel kontinum: variabel yang sifatnya tidak berbeda secara kategoris, tetapi bersambungan dalam tingkatan • variabel yang dapat diukur (measured variable) • variabel yang dapat dikendalikan (manipulated variable)

  13. VARIABEL PENELITIAN • Variabel yang dapat diukur :berat badan, tinggi badan,lamanya pendidikan,lamanya belajar, efektivitas program, inteligensi, sikap dsb. • Variabel yang dapat dikendalikan: prestasi belajar dikendalikan oleh intensitas belajar, lamanya belajar, pengalaman belajar. • Sikap dikendalikan oleh pendidikan, oleh banyaknya informasi yang masuk lewat berbagai media

  14. VARIABEL PENELITIAN • Dilihat dari hubungan antar variabel penelitian, variabel dibedakan menjadi: • Variabel bebas (independent atau antecedent variable) • Variabel terikat (dependent atau consequent variable) • Di samping variabel pokok tsb dalam hubungan antar variabel penelitian di lapangan sering muncul: • Variabel antara (moderator), dan • Variabel pengganggu (intervening)

  15. Penelitian Yang Tidak Memerlukan Hipotesis • Penelitian dengan metode deskriptif, histories, filosofis, pelacakan, evaluasi, dan tindakan tidak memerlukan hipotesis. • Penelitian yang hanya menggunakan satu variable boleh menggunakan atau tidak menggunakan hipotesis.

  16. Cara Pengumpulan Informasi atau Data, Nilai dari Variabel Penelitian • Wawancara: dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telpon atau e-mail. • Kuesioner (angket): dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. • Observasi: dapat dilakukan dengan pemasangan alat pengukur terhadap suatu proses baik fisik, biologi maupun fisiologi. (Dimodifikasi dari Sugiyono, 2003, 130-141)

  17. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA MENGGUNAKAN ANGKET. • Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan tujuan responden dapat memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. • Angket dibedakan menjadi 3 Jenis, yaitu : • Angket Terbuka; • Angket Tertutup • Angket Gabungan (Terbuka dan tertutup).

  18. ANGKET TERBUKA • Adalah angket yang disajikan dan diisi oleh responden sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Contoh : • Penataran apa saja yang pernah anda ikuti yang menunjang tugas anda mengajar ? Tuliskan penataran apa, dimana dan berapa lama……………………………………………………………………………………………………………………………… • Catatan: Jawaban dari pertanyaan ini sulit untuk peneliti nominalkan apabila peneliti belum mempunyai standarisasi jawaban.

  19. ANGKET TERTUTUP • Angket yang disajikan dalam bentuk dimana responden hanya memberikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai. Contoh : • Pernahkah anda memperoleh penataran yang menunjang tugas anda mengajar ? • A. pernah • B. tidak pernah • Jika pernah, penataran tentang apa saja (dapat memberikan centang lebih dari satu). • A. materi bidang studi. • B. Metode mengajar. • C. Menggunakan media. • D. Menyusun alat evaluasi • Menggunakan angket model ini bisa peneliti nominalkan hasilnya dengan catatan standarisasi katagori penilaian harus jelas.

  20. ANGKET CAMPURAN. Contoh : • Pernahkah anda mendapat penataran yang menunjang tugas anda mengajar ? Jika pernah berapa kali ? a. Tidak pernah (langsung ke nomor 3) b. Pernah, yaitu …. (teruskan ke no. 2) • Penataran apa saja yang anda ikuti dan berapa lama ? a. Materi pelajaran…………………..hari b. Metode mengajar…………………hari c. Penggunaan media……………….hari d. Penyusunan alat evaluasi………..hari

  21. ANGKET DENGAN MENGGUNAKAN SKALA LIKERT. • Yaitu angket yang telah menyediakan alternatif jawaban dengan ketentuan katagori. Contoh untuk 5 katagori. • A nilai (5). B (4) C (3) D (2) E (1) untuk pertanyaan Positif. • A nilai (1). B (2) C (3) D (4) E (5) untuk pertanyaan Negatif.

  22. Contoh pertanyaan dengan Skala Likert • Dalam upaya meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan tugas belajar mengajar, maka setiap guru diberikan pendidikan dan pelatihan secara berkala setiap tahun.

  23. Variabel dapat lebih dirinci menjadi sub-variabel dan indikator • Variable Indeks Iklim • Indeks Lengas (Sub-Variable 1) • Hujan (Indikator 1) • Evaporasi (Indikator 2) • Indeks Energi (Sub-Variable 1) • Suhu (Indikator 1) • Radiasi (Indikator 2)

More Related